Oleh :
Gusti Ngurah Bagus Wira Gunawan (1702612160)
Florence Diana Thomas (1702612135)
Pembimbing :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS PETANG I TAHUN 2019
Telah diujikan dihadapan Panitia Ujian Laporan Penelitian Pada Tanggal
4 Maret 2019
Menyetujui,
Pembimbing
ii
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS PETANG I TAHUN 2019
Latar Belakang: Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di negara berkembang. Indonesia memiliki populasi yang padat disertai
berbagai penyait infeksi, keadaan ini membutuhkan antibiotik untuk
pengobatannya. Miskonsepsi dan rendahnya tingkat pengetahuan terhadap
penggunaan antibiotik dapat mengakibatkan swamedikasi yang tidak tepat.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap penggunaan antibiotik di wilayah kerja UPT Puskesmas
Petang I. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan
cross-sectional deskriptif dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling
pada masyarakat yang datang ke puskesmas dan kegiatan posyandu dengan basis
pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil: Dari 70 responden yang didapat, yang
terbanyak adalah responden perempuan (51.4%); berusia 18-30 tahun (38.6%);
pendidikan terakhir SMA (61.4%); pekerjaan sebagai wiraswasta (40.0%); berasal
dari desa Petang (35.7%). Tingkat pengetahuan masyarakat dikategorikan menjadi
tinggi (22.9%), cukup (62.9%), dan rendah (14.3%). Simpulan: Tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan antibiotik di wilayah kerja UPT
Puskesmas Petang I secara keseluruhan dapat dikategorikan cukup.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, antibiotik, puskesmas
iii
ABSTRACT
PUBLIC’S LEVEL OF KNOWLEDGE ON ANTIBIOTIC USE IN PETANG I
PUBLIC HEALTH CENTRE’S WORK AREA
iv
KATA PENGANTAR
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
penting, khususnya di Indonesia, keadaan ini membutuhkan antibiotik sebagai
pengobatan untuk penyakit tersebut. Miskonsepsi dan rendahnya tingkat
pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik dapat mengakibatkan swamedikasi
yang tidak tepat. Pada tahun 2018, penyakit ISPA dan Faringitis masuk ke dalam
sepuluh besar penyakit di UPT Puskesmas Petang I, maka terdapat kecenderungan
masyarakat dalam penggunaan antibiotik untuk mengobati penyakit tersebut, baik
dari puskesmas, klinik swasta, atau praktek dokter pribadi. Memiliki pengetahuan
terhadap penggunaan antibiotik tersebut sangat penting untuk menghindari bahaya
efek samping dan resistensi, sehingga penulis melakukan penelitian mengenai
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Petang I Tahun 2019, untuk mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap penggunaan antibiotik di wilayah kerja UPT Puskesmas
Petang I Tahun 2019 yang dilakukan pada bulan Februari 2019.
v
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 5
2.1 Antibiotik ....................................................................................... 5
2.1.1 Definisi ............................................................................... 5
2.1.2 Aktifitas dan Spektrum ...................................................... 5
2.1.3 Golongan Antibiotik .......................................................... 6
2.1.4 Mekanisme Kerja Antibiotik .............................................. 7
2.1.5 Pemilihan dan Penggunaan Antibiotik ............................... 8
2.2 Pengetahuan ................................................................................... 11
2.2.1 Definisi ............................................................................... 11
2.2.2 Tingkat Pengetahuan .......................................................... 12
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .............. 13
2.2.4 Pengukuran Pengetahuan ................................................... 15
2.3 Pengetahuan Dalam Penggunaan Antibiotik.................................. 15
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP .......... 17
3.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 17
3.2 Kerangka Konsep ........................................................................... 18
vi
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................ 19
4.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 19
4.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 19
4.3 Lokasi Penelitian ............................................................................ 19
4.4 Populasi dan Sampel ...................................................................... 19
4.4.1 Populasi .............................................................................. 19
4.4.2 Sampel ................................................................................ 20
4.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 21
4.6 Variabel Penelitian ......................................................................... 21
4.6.1 Klasifikasi Variabel ............................................................ 21
4.6.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 22
4.7 Instrumen Penelitian....................................................................... 23
4.8 Penilaian Pengetahuan ................................................................... 23
4.9 Cara Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 25
5.1 Karakteristik Subjek ....................................................................... 25
5.2 Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Antibiotik ................. 27
5.3 Kelemahan Penelitian..................................................................... 32
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN......................................................... 34
6.1 Simpulan ........................................................................................ 34
6.2 Saran..... .......................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 36
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1`
BAB I
PENDAHULUAN
pernafasan akut, diare, cacar, AIDS, malaria, dan tuberkulosis tercatat lebih dari
85% dari seluruh mortalitas akibat infeksi di dunia (WHO 2001). Salah satu obat
yang sering digunakan untuk masalah tersebut adalah antimikroba, dimana salah
satunya adalah antibiotik yang merupakan obat yang digunakan pada infeksi akibat
bakteri (Kemenkes RI 2011). Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh suatu
mikroba, salah satunya adalah fungi yang mempunyai fungsi menghambat atau
pernafasan, diare, tifoid, faringitis, dan tuberkulosis dengan prevalensi yang tinggi
secara bijaksana erat kaitannya dengan indikasi yang tepat, dosis yang adekuat,
antibiotik dapat mengakibatkan swamedikasi yang tidak tepat baik itu antibiotik
dipercaya sebagai “obat spesial” atau “obat yang kuat” yang bisa meringankan atau
1
2
mencegah semua jenis penyakit atau gejala. Tingkat pengetahuan dan kepercayaan
antibiotik efektif terhadap infeksi virus (26%) atau infeksi bakteri dan virus
(21,7%), dan sebanyak 47,7% menganggap flu biasa sebagai indikasi tepat
antibiotik tidak efektif pada infeksi virus dan 82% responden tidak mengetahui
bahwa antibiotik tidak dapat mengobati batuk dan flu (Lim & Teh 2012). Hasil
penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar tingkat pengetahuan
dan pemahaman masyarakat dapat mencapai tahap yang diinginkan, sehingga tidak
et al. 2013).
3
Terdapat dua kasus penyakit infeksi yang termasuk kedalam sepuluh besar
penyakit tahun 2018 di UPT Puskesmas Petang I yakni ISPA dan Faringitis dengan
jumlah kasus masing-masing 585 kasus dan 448 kasus. Dari data tersebut, peneliti
uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan
Petang I.
4
Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melihat gambaran
penelitian ini juga berguna sebagai data dasar atau referensi penelitian berikutnya
5
dengan jumlah sampel penelitian yang lebih besar, waktu penelitian yang lebih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Antibiotik
2.1.1 Definisi
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba yang dapat
membasmi mikroba jenis lain sebagai penyebab infeksi pada manusia. Antibiotik
memiliki sifat selektif setinggi mungkin, yakni bersifat sangat toksik untuk
yaitu antibiotika spektrum sempit dan luas. Antibiotik spektrum seperti benzil
Aktifitas ini memerlukan kadar minimal yang dikenal dengan kadar hambat
minimal (KHM) dan kadar bunuh minimal (KHM), aktifitas antibiotik dapat
5
7
a. Penisilin
Penisilin pertama kali didapat dari jamur Penicillium pada tahun 1949.
Obat ini efektif melawan berbagai bakteri yang sebagian besar gram-
b. Sefalosporin
Serupa dengan penisilin tetapi lebih stabil terhadap beta laktamase dan
c. Makrolida
d. Flurokuinolon
daya kerja yang baik terhadap gram positif (Katzung et al. 2007).
8
e. Aminoglikosida
f. Tetrasiklin
menghambat sintesis asam folat bakteri, sehingga basa purin dan DNA
(Tjandrawinata 2014).
2014).
9
sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan lama
pemberian yang tepat. Pemilihan jenis antibiotik harus berdasar pada informasi
Penggunaan antibiotik secara umum dibagi menjadi tiga yaitu untuk terapi
empiris, terapi definitif, dan terapi profilaksis atau preventif. Secara empiris
dilakukan apabila bakteri penyebab suatu penyakit belum dapat diketahui secara
pasti, dimana digunakan jenis antibiotik yang berspektrum luas yang dapat memberi
efek pada semua jenis patogen yang dicurigai. Sedangkan jika bakteri penyebab
sudah dapat diketahui secara pasti, maka pilihan terapi definitif yang harus
bakteri
RI 2011) :
spesifiknya.
bakteri.
Efek samping dapat berupa efek toksik, alergi, atau biologis. Efek
timbul berupa ruam dan urtikaria. Efek samping biologis terjadi karena
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Definisi
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
dimulai dari domain kognitif, dalam arti si subjek tahu terlebih dahulu stimulus atau
materi tentang objek diluarnya sehingga akan menimbulkan pengetahuan baru pada
subjek tersebut dan selanjutnya akan memunculkan respon batin dalam bentuk
(Notoadmodjo 2015) :
a. Tahu (know)
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu, tahu
untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
lain tentang suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
diperkenalkan.
b. Pekerjaan
langsung.
c. Usia
proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi
akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf
d. Minat
suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam.
e. Pengalaman
(Mubarak 2007).
menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai berikut :
Riyanto 2013)
menjadi tidak rasional dan tidak sesuai anjuran, terutama faktor pengetahuan dan
penghasilan keluarga, tempat tinggal, dan kurangnya informasi yang diberikan oleh
17
kepercayaan dan sikap terhadap satu sisi kebiasaan. Dalam hal penggunaan
tidak sesuai dan merupakan masalah yang signifikan pada negara berkembang
Eropa (Pavydė et al. 2015), di Asia Tenggara (Lim & Teh 2012), maupun di
al. 2019; Hartayu et al. 2013) mengenai tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
BAB III
termasuk antibiotik. Antibiotik saat ini merupakan obat yang paling sering
digunakan dengan dosis yang salah, indikasi penyakit yang salah, interval
pemberian dosis yang salah dan waktu pemberian yang terlalu lama atau terlalu
singkat.
yang berpengaruh pada kepatuhan berobat dan kesuksesan terapi. Mengingat bahwa
penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada masyarakat terus menjadi masalah
penggunaan antibiotik yang benar akan tetapi pemberian informasi tersebut masih
17
19
Karakteristik Responden
- Jenis Kelamin Tingkat
- Usia Pengetahuan
- Pendidikan Responden
- Pekerjaan
- Asal Desa
20`
BAB IV
METODE PENELITIAN
sectional yang didukung oleh data primer, berupa data yang diperoleh langsung
Kecamatan Petang terdiri dari 5 desa (Sulangai, Petang, Pangsan, Getasan, Carang
4.4.1 Populasi
19
21
4.4.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dan pengambilan
(Lameshow, 1997).
𝑧𝑎2 × 𝑃𝑄
𝑛=
𝑑2
Keterangan :
q = 1-p
Maka,
𝑧𝑎2 × 𝑃𝑄
𝑛=
𝑑2
𝑛 = 51.63 = 52
sebagai berikut :
a. Jenis Kelamin
b. Usia
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Desa Asal
Yanti (2016) dan Baiq Umi (2015) yang telah melalui uji validitas dan uji
a. Data demografi berupa biodata responden yang terdiri dari 5 poin, yaitu
jawaban yang benar pada kuesioner diberi nilai 1, jawaban yang salah diberi nilai 0
dan tidak tahu diberi nilai 0. Skala pengukuran untuk pengetahuan dapat
dikategorikan :
25.0 for Windows. Data penelitian yang telah diperoleh disajikan dalam tabel dan
dianalisis dengan :
1. Analisis Univariat
BAB V
Petang I berlangsung dan pada kegiatan posyandu di Banjar Senapan, Desa Carang
Sari, Kecamatan Petang. Peneliti memilih untuk mengambil data pada responden
yang cukup banyak. Pengambilan data pada kegiatan posyandu di Banjar Senapan,
oleh responden yang memasuki kriteria penelitian hingga terpenuhi jumlah sampel
yang diinginkan sebesar 70 orang. Selama pengumpulan data, tidak ada sampel
desa asal. Berdasarkan jenis kelamin subjek dikategorikan menjadi dua, yakni laki-
laki dan perempuan. Berdasarkan usia, subjek dikategorikan menjadi empat, yaitu
(1) 18-30 tahun; (2) 31-40 tahun; (3) 41-50 tahun; (4) 51 tahun keatas. Pendidikan
dikategorikan menjadi lima, yaitu (1) Tidak Sekolah; (2) Tamat SD; (3) Tamat
SMP; (4) Tamat SMA; (5) Sarjana. Berdasarkan pekerjaan dikategorikan menjadi
(1) PNS/TNI; (2) Wiraswasta; (3) Ibu Rumah Tangga; (4) Petani; (5)
25
27
jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Petang I, yaitu (1) Sulangai; (2) Petang;
(3) Pangsan; (4) Getasan; (5) Carang Sari. Berikut adalah hasil karakteristik subjek
usia yang terbanyak adalah responden dengan usia 18-30 tahun sebanyak 27
Berdasarkan desa asal, responden terbanyak berasal dari desa Petang sebanyak 25
responden (35.7%).
dimana hasil pengukuran dari kuesioner ini menjadi informasi untuk mengetahui
Tidak
Benar Salah
No Pertanyaan Tahu
(%) (%)
(%)
36 9 25
5 Penisilin merupakan antibiotik
(51.4) (12.9) (35.7)
38 13 19
6 Antibiotik memiliki efek samping
(54.3) (18.6) (27.1)
penggunaan antibiotik, hal tersebut juga dapat dilihat dari Tabel 5.2 dimana
yang digunakan untuk membunuh bakteri, tetapi hanya 5 (7.1%) dari mereka yang
mengetahui bahwa antibiotik tidak dapat digunakan untuk membunuh virus. Hasil
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian lain di Yogyakarta, Medan,
Kecamanatan Penyabungan Kota, Putra Jaya, dimana sebagian besar dari mereka
78.3%) manakala sebanyak 71%, 65.3%, 37.3%, dan 83% yang tidak mengetahui
jika antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati penyakit akibat virus,
dimana hasil tersebut lebih baik daripada penelitian ini (Widayati et al. 2012;
mengetahui bahwa antibiotik tidak dapat mengatasi flu, pilek serta batuk, hasil ini
sesuai dengan penelitian di Medan, Kecamatan Penyabungan Kota, dan Putra Jaya
(76.5%, 56%, 82%) dimana sebagian besar responden tidak mengetahui jika
antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati flu, pilek, dan batuk. Sedangkan
hasil yang berbeda dilaporkan pada penelitian di Kelurahan Hutaraja, Muara Batang
digunakan untuk mengatasi flu, pilek, dan batuk. Kemudian sebanyak 24 (34.3%)
dimana hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Medan dan Kelurahan
31
Hutaraja, Muara Batang dimana sebanyak 40.8% dan 45.8% responden tidak
mengetahui bahwa antibiotik tidak harus diberikan untuk mengobati demam. Hasil
Hasil yang baik didapatkan pada pertanyaan mengenai jenis antibiotik dan
antibiotik memiliki efek samping dan dapat menyebabkan reaksi alergi. Hasil
tersebut sejalan dengan penelitian Lim dan Teh (2012) dimana 61.8% responden
mengetahui penisilin merupakan antibiotik, tetapi tidak lebih baik pada pertanyaan
efek samping dan reaksi alergi (≥50% dan 17.5%). Widayati (2012), Khairunnisa
et al. (2019), Pulangan (2017), dan Syahputra (2018) juga melaporkan hasil yang
serupa.
bahwa antibiotik harus tetap digunakan hingga tuntas sesuai dosis yang diberikan
meskipun keluhan telah dirasa berkurang atau hilang. Hasil serupa dan lebih baik
32
harus digunakan hingga tuntas sesuai dosis yang ditentukan. Sedangkan pada
penggunaan antibiotik seluruhnya sesuai jumlah yang diberikan (41.7%) tidak lebih
masyarakat tergolong cukup namun belum sepenuhnya baik, seperti hasil yang
pada sebagian besar responden dimana mereka mengetahui antibiotik adalah obat
untuk penyakit akibat bakteri tetapi disaat yang bersamaan tidak mengetahui bahwa
antibiotik tidak dapat mengobati penyakit akibat virus, flu, pilek, batuk dan bukan
merupakan obat yang diharuskan pada kondisi demam. Hal tersebut terjadi
terhadap indikasi atau disaat kapan antibiotik dapat digunakan (Widayati et al.
yang serupa, yang kemudian menemukan hubungan antara penilaian diri terhadap
dimana individu dengan pengetahuan antibiotik yang rendah akan berusaha untuk
33
kepada pasien disaat pemberian obat seusai pelayanan, akan tetapi untuk kegiatan
tahun 1999, kampanye tersebut menargetkan para ibu dan wanita muda yang saat
itu memiliki angka konsultasi yang tinggi dibanding pasien yang lain. Kampanye
data yang dilakukan pada masyarakat yang datang berkunjung ke puskesmas dan
34
kegiatan posyandu di Banjar Senapan, Desa Carang Sari, yang menyebabkan tidak
meratanya data yang didapat diantara lima desa yang ada di wilayah kerja UPT
penelitian ini. Selain itu, terdapat poin pertanyaan pada alat ukur kuesioner yang
sulit dimengerti oleh responden akibat kalimat yang digunakan kurang sederhana,
BAB VI
6.1 Simpulan
disimpulkan bahwa :
(38.6%).
wiraswasta (40.0%).
34
36
6.2 Saran
kesehatan ataupun layanan kesehatan, yang di wilayah ini yakni UPT Puskesmas
pengetahuan ini, dengan jumlah sampel yang dapat lebih mewakili populasi dan
DAFTAR PUSTAKA
36
38
Pavydė, E. et al., 2015. Public knowledge, beliefs and behavior on antibiotic use
and self-medication in Lithuania. International Journal of Environmental
Research and Public Health, 12(6), pp.7002–7016.
Pradipta, I.S. et al., 2015. Three Years of Antibacterial Consumption In Indonesian
Community Health Centers: The Application of Anatomical Therapeutic
Chemical/Defined Daily Doses and Drug Utilization 90% Method to Monitor
Antibacterial Use. Journal of Family and Community Medicine, 22(2), p.101.
Available at: http://www.jfcmonline.com/text.asp?2015/22/2/101/155385.
Pulungan, P., 2017. Pengetahuan, Keyakinan dan penggunaan Antibiotik pada
Masyarakat di kelurahan Hutaraja Kecamatan Muara Batang Toru
Kabupaten Tapanuli Selatan, Medan.
Setiabudy, R., 2008. Antimikroba. In Farmakologi dan Terapi. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Syahputra, R.A., 2018. Pengetahuan, Persepsi dan Kepercayaan Masyarakat di
Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal Terhadap
Penggunaan Antibiotik.
Tjandrawinata, R.R., 2014. Medicinus. , 27(3).
Tjay, T.H. & Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya Edisi ke-6,
Utami, E., 2011. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. El-Hayah.
WHO, 2001. WHO Global Strategy for Containment of Antimicrobial Strategy for
Containment of Antimicrobial Resistance. World Health, WHO/CDS/CS(2),
p.105. Available at:
http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:WHO+Gl
obal+Strategy+for+Containment+of+Antimicrobial+Resistance#0.
Widayati, A. et al., 2012. Knowledge and beliefs about antibiotics among people in
Yogyakarta City Indonesia: A cross sectional population-based survey.
Antimicrobial Resistance and Infection Control, 1(1), p.1.
Wowiling, C., Goenawi, L.R. & Citraningtyas, G., 2013. Pengaruh Penyuluhan
Penggunaan Antibiotika terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Kota
Manado. Pharmacon, 2(03), pp.24–28.
39
Lampiran 1
SURAT PERSETUJUAN
(INFORM CONSENT)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Alamat :
1. Saya selaku responden penelitian telah mendapat penjelasan segala sesuatu
mengenai penelitian : Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Penggunaan Antibiotik di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Petang I Tahun
2019
2. Setelah saya memahami penjelasan tersebut penuh kesadaran dan tanpa
paksaan dari siapapun, bersedia ikut serta dalam penelitian ini.
3. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah
4. Apabila saya inginkan, saya boleh memutuskan untuk keluar/tidak
berpartisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa harus menyampaikan alasan
apapun.
Petang,
Yang membuat pernyataan
(...............................................)
40
Lampiran 2 No ID :
KUESIONER
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS
PETANG I
TAHUN 2019
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Usia :
4. Pendidikan : a) Tidak sekolah
b) Tamat SD
c) Tamat SMP
d) Tamat SMA
e) Sarjana
5. Pekerjaan : a) PNS/TNI
b) Wiraswasta
c) Ibu Rumah Tangga
d) Petani
e) Mahasiswa/Pelajar
f) Lainnya (Sebutkan : ................)
6. Desa Asal : a) Sulangai
b) Petang
c) Pangsan
d) Getasan
e) Carang Sari
41
Tidak
No Pertanyaan Benar Salah
Tahu