Anda di halaman 1dari 44

PEMERIKSAAN FISIK PADA

BAYI DAN ANAK


Sylvi Harmiardillah, M.Kep
PENDEKATAN UMUM DALAM MEMERIKSA ANAK

Urutan Pemeriksaan
• Head to toe
• Perlu pendekatan secara sistematis
untuk mengurangi adanya bagian
tubuh yg terlewatkan
• Memungkinkan untuk urutan dapat
berubah tergantung kondisi fisik anak
PERSIAPAN ANAK

• Buatlah tindakan pemeriksaan fisik bukan hal yg menakutkan


atau menyakitkan
• Memungkinkan untuk menggunakan model atau gambar
untuk mengurangi stress atau ketakutan pada anak terutama
anak usia todler/ pra sekolah
• Libatkan orang tua anak untuk membangun kerjasama
PEDOMAN SPESIFIK MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Bayi
Sebelum dapat duduk sendiri lebih efektif pada pangkuan orang tua, sebelum usia 4-6 bulan dapat
ditempatkan di meja pemeriksaan
2. Toddler
Duduk atau berdiri dekat dengan orang tua atau posisi telungkup/ terlentang di pangkuan orang tua
3. Anak prasekolah
Lebih suka berdiri atau duduk, kooperatif untuk terlentang atau telungkup, tetap dekatkan dengan
orang tua
4. Anak usia sekolah
Kooperatif pada semua posisi, memungkinkan butuh kehadiran orang tua atau memilih privasi
5. Remaja
Seperti anak sekolah, tawarkan pilihan untuk kehadiran orang tua
PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Parameter pertumbuhan meliputi berat
badan, tinggi badan (panjang badan),
ketebalan kulit, lingkar lengan, dan lingkar
kepala.
Nilai untuk parameter pertumbuhan
digambarkan dalam grafik presentil
Secara umum anak yang tinggi dan berat
badannya dibawah presentil 5 atau lebih dari
presentil 95 harus dipantau ketat
Anak dengan presentil berat dan tinggi
badannya sangat berbeda atau menunjukkan
kegagalan laju pertumbuhan
Peningkatan atau penurunan secara tiba-tiba
PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Normalnya bayi posisi normal fleksi maka perlu
ekstensikan tubuh dengan cara:
1. Pegang kepala bayi pada garis tengahnya
2. Pengang kedua lutut dengan lembut
Panjang badan 3. Tekan lutut kebawah sampai kaki benar-benar ekstensi dan rata
dengan meja
Istilah panjang dinyatakan 4. Jika menggunakan papan pengukur pastikan batas garis menyentuh
kepala dan tumit
sebagai pengukuran yang
dilakukan ketika anak
terlentang/ panjang saat anak
berbaring (sampai anak
berusia 24 bln)
PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Tinggi badan • Tinggi diukur dengan cara
Dinyatakan sebagai meminta anak dengan
pengukuran yang melepas sepatu, berdiri
dilakukan ketika anak setegak dan setinggi mungkin,
berdiri tegak, akan dengan kepala pada garis
lebih baik jika diukur
menggunakan tengah dan garis pandang
stadiometer sejajar dengan langit-langit
atau lantai
• Pastikan punggung anak
menempel pada dinding atau
permukaan datar lain, dengan
tumit, pantat, dan bagian
belakang bahu menyentuh
dinding dan jika mungkin
malelous medial
PENGUKURAN PERTUMBUHAN

Berat badan
Berat badan diukur
menggunakan skala
timbangan yg sesuai, 10-15 • Sebelum anak ditimbang pastikan timbangan diatur pada
Kg untuk bayi dan 100-125 angka 0 dan jarum timbangan tepat berada dibagian tengah
Kg untuk anak-anak tanda
• Lakukan pengukuran dalam ruangan yang hangat dan nyaman
• Untuk anak dibawah 36 bulan usahakan ditimbang tanpa
pakaian, untuk anak yang lebih dewasa usahakan
menggunakan pakaian yg tipis
• Untuk asepsis alasi timbangan dengan kertas/ tisu
PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Lipatan kulit
• Untuk mengukur lemak tubuh,
umumnya mengguanakan kaliper
lange
• Tempat yang paling sering digunakan
adalah lapisan lemak trisep, Lingkar Lengan (LILA)
subskapula, suprailiaka, abdomen • Untuk mengukur massa otot
dan paha atas • Letakkan meteran LILA secara vertikal
• Lakukan 2 kali pengukuran pada sepanjang bagian posterior lengan atas
tempat yg sama untuk mencapai ke prosesus akromial dan ke prosesus
olekranon, setengah dari panjang
tingkat akurasi panjang hasil pengukuran adalah titik
tengahnya
PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Lingkar kepala
• Ukur lingkar kepala anak sampai
usia 36 bulan dan pada anak yang
memiliki masalah pada ukuran
kepalanya
• Ukur lingkar kepala pada lingkaran
terbesarnya biasanya sedikit diatas
alis dan daun telinga serta
Secara umum lingkar kepala dan lingkar dada
mengelilingi prominen oksipetal
sama pada usia 1 sampai 2 tahun, selama
• Ukur 2 kali untuk mencapai tingkat masa kanak-kanak lingkar dada melebihi
akurasi ukuran kepala sekitar 5-7 cm
PENGUKURAN FISIOLOGIS

• Mengevaluasi status fisik fungsi vital


• Mencakup suhu, nadi dan pernapasan
• Pertahankan prinsip atraumatik

Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam mengukur tanda vital pada anak dan bayi,
hitung dulu pernapasannya, selanjutnya hitung denyut nadi dan terakhir ukur
suhu, jika TTV tidak dapat diobservasi catat perilaku anak selama pengukuran
PENGUKURAN FISIOLOGIS
Suhu
• Dapat diukur pada beberapa tempat tubuh
yaitu rute oral, rektal, aksila, kulit dan
membran timpani
• Keakuratan instrumen akan berkurang jika
teknik yang benar tidak digunakan
• Tidak ada kesepakatan universal tentang Ukur suhu anak ketika terasa hangat
lamanya waktu termometer raksa harus saat diraba atau dengan tanda lain
diletakkan yaitu: kemerahan kulit, peningkatan
• Direkomendasikan 7 menit untuk pernapasan dan nadi, malaise, dan
pembacaan oral, 5 menit untuk aksila dan pandangan berkaca-kaca
4 menit untuk rectal
Normalnya suhu anak 36,5-37,5
PENGUKURAN FISIOLOGIS
• Suhu Oral
Letakkan termometer dibawah lidah disebelah kanan atau kiri bagian posterior kantong
sublingual, jangan bagian depan lidah, minta anak menutup mulutnya tanpa menggigit
• Suhu aksila
Letakkan termometer dibawah lengan dengan bagian ujungnya berada ditengah aksila, jaga
agar menempel pada kulit bukan pada pakaian, pegang lengan anak dengan lembut agar tetap
tertutup
• Suhu rektal
Letakkan ujung termometer yang telah diberi pelumas tidak lebih dari 2,5 cm ke dalam
rektum, pertahankan termometer , tempatkan anak posisi miring kiri, telungkup atau
terlentang (dengan kaki flkeksi ke abdomen), tutup area penis karena merangsang reflek
urinasi
• Sensor timpani
Masukkan ujung probe termometer perlahan kedalam saluran telinga, mengarah ke
pertengahan antara alis dan mata, luruskan saluran telinga agar sensor benar-benar mengukur
panas dari gendang telinga
PENGUKURAN FISIOLOGIS
Nadi Pernapasan
• Nadi yang teraba kuat dapat diukur
secara radial pada anak yang berusia • Hitung frekuensi pernapasan seperti
lebih dari 2 tahun pasien dewasa
• Denyut apikal yg diperiksa melalui • Observasi pergerakan abdomen
stetoskop efektif digunakan untuk bayi • Hitung jumlahnya selama 1 menit
• Hitung nadi selama 1 menit penuh penuh karena pergerakan nafas bayi
pada bayi karena kemungkinan adanya tidak teratur
ketidakteraturan irama jantung
• Jika menggunakan denyut apikal
gunakan perhitungan yg lbih pendek
misalnya interval 15 atau 30 detik
PENGUKURAN FISIOLOGIS
Tekanan Darah
• Diukur rutin pada anak usia 3 tahun
sampai remaja,atau anak yg memiliki
gejala hipertensi, anak dalam
kegawatdaruratan/ perawatan intensif
dan bayi beresiko tinggi
• Umumnya menggunakan auskultasi
dan sfigmomanometer atau alat • Osilometri dilengkapi dengan pembacaan
elektronik menggunakan teknik digital untuk sistolik, diastolik, dan MAP
doppler (Osilometri) • Osilometri juga mengurangi pengempesan
manset yg terlalu cepat, tidak mendengar
suara terlembut, dan berbagai suara
Korotkoff
PENGUKURAN FISIOLOGIS
Tekanan Darah
• Faktor paling penting dalam menentukan
keakuratan pengukuran tekanan darah
adalah penggunaan ukuran manset
• Pilih ukuran manset dengan lebar kantong
sekitar 40% dari garis dari lingkar lengan
diukur di titik tengah antara olekranon dan
akromion
• Panjang kantong manset harus menutupi
80-100% lingkar lengan
• Letakkan bell stetoskop pada nadi
brakialis letaknya pada proksimal dan
medial terhadap fosa cubiti, dibawah
manset
PENAMPILAN UMUM

• Penampilan umum merupakan kesan subyektif dan kumulatif


terkait penampilan fisik anak, postur tubuh, perkembangan,
kemampuan bicara, status nutrisi, perilaku, kepribadian, interaksi
dengan orang tua, saudara kandung, perawat
• Perhatikan mimik wajah,ekspresi dan penampilan anak
• Perhatikan postur, posisi, gestur dan pergerakan tubuh
• Perhatikan hygine anak terkait kebersihannya
• Berikan kesan secara umum tentang status nutrisi sebagai bentuk
perkiraan
KULIT
• Kaji warnanya, tekstur, suhu, kelembaban STRUKTUR ASESORIUS
dan turgornya • Inspeksi warna rambut, tekstur,
• Secara normal tekstur kulit anak yang kualitas, distribusi dan elastisitas nya,
masih kecil sangat halus, agak kering, normalnya rambut kepala anak
tidak berminyak atau lembab berkilau, halus, kuat dan elastis
• Evaluasi suhu kulit dengan merasakan • Inspeksi rambut kepala anak untuk
setiap bagian tubuh secara simetris dan mengetahui kebersihan secara umum
membandingkan bagian tubuh atas • Perhatikan pertumbuhan rambut
dengan bagian bawah sekunder pada anak yg puber
• Tentukan turgor kulit dengan cara menarik • Inspeksi warna, bentuk tekstur dan
kulit abdomen, lepaskan dengan cepat, kualitas kuku, normalnya kuku
jaringan yg elastis akan kembali pada berwarna merah muda, konveks, halus,
posisi normal tanpa bekas/kerutan sisa dan keras tetapi fleksibel
KULIT
• Sianosis • Ekimosis
Warna kebiruan pada kulit, menandakan Warna hitam atau biru yang luas dan difus
penuruna hemoglobin biasanya disebabkan oleh perdarahan bawah
• Pucat kulit, atau ciri khas dari cedera
Warna pucat mungkin menandakan • Petekie
anemia, penyakit kronis, edema atau syok seperti ekimosis hanya ukurannya adalah kecil
• Eritema (kurang dari 2 mm)
Kemerahan dapat terjadi akibat • Ikterus
peningkatan aliran darah oleh kondisi warna kuning yang muncul akibat pigmen
yang berhubungan dengan iklim, empedu
inflamasi lokal, infeksi, iritasi kulit, alergi
atau peningkatan jumlah sek darah merah
sebagai respon kompensasi sebuah
hipoksia
KELENJAR LIMFE
• Palpasi kelenjar menggunakan bagian
distal jari secara lembut namun tegas,
tekan dengan gerakan melingkar
sepanjang letak normal kelenjar tersebut
• Selama pengkajian kelenjar dikepala dan
leher, angkat kepala anak sedikit keatas
tetapi tanpa meregangkan otot
sternokleidomastoideus
• Catat ukuran, mobilitas, suhu, dan nyeri
tekan
• Kelenjar limfe yang nyeri, membesar dan
dapat digerakkan umumnya menandakan
adanya infeksi atau inflamasi yang dekat
denganlokasi kelenjar tersebut
KEPALA DAN LEHER
• Observasi bentuk dan kesimetrisan kepala
secara umum
• Catat kontrol kepala bayi, sebagian besar
bayi yang berusia 4 bulan harus mampu
menahan kepala pada saat diangkat, dan
berada digaris tengah ketika posisi vertikal
• Palpasi tulang tengkorak untuk mengetahui
kepatenan sutura, ubun-ubun, fraktur dan
pembengkakan, secara normal ubun-ubun
belakang menutup pada bulan kedua
kehidupan dan ubun-ubun kecil menyatu
antara usia 12-18 bulan
• Minta anak untuk berekspresi untuk
mengkaji kesimetrisan dan pergerakan
umum wajah
MATA
Inspeksi struktur eksterna
• Inspeksi penempatan kelopak tepat pada mata
• Tentukan lengkungan umum dari fisura palpebra
• Inspeksi garis bagian dalam kelopak mata yaitu
konjungtiva palpebra, normalnya konjungtiva
berwarna merah muda dan mengkilap
• Inspeksi lubang lakrimal, catat pengeluaran air
mata berlebihan, inflamasi atau keluaran
• Inspeksi sklera, normalnya berwarna putih dan
jernih Inspeksi struktur interna
• Inspeksi kornea, normalnya harus jernih dan • Pemeriksaan menggunakan Optalmoskop
transparan memperlihatkan visualisasi dalam bola mata
• Bandingkan ukuran, bentuk dan pergerakan pupil, dengan sistem cahaya dan lensa dengan
kedua pupil harus bundar, jernih dan sama intensitas tinggi
• Inspeksi warna dan kejernihan iris, warna mata • Perawat bertanggung jawab untuk menjamin
permanen muncul diusia 6-12 bulan alat yang akan digunakan pemeriksaan dapat
berfungsi dengan baik
MATA
Uji penglihatan
• Untuk mendeteksi strabismus (Ketidaksegarisan mata)
• Secara normal anak berusia 3-4 bulan mampu
memusatkan pola satu lapang penglihatan dengan
kedua mata secara simultan (binokularitas)
• Uji yg umum digunakan adalah uji refleks cahaya kornea
dan uji tutup mata
Uji ketajaman
• Umumnya menggunakan tes snellen chart
• Untuk anak yg belum bisa membaca bisa menggunakan
uji E terbalik
• Jika uji ketajaman sulit dilakukan dapat diuji melalui
persepsi cahaya
• Pada anak yg cukup besar dan kooperatif perkirakan
untuk melihat penglihatan perifer
• Periksa penglihatan warna, umumnya dua tipe gangguan
persepsi warna berupa Protanomali dan Deuteranomali
MATA
SKRINING SNELLEN
• Gantung kartu snellen pada dinding berwarna terang sejajar
dengan mata anak
• Pastikan cahaya lampu terang, tanpa kilatan
• Minta anak berdiri pada jarak 6 meter (20 kaki) dengan tumit
menempel pada garis pembatas
• Ajarkan anak menggunakan penutup mata, instruksikan
untuk tetap membuka mata selama pemeriksaan, dahulukan
bagian kanan untuk diperiksa
• Jika memakai kacamata periksa dengan kacamata terpasang
• Mulai dengan baris 40 atau 30 kaki kemudian lanjutkan
sampai baris 20 kaki, gunakan penutup kartu snellen dan alat
penunjuk
• Catat baris terakhir yg bisa dibaca anak (3 dari 4 atau 4 dari 6
lambang)
TELINGA
Inspeksi struktur eksterna
• Inspeksi kesimetrisan daun telinga (pina)
• Inspeksi permukaan kulit telinga, identifikasi jika
terdapat lubang kecil, tonjolan kulit, atau fistula
• Kaji hygine telinga
Inspeksi struktur interna
• Pemeriksaan otoskop, terdiri atas spekulum, cahaya
dan kaca pembesar untuk melihat membran timpani
• Pada saat pemeriksaan posisikan anak dengan tepat
dan restrein jika diperlukan
• Inspeksi dinding saluran, warna membran timpani
dan bentuk tonjolan tulang, normalnya dinding
saluran berwarna merah muda, membran timpani Uji pendengaran menggunakan:
setengah transparan, terang seperti mutiara • Pemeriksaan audiometri
berwarna merah muda atau abu-abu • Tes kejut bagi neonatus
• Catat adanya benda asing, iritasi atau infeksi
HIDUNG
Inspeksi struktur eksterna
• Inspeksi letak hidung, deviasi, kesimetrisan dan
diameter nares (lubang hidung)
• Observasi alea nasi (cuping hidung)
Inspeksi struktur interna
• Inspeksi vestibula anterior hidung dengan cara
mendorong ujung hidung keatas dan menyinari
lubang hidung
• Perhatikan warna lapisan mukosa (normalnya
berwarna lebih merah dibandingkan mukosa oral)
• Perhatikan adanya pembengkakan, keluaran,
kekeringan atau perdarahan
• Inspeksi septum apakah ada deviasi terutama yg
menyebabkan sumbatan
MULUT DAN TENGGOROKAN
Inspeksi bibir anak, normalnya bibir lembab,
lunak, halus dan berwarna merah muda
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan atau
tanpa spatel lidah
Minta anak membuka mulut dengan lebar,
arahkan lidah ke segala arah untuk visualisasi
penuh, instruksikan anak untuk bilang “ahh”
Lihat bagian tonsil, ovula dan orofaring
Akan lebih baik jika lakukan pemeriksaan ini
di bagian akhir pemeriksaan fisik (bersama
pemeriksaan telinga atau pada saat anak
menangis)
MULUT DAN TENGGOROKAN
Inspeksi struktur interna: membran mukosa (bibir,
pipi, bawah lidah, palatum dan belakang faring) • Gambar mulut
Catat adanya bercak putih, ulserasi, perdarahan dan
kelembaban
Catat susunan gigi, adanya tambalan gigi, karies,
fluorosis dan hygine
Periksa gusi, normalnya berwarna merah muda
Inspeksi lidah, perhatikan penampilan, ukuran dan
mobilisasinya
Inspeksi langit-langit, pastikan kedua palatum utuh
Inspeksi orofaring, pastikan ukuran tonsila palatina,
normalnya berwarna sama dg mukosa sekitarnya,
catat adanya pembesaran, kemerahan dan warna
putih pada tonsil
DADA
Inspeksi
• Untuk mengetahui ukuran, bentuk,
kesimetrisan, pergerakan,
perkembangan payudara, dan
gambaran tulang pada dada
• Normalnya bentuk dada bayi hampir
sirkuler, semakin tumbuh dada normal
meluas secara transversal, catat adanya
kelainan seperti barrel chest atau
pigeon chest
• Pergerakan dinding dada simetris
bilateral dan terkoordinasi dengan
pernapasan
• Permukaan kulit dada, posisi putting
dan perkembangan payudara anak yang
mencapai kematangan seksual
DADA
PARU
• Observasi pergerakan napas, catat • Auskultasi menggunakan stetoskop
jumlah (per menit), ritme/ irama, untuk mengevaluasi suara napas
kedalaman, kualitas (otomatis, tanpa • Suara napas paling baik didengar saat
usaha, sulit, dengan usaha) anak menarik napas
• Observasi dengan meletakkan kedua • Berbagai abnormalitas pulmonal
telapak tangan mendatar pada bagian menghasilkan suara napas tambahan
dada atau punggung seperti ronkhi atau wheezing
• Paru anterior diperkusi pada bagian • Suara napas paru: vesikular,
apeks ke basal paru, resonansi bronkovesikular dan bronkial
normalnya terdengar pada semua lobus
paru yg tidak berada didekat organ lain
DADA
PARU
Suara Terdengar pada seluruh permukaan • Takipnea: Peningkatan frekuensi
Napas paru, kecuali area intraskapular • Bradipnea: Penurunan frekuensi
Vesikular bagian atas dan area bawah • Dispnea: Distress napas
manubrium, inspirasi terdengar
lebih keras daripada ekspirasi • Apnea: Henti napas
• Hiperpnea: Peningkatan kedalaman
Suara Terdenganr diatas manubrium dan
Napas daerah intraskapular bagian atas, • Hiperventilasi: Peningkatan kedalaman dan ireguler
Bronkovesi tempat percabangan trakea dan • Hipoventilasi: Penurunan kedalaman dan ireguler
kular bronkus, inspirasi lebih kuat • Kussmaul: Hiperventilasi + terengah-engah
dibanding pernapasan vesikular • Cheyne-stokes: Hiperventilasi + periode apnea
Suara Terdengar hanya pada trakea dekat • Biot: Hiperpnea + periode apnea
Napas suprastenal, fase ekspirasi lebih • Sesaw: Pergerakan dada tidak berkorelasi dg
Bronkial panjang dibanding inspirasi
pernapasan
• Agonal: Upaya bernapas terakhir sebelum kematian
DADA
JANTUNG
• Inspeksi sebaiknya dilakukan anak yg
duduk dalam posisi semifowler
• Lihat kesimetrisan dinding dada, kulit yg
tipis memungkinkan pulsasi terlihat
• Kaji juga waktu pengisian kapiler dengan
cara menekan kulit dengan lembut
daerah dahi atau perifer sampai pucat
kemudian lepaskan untuk mengetahui
waktu pengisian kapiler
DADA
JANTUNG
• Auskultasi bunyi jantung yg ditimbulkan
(“lub dub” bunyi S1 disebabkan
penutupan katup trikuspidalis dan
mitral, bunyi S2 disebabkan penutupan
katup pulmonal dan aorta)
• Murmur disebabkan oleh vibrasi dalam
bilik jantung atau arteri besar
• Bunyi S1 sinkron dengan nadi karotis
• Evaluasi kualitas, intensitas, frekuensi
dan irama
ABDOMEN
Lakukan melalui inspeksi, auskultasi dan palpasi (lakukan palpasi terakhir karena
dapat mengganggu frekuensi bising usus)
Inspeksi
• Kontur abdomen, normalnya cukup
silindris, saat berdiri agak menonjol
karena lordosis fisiologis spinal, saat
terlentang abdomen tampak datar
• Kulit tanpa ada kerutan atau lipatan,
catat adanya vena superfisialis, atau
strie pada obesitas
• Observasi pergerakan umumnya
sinkron dengan pergerakan dada
• Periksa kebersihan dan tanda
abnormalitas umbilikus seperti hernia
ABDOMEN
Auskultasi Palpasi
• Ukur peristaltik usus atau bising • Palpasi superfisial, catat adanya nyeri,
usus, bunyi terdengar seperti logam tonus otot, dan lesi superfisial atau kista
yg beradu atau seperti orang • Palpasi dalam untuk melakukan palpasi
berkumur, catat frekuensinya per organ dan pembuluh darah besar untuk
menit, normalnya 2-6x menit untuk mendeteksi massa serta nyeri tekan yg
bayi dan 5-12x menit untuk anak yg tidak ditemukan pada saat palpasi
lebih besar superfisial
• Mulailah dari kuadran bawah dan terus
keatas untuk menghindari tidak
terpalpasinya bagian tepi hati (1-2 cm
dibawah tepi iga kanan) atau limpa yg
membesar
• Palpasi nadi femoralis pastikan denyut
kedua nadi sama dan kuat
GENITALIA DAN ANUS
Genetalia Laki-laki
• Lakukan beriringan dengan • Inspeksi penampilan gland penis, penis, prepusium,
pemeriksaan abdomen meatus uretra dan skrotum
• Jangan terlalu menekankan pada • Catat adanya pembengkakan, lesi kulit, inflamasi atau
hal abnormal yg lain
pemeriksaan ini
• Inspeksi meatus uretra, lihat tanda keluaran, normalnya
• Pada remaja pemeriksaaan meatus uretra terlihat di tengah gland penis
genetalia dapat dilakukan pada • Palpasi skrotum untuk mengetahui adanya hernia dan
bagian akhir identifikasi testis/ epididimis
Genetalia Perempuan
Anus • Inspeksi dan Palpasi struktur eksterna
• Periksa kepadatan umum gluteal dan • Inspeksi struktur vulva,distribusi rambut, lokasi klitoris,
kesimetrisan lipatan gluteal labia mayora, labia minora, meatus uretra
• Kaji tonus sfingter anal dengan merangsang • Catat permukaan warna vuva dan labia normalnya
reflkeks anal eksterna berwarna merah muda dan lembab, adanya atrofi, kista
atau lesi menular
PUNGGUNG DAN EKSTREMITAS
Spina
• Normalnya punggung bayi baru lahir adalah bulat atau
seperti huruf C dari lengkuk torak dan pelvik
• Amati tanda berjalan sedikit pincang, bagian bawah lipatan
rok/ celana panjang miring, keluhan sakit punggung karena
umumnya merupakan tanda skoliosis
• Inspeksi punggung catat adanya tahi lalat, kumpulan
rambut atau pemucatan kulit

Ekstremitas
• Inspeksi kesimetrisan panjang dan ukuran ektremitas
• Hitung jumlah jari (catat adanya polidaktili atau sindaktili)
• Inspeksi suhu dan warna, normalnya suhu hampir sama tiap
ekstremitas
• Kaji bentuk tulang (catat adanya bentuk Bowleg atau Genu
Varum (Knock-knee), pigeon toe
• Observasi Refleks plantar dan tanda babinski
PUNGGUNG DAN EKSTREMITAS
Otot
• Perhatikan kesimetrisan dan kualitas perkembangan otot, tonus dan kekuatan otot
• Perkirakan tonus dengan menggenggam otot dan merasakan kekuatannya ketika otot relaksasi
dan kontraksi
• Lokasi untuk memeriksa tonus otot umumnya yaitu otot bisep lengan, kaji reflek bisep dan trisep
• Kaji kekuatan lengan dengan cara suruh anak mengangkat lengan ketika lengan ditekan
kebawah
• Kaji kekuatan tungkai dengan cara suruh anak mengangkat tungkai ketika kaki ditekan kebawah
• Kekuatan tangan dengan diuji melalui jabat tangan

Sendi
• Palpasi sendiapakah ada rasa panas, nyeri tekan dan pembengkakan
• Amati pergerakan anak secara tidak langsung elama pemeriksaan untuk mengetahui rentang
gerak
FUNGSI NEUROLOGIS
FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Ukuran Umum Tanda vital Penampilan umum
• Lingkar kepala 33-35 cm • Suhu aksila 36,5-37”C • Suhu aksila 36,5-37”C
• Lingkar dada 30,5-33 cm • Denyut jantung apikal 120-140 • Denyut jantung apikal 120-140
• Panjang badan 48-53 cm x/menit x/menit
• Berat badan lahir 2500-4000 • Respirasi 30-40 x/menit • Respirasi 30-40 x/menit
gram • Tekanan darah osilometrik • Tekanan darah osilometrik
65/41 mmHg 65/41 mmHg

Kulit Kepala
• Saat lahir merah menyala (atau joundice), • Frontela anterior berbentuk
lembut dan empuk berlian 2,5-4 cm
• Hari ke 2-3 berwarna merah jambu,kering • Frontela posterior berbentuk
bersisik segitiga 0,5-1 cm
• Tampak bulu halus (lanugo)
• Edema sekitar wajah,mata, tungkai, skrotum
• Akrosianosis/sianosis pada tangan dan kaki
FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Mata Kulit Mulut dan tenggorokan
• Kelopak mata biasanya edema • Saat lahir merah menyala (atau • Langit-langit melengkung tajam
• Refleks kornea joundice), lembut dan empuk • Ovula garis tengah, frenulum bibir
• Refleks pupil dan refleks • Hari ke 2-3 berwarna merah • Reflek menghisap kuat dan
mengedip jambu,kering bersisik terkoordinasi
• Tampak bulu halus (lanugo) • Reflek Rooting, gag, ekstrusi
Telinga • Edema sekitar wajah,mata, • Salivasi minimal
• Reflek kejut tungkai, skrotum • Menangis keras
• Daun telinga fleksibel, • Akrosianosis/sianosis pada
terdapat kartilago tangan dan kaki

Kepala
• Frontela anterior berbentuk berlian 2,5-4 cm
• Frontela posterior berbentuk segitiga 0,5-1 cm
FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Leher Paru Abdomen
• Pendek, gemuk, biasanya • Respirasi terutama pada • Bentuk silindris
diliputi lipatan kulit abdominal • Hati teraba 2-3 cm dibawah
• Reflek leher tonik • Reflek batuk muncul pada batas kosta kanan
hari 1-2 • Limpa ujung teraba pada akhir
• Suara napas bronkial sama minggu pertama
dengan bilateral • Ginjal teraba 1-2 cm diatas
umbilikus
Dada Jantung • Tali pusat putih kebiruan
• Diameter anteroposterior • Apeks teraba di ruang ICS 4-5, dengan 2 arteri 1 vena
sama dengan lateral lateral batas sternum kiri • Denyut femoral bialteral sama
• Sedikit retraksi sterrnal terlihat • S2 sedikit lebih tajam dan tinggi
jelas saat inspirasi nadanya dari S1
• Prosesus xifoideus jelas
• Pembesaran payudara
FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Genitalia Femina Genetalian maskulina Punggung dan Rektum
• Labia dan klitoris biasanya • Lubang uretra di ujung glans penis • Tulang punggung utuh, tidak ada
edema • Testis teraba dalam setiap skrotum lubang, massa atau lengkungan
• Meatus uretra dibelakang yang menonjol
• Scrotum biasanya menggantung,
klitoris besar, edema • Reflek anal, reflek inkurvasi
• Verniks kaseosa di antara labia (galant) batang tubuh
• Adanya smegma
• Berkemih dalam 24 jam • Lubang anus paten
• Berkemih dalam 24 jam
• Keluar mekonium dalam 48 jam
Ektremitas Neuromuskular
• Jumlah jari utuh, telapak kaiki datar, • Ektremitas biasanya mempertahankan derajat fleksi
ekstremitas simetris
• Lag kepala ketika duduk
• Kisaran gerakpenuh, tonus otot sama
• Mampu menoleh kesamping ketika tengkurap
bilateral
• Reflek babinski dan plantar • Mampu mempertahankan kepala satu garis
horisontal ketika digendong/ tengkurap
• Dasar kuku berwarna merah muda
• Denyut brakialis sama bilateral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai