Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOEKONOMI

“ANALISIS UTILITAS BIAYA (AUB) /


COST – UTILITY ANALYSIS (CUA)”

Disusun Oleh :

GRACE AGNESIA OTILIDIA T (19334708)


YENNY YOSALITA SIMANJUNTAK (19334717)
DIAH HARDIYANTI (19334709)
NIKOLAUS YOSEP MAULANA T (19334726)
NOVIALITA PURBA (19334746)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan
baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi syarat menyelesaikan
tugas Farmakoekonomi pada Program Studi Apoteker, Fakultas Farmasi Institut
Sains dan Teknologi Nasional Jakarta. Judul makalah ini adalah “Analisis
Utilitas Biaya Cost – Utility Analysis (CUA)”
Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Farmakoekonomi
Ibu Jenny Pontoan, M.Farm., Apt yang telah memberikan bimbingan dan
kesempatan hingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna sebagai bahan pembelajaran dan bacaan dikemudian hari. Terima kasih.

Jakarta, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Farmakoekonomi ..................................................................... 3
2.2 Tipe Studi Farmakoekonomi ................................................................. 4
2.3 Cost – Utility Analysis ........................................................................ 5
2.4 Tujuan Cost Utility Analysis ................................................................ 7
2.5 Prinsip Cost Utility Analysis ................................................................. 7
2.6 Manfaat Cost Utility Analysis ............................................................... 7
2.7 Keuntungan dan Kekurangan Cost Utility Analysis ............................. 7
Bab III Kesimpulan .......................................................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diawali sebagai suatu upaya pemenuhan hak yang fundamental bagi warga
negara atas kesehatan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28H dan Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan, maka Pemerintah Indonesia merintis program pembiayaan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin. Namun dalam perkembangannya ternyata
diperlukan suatu mekanisme pembiayaan yang lebih efektif, efisien dan
berkelanjutan. Untuk itu pada tahun 2014 Pemerintah Indonesia membuat
program pemeliharaan kesehatan masyarakat, yaitu JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional) dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) yang
merupakan perwujudan komitmen pemerintah melalui Departemen Kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat
kebijakan dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang
tersedia agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Juga
untuk meningkatkan kualitas hidup dalam peningkatan kesehatan bagi individu
atau masyarakat. Maka untuk mendapatkan informasi tentang itu metode analisa
utilitas (Cost-Utility Analysis/CUA) sangat berperan dalam menganalisa,
mengukur dan membandingkan antara biaya dan hasil/konsekuensi dari hasil
pengobatan.
Analisis Utilitas Biaya (AUB) atau Cost Utility Analysis (CUA) adalah
Teknik analisis ekonomi untuk menilai “utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas
kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan, dimana kegunaan
diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan
yang dapat dinikmati umumnya di ekspresikan dalam quality adjusted life years
(QALY) atau jumlah tahun yang berkualitas yang disesuaikan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami salah satu metode dalam
farmakoekonomi yang dipakai dalam mengukur manfaat utility-beban lama
hidup, menghitung biaya perutility, sehingga dapat mengambil keputusan atau
kebijakan untuk menentukan mana yang lebih efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Farmakoekonomi


Farmakoekonomi merupakan salah satu cabang dalam bidang farmakologi
yang mempelajari mengenai pembiayaan pelayanan kesehatan, dimana
pembiayaan dalam hal ini mencakup bagaimana mendapatkan terapi yang
efektif, bagaimana dapat menghemat pembiayaan, dan bagaimana dapat
meningkatkan kualitas hidup.
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang
diperoleh dihubungkan dengan pengunaan obat dalam perawatan kesehatan.
Analisis farmakoekonomi menggambarkan dan menganalisa biaya obat untuk
sistem perawatan kesehatan. Studi farmakoekonomi dirancang untuk menjamin
bahwa bahan-bahan perawatan kesehatan digunakan paling efisien dan
ekonomis.
Farmakoekonomi di defenisikan juga sebagai deskripsi dan analisis dari
biaya terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah
sebuah penelitian tentang proses identifikasi, mengukur dan membandingkan
biaya, resiko dan keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi serta
determinasi suatu alternatif terbaik. Evaluasi farmakoekonomi memperkirakan
harga dari produk atau pelayanan berdasarkan satu atau lebih sudut pandang.
Tujuan dari farmakoekonomi diantaranya membandingkan obat yang
berbeda untuk pengobatan pada kondisi yang sama selain itu juga dapat
membandingkan pengobatan (treatment) yang berbeda untuk kondisi yang
berbeda. Adapun prinsip farmakoekonomi sebagai berikut yaitu menetapkan
masalah, identifikasi alternatif intervensi, menentukan hubungan antara income
dan outcome sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat, identifikasi dan
mengukur outcome dari alternatif intervensi, menilai biaya dan efektivitas, dan
langkah terakhir adalah interpretasi dan pengambilan kesimpulan.
Farmakoekonomi diperlukan karena adanya sumber daya terbatas misalnya pada
Rumah Sakit pemerintah dengan dana terbatas dimana hal yang terpenting
adalah bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia,
pengalokasian sumber daya yang tersedia secara efisien, kebutuhan pasien,
profesi pada pelayanan kesehatan (Dokter, Farmasis, Perawat) dan administrator
tidak sama dimana dari sudut pandang pasien adalah biaya yang seminimal
mungkin.
Empat jenis metode analisis farmakoekonomi yang telah dikenal dan
karakteristik yaitu:
Metode analisis Karakteristik Analisis

Analisis minimalisasi biaya Efek dua intervensi sama (atau setara),


(AMiB) valuasi/ biaya dalam rupiah.
Cost Minimalis Analysis (CMA)

Analisis efektivitas biaya (AEB) Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil
pengobatan diukur dalam unit
Cost-Effectiveness Analysis (CEA) alamiah/indicator kesehatan, valuasi/biaya
dalam rupiah.

Analisis utilitas-biaya (AUB) Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil
pengobatan dalam quality-adjusted life
Cost Utility Analysis (CUA) years (QALY), valuasi/ biaya dalam
rupiah.

Analisis manfaat-biaya (AMB) Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil
pengobatan dinyatakan dalam rupiah,
Cost Benefit Analysis (CBA) valuasi/biaya dalam rupiah.

2.2. Tipe Studi Farmakoekonomi


Tipe studi farmakoekonomi meliputi cost-minimization analysis, cost-
effectiveness analysis, cost-consequence, dan teknik analisis ekonomi lain yang
memberikan informasi yang penting bagi pembuat keputusan dalam sistem
pelayanan kesehatan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Setiap
metode mengukur biaya dalam rupiah tetapi dalam mengukur dan
membandingkan outcome kesehatan.
Table 1. Empat tipe dasar analisis farmakoekonomi (vogenberg, 2001)
Metodologi Unit biaya Unit outcome
Cost-minimization Rupiah atau unit Kelompok yang
analysis (CMA) moneter dibandingkan
diasumsikan ekuivalen
Cist-effectiveness Rupih atau unit Unit natural (life years
analysis (CEA) moneter gained, tekanan darah
mmHg, kadar glukosa
darah mMol/L)
Cost-benefit analysis Rupiah atau unit Rupiah atau unit
(CBA) moneter moneter
Cost-utility analysis Rupiah atau unit Qulity-adjusted life
(CUA) moneter year (QALY) atau
utility yang lain

2.3. Cost – Utility Analysis (CUA)


Analisis utilitas-biaya Analisis utilitas-biaya (AUB – Cost Utility Analysis,
CUA) adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai utilitas (daya guna) atau
kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan.
Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari
kecacatan, yang dapat dinikmati umumnya diekspresikan dalam Quality
Adjusted Life Years (QALY), atau ‘jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan’.
Cost-Utility Analysis (CUA) mirip dengan Cost-Effectiveness Analysis
(CEA), tetapi hasil (outcome)-nya dinyatakan dengan utilitas yang terkait
dengan peningkatan kualitas atau perubahan kualitas akibat intervensi kesehatan
yang dilakukan, karena itu sering juga dianggap sebagai suatu bentuk CEA . Hal
yang membedakan adalah bahwa CUA lebih mengukur utilitas pada berbagai
program.
Menurut Bootman (1996), hasil pengobatan dalam bentuk kuantitas dan
kualitas hidup itu mencerminkan keadaan berikut :
1. Apakah penyakit yang diderita atau pengobatan terhadap penyakit
yang diberikan secara kuantitas akan memperpendek usia pasien?
2. Apakah kondisi penyakit yang diderita pasien atau pengobatan
terhadap penyakit tersebut tidak seperti yang diinginkan? Kalau
jawabannya “ya”, sebesar apa?
3. Apakah dampaknya terhadap usia? Berapa banyak berkurangnya usia
(kuantitatif) dan kepuasan (kualitas) hidup?
Dalam praktek, CUA hampir selalu digunakan untuk membandingkan alternatif
yang memiliki tujuan (objective) sama, seperti:
1. Membandingkan operasi versus kemoterapi
2. Membandingkan obat kanker baru versus pencegahan (melalui
kampanue skrining).
Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam AUB, termasuk :
a. Utilitas (Utility).
Analisis utilitas-biaya (AUB) menyarrtakan hasil dari intervensi
sebagai utilitas atau tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah
mengkonsumsi suatu pelayanan kesehatan, misalnya setelah
mendapatkan pengobatan kanker atau penyakit jantung. Unit utilitas
yang digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi biasanya ‘Jumlah
Tahun yang Disesuaikan’ (JTKD) atau quality-adjusted life years
(QALY).
b. Kualitas hidup (Quality of Life, QOL).
Kualitas hidup dalam AUB diukur dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan kuantitas (duration of life) dan pendekatan kualitas
(quality of life). (Bootman et al., 1996). Kualitas hidup merupakan
sebuah konsep umum yang mencerminkan keadaan yang terkait
dengan perubahan dan peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu
fisik, politik, moral dan lingkungan sosial.
c. QALY (Quality-Adjusted Life Years).
Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau ‘Jumlah Tahun yang
Disesuaikan’ (JTKD) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu
intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup.
Secara teknis, JTKD diperoleh dari perkalian antara nilai utilitas dan nilai
time preference, dimana nilai utilitas menggambarkan penilaian pasien terhadap
kualitas hidupnya saat itu. Penilaian yang dilakukan secara subyektif oleh pasien
didasarkan pada berbagai atribut kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan,
sementara time preference menggambarkan perkiraan pertambahan usia (dalam
tahun) yang diperoleh karena pengobatan yang diterima.
Terkait teknis perhitungan, pengertian “adjusted” atau “disesuaikan” pada
JTKD adalah penyesuaian pertambahan usia yang akan diperoleh dengan
utilitas. Dengan penyesuaian ini, diperoleh jumlah tahun pertambahan usia
dalam kondisi sehat penuh. Nilai utilitas berkisar dari 1 (hidup dalam keadaan
sehat sempurna) sampai 0 (mati). Jadi, jika seorang pasien menilai bahwa
keadaannya setelah periode terapi yang diperoleh setara dengan 0,8 keadaan
sehat sempurna dan pertambahan usianya 10 tahun, pertambahan usia yang
berkualitas bukanlah 10 tahun, melainkan 0,8 x 10 tahun = 8 tahun (Drummond
et al., 1987).

2.4. Tujuan Cost Utility Analysis


Tujuan dari CUA adalah untuk memperkirakan perbandingan antara suatu
biaya intervensi yang berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan
keuntungan dalam hal kualitas hidup dalam setahun oleh para penerima manfaat
kesehatan.

2.5. Prinsip Cost Utility Analysis


Analisa biaya dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam
kurun waktu satu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal.

2.6. Manfaat Cost Utility Analysis


Dalam skala kecil dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu
pengobatan yang dipilih sehingga dengan biaya yang minimal berdampak
manfaat yang maksimal. Dalam sekala besar pemerintah dapat menentukan
kebijakan dalam hal pemberian subsidi terhadap obat atau program kesehatan

2.7. Keuntungan dan Kekurangan Cost Utility Analysis


Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk mengetahui kualitas
hidup. Kekurangan analisis ini bergantung pada penentuan QALYs pada status
tingkat kesehatan pasien.
BAB III
KESIMPULAN

Analisis utilitas-biaya (AUB – Cost Utility Analysis, CUA) adalah teknik


analisis ekonomi untuk menilai utilitas (daya guna) atau kepuasan atas kualitas
hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam
jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat
dinikmati umumnya diekspresikan dalam quality-adjusted life years (QALY)
atau ‘jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan.
Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam AUB, termasuk :
a. Utilitas (Utility).
b. Kualitas hidup (Quality of Life, QOL).
c. QALY (Quality-Adjusted Life Years).
Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau ‘Jumlah Tahun yang
Disesuaikan’ (JTKD) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu intervensi
kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup.
DAFTAR PUSTAKA

 Andayani, Tri Murti, 2013. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi


,Yogyakarta: Bursa Ilmu.
 Tjandrawinata,Raymond.R.,2016.”Peran Farmakoekonomi dalam
Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan”.Medical
Review Dexa Group (vol.29, No.1 Edisi April 2016)
 Anonim.2013.”Pedoman Penerapan Kajian
Farmakoekonomi”.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai