ABSTRAK
Gastritis merupakan masalah pencernaan yang sering terjadi pada remaja, kebanyakan menyerang
pada mahasiswa dan siswa. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan
Untuk mengetahui angka kejadian gasteritis pada SMU Muhammadyah 3 Masaran. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian observasional deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa SMU
Muhammadyah 3 Masaran. Tehnik sample penelitian total sampling dimana seluruh anggota populasi
dijadikan sampel. Hasil Identifiakasi kejadian gastritis di SMU Muhammadyah 3 Masaran dari 52 responden
yang mengalami gastritis sebanyak 27 responden (51,9%). Gastritis banyak di derita oleh siswa SMA yang
tergolong remaja karena makan tidak teratur, sehingga akan menganggu aktivitas sehari-hari siswa SMU.
Kesimpulan sebagian besar siswa SMU Muhammadyah 3 Masaran mengalami Gastritis. Penelitian ini
menyarankan para siswa semakin tahu kejadian gastritis, penyebab dan tanda gejala sehingga dapat
menghindari penyebab gastritis.
ABSTRACT
Gastritis is a digestive problem that often occurs in adolescents, mostly attacking students and
students. Gastritis is inflammation of the gastric mucosa. This study aims to determine the incidence of
gastricitis in Muhammadyah 3 Masaran High School. The research method used was descriptive observational
research. The population in the study were all students of Muhammadyah 3 Masaran High School. The sample
research technique is total sampling where all members of the population are sampled. Results Identification of
the incidence of gastritis in Muhammadyah High School 3 Masaran of 52 respondents who experienced gastritis
as many as 27 respondents (51.9%). Gastritis is suffered a lot by high school students who are classified as
teenagers because of irregular eating, so that it will disrupt the daily activities of high school students.
Conclusion most of Muhammadyah 3 High School students in Masaran have gastritis. This research suggests
students increasingly know the incidence of gastritis, causes and signs of symptoms so as to avoid the causes of
gastritis.
.
Keywords: Occurrence, Gastritis
perdarahan pada lambung, serta dapat juga langsung pada dinding lambung seperti
menyebabkan kanker lambung terutama apabila streptococus, stapilococcus.
lambung sudah mulai menipis ada perubahan sel- b. Gastritis kronis disebabkan oleh benigna
sel pada dinding lambung. Gasteritis ini dapat atau maglinadari lambung atau oleh bakteri
diatasi dan dicegah kekambuhanya dengan makan Helicobacter pylori (H.pylory) (Smeltzer &
dengan jumlah kecil sedikit tapi sering, minum air Bare, 2002).
putih untuk menetralkan asam lambung yang 1). Tipe A (gastritis autoimun) seperti
tinggi, dan mengkonsumsi makan makanan yang anemia
tinggi serat seperti buah dan sayur untuk 2). Tipe B (gastritis H. Pylori): faktor diet
memperlancar saluran pencernaan (Estefany, minum panas, pedas, alkohol,
2019). merokok, refluk isi usus kedalam
Kejadian gastritis di Indonesia menurut lambung.
WHO adalah 40,8% penderita gastritis. Kejadian 3. Manifestasi klinis
gastritris di beberapa daerah di Indonesia cukup Tanda gejala gastritis menurut Smeltzer &
tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari Bare (2002) meliputi:
238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan profil a. Gastritis akut: ketidak nyamanan,
kesehatan Indonesia 2013 sebanyak 30,154 kasus. sakit kepala, malas, mual, mutah,
Gastritis sering terjadi pada pelajar karena tidak anoreksia.
memperhatikan pola makan akibat banyaknya b. Gastritis kronis: tipe A secara khusus
kegiatan di kelas (Susilowati, 2018). asimtomatik. Tipe B pasien mengeluh
Menurut Rikesda 2013 angka kejadian anoreksia, nyeri ulu hati setelah
gastritis di Jawa Tengah cukup tinggi yaitu 79,6%. makan, kembung, rasa asam di mulut,
Gastritis kebanyakan menyerang pada usia remaja mual, mutah
seperti mahasiswa dan siswa. Hasil wawancara 3
siswa SMU mengeluh sering merasakan sakit perut Mukosa pada lambung mengalami
apabila terlambat makan, dan dari 5 siswa yang di pengikisan akibat konsumsi alkohol, obat anti
wawancara 3 diantaranyamengalami tanda gejala inflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylori.
gastritis tentunya sangat menganggu siswa dalam Pengikisan ini dapat menimbulkan peradangan.
belajar. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh
untuk meneliti identifikasi kejadian gastritis pada peningkatan sekresi asam lambung, peningkatan
siswa SMU Muhammadyah 3 Masaran. sekresi asam lambung disebabkan oleh zat nikotin
dalam rokok serta peningkatan rangsangan
TINJAUAN PUSTAKA persarafan, seperti kondisi cemas, stress, dan
1. Definisi marah. Peningkatan sekresi asam lambung dapat
Gastritis akut merupakan inflamasi akut memicu rangsangan serabut aferen nervus vagus
darididinding lambung terbatas pada mukosanya, yang menuju medulla oblongata melalui
sedangkan gastritis kronis inflamasi kronik terjadi komoreseptor yang banyak mengandung
dalam waktu yang lama pada permukaan lambung neurotransmitter epinefrin, serotonin sehingga
(Smeltzer & Bare, 2002). Gastritis merupakan lambung teraktivasi oleh rasa mual dan muntah
inflamasi pada mukosa lambung yang diakibatkan (Ratu & Adwan, 2013).
karena pola makan, yang ditandai dengan nyeri Mual dan muntah dapat mengakibatkan
perut. berkurangnya asupan nutrisi dan juga
2. Etiologi mengakibatkan penurunan cairan tubuh dan cairan
a. Gatritis akut disebabkan oleh faktor interna dalam darah (hipovolemia). Kekurangan cairan
(kondisi pemicu yang menyebabkan merangsang pusat muntah untuk meningkatkan
pengeluaran asam lambung berlebihan) sekresi antidiuretic hormone (ADH) sehingga
maupin faktor eksterna(menyebabkan iritasi terjadi retensi cairan yang berlebihan (Ratu &
dan infeksi) (Selfiana, 2015). Adwan, 2013).
1). Faktor dari luar : makanan, diet yang
salah, makanan banyak, terlalu cepat, METODE
makanan berbumbu yang dapat merusak Metode penelitian yang digunakan adalah
mukosa lambung, seperti rempah- penelitian observasional deskriptif yaitu dilakukan
rempah, alkohol, kopi, stres. Obat obatan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu
digitalis, iodium, kortison, analgesik, sebagai obyek penelitian. pada tahap ini peneliti
anti inflamasi, bahan alkali yang kuat belum membawa masalah yang akan diteliti, maka
(soda). peneliti ini melakukan penjelajahan umum dan
2). Faktor dari dalam: toxin, bakteri yang menyeluruh, melakukan semua diskripsi yang di
beredar dalam darah misal morbili, lihat, di dengar dan dirasakan (Sugiyono, 2010).
difteri, variola. Infeksi pirogen Penelitian ini dilakukan di SMU Muhammadyah 3
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 19
INFOKES, VOL 10 NO 1, FEBRUARI 2020 ISSN : 2086 - 2628
Masaran pada bulan Juli 2019. Populasi dalam 17 tahun sebesar 22 responden
penelitian adalah semua siswa SMU (42,3%).
Muhammadyah 3 Masaran. Tehnik sample b. Karakteristik Responden Berdasarkan
penelitian ini total sampling dimana seluruh Jenis Kelamin
anggota populasi dijadikan sampel, dengan kriteria berikut ini di sajikan karakteristik
inklusi sampel adalah sebagai berikut: responden berdasarkan jenis kejamin
a. Aktif menjadi SMU Muhammadyah 3 Masaran 2. Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik
b. Usia remaja Responden Berdasarkan Jenis
c. Bersedia menjadi responden Kelamin
Kriteria Eksklusi: Karakteristik Jumlah Persen
a. Tidak masuk saat di lakukan penelitian Jenis Kelamin n %
Tahapan penelitian Laki-laki 3 5,8
a. Tahap persiapan Perempuan 49 94,2
1) Pernyataan persetujuan menjadi responden Total 52 100
penelitian. (Sumber: Data primer, 2019).
2) Persiapan peneliti.
3) Menjelaskan tentang maksud dan tujuan Berdasarkan tabel diatas karakteristik
penelitian kepada responden. responden sebagian besar berjenis
b. Tahap pelaksanaan kelamin perempuan sebesar 49
1) menyebarkan kuesioner responden (94,2%).
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner 3. Identifikasi Kejadian Gastritis Pada Siswa
tentang tanda gejala gastritis dan penyebab SMU Muhammadyah 3 Masaran
gastritis. Analisa data menggunakan deskreptif, Berikut ini menggambarkan frekuensi
dengan menghitung besaran jumlah dan prosentase. responden yang mengalami gastritis siswa
Setelah data dikumpulkan kemudian ditabulasikan SMU Muhammadyah 3 Masaran.
dan disajikan dalam bentuk tabel. 3. Tabel Identifikasi Kejadian Gastritis di
HASIL DAN PEMBAHASAN Siswa SMU Muhammadyah 3
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadyah Masaran.
3 Masaran pada bulan Juli 2019 dengan cara Kejadian Jumlah Persen
mengisi kuesioner tentang gastritis. Besar sampel Gastritis (n) (%)
yang diambil sebanyak 52 responden sebagai Kejadian 27 51,9
subjek penelitian yang memenuhi kriteria yang Gastritis
telah ditentukan. Tidak 25 48,1
1. Gambaran Tempat Penelitian mengalami
SMA Muhammadyah 3 Masaran beralamat Gastritis
di jl. Raya Masaran Sragen, kelurahan Jati, Total 52 100
Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, (Sumber: Data primer, 2019).
terakreditasi A. Terletak berdekatan dengan
SMK Muhammadyah 10 Masaran. Berdasarkan tabel diatas identifiakasi kejadian
2. Karakteristik Responden gastritis di SMU Muhammadyah 3 Masaran dari 52
Karakteristik responden meliputi : gambaran responden yang mengalami gastritis sebanyak 27
umur, jenis kelamin pada responden siswa SMU responden (51,9%).
Muhammadyah Masaran. 1. Karakteristik Responden Pada Siswa SMU
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Muhammadyah 3 Masaran
Berikut ini di sajikan karakteristik Hasil penilitian karakteristik responden
responden berdasarkan umur berdasarkan usia sebagian besar yang
1. Tabel Distribsi Frekuensi Karakteristik mengalami gastritis pada siswa SMU
Responden Berdasarkan Muhammadyah 3 Masaran siswa berumur 17
Karakteristik Jumlah Persen tahun sebesar 22 responden (42,3%). Hal ini
Umur n % sesui dengan penelitian Warguna (2016),
15 9 17,3 sebagian besar yang mengalami gastritis pada
16 19 36,5 siswa SMA di rentang usia 15-17 tahun.
17 22 42,3 Menurut WHO itu termasuk usia
18 1 1,9 remaja,berdasarkan asumsi peneliti dan hasil
19 1 1,9 kuesioner yang disebarkan pada siswa SMU
Total 52 100 Muhammadyah 3 Masaran dimana siswa
(Sumber: Data primer, 2019). cenderung dituntut untuk mandiri sudah tidak
Berdasarkan tabel diatas karakteristik teregantung orang tua, kebanyakan
responden usia sebagian besar berusia mengabaikan sarapan pagi, dll sehingga mudah
terserang gastritis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa makan tidak teratur, sehingga akan menganggu
sebagian besar berjenis kelamin perempuan aktivitas sehari-hari siswa SMU (Rahmawati,
sebesar 49 responden (94,2%). Hal ini sesuai 2019). Penyebab gastritis pada siswa SMU
pada penelitian Shalahuddin (2018), sebagian Muhammadyah 3 Masaran berdasarkan
besar gastritis pada siswa SMU mengenai pada penelitian adalah pola makan dan mudah cemas.
siswa perempuan. Gastritis terjadi banyak pada Pola makan seperti tidak pernah sarapan, makan
perempuan karena takut akan gemuk sehingga yang tidak tepat waktu, makan tidak 3 x perhari,
menjalankan diet, sehingga menghindari tidak membatasi makan makanan pedas dan
sarapan, makan siang atau bahkan makan hanya asam. Pada siswa SMU kebanyakan tidak
satukali dalam sehari, bahkan tidak makan sama memperhatikan pola makan sehingga banyak
sekali atau cukup dengan jajan di luar rumah. yang menderita gastritis atau karena aktivitas
Kebiasaan siswa tersebut sebagai penyebab yang padat menjadi pola makan tidak benar.
gastritis.
2. Identifikasi kejadian Gastritis Pada Siswa SMU KESIMPULAN
Muhammadyah 3 Masaran 1. Karakteristik responden usia sebagian besar
Kejadian gastritis di SMU Muhammadyah 3 berusia 17 tahun sebesar 22 responden (42,3%).
Masaran dari 52 responden yang mengalami Jenis Kelamin sebagian besar berjenis kelamin
gastritis sebanyak 27 responden (51,9%). perempuan sebesar 49 responden (94,2%).
Gastritis merupakan inflamasi pada lapisan 2. Kejadian gastritis di SMU Muhammadyah 3
lambung, yang ditandai dengan nyeri perut, bisa Masaran dari 52 responden yang mengalami
diakibatkan oleh gaya hidup seseorang. Hasil gastritis sebanyak 27 responden (51,9%).
penelitian Warguna (2016), bahwa gastritis
terjadi pada usia muda yaitu siswa SMK SARAN
termasuk kategori usia produktif. Pada usia 1. Responden
produktif merupakan usia dengan berbagai Para siswa semakin tahu kejadian gastritis,
kesibukan, sehingga mudah terpapar faktor – penyebab dan tanda gejala sehingga dapat
faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk menghindari penyebab gastritis
terkena gastritis. Resiko pola makan tidak 2. Bidang keilmuan
teratur, stres, kebiasaan merokok, dan pola melakukan penelitian lain untuk pengembangan
hidup yang tidak sehat akibat akibat aktivitas, keilmuan misalnya pencegahan kekambuhan
kesibukan, dan pendidikan yang kurang. gastritis dengan pedidikan kesehatan pada siswa
Gastritis sering terjadi pada siswa yang menderita gastritis.
dikarenakan stres, pola makan seperti makan 3. Masyarakat
makanan yang pedas asam, mengandung gas, bagi masyarakat yang mempunyai anak siswa
jadwal makan yang tidak sesuai (Siska, 2017). smu memperhatikan penyebab gastritis
Gastritis sering tidak di rasakan oleh para siswa, sehingga dapat pencegah kekambuhan gastritis.
adanya tanda gejala tidak di rasakan. siswa 4. Peneliti Berikutnya
tidak sarapan merupakan salah satu penyebab melakukan penelitian faktor faktor penyebab
gastritis pada siswa. gastritis pada siswa SMU
Gastritis banyak di derita oleh siswa
SMA yang tergolong remaja karena stres,