Oleh:
Elyana Fadiah, S.Kep
NIM. 1730913320044
Oleh:
Elyana Fadiah, S.Kep
NIM. 1730913320044
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
D. Manifestasi Persalinan
1. Tanda-tanda permulaan persalinan
a) Lightening yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
b) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
c) Perasaan sering kencing atau susah kencing (polakisuria)
d) Adanya kontraksi dari uterus (braxton hicks); kontraksi yang kuat,
sering dan tidak teratur
e) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah (bloody show)
2. Tanda-tanda in partu
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, bersifat sering dan
teratur dengan frekuensi yang makin pendek dan hilang timbul
b) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks
c) Adanya cairan ketuban yang pecah dengan sendirinya
d) Serviks mendatar, menipis dan membuka
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan urin protein (Albumin) bertujuan untuk mengetahui adanya
risiko pada keadaan preeklamsi maupun gangguan pada ginjal yang
biasanya dilakukan pada trimester 2 dan 3
2. Pemeriksaan darah
3. Pemeriksaan USG yang berguna untuk mendapatkan gambaran dari janin,
plasenta dan uterus
4. Stetoskop monukuler yang berguna untuk mendengar denyut jantung
janin, daerah yang biasanya digunakan untuk mengukur denyut jantung
janin adalah area fungtum maksimum
J. Pathway
Persalinan
Manifestasi persalinan:
Penyebab terjadinya
1. Lightening
persalinan:
2. Perut melebar, fundus uteri turun
1. Teori keregangan
3. Perasaan sering kencing
2. Teori penurunan hormone
4. Adanya kontraksi dari uterus (braxton
progesterone
hicks)
3. Teori oksitosin internal
5. Serviks menjadi lembek dan datar
4. Teori prostaglandin
6. Rasa sakit oleh adanya his yang datang
5. Teori hipotalamus – hipofisis
lebih kuat
dan glandula suprarenalis
7. Keluar lendir bercampur darah
8. Adanya cairan ketuban
9. Serviks mendatar, menipis dan membuka
Resiko kekurangan
volume cairan
K. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Anamnesis umum
1) Nama, jenis kelamin, usia, agama, pendidikan, alamat dan pekerjaan
2) Tanyakan primigravida atau multigravida
3) HPHT
4) Riwayat alergi obat-obatan
5) Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama
kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah
gerakan bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika
ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah
keluar darah pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu
terakhir makan dan minum? Apakah ibu kesulitan berkemih?
6) Riwayat kehamilan sebelumnya
7) Riwayat penyakit terdahulu
8) Riwayat penyakit keluarga
2. Analisa Data
Kemungkinan
Data Masalah
Penyebab
DS:
- Paseien mengeluh nyeri pada area Dilatasi Nyeri
perut serviks persalinan
DO:
a. Pasien terlihat meringis kesakitan
b. Pada pengkajian nyeri didapatkan
data seperti:
1) P: Kontraksi uterus
2) Q: Seperti ingin buang air
besar
3) R: Area abdomen
4) S: Skala sedang-berat (4-10)
5) T: Bertahap
DS:
- Faktor resiko Resiko
DO: kehilangan kekurangan
a. Terlihat perdarahan volume cairan
adanya volume cairan
pervaginam yang banyak, ≤ 500 aktif
ml (Perdarahan)
b. Wajah pasien terlihat pucat
c. Terjadi perubahan pada tanda-
tanda vital seperti:
1) TD menurun
2) HR meningkat
DS: Prosedur Kerusakan
- bedah integritas
DO: (episiotomi) jaringan
Terlihat adanya luka bekas
episiotomi
DS: Kurang Defsiensi
Klien mengatakan tidak tahu apa sumber pengetahuan
yang harus dia lakukan setelah pengetahuan
melahirkan
DO:
-
Perlindungan Infeksi
1. Monitor adanya tanda
dan gejala infeksi
2. Periksa keadaan kulit
jika ada kemerahan,
kehangatan ekstrim,
atau drainase
3. Periksa kondisi sayatan
bedah atau luka
4. Tingkatkan asupan
nutrisi dan cairan yang
cukup
5. Ajarkan kepada pasien
tentang tanda dan
gejala infeksi dan
kapan harus
melaporkan hal
tersebut
4. Defisiensi Setelah dilakukan Perawatan postpartum
pengetahuan asuhan keperawatan 1. Pantau tanda-tanda
selama 2 x 24 jam, vital
masalah defisiensi 2. Monitor lokea terkait
pengetahuan klien dengan warna, jumlah,
dapat teratasi dengan bau dan adanya
NOC: gumpalan
Pengetahuan: 3. Minta pasien
Kesehatan ibu mengosongkan
postpartum kandung kemih
sebelum dan sesudah
Kriteria hasil: pemeriksaan
1. Pemantauan rutin postpartum
(tanda-tanda vital) 4. Pantau lokasi TFU dan
dalam rentang tonus
normal 5. Pantau perineum atau
2. Cairan vagina luka operasi dan
normal (lokea) jaringan disekitarnya
3. Pola involusi uterus (REEDA)
baik 6. Dorong pasien untuk
4. Perawatan memulai pergerakan
perineum secara rutin
5. Intake dan output 7. Pantau nyeri pasien
6. Perubahan tingkat 8. Ajarkan pasien untuk
nyeris penanganan nyeri non-
farmakologis
9. Berikan analgesic
sesuai kebutuhan
10. Ajarkan pasien cara
merawat perineum
11. Periksa warna dan
suhu payudara beserta
puting
12. Monitor kandung
kemih termasuk intake
dan output (mis.
Pengosongan kandung
kemih, warna dan bau)
13. Monitor status BAB
(mis. Tanggal dan
waktu BAB, bising
usus dan flatus)
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., et al. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). 6th ed.
Mosbie Elsevier: USA
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC, Jakarta.
Heather, T Herdman, Shigemi Kamitsuru., 2015. Diagnosis Keperawatan,
Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Ed. 2. Jakarta: EGC
Marjiati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM
Moorhead, S., et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th ed. Mosbie
Elsevier: USA
Reeder, SJ, Martin, LL, Koniak-Griffin, D. 2014. Keperawatan Maternitas:
Kesehatan Wanita, Bayi, dan Keluarga. EGC, Jakarta.