Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KDK

EVALUASI KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. ARFAH
2. EFA FORIA PARSTI DINA HIDAYAT
3. FITRA ALUYA
4. HIMMATUL MAULA
5. JINAN ESTIDA HAYATI UMAJAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, atas berakat
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “EVALUASI
KEPERAWATAN “ dapat kami selesaikan dengan jadawal yang telah di rencanakan.
Terdorong oleh rasa ingin tahu, kemauan, kerajasama dan kerjakeras , kami serahkan
seluruh upaya demi mewujudakan keinginan ini.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan untuk
melengkapi dan meyempurnakan suatu mata kuliah. Penulis menyadari dalam
menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik cara penulisan
ataupun penyusunannya. Oleh karena itu kami, mohon maaaf dan sangat
mengharapakan masukan yang sifatnya membangun demi untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penulisan menyadari pula, bahwa selesainya makalah ini tidak lepas dari
dukungan serta bantuan baik berupa moral maupun material dari semua pihak
terakait. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
terimakasih banyak kepada dosen pembimbing dan rekan mahasiswa yang
memberikan masukan dan petunjuk serta saran-saran yang baik.

Mataram, 15 Mei 2019

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan masalah .....................................................................1
C. tujuan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. PENGERTIAN EVALUASI.....................................................2
B. TUJUAN EVALUASI...............................................................2
C. PROSES EVALUASI................................................................2
D. PENILAIAN EVALUASI ........................................................3
E. MENENTUKAN KRITERIA,SETANDAR
DAN PERTANYAAN EVALUASI ........................................4
F. TIPE PERNYATAAN EVALUASI..........................................4
G. LANGKAH-LANGKAH PENTING DALAM
PENCATATAN EVALUASI....................................................4
H. MENGUKUR PERENCANAAN TUJUAN.............................5
I. BENTUK EVALUASI .............................................................5
J. PENDOKUMENTASIAN EVALUASI
KEPERAWATAN ....................................................................5
BAB III PENUTUP ......................................................................................9
KESIMPULAN ................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun proses keperawatan mempunyai tahap-tahap, namunevaluasi
berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan proses keperawatan. Tahap
evaluasi merupakan perbandingan yang sisitematik yang terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan
keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan
dengan respon prilaku klien yang tampil. (Craven dan Hirnle, 2000)
Evaluasi adalah mebandingkan suatu hasil atau perbuatan dengan
standar untuk tujuan pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan
tercapai. Evaluasi keperawatan : membandingkan efek atau hasil suatu
tindakan keperawatan dengan norma atau keriteria tujuan yang sudah dibuat.
(Deden Dermawan, 2012)
Menurut Griffith & Christensen (1986) Evaluasi sebagai sesuatu yang
direncanakan, dan perbandingan yang sistematik pada setatus kesehatan klien.
Dengan mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan, maka
perawat bisa menentukan efektifitas tindakan keperawatan. (Nursalam, 2001)
Meskipun tahap evaluasi diletakan pada akhir proses keperawatan,
evaluasi merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.
Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang
telah dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi
sudah sesuai. Diagnosa juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan
kelengkapannya. Tujuan dan intervensi dievaluasi adalah untuk menentukan
apakah tujuan tersebut,dapat dicapai, secara efektif. (Nursalam, 2001)
B. TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan hubungan
dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
dinerikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Tujuan evaluasi
antara lain: (Nursalam, 2001)
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan
keperawatan yang telah diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Mendapatkan umpan balik
5. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
C. PROSES EVALUASI
Perawat menggunakan berbagai kemampuan dalam memutuskan
efektif atau tidaknya pelayanan keperawatan yang diberikan. Untuk
memutuskan hal tersebut dalam melakukan evaluasi seorang perawat harus
mempunyai pengetahuan tentang standar pelayanan, respon klien yang
nolmal, dan konsep model teori keperawatan. (Deden Dermawan, 2012)
Dalam melakukan proses evaluasi, ada beberapa kegiatan yang harus
diikuti oleh perawat, antara lain:
1. Mengkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan
2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang
diharapkan
3. Mengukur pencapaian tujuan
4. Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan
5. Melakukan revisi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan
bila perlu.
D. PENILAIAN KEBERHASILAN
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata
tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebapnya, hal tersebut dapat
terjadi karna beberapa faktor:
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi
Alasan pentingnya penilaian
1. Menghentikan tindakan atau kegiatan yang tidak berguna
2. Untuk menambah ketepat gunaan tindakan keperawatan
3. Sebagai bukti hasil dari tindakan keperawatan
4. Untuk mengembangkan dan menyempurnakan praktik
keperawatan
Dimensi dalam penilaian
1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan
pencapaian tujuan
2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya, apakah dalam bentuk
uang, waktu, tenaga dan bahan atau peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang
dilakukan untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan
pertimbangan perofesional
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah
semua tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan
Keriteria dan standar
1. Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tepat yang
dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai
2. Standar menunjukan tingkat pelaksanaan yang telah diinginkan
untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. Standar
akan memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan atau keadaan
menunjukan keberhasilan atau tercapainya tujuan
Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur dari 3 dimensi:
1. Keadaan fisik misalnya peningkatan berat badan anak pada anak
dengan BB bawah garis merah (BGM)
2. Psikologis dan sikap, misalnya perkembangan nya sikap positif
sebelumnya sempat ditelantarkan
3. Pengetahuan dan perubahan perilaku, keluarga melaksanakan
petunjuk-petuntuk yang berkaitan dengan perawatan lansia dengan
keterbatasan aktivitas
Metode penilaian
1. Observasi langsung : mengamati secara langsung perubahan yang
terjadi dalam keluarga
2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap,
apakah telah menjalankan anjuran ynag diberikan perawat
3. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan
yang dibuat dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana
4. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan asuhan keperawatan
E. MENENTUKAN KRITERIA, SETANDAR, DAN PERTANYAAN
EVALUASI
 Keriteria
Kriteria digunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpulan
data dan sebagai penentuan kesahan data yang terkumpul. Semua
kriteria yang digunakan pada tahap evaluasi ditulis sebagai keriteria
hasill. Outcomes menandakan hasil akhir tindakan keperawatan.
Sedangkan standar keperawatan digunakan lebih luas sebagai dasar
untuk evaluasi praktik keperawatan secara luas
 Standar praktik
Setandar pelayanan keperawatan dapat digunakan untuk mengevaluasi
praktik keperawatan secara luas. Suatu standar penyataan apa yang
harus dilaksanakan dan digunakan sebagai suatu model untuk kualitas
pelayanan. Standar harus berdasarkan hasil penelitian, konsep teori,
dan dapat diterima oleh praktik keninik keperawatan saat sekarang.
Standar harus secara cermat disusun dan diuji untuk menentukan
kesesuaian dalam penggunaannya.
 Evaluasi questions
Untuk menentukan suatu kriteria dan setandar, perlu digunakan
pertanyaan evaluative sebagai dasar mengevaluasi kualitas pela-yanan
dan respon klien terhadap tindakan
1. Pengkajian : apakah pengkajian dapat dilaksanakan kepada klien?
2. Diagnosa : apakah diagnose disusun bersama dengan klien?
3. Perencanaan : apakah tujuan didefinisikan dalam perencanaan?
4. Pelaksanaan : apakah klien diberitahu terhadap tindakan yang
diberikan
5. Evaluasi : apakah modifikasi tindakan keperawatan diperlukan?
F. TIPE PERNYATAAN EVALUASI
Tipe pernyatan terhadap evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
1. Pernyataan evaluasi formatif
Hasil observasi an analisa perawat terhadap respon pasien segera
pada saat atau setelah dilakukan tindakan keperawatan dan ditulis
pada catatan keperawatan.
Contoh : membantu pasien duduk semifoler, pasien dapat duduk
selama 30 menit tanpa pusing
2. Pernyataan evaluasi sumatif
Rekapetulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa setatus
kesehatan sesuai waktu pada tujuan dan ditulis pada catatan
perkembangan.
G. LANGKAH-LANGKAH PENTING DALAM PENCATATAN EVALUASI
Di dalam pencatatan evaluasi terdapat langkah-langkah penting yang
harus dilakukan:
1. Pengumpulan data dan pembentukan pernyataan kesimpulan
2. Kepekaan terhadap kemampuan klien untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan
3. Kesadaran faktor lingkungan, sosial, dan dukungan kluarga.
4. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan
H. MENGUKUR PENCAPAIAN TUJUAN
Mengukur pencapaian tujuan:
1. Kognatif : meliputi pengetahuan klien terhadap penyakitnya, mengontrol
gejala, pengobatan, diet, aktifitas, persediaan alat, resiko komplikasi,
gejala yang harus dilaporkan, pencegahan, pengukuran dan lainnya.
a. Interview : recall knowledge (meningkat), komprehensif (menyarakan
informasi dengan kata-kata klien sendiri), dan aplikasi fakta
(menanyakan tindakan apa yang akan kllien ambil terkait dengan
status kesehatannya)
b. Kertas dan pensil
2. Affektif : meliputi tukar-menukar perasaan, cemas yang berkurang,
kemauan yang berkomunikasi, dan sebagainya.
a. Observasi secara langsung
b. Feedback dari staf kesehatan yang lainnya
3. Psikomotor : observasi secara langsung apa yang telah dilakukan oleh
klien
4. Perubahan fungsi tubuh dan gejala
I. BENTUK EVALUASI
Evaluasi telah diklasifikasikan berdasarkan apa yang dinilai dan
kapan. Terdapat 3 type evaluasi yang menjelaskan apa yang perlu dievaluasi :
steruktur, proses dan hasil. Setiap tipe memiliki focus dan kriteria yang
berbeda dan sebagaimana didefinisikan berikut ini :
1. Evaluasi struktur.
Evaluasi struktur sifokuskan pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan.
Aspek lingkunagn secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan
perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat klien, dukungan
administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kopetensi staf
keperawatan dalam area yang diinginkan.
Struktur : fasilitas fisik, perlengkapan, layanan dan kualifikasi
pegawai/ tenaga.
2. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan
apakah perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan merasa
cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi
perharian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang
didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari
perumusan diagnose keperawatan, dan kemampuan tehnikal
perawat.
Proses :tindakan keperawatan dalam setiap proses keperawatan
yang mencakup
Adekuasi : jumlah dan kualitas
Kesesuaian : releven dengan setiap komponen dan situasi klien
Efektifitas : kemampuan untuk memfalidasi kriteria hasil klien
Efisiensi : konservasi waktu, energy dan sumber daya klien, tim
kesehatan dan lembaga.
3. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
perilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan
dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
Hasil : Perubahan prilaku klien, yang mencakup :
Respon fisiologis : suhu, penyembuhan luka, respons neurologis
Respons psikologis : efek yang sesuai, perilaku verbal dan non
verbal
Keterampilan pesikomotor : perawatan bayi, penggantian balutan,
irigasi kulostomi, berjalan dengan kruk
Pengetahuan : mengenai penyakit termasuk obat- obatan, terapi,
diet dan pencegahan
Kemampuan : untuk mengatasi berduka,melaksanakan aktifitas
sehari-hari dan olahraga.
J. PENDOKUMENTASIAN EVALUASI KEPERAWATAN
Pernyataan evaluasi perlu didokumentasikan dalam catatan kemajuan,
direvisi dalam rencana perawatan atau dimasukkan dalam ringkasan khusus,
dalam pelaksanaan dan untuk perencanaan.
1. Sebelum kesimpulan evaluasi dengan data yang mensukung
penilaian perawat
Contoh, data pendukung (untuk klien dengan myocar infark): tidak
ada dispnea. Penilaian perawatannya : toleransi aktifitas meningkat
2. Mengikuti dokumentasi intervensi keperawatan dengan pernyataan
evaluasi kormatif yang menjelaskan respon cepat klien terhadap
intervensi keperawatan atau prosedur.
Conto, mengantuk setelah minum obat
3. Menggunakan pernyataan evaluasi sumatif ketika klien
dipindahkan ke vasilitas lain atau dipulangkan
4. Catatan evaluasi sumatif untuk setiap hasil yang diharapkan
diidentifikasikan pada perencanaan keperawatan klien, bisa
berjalan 500 kaki dan menaiki 12 tangga tanpa bantuan. Evaluasi
sumatif : dapat berjalan 200 kaki tanpa alat bantu dan dapat naik
turun 6 tangga tanpa bantuan
5. Menulis pernyataan evaluasi yang merefleksikan keadaan
perkembangan klien terhadap tujuan, pemasukan yang sesuai
dicatat sebagai berikut: control sakit yang tidak efektif setelah
medikasi, terus tanpa henti, penghilang rasa sakit dari medikasi
berlangsung selama 30 menit
6. Memulai suatu penilaian atau modifikasi intervensi, mengawali
dan mendokumentasikan respon perawat untuk mengubah kondisi
klien
Contoh : kesehatan klien memburuk, : jam 09.00 mengeluh sakit di
pusat seperti ditikam.
K. FORMAT EVALUASI
Catatan perkembangan berisi diagnosa keperawtaan spesifik
mencakup implementasi tindakan, reaksi klien dan klien dan adanya data
tambahan yang terkait dengan diagnosa keperawatan tertentu. Status masalah
dan criteria hasil serta rekomendasi untuk melanjutkan atau modifikasi
rencana asli juga dicatat dalam evaluasi.
Salah satu format cacatan perkembangan yang diorientasikan kearah
proses keperawatan adalah metode SQAPIER (fischbach,1991). Hal ini
meliputi sebagai berikut:
S subjective data (data subyektif) Pernyataan/interaksi klien
O objective data (data obyektif) pengaman dan penilaian perawat
A analysis (analisis) status diagnosa keperawatan
P plan Of Care (rencana asuhan) hasil dan tindakan yang direncanakan
I implementation (implementasi) tindakan yang diimplementasikan
E evluation (evaluasi) respon klien terhadap tindakan/hasil
R revision (revisi) perubahan rencana saat diperlukan

Evaluasi ditulis setiap kali setelah semua tindakan dilakukan terhadap


pasien. Pada tahap evaluasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu SOAPIER atau
SOAP:
 S; Subyektif: hasil pemeriksaan terakhir yang dikeluarkan oleh pasien
biasanya data ini berhubungan dengan criteria hasil
 O; Obyektif : hasil pemeriksaan terakhir yang dilakukan oleh perawat
biasanya data ini juga berhubungan dengan criteria hasil.
 A; Analisa : pada thap ini dijelaskan apakah masalah kebutuhan pasien
telah terpenuhi atau tidak
 P; rencana asuhan : dijelaskan rencana tindakan lanjut yang akan
dilakukan terhadap pasien.
 I; intervensi : tindakan perawata untuk mengatasi masalah yang ada
 E; evaluasi terhadap tindakan keperawatan
 R; revisi

Untuk penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi


adalah dengan cara membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria
hasil yang telah ditetapkan format evaluasi menggunakan:

 S; subjective adalah informasi berupa ungkapan yang didapat


dari klien setelah tindakan diberikan.
 O; objective adalah informasi yang didapat berupa hasil
pengamatan, penilaiaan, pengukuran yang dilakukan oleh
perawat setelah tindakan dilakukan.
 A; analisis adalah membandingkan antara informasi subjective
dan objective dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian
diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi sebagian,
atau tidak teratasi.
 P; planning adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan
dilakukan berdasarkan hasil analisa.

Pada format evaluasi juga terdapat identitas yang juga harus diisi oleh
perawat nama, nomor kamar, nomor registrasi, umur, kelas, identitas yang
terdapat diatasi berguna agar mempermudah perawat dalam mencari data
pasien dan jelas, serta agar tidak tertukar dengan pasien lain. Ditabel
evaluasi juga terdapat:
a. Tanggal dan waktu ditulis berdasarkan kapan perawat melakukan
tindakan keperawatan terhadap pasien. Berfungsi agar jelas dalam
pendokumentasiannya serta terperinci.
b. Paraf harus disertai nama jelas. Tujuannya untuk pembuktian dan
pertanggung gugat perawat jika suatu saat kondisi pasien
memburuk atau sampai berada ditengah hukum.

Adapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi

1. Masalah teratasi : jika klien menunjukan perubahan sesuai dengan


tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
2. Masalah sebagian teratasi: jika klien menunjukkan perubahan
sebagian dari ktiteria hasil yang telah ditetapkan
3. Masalah tidak teratasi: jika klien tidak menujukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
yang telah ditetapkan dan atau bahkan timbul masalah/diagnosa
keperawatan baru.

Keseluruhan format tidak perlu digunakan dalam setiap pencatatan.


Contoh metode SQAPIER sebagai berikut:

Diagnosa keperawatan : gangguan nutrisi (lebih dari kebutuhan tubuh)

 S berat badan saya turun sebanyak 1,5 kg. Saya benar-benar untuk
mengurangi garam dan saya melakukan jelas-jelas.
 O penurunan berat badan sebanyak 1,5 kg selama 2 minggu
 A masih lebih 19% dari berat badan edeal.
 P Klien akan turun berat badannya sebanyak 0,5-1 kg setiap
minggu sampai berat badan ideal tercapai
a. Melanjutkan diet 1450 kalori rendah natrium
b. Menimbang berat badan sendiri 1 minggu sekali
c. Melengkapi catatan makanan selama 3 hari untuk kunjungan
klinik berikutnya selama 1 bulan
klien dapat melanjutkan program berjalan kaki minimal 3x/
minggu selama 30 menit
 I mendiskusi kesulitan dengan diet
 E menyadari bahwa pola nutrisi yang baru akan berlangsung
selamannya. Rencanakan untuk melanjutkan diet 1450 kalori rendah
natrium.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai