Anda di halaman 1dari 12

ANALISA KASUS

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Anggi Hapsari Putri


2. Desak Hartami Malik
3. Elena Septini Maharani
4. Khairul Azmi
5. Iga Mawarni

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

MATARAM TAHUN

2019
KASUS

Klien An. A, berusia 2 bulan, dirawat diruang perawat anak RSUD kota mataram dengan
diagnosa medis saat klien masuk RS adalah Hirschprung. Orang tua klien mengatakan anaknya
sejak lahir mempunyai riwayat BAB 2 sampai 4 hari sekali. Klien menjalani operasi kolostomi
pada tanggal 19 mei 2019. Keluhan utama saat dikaji pada tanggal 20 mei 2019 orang tua
mengatakan takut memegang dan membersihkan kantung stoma, belum tahu perawatan stoma.
Orang tua mengatakan bahwa ia tahu berat badan anaknya setelah operasi, anaknya BAB cair
berwarna cokelat, kulit perut tidak merah.

Diagnosa medis klien saat ini adalah post of kolostomi hari kedua karena hirschprung. berat
badan klien pada saat masuk rumah sakit 5400 gram, saat ini 4500 gram, panjang badan 55cm,
dengan menggunakan chart grow didapatkan z-score bb/tb -2 sd. status cairan klien baik
dibuktikan dengan turgor elastis , CRT kurang dari 3 detik dan mukosa bibir lembab,. klien
mendapatkan obat-obatan antara lain IVFD kaeN 3b 10 tetes/ menit (makro), cefotaxime
2x175mg intravena dan farmadol 3x55 mg intravena. hasil pemeriksaan laboraturium pada
tanggal 12 juni 2013 di peroleh HB 14,5 g/dl Ht 45% leukoist 20,4 ribu/ul dan trombosit 426
ribu/ul

Hasil pemerisaan fisik secara umum menunjukkan bahwa klien tanpa tidak rewel, aktif,
kesadaran compos mentis, nadi 124x/menit,suhu 36,7 °c,frekuensi nafas 28x/menit. tinggi badan
saat ini 55 cm, berat badan 4,5kg, lingkar kepala 38 cm (saat masuk rs 36 cm),lingkar lengan atas
10 cm (saat masuk rs 13cm), Z-score BB/TB -2SD. dari hasil pemerisaan fisik head to toes
diperoleh data bahwa kepala dalam batas normal tidak di temukan jejas, suturan sudah menutup
tidak teraba benjolan,. sepatum hidung utuh tidak ada secret, tidak ada penapasan cuping hidung.
slket tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, reflek cahaya “positif”. bibir tampak kemerahan,
tidak sianosis, gigi belum tumbuh, tidak pembesaran kelenjar di areah leher, tidak ada kaku
kuduk, dan tidak ada wapem neck. dada simetris, tampak retrasi dada,irama jantung regular tidak
terdengar suara abnormal,suara nafas vesikules tidak terdengar bunyi nafas abnormal.tidak ada
distensi abdomen, bising usus 6x/menit, tidak teraba benjolan atau massa. stoma berwana
kemerahan, tampak lemak, tinggi ±4cm,, diameter ±4cm, produksi cair warna kecoklatan
bercampur darah, bau khas, daerah sekitar stoman tidak kemerahan, tidak ada tanda- tanda iritasi
periostoma. genetelia bersih, jamur tidak tampak, tidak lecet, BAB 3x dengan pampers, warna
kuning jerni. Ekstremitas tidak tampak ederma, tidak sionosis, akral hangat, CRT kurang dari 3
detik.
KATA SULIT :

1. Hirschsprung : Penyakit Hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang


menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus. Penyakit bawaan lahir yang
tergolong langka ini bisa mengakibatkan bayi tidak buang air besar (BAB) sejak
dilahirkan. Penyakit Hirschsprung terjadi karena kelainan saraf yang mengontrol
pergerakan usus besar. Hal ini menyebabkan usus besar tidak dapat mendorong feses
keluar, sehingga menumpuk di usus besar dan bayi tidak bisa BAB.
2. Kolostomi : Kolostomi adalah prosedur yang umumnya dilakukan untuk menghentikan
infeksi, mengatasi penyumbatan, atau mencegah kerusakan lebih lanjut pada usus besar.
Prosedur ini bisa bersifat sementara atau permanen. Prosedur kolostomi dilakukan
dengan cara membedah usus besar, lalu membuat bukaan atau lubang pada dinding perut
untuk disambungkan dengan bagian ujung bawah dari usus besar yang masih berfungsi.
Bagian usus besar tersebut akan dijahit menempel pada lubang di dinding perut. Kotoran
yang berada di dalam usus besar nantinya akan keluar melalui lubang itu, ke sebuah
kantong yang dipasang di bagian luar lubang. Kantong ini dapat dikosongkan atau
dibuang setelah penuh.
3. Stoma : Arti stoma sendiri sebenanrnya adalah lubang pada tubuh. Pada beberapa
kondisi, diperlukan pembuatan lubang di dinding perut untuk mengeluarkan feses atau
tinja. Dengan demikian, feses tidak dikeluarkan melalui anus. Dalam beberapa operasi
usus, dokter bedah perlu melakukan pembuatan stoma. Prosedur ini dilakukan dengan
membuat lubang pada dinding perut untuk mengeluarkan isi usus, tanpa melalui anus.
4. Chart Grow : Grafik tumbuh
5. Z-score : Digunakan untuk mengambil sampel dalam satu set data atau untuk
menentukan berapa jumlah standar deviasi di atas atau di bawah mean. Untuk mencari Z-
score suatu sampel, Anda harus mencari dulu mean, varian, dan standar deviasinya.
6. Turgor Elastis : Adalah tingkat kelenturan kulit untuk menentukan apakah anak kurang
cairan atau tidak.
7. CRTCATHODE RAY TUBE (CRT) : Tabung sinar katoda (CRT) adalah tabung
hampa yang berisi senapan elektron (sumber elektron)dan sebuah layar fluorescent,
dengan internal atau eksternal sarana untuk mempercepat danmembelokkan berkas
elektron, yang digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk cahayayang dipancarkan
dari neon layar
8. IVFD ( Intra Vennes Fluid Drip ) : Adalah memasukakn cairan atau obat langsung
kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu tertentu dengan
menggunakan infus set
9. Cefotaxime : Adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai macam
infeksi bakteri misalnya infeksi pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih,
meningitis, dan gonore. Obat ini termasuk dalam kelas antibiotik bernama cephalosporin.
Antibiotik ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
10. Farmadol tablet : Adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala
usia dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Farmadol
tablet mengandung paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic
sekaligus analgetic
11. leukosit (Sel darah putih) : Adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih
ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian
dari sistem kekebalan tubuh.
12. Trombosit : Adalah sel darah yang penting dalam pembekuan darah normal. Jumlah
trombosit dapat digunakan sebagai deteksi dini atau mendiagnosis berbagai penyakit atau
kondisi yang dapat menyebabkan masalah pada penggumpalan darah.
13. Kompos mentis : Merupakan kondisi sadar sepenuhnya. Pada kondisi ini, respon pasien
terhadap diri sendiri dan lingkungan sangat baik. Pasien juga dapa menjawab pertanyaan
penanya dengan baik.
14. Pemeriksaan Head To Toes : Pemeriksaan dari kepala sampai ke kaki
15. Jejas : lecet (tergores, luka sedikit, dan sebagainya) pada kulit
16. Sutura : Adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya
ditemukan pada tulang tengkorak.
17. Septum : Merupakan pembatas lubang hidung bagian kiri dan kanan yang merupakan
kerangka penunjang berlapis selaput lendir dan sebagian besar terdiri dari tulang rawan
(kartilago). Normalnya, septum hidung terletak pada garis tengah hidung. (dari bahasa
Latin yang artinya sesuatu yang melingkupi, jamak: Septa) adalah pembatas yang
memisahkan suatu rongga atau ruang.
18. Sekret : Adalah istilah yang digunakan dalam menunjuk senyawa dengan substansi
tertentu yang dihasilkan oleh kelenjar. Senyawa tersebut merupakan hasil sekresi yang
memiliki manfaat dan digunakan kembali oleh tubuh untuk berbagai tujuan. Contoh
sekret adalah lendir atau mucus, enzim, hormon dan lain lain.
19. Sklera atau selaput keras atau selaput putih (berasal dari bahasa Yunani skleros artinya
keras) adalah lapisan luar mata yang berwarna putih, berserat, tidak tembus cahaya,
elastis dan mengandung kolagen.
20. Ikterik (Penyakit kuning) : Adalah suatu kondisi di mana kulit, mukosa, dan bagian
putih mata (sklera) berubah warna menjadi kuning. Penyakit kuning atau jaundice adalah
penyakit yang disebabkan karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
21. Konjungtiva merupakan lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi
sklera (area putih dari mata). Konjungtiva terletak di kelopak mata dinamakan
konjungtiva palpebral dan yang akan memantulkan pada permukaan anterior dari bola
mata dinamakan konjungtiva bulbar.
22. konjungtiva anemis : konjungtiva akan berwarna pucat yang disebut dengan nama
23. Sianosis : adalah kondisi warna kebiru-biruan pada kulit dan selaput lendir karena
kekurangan oksigen dalam darah. Sianosis umumnya merupakan pertanda dari kondisi
yang serius, dan butuh penanganan segera.
24. Retraksi : Adalah kontraksi yang terjadi pada otot perut dan iga yang tertarik ke dalam
pada saat kita menarik nafas.
25. Bunyi Nafas Vesicular : Suara napas vesikuler adalah suara napas utama normal dan
terdengar di sebagian besarparu-paru. Bunyi nafas terdengar lembut dan bernada rendah.
Suara inspirasi lebihpanjang dibanding suara ekspirasi. Bunyi nafas vesikuler mungkin
lebih keras dan sedikitlebih lama jika ada ventilasi dalam cepat (misalnya pasca-latihan)
atau pada anak yangmemiliki dinding dada tipis. Selain itu, suara napas vesikuler dapat
lebih lembut jika pasienlemah, tua, gemuk, atau sangat berotot.
26. Distensi abdomen : Adalah istilah medis yang menggambarkan kejadian yang terjadi
ketika ada zat (gas atau cairan) menumpuk di dalam perut yang menyebapkan perut atau
pinggang mengembung melebihi ukuran normal. Kejadian ini biasanya merupakan gejala
dari suatu penyakit atau adanya pengurangan fungsi anggota tubuh.
27. Bising Usus : adalah kontraksi tonik bersifat kontinu, berlangsung bermenit – menit, atau
berjam – jam, kadang – kadang meningkat atau menurun intensitasnya tetap kontinu.
28. Peristoma : Adalah setiap bagian atau seluruh bagian sekitar mulut atau mulut
invertebrata; bibir sebanding pada hewan yang lebih tinggi.
29. Ekstremitas atau sering disebut anggota gerak : adalah perpanjangan dari anggota
tubuh utama (misalnya kaki-kaki serangga yang merupakan perpanjangan dari abdomen),
atau juga merupakan anggota tubuh prehensilitas atau anggota tubuh yang digunakan
untuk mencengkram/memegang (seperti lengan gurita lengan atau ekor monyet), yang
terdapat pada manusia atau hewan lain. Pada tubuh manusia, ekstremitas atas dan bawah
masing-masing disebut lengan dan kaki. Lengan dan kaki terhubung ke batang tubuh.
30. Edema : Adalah pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penimbunan
cairan di dalam jaringan. Beberapa area tubuh yang mudah dikenali saat mengalami
edema adalah tangan, lengan, kaki dan pergelangan kaki. Edema menandakan adanya
kebocoran cairan tubuh melalui dinding pembuluh darah.
31. Akral : Adalah ujung ekstremitas. Ekstremitas adlah tangan dan kaki. Ujung tangan dan
kaki adalah jari. Maka ujung jari itulah adalah akral. Sebagai tambahan, Akral dingin=
ujung jari baik kaki/tangan yg dingin. Pada pemeriksaan akral. Sangat berguna utk
mengetahui apakah org itu ada dlm kondisi syok ato tdk. Krn syok adlh suatu kondisi
gawat darurat yg butuh penanganan segera.
ANALISA KASUS
1.1. Pengkajian
Data Diri Klien :
Nama : An. A
Usia : 2 bulan
Tanggal Operasi Kolostomi : 19 Mei 2019
Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2019
Tanggal Pemeriksaan Laboraturium : 12 Juni 2013
Sumber Informasi : Orang Tua Klien dan Tim Medis
Diagnosa Medis : Post Of Kolostomi

Keluhan Saat Ini :


Orang tua mengatakan takut memegang dan membersihkan kantung stom, belum tahu
perawatan stoma

Alasan Masuk Rumah Sakit :


Takut memegang dan membersihkan kantung stoma, belum tahu perawatan stoma

Riwayat Penyakit Dahulu :


Orang tua klien mengatakan anaknya sejak lahir mempunyai riwayat BAB 2 sampai 4 hari
sekali

1.2. Diagnosa Keperawatan

N Pengelompokkan Data Etiologi (Penyebab) Problem


O (Masalah)
1 DS : Post of Kolostomi Infeksi area
- Orang tua mengatakan takut pembedahan
memegang dan membersihkan
kantung stoma, belum tahu
perawatan stoma
DO :
- Klien menjalani operasi
kolostomi pada tanggal 19 mei
2019.
- TTV :
1. nadi 124x/menit,
2. suhu 36,7 °c
3. frekuensi nafas 28x/menit.
- Bibir tampak kemerahan
- Produksi cair warna kecoklatan
bercampur darah, bau khas
2 DO : Asupan diet kurang Ketidakseimbangan
- Berat badan klien pada saat nutrisi : kurang dari
masuk rumah sakit 5400 gram kebutuhan tubuh
saat ini 4500 gram
- Pemeriksaan Antropometri :
1. Tinggi badan saat ini 55
cm,
2. Berat badan 4,5kg
3. Lingkar kepala 38 cm (saat
masuk rs 36 cm)
4. Lingkar lengan atas 10 cm
(saat masuk rs 13cm)
5. Z-score BB/TB -2SD.
3 DS : Kerusakan jaringan Resiko infeksi
- Orang tua mengatakan takut kulit ( post of
memegang dan membersihkan kolostomi )
kantung stoma, belum tahu
perawatan stoma
DO :
- Klien menjalani operasi
kolostomi pada tanggal 19 mei
2019.
- TTV :
4. nadi 124x/menit,
5. suhu 36,7 °c
6. frekuensi nafas 28x/menit.
- Bibir tampak kemerahan
- Produksi cair warna kecoklatan
bercampur darah, bau khas
4 DS : Kurangnya informasi Defisiensi
- Orang tua mengatakan takut dalam perawatan Pengetahuan
memegang dan membersihkan stoma
kantung stoma, belum tahu
perawatan stoma
DO :
- Nampak luka operasi dibagian
abdomen pasien
- Keluaga pasien tidak bisa
membersihkan stoma, takut

1.3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Infeksi Area Setelah dilakukan - Observasi warna - Untuk
Pembedahan post of kolostomi kulit mengetahui
status cairan klien - Membran mukosa indikator
tampak membaik mulut intesitas cairan
dengan dibuktikan - Ukur nadi dan - Untuk
Turgor Elastis pernafasan mendapatkn
Kriteria hasil : - Melakukan tindakan yang
1. Klien tampak pemeriksaan head segera
tidak rewel to toes - Untuk
2. TTV dalam mengetahui
batas normal hasil
Setelah dilakukan pemeriksaan
pemeriksaan head tanda-tanda
tou toes semua vital pada
tampak terlihat pasien
normal - Untuk
mengetahui
keadaan fisik
klien
2. Ketidakseimbangan Untuk - Lakukan - Untuk
nutrisi : kurang dari menormalkan berat pemberian memenuhi
kebutuhan tubuh badan pasien makan melalui cairan pasien
cairan infus - Untuk
- Melakukan memenuhi
Kolaborasi nutrisi pasien
dengan ahli gizi - Untuk
- Lakukan mengetahui
pengecekan hasil
TTV pemeriksaan
- Lakukan tanda-tanda
pemasangan vital pada
infus pasien
- Lakukan - Untuk
pengukuran mengetahui
antropometri hasil
pengukuran
antropometri
pasien
3. Resiko Infeksi Setelah dilakukan - Kaji luka - Untuk
tindakan operasi mengetahui
keperawatan 2×24 - Jelaskan keadaan luka
jam tidak terjadi padaorang tua dan
tanda-tanda infeksi klien tentang perkembangann
pada luka post pentingnya ya
operasi dengan perawatan luka - Agar orang tua
kriteria hasil : selama masa klien tau
- Tidak ada post operasi dan pentingnya
tanda-tanda jelaskan juga perawatan luka
infeksi merah, tentang tanda dan gejala
panas, dan dan gejala infeksi
bengkak infeksi - Agar tidak
- Lakukan terjadi infeksi
perawatan luka dan terpapar
kuman dan
bakteri
4. Defisiensi Setelah dilakukan - Melakukan - Untuk
Pengetahuan perawatan 3×24 pengontrolan mencegah
jam diharapkan infeksi terhadap terjadinya
klien : pasien infeksi
- Dapat - Melakukan - Orang tua
melakukan pengajaran atau pasien mampu
prosedur dalam penyuluhan melakukan
perawatan luka tentang perawatan luka
- Dapat procedure - Mengetahui
melakukan perawatan berat badan
manajemen kolostomi pasien
infeksi - Monitor berat
Menyatakan badan pasien
kemampuan
terhadap
manajemen berat
badan

Anda mungkin juga menyukai