Disusun Oleh:
NIM: 18110090
FAKULTAS FARMASI
Tahun 2022
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada
Palembang
Disusun Oleh:
NIM: 18110090
FAKULTAS FARMASI
Tahun 2022
SURAT PERNYATAAN
NIM : 18110090
Dengan ini menyatakan bahwa benar Skipsi ini saya buat sendiri dengan tidak
isi Skripsi ini. Apabila ternyata saya mengingkari pernyataan ini maka saya
Yang menyatakan
i
HALAMAN PENETAPAN
SK.Rektor UKB No.272/B-SK.Skripsi/UKB/III/2022, tanggal 2 Maret 2022
ii
HALAMAN PENETAPAN
SK.Rektor UKB No.272/B-SK.Skripsi/UKB/III/2022, tanggal 2 Maret 2022
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
– Desember 2021
Menyetujui
a.n Rektor Universitas Kader Bangsa Palembang
Sekertaris Fakultas Farmasi
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Ulfa Firda Qonita
NIM : 18110090
Program/Fakultas : Farmasi
Program Studi : Strata-1 Farmasi
Judul : Analisa Terjadinya Interaksi Obat Pada Pasien
Disahkan oleh
Universitas Kader Bangsa Rektor,
v
BIODATA
PENDIDIKAN
2001 – 2007 : SD Negeri 03 Bumi Agung
2007 – 2010 : SMP Negeri 1 Tegineneng
2010 – 2013 :SMK Farmasi Cendikia Farma Husada
Bandar Lampung
2018 – 2022 : Strata 1 Farmasi Universitas Kader
Bangsa Palembang
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Motto”
"Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik” (Ali bin Abitalib)
“Persembahan”
Alhamdulillahi Rabil’alamin
Atas izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala kupersembahkan karya ini untuk
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Ayahku Tamrin B.A dan Ibuku Dra. Nurbaiti yang senantiasa memberikan kasih sayang,
motivasi dan taklupa selalu mendoakan untuk mencapai kesuksesanku
Terimakasih untuk kakakku Ulfa Maharizka , Oktika Ulva Rahayu dan adikku
Ferdi Tias adda’afi yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang
luar biasa demi keberhasilanku
Terimaksih untuk my best friend Afni Nur Rahma yang selalu ada saat keadaan
susah maupun senang
Terimakasih untuk aang yang sudah tulus ikhlas meberikan tempat tinggal yang
nyaman selama saya mengeyam pendidikan di kota Palembang
Terimakasih untuk pamanku tersayang Hasbari yang sudah memberi dukungan dan
doa untuk keberhasilanku.
Bapak dan Ibu Dosen yang dengan sabar selalu membimbingku
Teman Angkatan 2018 terimakasih atas doa dan motivasinya
Serta Almamater tercinta Universitas Kader Bangsa Palembang
tempatku menggali ilmu dan memahami arti dari kata perjuangan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisa
Januari – Desember 2021” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih
1. Bapak Ferry Preska, ST., MSc., EE., Ph.D selaku Ketua Yayasan
2. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH., SE., SKM., MM., M.Kes selaku Rektor
3. Ibu Prof. apt. Marlina, Ph.D selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
skripsi ini.
viii
5. Ibu apt. Hairun Niza, M.S.Farm selaku pembimbing materi yang telah
7. Bapak, Ibu Dosen beserta staf Program Studi Strata-1 Farmasi Universitas
9. Kedua orang tuaku tercinta yang telah sabar dengan tulus dan ikhlas
dan do’a yang tidak pernah berhenti tercurah demi keberhasilan penulis.
10. Teman – teman farmasi Universitas Kader Bangsa angkatan 2018 dan
semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas motivasi dan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua amalan dan kebaikan yang telah
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan berguna bagi semua. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
ix
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata dengan segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga
x
ABSTRAK
xi
ABSTRAK
Analysis of the Occurrence of Drug Interactions in
Patients with Diabetes Mellitus with Hypertension Inpatient
at the Siti Fatimah Az-Zahra Provincial Hospital for the
Period January - December 2021
Oleh:
Ulfa Firda Qonita
NIM: 18110090
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.1.5 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus ......................................................... 15
2.1.6 Manifestasi Klinis ..................................................................................... 16
2.2 Hipertensi ....................................................................................................... 17
2.2.1 Definisi .................................................................................................... 17
2.2.2 Klasifikasi Hipertensi ............................................................................... 18
2.2.3 Etiologi .................................................................................................... 19
2.2.4 Patofisiologi Hipertensi ............................................................................. 20
2.2.5 Manifestasi Klinis .................................................................................... 21
2.2.6 Diagnosa Hipertensi ................................................................................. 22
2.3 Terapi Farmakologi Pada Pasien Diabetes Melitus .......................................... 22
2.4 Terapi Farmakologi Pada Pasien Hipertensi .................................................... 29
2.5 Interaksi Obat .................................................................................................. 38
2.6 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit .............................................. 40
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA ......................................... 56
3.1 Kerangka Konseptual ...................................................................................... 56
3.2 Bagan Kerangka Konseptual ........................................................................... 57
3.3 Hipotesa .......................................................................................................... 58
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 59
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 59
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 59
4.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 60
4.4 Pengumpulan Data .......................................................................................... 61
4.5 Pengolahan Data ............................................................................................. 62
4.6 Analisis Data ................................................................................................... 64
4.7 Definisi Oprasional ......................................................................................... 65
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 67
5.1 Data Sosiodemografi Pasien ............................................................................ 68
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ................. 68
5.1.2 Karakteristik Pasien Berdasarkan Diagnosa .............................................. 70
xiv
5.2 Data Penggunaan Obat ..................................................................................... 74
5.2.1 Golongan Obat ......................................................................................... 75
5.2.2 Jenis Obat yang Digunakan ...................................................................... 77
5.3 Analisis Potensi Interaksi Obat ........................................................................ 88
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 96
6.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 96
6.2 Saran ............................................................................................................... 96
xv
DAFTAR TABEL
TABEL
2.1 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan JNC 7 ........................................................ 18
2.2 Farmakokinetik Insulin Eksogen Berdasarkan Waktu Kerja ............................. 26
2.3 Dosis Terapi Obat-Obat Antihipertensi ............................................................ 34
4.1 Operasional ..................................................................................................... 65
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ........................ 68
5.2 Jenis Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes Melitus tipe-2 ........................... 72
5.3 Jumlah obat yang diberikan pada pasien .......................................................... 74
xvi
GAMBAR
GAMBAR
2.2 Algoritme Terapi Hipertensi ............................................................................ 38
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih
absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Gejala yang
1
pasien DM di Indonesia dari 10,3 juta pada tahun 2017 menjadi
terjadinya interaksi obat. Interaksi obat terjadi jika efek salah satu
tekanan darah yang tinggi, yaitu tekanan darah sistolik lebih besar
dari ˃120 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih besar dari ˃80
2
jumlah tersebut hipertensi memiliki jumlah 9,4 juta kematian dari
meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar pada
minum obat 54,4% dan tidak rutin minum obat 13,3% dengan alasan
obat tradisional 14,5%, sering lupa 11,5%, tidak mampu beli obat
rutin 8,1%, tidak tahan efek samping 4,5%, obat tidak ada di
3
terbesar di Provinsi Sumatra selatan, kurang lebih sekitar 30,44 %
koroner) dan otak (penyebab stroke) bila tidak dideteksi secara dini
4
penyakit baru yang dikenal dengan penyakit penyerta. Hal ini sesuai
lebih besar pada pasien dengan penggunaan obat dalam jumlah yang
obat, 50% pada pasien yang mengonsumsi lima obat dan hamper
5
meltus agar mendapatkan terapi pengobatan secara rasional, untuk
2021
6
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.5 Tujuan
7
2) Mengetahui hubungan antara jumlah obat dengan potensi
8
untuk mengurangi potensi terjadinya interkasi obat pada pasien
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
10
2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus
dibawah ini :
(PERKENI 2019)
11
2.1.3 Etiologi Diabetes Melitus
maka terjadi resistensi pada sel pada Diabets Melitus tipe 2 disertai
(Dipiro 2008).
insulin, namun karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu
12
yang berlebihan namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel B langerhans
1. Obesitas (kegemukan)
13
Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa
2. Hipertensi
3. Riwayat Keluarga
4. Dislipedimia
pasien Diabetes.
5. Umur
6. Faktor Genetik
14
DM tipe 2 berasal dari interaksi genetis dan berbagai faktor mental
sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami
penyakitini.
60ml/hari yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240 ml wine atau 720
15
b. Pemeriksaan glucose plasma puasa ≥ 200 mg/dL 2-jam setelah Tes
Hal ini terjadi ketika kadar glukosa melebihi ambang batas toleransi
adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin. Untuk menjaga
16
sendiri sehingga cairan tubuh ikut keluar bersama urin dan jaringan
sehinga tidak ada ATP yang dihasilkan, sedangkan ATP adalah sumber
merasa memerlukan asupan glukosa yang lebih banyak lagi dalam waktu
2.2 Hipertensi
2.2.1 Definisi
normal dengan batas ≤120/80 mmHg dan terjadinya krisis hipertensi saat
17
2.2.2 klasifikasi Hipertensi
sebagai berikut :
pada seorang diatas nilai normal. Tekanan darah sistolik adalah tekanan
18
darah pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh (fase ejeksi)
yang biasanya di tulis pada nilai atas. Sedangkan tekanan darah diastolik
adalah tekanan darah pada saat jantung istirahat (dalam hal ini ventrikel
diisi oleh sejumlah darah dari atrium) (Kadir dan Akmarawita 2018).
2.2.3 Etiologi
a. Hipertensi Primer
2008).
b. Hipertensi Sekunder
ginal akibat penyakit ginjal kronis. Selain itu beberapa jenis obat –
19
seperti beberapa jenis steroid, NSAID (Inhibitor COX-2),
Blood pressure
Dalam kondisi normal, tekanan darah dalam tubuh diatur oleh banyak
darah didalam tubuh. Sistem ini sendiri dikendalikan oleh ginjal. Pada
20
suatu enzim yang akan disekresikan jika sel juxtaglomerular menangkap
tekanan sistole dan atau diastole, tetapi sebenarnya peningkatan ini terjadi
2018).
21
2.2.6 Diagnosa Hipertensi
meliputi :
Lipoprotein), glucose.
menjadi 5 golongan:
- Sulfonilurea
22
- Glinid
- Metformin
- Tiazolidindion (TZD).
suatu reseptor inti yang terdapat antara lain di sel otot, lemak,
23
pasien dengan gagal jantung (NYHA FC III-IV) karena dapat
faal hati, dan bila diberikan perlu pemantauan faal hati secara
24
kembali glukosa di tubuli distal ginjal dengan cara
2015).
a. Insulin
- Krisis Hiperglikemia
akut, stroke)
2015).
25
Jenis dan Lama Kerja Insulin
(PERKENI 2015).
Efek Kerja
aspart
(Novorapid),
insulin glulisin
(Apidra)
26
Actrapid menit cartridge
basal
determir puncak
(Levemir), lantus
300
puncak
reguler) 70/30
Mixtard (70%
27
NPH, 30% reguler)
70/30 Novomix
(70% protamine
50/50 premix
28
2.4 Terapi Farmakologi Pada Pasien Hipertensi
Terdapat golongan obat lini pertama (first line drug) yang bekerja
1) Diuretik
tubuh (lewat air seni), sehingga volume cairan tubuh berkurang dan
a) Golongan thiazid
29
klorida. Efek diuretika thiazid terjadi dalam waktu satu sampai
dua jam dan bertahan sampai 12-24 jam, sehingga obat ini
(Dipiro 2015).
(Dipiro 2015).
30
2) Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
(Angiotensin I) dan AT2 (Angiotensin II). ARB yang ada pada saat ini
31
yang sudah diketahui yaitu sebagai vasokontriksi, pelepasan aldosteron.
mmemiliki efek samping batuk kring dan angiodema seperti yang sring
angiotensin II
32
5) Calcium Channel Bloker atau Calcium Antagonist (CCB)
menghambat influksi kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan
Ada dua sub kelas CCB yaitu dihidropiridine dan non dihidropiridine.
sakit kepala dan edema perifer lebih jarang terjadi pada non
7) Adrenolitik Sentral
33
menurunkan aliran simpatetik di otak. Penurunan aktivitas simpatetik,
ini 20 :
Lazim Lazim
(mg/hari
Captopril 25-100 2
Fisinopril 10-40 1
Lisinopril 10-40 1
Moeksipril 7,5-30 1
Perindopril 4-8 1
Quinapril 10-80 1
Ramipril 2,5-20 1
34
Trandopril 1-4 1
Irbesartan 150-300 1
Olmesartan 20-40 1
Telmisartan 20-80 1
Klortalidon 12,5-25 1
Hidroklortiaz 12,5-50 1
id 2-4 1
Politiazid 1,25-2,5 1
Indapamid 0,5-5 1
Metolazon
Furosemid 20-80 2
Torsemid 2,5-10 1
35
Antagonis Eplerenon 50-100 1
Aldosteron e
BB Atenolol 25-100 1
Betaksonol 5-20 1
Bisoprolol 2,5-10 1
Metoprolol 50-100 1
extended
release 40-120 1
Nadolol 40-160 2
Propanolol 60-180 1
Propanolol
Timolol
Lazim Lazim
(mg/har
i)
36
dan beta
release 1
Verapamil 80-130
immediate 1-2
release 120-480
Verapamil 1
long-acting 120-360
Verapamil
Isradipin 2,5-10 2
Nicardipin 60-120 2
SR 30-60 1
Nifedipin
long acting
Reserpin 0,1-0,25 1
37
Prazosin 2-20 2-3
Hipertensi 2006)
interkasi antara suatu obat dan unsur lain yang dapat mengubah kerja
38
salah satu atau keduanya. Interaksi tersebut dapat bersifat potensiasi atau
antagonis satu obat oleh obat lainnya. Banyak interaksi obat tidak
tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang
39
sekresi insulin
terjadinya hipoglikemia
Bloker
darah
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
(Permenkes No 72 2016).
untuk.
40
3. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak
a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
c. Rekonsiliasi Obat;
41
e. Konseling;
f. Visite;
pasien;
42
b) Dosis dan jumlah obat;
c) Stabilitas; dan
b) Duplikasi pengobatan;
d) Kontraindikasi; dan
e) Interaksi obat.
(medication error).
43
pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau data rekam
menggunakan obat;
44
k) Mendokumentasikan obat yang yang digunakan pasien
Kegiatan :
keluarganya; dan
pasien.
dan
Jenderal.
c. Rekonsiliasi Obat
45
Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan
pasien;
instruksi dokter.
a) Pengumpulan data
obat yang pernah terjadi. Khusus untuk data alergi dan efek
46
samping obat, dicatat tanggal kejadian, obat yang
prosesn rekonsiliasi.
b) Komparasi
47
c) Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan
ketidaksesuaian dokumentasi.
d) Komunikasi
Jenderal.
48
dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, apoteker, perawat,
Rumah Sakit.
a) Menjawab pertanyaan;
49
f) Melakukan penelitian.
b) Tempat; dan
c) Perlengkapan.
e. Konseling
Apoteker.
pasien;
50
c) Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasan dengan
obat;
pengobatan;
penggunaan obat;
51
e) Melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek
f) Dokumentasi.
a) Kriteria pasien:
menyusui);
(polifarmasi); dan
rendah.
52
Petunjuk teknis mengenai konseling akan diatur lebih
f. Visite
kesehatan lainnya.
53
status kehamilan, status nutrisi, status sistem imun, fungsi
keparahan penyakit.
Sakit;
54
c. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis);
dalam setiap tahap manajemen risiko perlu menjadi salah satu prioritas
SDM yang semakin kompeten dan kerjasama tim (baik antar tenaga
unit/area di Rumah Sakit yang memiliki risiko tinggi, antara lain Intensive
Care Unit (ICU), Unit Gawat Darurat (UGD) dan kamar operasi (OK).
55
BAB III
dan ARB, CCB, Beta Bloker, Alfa Bloker dan Diuretik. Evektivitas
pengobatan dapat dilihat dari ada atau tidaknya interaksi antara kedua
gambar 3.2
56
3.2 Bagan Kerangka Konseptual
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Interaksi Obat
Variabel Bebas
Terapi farmakologi
Hipertensi: golongan ACE-
inhibitor dan ARB, CCB, Beta
Bloker, Alfa Bloker dan
Diuretik.
57
3.3 Hipotesa
2021.
2021.
58
BAB IV
METODE PENELITIAN
Melitus dengan obat Hipertensi di unit rawat inap Rumah Sakit Siti
4.2.1 Waktu
59
4.2.2 Tempat Penelitian
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
60
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
sebagai berkut :
sebagaiberikut:
2021.
61
b. Melakukan pengambilan sampel menggunakan Teknik simple purposive
sampling dan sampel sesuai dengan criteria inklusi dan ekslusi yang telah
ditentukan.
data.
yang akan dianalisis antara lain pasien, usia, jenis kelamin, obat, interaksi
dibuat oleh peneliti berupa kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah populasi
dalam penelitian ini yaitu 91 sampel. Pada penelitian kali ini, besaran sampel
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒 )2
Keterangan:
n : Jumlah Responden
N : Jumlah Populasi
91
𝑛=
1+91 (0,1)2
62
91
n= = 47,65
1,91
sebanyak 53 sampel.
a. Editing
tidak memenuhi kriteria agar dapat diolah dengan baik serta memudahkan
penyisihan data.
b. Coding
Kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap data yang termasuk kategori
sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf
untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis
63
a. Tabulasi
b. Cleaning
4.6Analisis Data
64
4.7 Definisi Operasional
Definisi operasional peneliti yang dilakuan dalam penelitian kali ini adalah:
Variabel Bebas
i/Skor)
hipertensi
Obat Antihipertensi:
golongan ACE-inhibitor
Diuretik.
Variabel Terikat
65
Interaksi Obat Interaksi obat: Interaksi Stockleys 1 = ada Nominal
interaction
facts, adverse
drug
interactions,
Medscape,
drugs.com.
66
BAB V
obat pada saat pemakaiannya bersamaan dengan obat lain atau suatu
melaikan juga melalui studi – studi kasus yang digali pada terapi
kajian tentang interaksi obat yang dilakukan valid dan informasi yang
67
5.1 Data Sosiodemografi Pasien
38% 45%
Gambar 5.1 karakteristik umur pasien Gambar 5.2 Karakteristika jenis kelamin
68
Umur pasien diabetes melitus tipe-2 komplikasi hipertensi rawat inap di
– 80 tahun. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pasien diabetes melitus
dari total 53 pasien berada pada umur di atas 40 tahun. Pada penelitian ini
45% dimana pada usia ini merupakan usia pada lansia akhir dan pada usia
Dari gambar diatas diketahui bahwa jumlah pasien wanita lebih banyak
dari pada jumlah pasien pria. Presentase jumlah pasien wanita sebesar 59%
69
(Achmad Rizki Azhari 2012) menyatakan bahwa pada kasus diabetes
melitus lebih banyak terdapat pada wanita dibanding pria hal ini
monopause dengan tambahan faktor – faktor lain seperti gaya hidup, kurang
dengan hipertensi yang dirawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra yang
penyerta.
Diagnosa penyakit
DM Type 2 + Penyakit lain (24 orang)
DM Type 2 + HT (29 orang)
45%
55%
Keterangan :
70
Menurut teori penyakit penyerta yang sering terjasi pada pasien diabetes
dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra terdiri atas
Tabel 5.2 Jenis Penyakit Penyerta Pada Pasien Diabetes Melitus tipe-2
71
Hiperlipidemia 6 25%
CVA 3 12,5%
Gastroenteritis 3 12,5%
Hiperurisemia 1 4,2%
Hipertiroid 1 4,2%
Syok septik 1 4,2%
CKD 1 4,2%
PPOK 1 4,2%
Jumlah 29 100%
Salah satu gejala sugestif sesak nafas yang dialami seperti saat sedang
istirahat atau aktivitas yang ditandai dengan takipnea, takikardi dan ronchi
72
Salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus adalah hiperlipidemia.
sedikit adalah 4 jenis obat dan paling banyak mencapai 10 jenis obat. Obat
– obatan meliputi obat intravena dan oral. Berikut gambar jumlah obat
yang dibrikan pada pasien selama perawatan, baik itu obat diabetes
73
4 -7 Obat 25 47,2%
8 – 10 Obat 17 32,1%
11 – 13 Obat 10 18,9%
14 Obat 1 1,9%
Jumlah 53 100 %
penyerta yang diderita pasien maka semakin banyak pula obat yang
manfaat dan resiko, penggunaan obat yang paling dikenal dan teruji secara
Beberapa obat yang berada dalam satu kelas terapi atau kelompok yang
74
sama dikatagorikan sebagai 1 jenis obat dengan asumsi obat – obatan
tersebut memiliki mekanisme atau efek yang sama. Berikut adalah daftar
obat dan golongan obat yang diberikan pada pasien diabetes mellitus
dengan diabetes melitus tipe 1. Tapi orang dengan diabetes tipe 2 juga ada
yang menggunakan insulin. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan dalam
namaun terapi insulin dapat dimulai saat kadar HbA1c mencapai 8 - 10.
75
pasien memiliki nilai HbA1c lebih diatas nilai normal yaitu rata – rata
8,2%.
tipe-2 dengan hipertensi yang dirawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-
obat ini cocok untuk mengatasi hipertensi pada pasien yang lanjut usia.
76
dengan reduksi tekanan darah (Dipiro, rt al, 2008).
Jenis obat tiap golongan yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus
tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun
1. Obat Antidiabetes
a. Insulin
Insulin yang diberikan pada pasien diabets mellitus tipe-2 dengan hipertensi
rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun 2021 terdiri dari novorapid,
77
hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra adalah sebanyak 12
fisiologis karena mula kejanya cepat. Levemir dan lantus merupakan jenis
insulin long acting. Insulin ini befungsi untuk menurunkan kadar glukosa
secara bertahap. Efek kedua insulin tersebut dapat bertahan hingga 24 jam
berkerja sedang. Insulin ini digunakan sehari sekali dan berkerja maksimal
b. Biguanid
tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun
78
Biguanid merupakan golongan obat antidiabetik oral. Dari total 53
pasien diabetes mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti
c. Sulfonilurea
tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun
tipe-2, tetapi hanya efektif apabila sel-sel beta Langerhans masih dabat
79
golongan sulfonilurea yang diresepkan adalah glimepirid, glimepirid lebih
d. Alfa-glukosidase
mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-
2. Obat Antihipertensi
80
Jenis Obat Calcium Jumlah Persentase (%)
Channel Blocker Obat
Amlodipin 25 71,4%
Diltiazem (Adalat) 6 17,1%
Nifedipin (herbesser) 4 11,4%
Total 35 100%
pasien diabetes mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti
tekanan darah dalam waktu singkat dan memiliki efek samping yang
ringan. Menurut JNC 8 CCB lebih digunakan dikarenakan obat ini cocok
untuk mengatasi hipertensi pada pasien yang lanjut usia. Berdasarkan data
rekam medis dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa umur pasien
81
Nifedipin berkerja dengan cara menghambat pemasukan kasium ke
dalam sel otot, terutama otot jantung dan pembuluh darah. Sel otot
pasien diabetes mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti
82
29 pasien menerima candesartan obat ini berfungsi melindungi fungsi
ginjal dan memiliki efek samping yang lebih sedikit seingga cocok untuk
golongan ARB tidak ada reaksi signifikan yang merugiakn, dari segi
profil efek samping dan efektivitas biaya dapat ditoleransi dengan baik
c. Diuretik
tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun
83
furosemid dan 5 pasien menerima spironolacton. Furosemide adalah
kalsium.
RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut :
84
yang juga merangsang sekresi aldosteron. Pada penelitian ini dari total 53
pasien yang rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra sebanyak 7 pasien
e. Beta-blocker
mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-
Beta blocker telah digunakan pada banyak studi besar unruk hipertensi.
Sebelumnya obat ini disarankan sebagai obat lini pertama bersama diuretik.
Tetapi, pada kebanyakan trial ini, diuretik adalah obat utamanya, dan beta
pada pasien DM tipe-2 pada studi UKPDS dan menunjukkan efek yang
85
mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra
86
obat penyakit penyerta yang lain yang diberikan pada pasien diabetes
mellitus tipe-2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-
nNOS (neuronal NOS) neuron mientrikus. Enzim NOS ini berperan dalam
reflex akomodatif dari fundus gester serta reflex peristaltik usus halus,
penyakit penyerta yang digunakan pada terapi pasien diabetes mellitus tipe-
2 dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra. Daro total
87
Digunakan antibiotik pada pasien diabetes mellitus tipe-2 dengan
Interaksi obat merupakan segala perubahan efek yang ada dalam suatu
secara teoritis melaikan juga melalui studi-studi kasus yang digali pada
dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun 2021.
88
Interaksi Potensial berdasarkan Jumlah
Pasien
pasien dengan
45,3% kemungkinan terjadi
54,7% interaksi obat
tanpa interaksi obat
sebanyak 24 pasien 45,3%. Dan pasien tanpa interaksi obat pada resep
Berikut adalah pasangan obat pada resep pasien diabetes mellitus tipe-2
dengan hipertensi rawat inap di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tahun 2021
89
Insulin + Farmakodinamika Moderate Hipoglikemik 1 11,1%
Diltiazem
Total 9 100%
Metformin Farmakodinamika Moderat Hipoglikemik 12 41,4%
+
Amlodipin
Metformin Farmakodinamika Moderate Hipoglikemik 7 24,1%
+ Ramipril
Metformin Farmakodinamika Moderate Hipoglikemik 6 20,7%
+
Furosemide
Glimepirid Farmakodinamika Moderate Hiperglikemik 3 10,3%
+ Bisoprolol
Glimepirid Farmakodinamika Moderate Hipoglikemik 1 3,4%
+ Ramipril
Total 29 100%
insulin yaitu ramipril, aspirin, bisoprolol dan diltiazem dan 1 obat lain yang
90
dapat berinteraksi dengan insulin dan obat antidiabetik oral lainnya.
Sebuah studi mengatakan bahwa interaksi antara insulin dengan aspirin ini
juga harus dilakukan monitoring untuk melihat hasil terapi pada pasien.
dalam tekanan darah dan bradikardi juga dapat terjadi selama hipoglikemia
91
pada penderita diabetes yang menggunakan insulin dan beta blocker karena
Penggunaan kedua obat ini juga harus dilakukan monitoring untuk melihat
Selain itu insulin juga berinteraksi dengan diltiazem yang terjadi pada
efek hipoglikemik insulin (Tatro 2009). Jika obat ini digunakan bersama
obat agar tidak terjadi interaksi. Penggunaan kedua obat ini juga harus
2020)
pada penurunan glukosa darah (Tatro, 2009). Pada pasien tersebut harus
92
peberian obat agar tidak terjadi interaksi obat.
93
Metrormin Farmakokinetika Minor Menurunkan 1 100%
+ kadar AUC
Acarbose metformin
Total 1 100%
94
farmakodinamik sinergis. Kombinasi ramipril (ACE Inhibitor) dan
furosemid (Loop Diuretic) umumnya aman dan efektif, tetapi “first dose
tidak stabil (Drugs.com, 2022). Penggunaan kedua obat ini juga harus
BAB VI
6.1 Kesimpulan
95
Prov.Sum-Sel Siti Fatimah Az-Zahra Periode Januari – Desember 2021 dapat
dismipulkan bahwa:
obat dan pasien tanpa interaksi obat pada resep sebanyak 29 pasien (54,7%).
6.2 Saran
1. Adanya potensi interaksi obat pada resep menuntut farmasis untuk lebih
dengan dokter jika menemukan masalah pada resep. Farmasis juga harus
96