Oleh
ASMAUL HUSNA
17.059.AF
AKADEMI FARMASI
YAYASAN MA'BULO SIBATANG
MAKASSAR
2020
UJI HEDONIK BLUSH ON DARI BUAH NAGA
(Hylocereus lemaire) DENGAN KANDUNGAN SENYAWA
ANTOSIANIN SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Oleh
ASMAUL HUSNA
17.059.AF
AKADEMI FARMASI
YAYASAN MA'BULO SIBATANG
MAKASSAR
2020
ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir " UJI HEDONIK
BLUSH ON DARI BUAH NAGA (Hylocereus lemairei) DENGAN
KANDUNGAN SENYAWA ANTOSIANIN SEBAGAI PEWARNA ALAMI"
benar bebas dari segala bentuk plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti
adanya indikasi plagiarisme dalam tugas akhir ini maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Asmaul Husna
iii
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Menyetujui:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui:
Direktur
Rusmin,S.Si.,M.Si.,Apt.
NIDN : 0931056806
iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Asmaul Husna
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik, sebagai salah satu
Yamasi Makassar.
Ucapan terima kasih kepada orang tua saya yang tak terhingga atas
apa yang telah diberikan kepada saya selama ini. Doa, kasih sayang serta
jasa mereka tidak akan dilupakan, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikannya.
saya mulai dari perencanaan penelitian hingga laporan tugas akhir ini
selesai.
untuk penyelesaian laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis
vi
1. Yayasan Akademi Farmasi Ma'bulo Sibatang Makassar
Yamasi Makassar.
Makassar.
4. Kepada saudara tak sedarah Deli yang telah tinggal bersama dan
ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini mungkin masih ada
memohon maaf serta kritik dan saran. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ASMAUL HUSNA. Test Hedonic Blush Of Dragon Fruit (Hylocereus
lemairei) Anthocyanin as a Natural Die (supervised by Nurul Hidayah Base
dan Hernawati Basir)
A study was made about the blush hedonic test of Of Dragon Fruit
(Hylocereus lemairei) Anthocyanin as a Natural Die. It was intended to be
coherent how does the hedonic blush test from the dragon fruit
(Hylocereus lemairei) with a natural application of Anthocyanin
compounds. The study is a description of a literatur study done throught
library collection or literation of this research using two different types of
thesis than the same sample. Derived from both literature as the
respondents inthe selection of a blush product, they prefer a blush of
compact form and a fairly bright hue.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
LEMBER PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................ ix
ABSTRACT.......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
I.1 Latar Belakang .................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .............................................................. 2
I.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 2
I.4 Untuk Manfaat Penelitian .................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 4
II.1 Uraian Kosmetik.................................................................. 4
II.2 Uraian Blush On.................................................................. 7
II.3 Uji Hedonik.......................................................................... 9
II.4 Senyawa Antosianin............................................................ 13
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 15
III.1Metode Penelitian ............................................................... 15
III.2Jenis dan Sifat Penelitian.................................................... 15
III.3Waktu dan Tempat.............................................................. 15
III.4Teknik Pengumpulan Data.................................................. 15
III.5Teknik Pengolahan Data..................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 17
IV.1 Data Hasil Studi Literatur .................................................. 17
x
IV.2 Pembahasan..................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 23
LAMPIRAN........................................................................................... 25
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Blush On dalam Kosmetik ..................................... 4
Tabel 4.1 Data hasil uji hedonik ........................................................... 17
Tabel 4.2 Data Hasil Perbandingan 2 Literatur .................................... 18
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skema Kerja ..................................................................... 25
Lampiran 2 Literatur............................................................................. 26
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
a Pewarna yang dapat larut dalam cairan (soluble), air, alkohol, atau
minyak. Contoh warna kosmetik adalah:
1) Pewarna asam yang merupakan golongan terbesar pewarna
pakaian, makanan dan kosmetika. Unsur terpenting dari
pewarna ini adalah gugus azo.
2) Solvent dyes yang larut dalam air atau alkohol, misal: merah
DC, merah hijau No.17, violet, kuning.
3) Xanthene dyes yang dipakai dalam lipstik, misalnya DC orange,
merah dan kuning.
b Pewarna yang tidak larut dalam cairan (insoluble), yang terdiri
atas bahan organik dan inorganik, misalnya lakes, besi oksida.
Zat warna tidak semua dapat digunakan dalam kosmetika, karna
kulit dibeberapa bagian tubuh ada yang sensitif terhadap warna
tertentu sehingga memerlukan warna khusus, seperti kulit sekitar
mata, kulit sekitar mulut, bibir dan kuku (Pitralina,2019).
METODE PENELITIAN
15
16
17
18
IV.1.2 Pembahasan
Semua tanaman pasti memiliki manfaat dan fungsi masing-
masing yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-sehari, ada yang
digunakan sebagai obat, hiasan, bahkan bahan kosmetik.
Tanaman digunakan sebagai bahan kosmetik sudah tidak asing
dimata masyarakat, terutama bagi mereka yang bertindak sebagai
produsen. Disamping bahan-bahannya yang aman juga memiliki
harga yang mudah dijangkau. Tanaman yang digunakan didalam
campuran kosmetik dapat berfungsi sebagai zat aktif maupun zat
tambahan.
Pada penelitian ini, tanaman yang digunakan berfungsi sebagai
zat tambahan yaitu pewarna. Karena jenis zat warna pada tanaman
sangat banyak, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang
senyawa antosianin. Senyawa antosianin adalaha senyawa yang
dapat didapatkan dari beberapa tanaman, selain sebagai antioksidan
juga berfungsi sebagai pewarna (merah).
Dengan adanya zat warna yang digunakan pada kosmetik
tentunya ada suatu produk yang dapat dihasilkan, tentunya produk-
produk kosmetik yang lebih memprioritaskan warna misalnya Lipstik,
Eyeshadow, Lipcream, Blush On, dan lain-lain.
Pada penelitian ini produk yang akan dibahas adalah Blush On
yang merupakan salah satu kosmetik diaplikasikan pada wajah yang
bertujuan untuk memberi warna pada bagian pipi agar tampak
merona dan kontur wajah terlihat jelas.
Suatu produk yang berhasil bukan hanya dari segi uji
laboratorium saja melainkan harus diuji cobakan kepada manusia
untuk mengetahui sejauh manakah tingkat keberhasilan produk yang
telah dibuat, apakah konsumen menyukainya atau tidak, maka dari
itulah perlu juga dilakukan pengujian diluar uji laboratorium yaitu uji
tingkat kesukaan atau uji hedonik.
20
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dari kedua literatur yang digunakan
pada uji hedonik Blush On dari buah naga yaitu responden dalam
pemilihan produk Blush On, mereka lebih menyukai Blush On bentuk
Compact dan memiliki gradasi warna yang cukup terang.
V.2 Saran
Sebaiknya untuk teman-teman kedepannya apabila ingin
melakukan penelitian studi literatur carilah materi yang memiliki
tingkat ke validan yang tinggi dan memiliki pembanding yang jelas
agar dalam menganalisis data tidak ada sistem menerka-nerka
didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Persyaratan Teknis Kosmetika. Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan: Jakarta.
Armour Publishing Pte Ltd. 2009. Tress of Our garden city. National Parks
Board. Singapore. edition 2nd Hal. i84-185.
Kasim E. Pigmment and Lovastatin content of thr Red Rice Cultivar Bah
Butong and BP 1804 IF 9 which Fermented by Monascus Purpureus
jmba. Biodiversitas,J Biol Divers. 2014;7(1):1
Low, W.J., Mary A., Nadio O., Benedito C., Filipe Z & David T. 2007.
Ensuring the Supply of and Creating Demand for a Bioforified Crop
with a Visible Trait: Lessons Learned from the Introduction of
Orange-Fleshed Sweet Potato in Drought-Prone Areas of
Mozambigue. Food and Nutrition Bulletin 28 (2):S258-S270.
23
24
SKEMA KERJA
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Kesimpulan
25
26
LAMPIRAN 2. LITERATUR
JURNAL UNTUK UJI HEDONIK
1. PERBANDINGAN KONSENTRASI FORMULASI BLUSH ON
MENGGUNAKAN EKSTRAK BUAH NAGA DAGING SUPER
MERAH (Hylocereus leimairei Hook. Britton & Rose) SEBAGAI
PEWARNA ALAMI.
2. PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA
KARYA TULIS ILMIAH
PERBANDINGAN KONSENTRASI FORMULASI BLUSH ON
MENGGUNAKAN EKSTRAK BUAH NAGA DAGING
SUPERMERAH (Hylocereus lemairei Hook.
Britton & Rose) SEBAGAI
PEWARNA ALAMI
DESI IRWANTI
P07539015005
DESI IRWANTI
P07539015005
Pembimbing,
Karya Tulis Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes
Medan, Agustus 2018
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
DESI IRWANTI
NIM. P07539015005
iv
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH
PHARMACY DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, August 2018
Desi Irwanti
Comparison of the Concentration of Blush On Formulated from the
Extract of Super-Red Dragon Fruit (Hylocereus lemairei (Hook.)
Britton & Rose) As Natural Dyes
This study concluded that the flesh of super-bright dragon fruit may be
used as a natural dye in blush on variants.
v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN FARMASI
Desi Irwanti
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Perbandingan Konsentrasi Formulasi Blush On
Menggunakan Ekstrak Buah Naga Daging Supermerah (Hylocereus lemairei
(Hook.) Britton & Rose) Sebagai Pewarna Alami”.
vii
9. Teman-teman kelas Reguler A, seluruh mahasiswa Jurusan
farmasi Poltekkes Kemenkes Medan stambuk 2015 yang telah
memberikan pengalaman hidup, kebersamaan dan semangat bagi
Penulis semasa kuliah.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala masukan dan saran yang membangun
Penulis terima dengan senang hati. Akhir kata Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya bagi rekan mahasiswa di
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.
Desi Irwanti
P07539015005
viii
DAFTAR ISI
ix
3.4.1 Pengumpulan Simplisia ........................................................ 12
3.4.2 Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Naga ................................. 12
3.5 Pembuatan Blush On Dengan Ekstrak Buah Naga Sebagai Pewarna
Alami ............................................................................................. 13
3.5.1 Formula Standar ................................................................... 13
3.5.2 Modifikasi Formula................................................................ 13
3.5.3 Prosedur Pembuatan Sediaan .............................................. 14
3.6 Uji Iritasi ......................................................................................... 15
3.7 Uji Kesukaan Warna Blush On....................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Formulasi Blush On .............................................................. 16
4.2 Hasil Uji Iritasi ................................................................................ 16
4.3 Hasil Uji Kesukaan ......................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
5.2 Saran ............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil
atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada wajah, saluran
pernafasan, menyebabkan kanker dan dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan hati (Lady Kasrianita, 2018).
Menyadari akan berbagai kelemahan yang terjadi atas pewarna sintetik
tersebut dan seiring dengan perkembangan gaya hidup Back to Nature, maka zat
warna alami semakin dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman
(Lady Kasrianita, 2018). Oleh karena itu kita perlu mencoba untuk menggunakan
pewarna-pewarna merah alami yang dapat menggantikan peran dari bahan-
bahan kimia tersebut. Buah naga daging supermerah (Hylocereus lemairei
(Hook.) Britton & Rose) mengandung antosianin, yang dapat kita gunakan
sebagai pewarna alami yang aman digunakan. Pada penelitian (Aninditya, 2017)
ekstrak buah naga daging supermerah digunakan sebagai zat pewarna alami
pada lipstik. Menurut Winarti, dkk (2008) konsentrasi antosianin tertinggi
diperoleh pada penggunaan pelarut etanol 96 % (Neliyanti, 2014). Peneliti
terdahulu menggunakan antosianin yang terdapat dalam bunga kecombrang
sebagai pewarna alami sediaan pemerah pipi (blush on).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang: “Perbandingan Konsentrasi Formulasi Blush On
Menggunakan Ekstrak Buah Naga Daging Supermerah (Hylocereus lemairei
(Hook.) Britton & Rose) Sebagai Pewarna Alami”.
Tanaman buah naga berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan bagian utara. Di habitat aslinya tanaman ini tumbuh di lingkungan hutan
belantara. Buah naga termasuk jenis kaktus yang tumbuh merambat sehingga
membutuhkan tiang penyangga agar tanaman dapat berdiri tegak.Ada 4 jenis
tanaman buah naga yang memiliki prospek baik, yakni buah naga daging putih
(Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah
naga kulit kuning (Selenicereus megalanthus), dan buah naga daging
supermerah (Hylocereus lemairei) (Budi Samadi, 2013).
Gambar 2.1 Buah naga daging supermerah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton
& Rose)
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cactales
Familia : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Spesies : Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose
5
Buah naga juga kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid,
yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik untuk menjaga
kelembaban pada kulit. Buah naga juga bermanfaat sebagai penyeimbang gula
darah, pencegah kanker, dan dapat menurunkan kolesterol. Di samping itu, buah
naga memiliki kandungan gizi cukup lengkap seperti ditunjukkan pada tabel 2.1
berikut ini (Budi Samadi, 2013).
2.2 Antosianin
harganya yang murah, warna yang dihasilkan lebih cerah dan stabil
dibandingkan pewarna alami. Namun, penggunaan pewarna sintetik perlu
memperhatikan aturan pemakaian. Penyalahgunaan zat pewarna melebihi
ambang batas maksimum dapat mempengaruhi kesehatan konsumen, sehingga
penggunaan pewarna alami menjadi pilihan yang jauh lebih aman.
2.5 Kosmetika
Istilah kosmetik berasal dari kata Yunani yakni “kosmetikos” yang berarti
“keahlian dalam menghias”. Kosmetika menurut Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor: 239/Men.Kes/Per/V/85 adalah ”bahan atau campuran
bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan
pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia
dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat”.
Terdapat beberapa penggolongan kosmetik sesuai kegunaannya bagi
kulit. Salah satunya adalah kosmetik riasan (kosmetik dekoratif atau make up)
yang memiliki fungsi merias dan menutupi ketidaksempurnaan pada kulit,
sehingga penampilan jadi lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang
baik, seperti percaya diri (self confidence). Kosmetik riasan (kosmetik dekoratif
atau make up) yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan
pemakaiannya sebentar. Misalnya: bedak, pewarna bibir, pemerah pipi (blush
on), eye shadow, dan lain-lain.
2.6 Blush on
Blush on adalah salah satu kosmetik yang biasanya diaplikasikan pada
pipi, untuk menimbulkan rona kemerahan yang alami, agar rona wajah kelihatan
segar, sehat dan tidak pucat (Galih Sekar Ayu, 2014).
Wajah merona lebih disukai daripada wajah yang putih dan pucat, rona
merah dipipi membuat wajah tampak segar, cerah dan menarik. Oleh karena itu,
pewarna pipi atau blush on termasuk sediaan kosmetik wajib dalam rangkaian
make up wajah. Untuk mendapatkan rona merah yang menarik, pilihlah warna
pada sediaan pewarna pipi yang ssuai dengan warna kulit wajah. Warna merah
muda yang paling lembut cocok digunakan pada kulit yang berwarna putih.
Sedangkan untuk warna kulit sawo matang akan lebih cocok menggunakan
pewarna pipi dengan warna merah muda yang lebih tua.
Ada beberapa jenis blush on dan cara mengaplikasikannya (Galih Sekar
Ayu, 2014):
9
dalam air dan dalam etanol 95%, larut dalam asam mineral encer dan dalam
larutan alkali hidroksida (Farmakope Indonesia ed. III, 1979).
2. Kaolin (bolus alba)
Kaolin adalah aluminium silikat hidrat alam yang telah dimurnikan dengan
pencucian dan telah dikeringkan. Mengandung bahan pendispersi.
Pemeriannya yaitu berupa serbuk ringan, putih, bebas dari butiran kasar, tidak
berbau, tidak berasa, licin. Berkhasiat sebagai penyerap (Farmakope
Indonesia ed. III, 1979).
3. Parafin liquid
Parafin liquid adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh dari minyak
mineral. Pemerian cairan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak
berbau, hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutannya yaitu tidak larut dalam air
dan dalam etanol (95%), larut dalam kloroform P, dan dalam eter P.
Berkhasiat sebagai Laksativum (Farmakope Indonesia ed. III, 1979).
4. Nipagin
Pemeriannya yaitu berupa hablur kecil, tidak berwarna, putih, tidak
berbau atau bau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar. Kelarutannya
yaitu larut dalam 5 bagian propilenglikol, 3 bagian atanol 95%, 60 bagian
gliserin, dan 400 bagian air. Berguna sebagai pengawet agar sediaan dapat
disimpan dalam waktu tertentu (Farmakope Indonesia ed. III, 1979).
5. Oleum rosae (minyak mawar)
Minyak mawar adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan
uap bunga segar. Pemeriannya yaitu berupa cairan, tidak berwarna aatau
kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25°C kental.
Kelarutan yaitu larut dalam 1 bagian kloroform P (Farmakope Indonesia ed.
III, 1979).
6. Talkum
Talkum adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang
mengandung sedikit aluminium silikat. Pemeriannya yaitu berupa serbuk
hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, dan bebas dari butiran,
warna putih atau putih kelabu. Kelarutan yaitu tidak larut dalam hampir semua
pelarut. Berkhasiat sebagai zat tambahan (Farmakope Indonesia ed. III,
1979).
11
2.10 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2 Bahan
Buah naga daging supermerah (Hylocereus lemairei (Hook.) Britton &
Rose), alkohol 96%, talkum, kaolin, nipagin, parafin liquid, Oleum rosae, zink
oksida.
Buah naga daging supermerah dibersihkan dan dicuci, lalu pisahkan dari
kulitnya, daging buah tersebut kemudian dipotong-potong menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Timbang 10 bagian simplisia yaitu sebanyak 200 gram, lalu
masukkan dalam beaker glass dan tambahkan 75 bagian cairan penyari yaitu
sebanyak 1843 ml, aduk-aduk dan tutup beaker glass menggunakan plastik dan
ikat dengan karet. Diamkan selama 5 hari sambil diaduk-aduk 3 kali
pengadukkan selama perendaman. Serkai/saring dan tampung filtratnya, lalu
bilas ampas diatas penyaring menggunakan cairan penyari sebanyak 614 ml
hingga diperoleh 100 bagian maserat. Masukkan ke dalam wadah tertutup rapat.
Diamkan selama 2 hari di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya.
Enaptuangkan, dan tahap akhir untuk mendapatkan ekstrak yang baik adalah
menguapkan ekstrak dengan menggunakan rotari evaporator hingga diperoleh
ekstrak kental.
Dalam formulasi ini, zink miristat tidak tersedia dipasaran sehingga diganti
dengan zink oksida. Pengawet yang digunakan adalah nipagin. Sehingga
formulasi sediaan dimodifikasi sebagai berikut:
Keterangan:
Sediaan 1 = formula tanpa ekstrak buah naga (blanko)
Sediaan 2 = formula dengan ekstrak buah naga 5%
Sediaan 3 = formula dengan ekstrak buah naga 10%
Sediaan 4 = formula dengan ekstrak buah naga 15%
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan nilai
Tidak ada reaksi :0
Gatal :1
Bintik merah :2
Ruam :3
Bengkak :4
17
Sediaan
Responden
5% 10% 15%
1 1 3 5
2 3 4 4
3 1 3 4
4 3 4 5
5 2 4 5
6 1 3 4
7 1 3 5
8 3 4 5
9 2 4 5
10 1 3 4
11 1 3 4
12 2 3 5
13 2 4 5
14 1 2 4
15 2 4 3
16 1 4 5
17 2 4 5
18 1 4 5
19 1 3 4
20 1 3 5
21 1 3 5
22 1 2 4
23 2 4 5
24 2 5 4
25 1 4 3
26 1 4 5
27 2 3 5
28 2 5 4
29 2 4 3
30 1 5 3
Keterangan nilai:
Sangat suka =5
Suka =4
Agak suka =3
Tidak suka =2
Sangat tidak suka =1
18
5.1 Kesimpulan
1. Ekstrak buah naga daging supermerah dapat digunakan sebagai pewarna
alami pada blush on. Sediaan dengan konsentrasi 5% menghasilkan
warna krem, sediaan 10% menghasilkan warna merah muda dan sediaan
pada konsentrasi 15% menghasilkan warna merah muda terang.
2. Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa sediaan blush on yang dibuat tidak
menyebabkan iritasi.
5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan isolasi pigmen
antosianin agar diapat senyawa antosianin murni.
DAFTAR PUSTAKA
Aninditya, 2017. Ekstraksi Kulit Buah Naga Sebagai Alternatif Zat Pewarna Alami
Pada Lipstik. Jurnal. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Ara Iweni, 2014. Formulasi Sediaan Pewarna Pipi Menggunakan Ekstrak Bunga
Kecombrang (Etlingera elatior Jack) Sebagai Pewarna. Skripsi. Medan:
Fakultas Farmasi Universitas Sumatra Utara.
Ayu Galih Sekar. 2014. The Complete Beauty Book. Yogyakarta: Kanal Publika.
Ditjen POM, 1990. Surat keputusan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan
Makanan No: 00386 Tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan
Sebagai Bahan Berbahaya Dalam Obat, Makanan, dan Kosmetika.
Jakarta.
Husna Nida El, Novita Melly, Rohaya Syarifah. 2013. Kandungan Antosianin Dan
Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar Dan Produk Olahannya.
Jurnal, Vol 33. Banda Aceh: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Kusantati Herni, dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Neliyanti, dkk. 2014. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Zat Warna Alami Dari Buah
Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin). Jurnal. Vol. 3. Pontianak: Program
Study Kimia Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
Nurhayati Ifa. 2016. Pembuatan Blush On Dari Buah Naga. Skripsi. Semarang:
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Peraturan Mentri Kesehatan RI No: 239 Tahun 1985 Tentang Zat Warna
Tertentu Yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya.
Rahayu Sri. 2014. Budidaya Buah Naga Cepat Panen. Depok: Infra Hijau.
Samadi Budi. 2013. Untung Berlipat Dari Budidaya Buah Naga Secara Organik.
Yogyakarta: Lily Publisher.
Umayah Evy. Dan Moch. Amrun. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah
Naga (Hylocereus undatus (Haw.) Britt. & Rose). Jurnal ILMU DASAR,
Vol. 8. Staf Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Jember.
Winarno F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi: Edisi Terbaru. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
22
GAMBAR
a. Blanko b. Konsentrasi 5%
Sediaan 10%
2 = Tidak suka = 2
x 100% = 6,6%
3 = Agak suka = 11
x 100% = 36,6%
4 = Suka = 14
x 100% = 46,6%
5 = Sangat suka = 3
x 100% = 10%
26
Lampiran 2
27
Lampiran 3
28
Lampiran 4
29
Lampiran 5
30
Lampiran 6
Uji Iritasi
Nama Reaksi
Keterangan nilai
Lampiran 7
Pilihlah blush on mana yang saudara amat sangat suka sampai yang
amat tidak suka berdasarkan warna, dengan keterangan seperti dibawah
ini:
Sediaan
Nama
5% 10% 15%
Keterangan nilai:
Sangat suka =5
Suka =4
Agak suka =3
Tidak suka =2
Sangat tidak suka =1
32
Lampiran 8
PEMBUATAN BLUSH ON DARI BUAH NAGA
SKRIPSI
Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, S1
oleh
Ifa Nurhayati NIM 5402411014
i
PERNYATAAN
sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya sendiri dan tidak menjiplak
(plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagaian. Bagian
di dalam tulisan ini yang merupakan kutipan dari karya ahli atau orang lain,
akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sangsi hukum sesuai yang
Semarang, 2016
Ifa Nurhayati
5402411014
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 5402411014
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
Semarang,
Pembimbing,
iii
PENGESAHAN
5402411014
Panitia:
Ketua Sekretaris
Penguji I Penguji II
Pembimbing
Mengetahui, Dekan
Fakultas Teknik
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
PERSEMBAHAN
langkahku.
motivasinya .
dan kerjasamanya.
v
ABSTRAK
Ifa Nurhayati. 2015. Pembuatan Blush on dari Buah Naga. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Kecantikan
S1. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Trisnani Widowati, M.Si
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Pembuatan Blush On dari Buah Naga”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi S-1 Pendidikan
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin
Semarang yang telah memberi petunjuk dan saran kepada peneliti untuk
tahun 2011 yang ikut membantu penelitian ini, khususnya teman- teman
viii
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan imbalan
dari Allah Yang Maha Pengasih. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penelitian skripsi ini dan harapan peneliti semoga penelitian
Semarang 2015
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
PERNYATAAN........................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................ iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN ............................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI....................................................................................... ...... x
DAFTAR TABEL................................................................................... .. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
x
2.3 Buah naga .......................................................................... 19
2.4.1 Pengertian Buah naga ............................................... 19
2.4.2 Manfaat dan kandungan buah naga ......................... 19
2.4.3 jenis- jenis buah naga ............................................... 21
2.4 Perencanaan pembuatan blush on ..................................... 24
2.5.1 Proses pemilihan buah naga .................................... 26
2.5.2 Proses ektrak buah naga .......................................... 27
2.5.3 Proses pembuatan blush on ...................................... 29
2.5 Kerangka fikir.................................................................... 31
xi
3.7.1 Uji indrawi ............................................................ 46
3.7.1.1 Panelis terlatih ......................................... 46
3.7.1.2 Panelis tidak Terlatih ............................... 48
3.7.2 Uji kesukaan .......................................................... 49
3.7.3 Uji laboratorium .................................................... 49
3.8 Validitas dan Reabilitas ...................................................... 49
3.9 Teknik Analisis Data .......................................................... 50
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
melimpah untuk dimanfaatkan dan berguna bagi kehidupan manusia, jika digali
lebih dalam lagi maka masih banyak manfaat-manfaat yang ada di dalamnya,
salah satu contoh manfaat dari buah naga. Buah- buahan yang di ketahui akan
warnanya yang merah adalah buah naga atau sering disebut dengan dragon fruit
yaitu buah berbentuk unik yang mempunyai kulit seperti sisik naga yang
bertaburan biji-biji hitam didalamnya. Buah naga mempunyai beberapa jenis salah
satunya adalah buah naga merah. Warna merah yang terkandung dalam buah naga
dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan kesan segar dalam tata rias
cream, padat/ cake dan powder (Astati, 1996:10). Blush on tersedia dalam
berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan (Kusantati,
memiliki lebih banyak lagi pilihan warna. Produk blush on yang berada di pasaran
1
2
Selain bahan kimia, bahan yang digunakan untuk warna blush on bisa
racikan pembuatan kosmetik adalah pewarna dari bahan kimia dan pewarna dari
alam. Zat Warna adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada
sediaan kosmetik untuk mewarnai sediaan. Zat pewarna alam adalah zat warna
yang diperoleh dari alam seperti binatang, mineral – mineral dan tumbuhan baik
secara langsung maupun tidak langsung (Adhi, 2006:33). Unsur kimia yang
kulit. Bahaya yang ditimbulkan sangat beragam seperti jerawat, flek hitam dan
masih banyak lagi penyakit kulit yang ditimbulkan dari kandungan kimia dari
laboratorium oleh Badan POM RI pada tahun 2007 terhadap kosmetik yang
dilarang digunakan dalam kosmetik sebagai zat warna seperti rhodamin B ( merah
K.10) dan merah K.3 (Badan POM RI, 2007:1). Kesadaran masyarakat akan
produk berasal dari bahan- bahan alami yang lebih aman untuk kulit. Bahan alami
bisa berupa pewarna alami dari alam, bahan alami atau bahan pewarna alami
untuk blush on bisa diambil dari tumbuh- tumbuhan atau buah- buahan. Hal
Blush on diciptakan dari warna- warna yang menarik dan tentu saja
memakai zat pewarna. Hanya saja memberi pengaruh negatif pada kulit muka,
terutama pipi, yakni diawali dengan gatal- gatal lalu memerah dan bahkan kulit
mengelupas (Rostamailis,2005: 76). Untuk itu tidak semua zat kimia dari pewarna
blush on bisa digunakan disemua jenis kulit, karena setiap orang memiliki jenis
kulit yang berbeda- beda. Menurut Lidya (2014:25) dalam jurnal penelitian yang
berjudul ekstrasi pigmen antosinin dari kulit buah naga mengatakan “Bahwa
Ekstrasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dapat dijadikan sebagai alternatif
pengganti pewarna sintetis”. Buah naga digunakan untuk pewarna makanan selain
itu juga dapat digunakan sebagai pewarna kain seperti hasil penelitian dari Hera
Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga mengatakan “Ekstrak kulit buah naga
yang diperoleh stabil terhadap pemanasan dan paparan sinar matahari serta dapat
menempel pada kain dengan baik”. Pada beberapa penelitian terdahulu, peneliti
menggunakan kulit buah naga sebagai pewarna alami, maka dari itu penulis
mencoba hal baru yaitu mengekstrak menggunakan daging dari buah naga bukan
dari kulit buah naga untuk mendapatkan warna alami sebagai pewarna dalam
penelitian dengan memanfaatkan daging buah naga sebagai pewarna alami blush
2. Buah naga super red menjadi bahan untuk pewarna alami blush on.
2. Buah naga yang digunakan jenis super red yang memiliki daging berwarna
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
1. Bagaimana validitas proses pembuatan blush on dari buah naga super red
1. Proses pembuatan blush on dari buah naga super red dalam bentuk
cream,compact,dan powder.
2. Kelayakan produk blush on dari ekstrak buah naga dalam bentuk cream,
compact, powder.
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi
1. Bagi peneliti
2. Bagi pembaca
berkaitan dengan pembuatan blush on dari buah naga dan kegunaan buah
penelitian ini, berikut penelitian jelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan
1. Pembuatan
Pembuatan berasal dari kata “buat” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran
kata kerja yang berarti : kerjakan, bikin sedangkan “pembuatan” juga merupakan
kata kerja yang berarti proses pembuatan, cara membuat. Pembuatan yang
dimaksud dalam skripsi ini adalah “proses atau cara membuat suatu produk
melalui percobaan”.
2. Blush On
Blush on/ blush on atau rouge adalah sediaan kosmetik yang digunakan
untuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan kesan
segar dalam tata rias wajah. Blush on memiliki beberapa bentuk diantaranya cair,
cream, padat/ cake dan powder (Astati, 1996:10). Blush on tersedia dalam
berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga kecoklatan (Kusantati,
dkk, 2008:127).
Blush on dapat langsung digunakan dengan cara melekatkan pada kulit pipi,
tetapi lebih baik digunakan setelah sediaan alas rias, baik sebelum atau sesudah
tangan tergantung bentuk dari blush on, Sama dengan memilih foundation atau
bedak, pada dasarnya, memilih beragam produk make-up juga harus disesuaikan
dengan jenis kulit dan warna kulit. Seperti blush on, tidak bisa dipakai sembarang
Blush on sendiri, fungsinya adalah memberikan aksen tirus dan lebih segar pada
wajah. Menonjolkan bagian tulang pipi, sehingga dapat mengoreksi wajah agar
7
tidak terlalu bulat. Di sisi lain, mereka yang berwajah terlalu tirus, blush on juga
dapat menyamarkan dan memberi volume pada pipi. Blush on pada penelitian ini
cream, compact, dan powder. Pewarna alami diambil dari buah naga super red
dan hasil dari bluh on tersebut diharapkan bewarna pink cenderung kemerah
merahan.
3. Buah Naga
Buah naga sering juga disebut dengan berbagai nama yaitu pir strawberry,
buah kaktus, kaktus orchid, kaktus manis dan kaktus madu. (Ramadhani,2013:42).
Buah naga memiliki beberapa jenis salah satunya buah naga merah, warna merah
pada buah naga bisa menjadi bahan alami untuk pewarna makanan. Hylocereus
costaricensis, buah naga dengan warna daging super merah. Sepintas, buah naga
jenis ini mirip dengan buah naga berdaging merah. Namun, warna daging
buahnya lebih merah sehingga sering disebut buah naga super merah atau super
red. Ukuran buah naga ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan buah naga
merah. Batangnya lebih besar daripada jenis buah naga yang lain, dan akan
daftar isi, daftar tabel serta daftar lampiran, daftar gambar. Bagian ini
Bab ini berisi tentang teori - teori yang mendasari skripsi, terdiri
metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Metode analisis data
pembahasannya.
9
Bab ini berisi rangkuman hasil penelitian yang ditarik dari analisis
dalam skripsi.
LANDASAN TEORI
2.1 Kosmetik
baru abad ke 19 mendapat perhatian khusus, yaitu selain untuk kecantikan juga
antara kosmetik dan obat (pharmacuetical) atau dikenal dengan istilah kosmetik
2005:9).
10
11
diketahui manfaat kosmetik antara lain : Membersihkan kulit tubuh atau kepala,
Rostamailis, 2005:10-12).
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
kimia untuk mengawetkan kosmetik tersebut. Hal ini jelas akan lebih tahann
lama dan tidak cepat rusak. Selain itu dikenal kosmetik khusus yaitu
buahan atau tanaman yang ada disekitar kita. Kosmetika ini diolah menurut
resep dan cara pengolahan yang turun temurun dari nenek moyang. pada
a. Tradisional murni adalah bahan atau sediaan yang benar- benar dari bahan
pewarna alami dari kunyit dan daun suji, pembuatan aroma alami dari bunga
melati dan masih banyak lagi yang dibuat dari bahan alam dan diolah
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar
natrium benzoat sebagai bahan kimianya (Retno dan Fatma, 2007 : 7).
tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional (Retno
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
kosmetik riasan, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar (Retno
dan Fatma, 2007 : 7). Persyaratat untuk kosmetik dekoratif yaitu Warna
kulit.
perempuan, sejak lahir hingga saat meninggal dunia. Produk-produk itu dipakai
secara berulang setiap hari dan di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung
terlihat lebih cantik dan segar. make- up atau merias wajah bertujuan untuk
mempercantik diri pada umumnya, khususnya wajah, agar kelihatan segar, sehat
dan cantik (Astati, 1996: 4). Kegiatan berias wajah membutuhkan beberapa
on (Rouge/ blush On), pembayang mata (eye shadow), pensil alis (eye brow
pencil), penyipat mata ( eye liner), cat bulu mata ( maskara), perona bibir
(lipstik). Salah satu kosmetik make-up adalah blush on, blush on memberikan
2.3. Blush On
wajah. Blush on atau blush on diaplikasikan untuk memberi warna dan memberi
kesan hangat pada wajah (Permatasari, 2012: 37). Dengan demikian penggunaan
langsung digunakan dengan cara melekatkan pada kulit pipi, tetapi lebih baik
tergantung macam- macam blush on, karena setiap blush on memiliki cara
sehingga wajah tampak lebih cantik, lebih segar dan berdimensi. Blush on
tersedia dalam bentuk loose atau compact powder, fat-based make-up, emulsi
cair atau krim, cairan jernih dan gel (Retno dan Fatma,2007:93-96).
4. Compact
yang dipadatkan ini akan menghasilkan warna yang sangat nyata. Jenis
ini dapat dipakai untuk semua jenis kulit, terutama untuk yang memiliki
dipakai .
peneliti akan membuat 3 produk yaitu bentuk compact, cream, dan powder.
blush on bisa menggunakan kuas blush on atau spon sesuai dengan bentuk blush
seperti warna kulit, kesempatan make-up dan warna lipstik. Akan tetapi
diinginkan pemakai, karena selera orang tentang warna blush on berbeda- beda.
dan nail polish (cat kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih
harmonis. Mencoba berbagai pilihan warna blush on sebenarnya bebas dan tidak
17
ada larangan. Tetapi memilih warna blush on yang sesuai dengan warna kulit
justru akan membuat riasan atau makeup terlihat makin natural. Blush on
tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga
dekoratif, peran zat warna sangat besar. Sejak zaman dahulu, wanita cenderung
Retno dan Fatma (2007:91-92) Zat warna yang dipakai untuk pencampuran
menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Untuk penelitian ini akan
menggunakan zat warna alam yang larut. Zat warna alam yang akan dibuat dari
yang akan dipakai dalam pengaplikasian blush on salah satunya memilih warna
18
blush on berdasarkan warna kulit. Blush on memiliki beragam warna akan tetapi
tidak semua warna blush on cocok untuk warna kulit. Jika warna kulit wajah
cenderung putih atau kuning, pilih blush on yang bernuansa merah muda, untuk
kulit wajah berwarna sawo matang atau gelap, pilih blush on berwarna gradasi
merah jingga atau merah bata buat pemakaian sehari-hari. Bila menginginkan
warna kelihatan alami, pilih warna satu tingkat lebih cerah dari warna kulit atau
dua tingkat lebih gelap dibanding warna kulit. tapi untuk acara pesta, tidak ada
terkesan alami.
pewarna dari bahan kimia. Hanya saja sekali juga memberikan pengaruh negatif
pada kulit muka, terutama pipi, yaitu diawali dengan gatal- gatal lalu memerah
dan bahkan kulit mengelupas (Rostamailis, 2005:76). Oleh karena itu dampak
pemakaian zat warna alam pada kulit lebih baih dari pada zat warna sintetis.
buah- buahan. Buah naga yang memiliki warna merah adalah jenis buah naga
super merah yang memiliki pigmen warna merah pada daging dan juga kulitnya,
sehingga warna merah pada daging digunakan untuk pewarna alami pada blush
on.
19
menyegarkan tubuh, campuran antara manis, masam, dan sangat berair. Buah
naga bisa disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan, selai, dan beragam
Daerah asal kaktus hutan yang buahnya berwarna merah dan bersisik ini
tersebut buah naga atau dragon fruit ini dinamai pitahaya atau pitaya roja. Buah
naga sering juga disebut dengan berbagai nama yaitu pir strawberry, buah
kaktus, kaktus orchid, kaktus manis dan kaktus madu.pembentukan buah naga
masuk kedaratan Asia, yaitu Vietnam oleh orang Prancis sekitar tahun 1870
yang dibawa dari Guyana, Amerika Selatan. Di Indonesia tanaman ini banyak
2013:49-50)
Matahari, Melindungi Kulit dari Sinar UV. Dalam bidang kecantikan, daging
buah naga bermanfaat untuk perawatan kulit, menghilangkan jerawat dan bekas
jerawat serta mencegah penuaan dini (Nadeau, 2013:2). Buah naga merupakan
berbagai zat yang baik bagi tubuh seperti : kalsium, betakaroten, gula sederhana,
vitamin, B1, B2, B3 , vitamin C , fosfor dan lycopine. Zat-zat tersebut sangat
Tabel 2.1 Kandungan nutrisi buah naga per 100 gram daging buah
Komposisi Hylocerous Hylocerous Selenicereus
undatus polyrhizus megalanthus
Air (g) 89,4 82,5-83 85,4
Protein (g) 0,5 0,159-0,229 0,4
Lemak (g) 0,1 0,21-0,61 0,1
Serat (g) 0,3 0,7-0,9 0,5
Abu (g) 0,5 0,28 0,4
Kalsium (mg) 6 6,3-8,8 10
Fosfor (mg) 19 30,2-36,1 16
Besi (mg) 0,4 O,55-0,65 0,3
Karotine (mg) - 0,005-0,012 -
Tiamina (mg) - 0,028-0,043 -
Riboflavin (mg) - 0,043-0,045 -
Niasin (mg) 0,2 1,297-1,3 0,2
Ascobic acid (mg) 25 8-9 4
Derajat kemanisan 11-19 - -
(briks)
PH 4,7-5,1 - -
Sumber dari (Andoko dan Nurrasyid, 2012:3-4)
21
berguna untuk mencegah kanker usus dan kencing manis. Sementara itu karotin
menguatkan fungsi otak, dan kekebalan tubuh ( Andoko dan Nurrasyid, 2012:3).
buah putih. Mempunyai batang yang berwarna hijau putih, bahu yang
merah. Harganya lebih rendah dan rasanya kurang manis dan sedap jika
daging buah merah. Jenis yang ini paling banyak diminati dan ditanam
secara besar- besaran di Indonesia. Selain karena rasanya lebih manis dan
lebih berair, dari segi pembudidayaannya juga tidak terlalu sulit jika
buah putih. Buah dan isinya pada umumnya berukuran lebih kecil
Sepintas, buah naga jenis ini mirip dengan buah naga berdaging merah.
Namun, warna daging buahnya lebih merah sehingga sering disebut buah
naga super merah atau super red. Ukuran buah naga ini relatif lebih kecil
daripada jenis buah naga yang lain, dan akan bewarna loreng ketika
tua.(Andoko, nurrasyid,2012:18)
23
Dari berbagai jenis di atas hanya ada dua varietas yang banyak di
budidayakan di indonesia yaitu varietas merah dan putih. Tanaman buah naga
super red merupakan tanaman merambat yang kuat dengan batang seperti
berlilin putih.memiliki bunga sangat panjang (25- 30 cm), bagian kelopak bunga
kemerah- keunguan dengn banyak biji hitam kecil, tekstur daging buah baik, dan
merah atau pink. Selain warna yang dimiliki buah naga, kandungan yang
dimiliki buah naga harus diperhatikan untuk mengetahui manfaat apa yang dapat
diperoleh selain mengambil pigmen warna yang dimiliki buah naga tersebut.
dalam jurnal penelitian yang berjudul ekstrasi pigmen antosinin dari kulit buah
naga mengatakan “Bahwa Ekstrasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dapat
untuk pewarna makanan selain itu juga dapat digunakan sebagai pewarna kain
Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga
mengatakan “Ekstrak kulit buah naga yang diperoleh stabil terhadap pemanasan
dan paparan sinar matahari serta dapat diaplikasikan terhadap kain. Pigmen
betasianin menimbulkan warna yang dapat menempel pada kain dengan baik”.
buah naga sebagai pewarna alami untuk blush on. Akan tetapi pada beberapa
pewarna alaminya. Untuk itu penulis mencoba hal baru yaitu mengekstrak
menggunakan daging dari buah naga bukan dari kulit buah naga untuk
Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan, formula dalam pembuatan blush on/
1. Talcum
bedak, blush on dan eye shadow, sifat yang sangat luar biasa adalah mudah
2. Kaolin
dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau
agak keputihan. Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin.
keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar. Tidak semua aluminium
ini secara khusus memiliki formula yang sama ( Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan
bahan kimia yang berguna untuk melekatkan kosmetik pada wajah, karena
3. Parafin liquid
Di industri kosmetik digunakan pada produk hair care, skin care, nail care,
4. Seng oksida
wajah : zink oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini
dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu
5. Seng setearat
Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling
sering digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki
kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak
diinginkan. Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah
sifat adhesif dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga
menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-
15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah (Pharmacy:
2010).
Dari formula diatas peneliti akan membuat blush on dari pewarna alami
Bagi sebagian orang buah naga mungkin sudah tidak asing di telinga.
Bentuknya yang unik membuat buah ini mudah diingat. Ada beberapa jenis buah
27
naga buah naga berdaging putih (Hylocerous undatus), buah naga berdaging
super merah (Hylocerous costaricensis), karena daging nya yang sangat merah
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya
air. Ekstrak buah naga ini menggunakan etanol, metode tictura yaitu suling atau
Bahan- bahan yang sudah disiapkan yaitu daging buah naga dan etanol
dicampur atau diletakkan didalam sebuah toples, etanol harus bisa merendam
semua daging buah naga. Bahan yang berada didalam toples direndam selama 24
jam, setelah itu pemisahan biji menggunakan saringan kaca halus dari bahan
setelah itu hasil nya disaring menggunakan penyaring kain yang tidak begitu
kejernihannya.
air dengan suhu 50 derajat. Bahan diletakkan pada gelas ukur, kemudian direbus
Setelah alkohol menguap semua, maka ekstrak di dinginkan dan diletakkan pada
tempat tertutup, setelah itu didiamkan dan di simpan kedalam kulkas untuk
mengawetkan bahan.
5.5.2.1. Proses Pembutan Blush On dalam bentuk cream, compact, dan powder.
Proses pembuatan produk diawali dengan cara ekstrasi buah dahulu untuk
mendapatkan warna dari buah naga. Setelah proses ekstrasi dilaksanakan maka
sebagai berikut :
1. Persiapan Alat
Tabel 2.2 Alat- alat pembuatan blush on untuk 3 produk ( cream, compact,
dan powder)
NO Nama Alat Jumlah
1 Pisau 1
2 Penyaring 1
3 Blender 1
4 Cawan 4
5 Piring 4
6 Timbangan 1
7 Sendok 6
8 Tempat blush on 9
9 Gelas 2
10 Gelas ukur 2
11 Pipet 1
12 Kompor 1
13 Panci 1
Sumber : dokumentasi peneliti, 2015
2. Persiapan Bahan
Tabel 2.3 Bahan pembuatan blush on untuk 3 produk ( cream, compact,
dan powder)
NO. Nama bahan/ lenan jumlah
1 Buah naga 2 kg
2 Alkohol 500 ml
3 Tisue Secukupnya
4 Talk 68 gr
5 Kaolin 45 gr
6 Parafin liquid 5 cc
7 Seng oksida 38 gr
Sumber : dokumentasi peneliti, 2015
Bahan ekstrak buah naga ekstrak buah naga ekstrak buah naga
Proses
proses pencampuran proses pencampuran proses pencampuran
Pencampuran bahan bahan bahan
Proses
Proses Pengeringan Proses Pengeringan
-
Pengeringan bahan bahan
Proses
Proses Pengayakan
- -
Pengayakan bahan
Proses
Pengemasan Pengemasan Pengemasan
Pengemasan
Buah naga memiliki beberapa jenis yaitu buah naga putih, buah naga
merah, buah naga kuning, dan buah naga super red. Akan tetapi pada pembuatan
produk blush on ini menggunakan buah naga super red. Buah naga super red
memiliki warna merah pada daging dan juga kulitnya. Warna merah yang
daging dari buah naga sebagai pewarna alami. Seperti dalam jurnal penelitian
yang berjudul ekstrasi pigmen antosinin dari kulit buah naga mengatakan
“Bahwa Ekstrasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dapat dijadikan sebagai
makanan selain itu juga dapat digunakan sebagai pewarna kain seperti hasil
penelitian dari Yulianti dalam abstrak penelitiannya berjudul Ekstraksi dan Uji
kulit buah naga yang diperoleh stabil terhadap pemanasan dan paparan sinar
Zat Warna adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada
sediaan kosmetik untuk mewarnai sediaan. Zat warna ini dapat pula digunakan
sebagai bahan aktif dengan tujuan untuk melapisi luar tubuh manusia dengan
atau tanpa bantuan zat lain. Zat pewarna alam adalah zat warna yang diperoleh
dari alam seperti binatang, mineral – mineral dan tumbuhan baik secara
pada pewarna alam sehingga dapat menimbulkan resiko efek samping yang lebih
pengujian laboratorium oleh Badan POM RI pada tahun 2007 terhadap kosmetik
dan dilarang digunakan dalam kosmetik sebagai zat warna seperti rhodamin B (
buah naga sebagai pewarna alami untuk blush on. Blush on dibuat dalam 3
bentuk yaitu, cream, compact dan powder dengan pewarna alami dari ekstrak
buah naga. Bahan campuran untuk membuat blush on berupa Talk, kaolin,
parafin liquid, seng oksida, untuk mengetahui kualitas dan daya terima terhadap
blush on yang dihasilkan maka akan dilakukan penilaian subyektif dan obyektif.
Penilaian subyektif terdiri dari uji inderawi dan uji kesukaan. Sedangkan
Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian harus tepat dan mengarah
pada suatu penelitian, serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dalam
penelitian ini digunakan metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai.
gejala yang disebut percobaan, dalam penelitian ini akan terlihat hubungan sebab
akibat sebagai pengaruh dari suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
eksperimen.
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
metode penelitian akan dibahas mengenai jenis penelitian, desain eksperimen dan
33
34
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
penelitian. Ada dua bentuk Desain Quasi Eksperimen yaitu Time Series Design
ini menggunakan Time Series Design karena desain penelitian ini hanya
(Sugiyono,2013:115).
O1 O2 O3 X O4 O5 O6
Hasil Produk yang baik adalah O1 = O2 = O3 dan hasil perlakuan yang baik
+ O5 + O6). (Sugiyono,2013:115)
Obyek
H1 H2 H3
Blush on bentuk cream Blush on bentuk compact Blush on bentuk powder
Komposisi bahan : ekstrak 200 Komposisi bahan : ekstrak 150 Komposisi bahan : ekstrak
ml, Talk 23 gr, kaolin 15 gr, ml, Talk 20 gr, kaolin 18 gr, 150 ml, Talk 25 gr, kaolin
parafin liquid 3 cc, seng parafin liquid 1 cc, seng oksida 12 gr, parafin liquid 1 cc,
oksida 10 gr. 15 gr. seng oksida 13 gr
Penilaian
Hasil Eksperimen
Pengumpulan data
Analisis
Kesimpulan
yaitu bulan juli pada tahun 2015 dengan subjek uji coba mahasiswi Universitas
Negeri Semarang.
3.2.2. Alat Dan Bahan Eksperimen pembuatan blush on dari buah naga untuk 3
1 Buah naga 2 kg
2 Alkohol 500 ml
3 Tisue Secukupnya
4 Talk 68 gr
5 Kaolin 45 gr
6 Parafin liquid 5 cc
7 Seng oksida 38 gr
Sumber, Dokumentasi Peneliti 2015
Tahapan dalam pembuatan blush on dari buah naga dengan pewarna alami
dari daging buah naga yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penyelesaian.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan harus yang diperhatikan dengan teliti dalam pembuatan blush
Bahan – bahan yang digunakan pembuatan blush on dari buah naga harus
Bahan – bahan harus ditimbang sesuai ketentuan formula agar hasil akhir
2. Tahap Eksperimen
39
a. Persiapan Alat
b. Persiapan Bahan
c. Proses Ekstraksi
Penguapan alkohol
dengan cara merebus
ekstrak daging buah naga
menggunakan air aquades
500 ml dengan api stabil
3 600C – 700C.
Bahan yang sudah tercampur rata di letakkan pada wadah yang sudah
disediakan
3
41
Bahan yang sudah kering dikemas pada tempat yang sudah disediakan.
2
42
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi penggunaan ekstrak buah
penelitian ini adalah hasil pengaplikasian warna Blush On yang berbentuk cream,
Obyek dalam penelitian ini adalah daging buah naga yang di ekstrak
menjadi pewarna alami pembuatan blus on bentuk cream, compact dan powder.
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunya warna kulit
putih, sawo matang, dan coklat. Memperhatikan kelancaran dan agar terhindar
kulit putih 3 orang, warna sawo matang 3 orang, dan warna coklat 3 orang. Dan 9
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini maka
yang telah baku ( Sugiyono, 2013:205). Metode observasi dalam penelitian ini
dokumentasi dengan cara mengambil foto atau gambar yaitu foto proses
pembuatan,foto bahan baku dan foto hasil jadi keselurah blush on dari buah naga.
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan
check list. Menurut Suharsimi (2010:195) check list adalah sebuah daftar, dimana
responden tinggal membubuhkan tanda check (v) pada kolom yang sesuai. Dalam
checklist terdapat skala pengukuran yang digunakan sebagai patokan nilai. Skala
digunakan dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat
gunakan adalah kuesioner atau angket. Responden sendiri adalah orang yang
172).
46
3.7. Instrumen
memberikan respon tentang blush on dari pewarna alami buah naga yang akan
diamati dan diaplikasi ke wajah. Angket digunakan untuk mengumpulkan data uji
3.7.1.1.Panelis terlatih
a. Tekstur blush on
tertinggi dengan skor 4. Sangat lembut 3.lembut 2. Tidak lembut 1. Sangat tidak
lembut.
skala penilaian, yaitu skala tertinggi dengan skor 4. Sangat mudah 3.mudah 2.
skala tertinggi dengan skor 4. Sangat jelas 3. jelas 2. Kurang jelas 1. Tidak jelas.
47
d. Aroma blush on
4. Sangat kuat/ khas 3. kuat/ khas 2. Kurang kuat/ khas 1. Sangat tidak kuat/ khas.
Kemudahan
Interval
Tekstur dalam Warna Aroma
skor
aplikasi
a. Tekstur blush on
tertinggi dengan skor 4. Sangat lembut 3.lembut 2. Tidak lembut 1. Sangat tidak
lembut.
skala tertinggi dengan skor 4. Sangat jelas 3. jelas 2. Kurang jelas 1. Tidak jelas.
Interval
Tekstur Warna Reaksi terhadap kulit
skor
Sangat Tidak jelas
Menimbulkan reaksi gatal,
0–1 tidak
kemerahan, dan panas.
lembut
Kurang jelas Menimbulkan reaksi gatal
Tidak
1,01 – 2
lembut dan kemerahan.
2,01 – 3 Lembut jelas Menimbulkan reaksi gatal
Sangat Sangat jelas
3,01 – 4 Tidak menimbulkan reaksi
lembut
Sumber, Dokumentasi Peneliti 2015
1988:4). Dalam pengujian ini panelis mengemukakan responnya yang berupa suka
atau tidak suka terhadap sifat produk hasil penelitian yang diuji yaitu blush on.
49
Kriteria penilaian dalam uji organoleptik atau uji kesukaan ini menggunakan
teknik skoring. Menurut Kartika, dkk (1988:58) rentangan skor dalam penilaian
1. Sangat Suka :4
2. Suka :3
3. Kurang suka :2
4. Tidak suka :1
3.8. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang baik valid berarti memiliki
kontrak, dapat digunakan pendapat dari ahli ( judgment experts). Dalam hal ini
setelah instrumen dikontruksi tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan
Metode analisis data adalah cara menganalisis data yang telah diperoleh
mendiskripsikan data yang diperoleh dari penelitian dengan metode statistik atau
1. Metode analisis data untuk mengetahui tingkat kesukaan blush on dari buah
naga.
n
%= x 100%
N
Keterangan :
Cara menghitung nilai kesukaan pada blush on dari buah naga yang berbeda
3. Persentase maksimum =
=
= 100 %
4. Persentase minimum =
= x 100%
= 25 %
5. Rentangan = Persentase Maksimum – Persentase Minimum
= 100 % - 25%
= 75 %
6. Interval persentase = Rentangan : Jumlah kriteria
= 75 % : 4
= 18,75%
Interval Kriteria
52
2. Metode analisis data untuk mengetahui kualitas indrawi blush on dari buah
naga.
Pada bab ini akan menguraikan mengenai hasil dan pembahasan dari hasil
Eksperimen Pembuatan blush on dari buah naga yang meliputi hasil uji inderawi,
3 sampel eksperimen yaitu sampel 101 (blush on bentuk cream), sampel 102
meliputi hasil uji inderawi, uji kesukaan, uji laboratorium beserta pembahasannya,
terdiri dari hasil uji subyektif (uji inderawi dan uji kesukaan) serta uji obyektif (uji
laboratorium).
Penilaian uji inderawi terhadap blush on dari buah naga dilakukan oleh 9
beauticiant (panelis terlatih) yang meliputi aspek tekstur blush on, kemudahan
dalam pemakaian (daya lekat) blush on pada pipi, warna pink pada saat
diaplikasikan ke pipi, aroma dan 9 model ( panelis tidak terlatih ) yang meliputi
aspek tekstur blush on, warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi, reaksi
terhadap kulit. Skor tiap aspek penilaian pada sampel blush on kemudian
Hasil penilaian uji inderawi, rerata skor, dan kriteria hasil penilaian uji
53
54
(beauticiant).
indikator yaitu tekstur blush on, kemudahan dalam pemakaian (daya lekat)
blush on pada pipi, warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi, dan aroma.
dengan kriteria model, yaitu 3 orang yang memiliki warna kulit putih, 3 orang
memiliki warna kulit kuning langsat, dan 3 orang memiliki warna kulit sawo
blush on pada sampel 101 (cream), sampel 102 (compact) sampel 103 (powder)
untuk panelis terlatih (beauticiant) dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Uji indrawi Eksperimen Pembuatan Blush on dari
Buah Naga Oleh Panelis Terlatih (Beautician)
55
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil penilaian rerata pada
aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi
adalah sampel blush on compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,33 dan
termasuk pada kriteria sangat lembut, sedangkan sampel blush on bentuk cream
dan sampel blush on bentuk powder memiliki kualitas yang sama dengan kriteria
skor uji inderawi 3 dan termasuk pada kriteria lembut. Hasil penilaian rerata pada
aspek kemudahan dalam pemakaian (daya lekat) dari ke tiga sampel yang
memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush
on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,67 dan termasuk pada
kriteria sangat mudah, sedangkan sampel blush on bentuk cream dan sampel blush
on bentuk powder memiliki kualitas yang sama dengan kriteria skor uji inderawi 3
dan termasuk pada kriteria mudah. Hasil penilaian rerata pada aspek warna pink
pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling
tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact
dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,67 dan termasuk pada kriteria sangat jelas,
56
sedangkan sampel yang memiliki kualitas paling rendah dari ketiga sampel blush
On adalah sampel blush on bentuk powder dengan hasil rerata skor 2,33 dan
masuk pada kriteria jelas. Sedangkan hasil rerata skor warna untuk blush on
bentuk cream lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit
putih dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil rerata skor warna
untuk blush on bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model yang
memiliki warna kulit putih dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil
rarata skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas diaplikasikan pada
model yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4 dan termasuk
kriteria sangat jelas. Hasil penilaian rerata pada aspek aroma dari ke tiga sampel
yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel
102 bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,67 dan termasuk pada
kriteria sangat kuat/ khas, sedangkan sampel yang memiliki kualitas paling rendah
dari ketiga sampel blush On adalah sampel 103 bentuk powder dengan hasil
(Model)
indikator yaitu tekstur blush on, warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi, dan
model dengan kriteria model, yaitu 3 orang yang memiliki warna kulit putih, 3
orang memiliki warna kulit kuning langsat, dan 3 orang memiliki warna kulit
sawo matang. Sedangkan model terdiri dari mahasiswa UNNES. Data penilaian
57
panelis hasil pengujian inderawi blush on pada sampel 101 (cream), sampel 102
(compact) sampel 103 (powder) untuk panelis tidak terlatih (model) dapat dilihat
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil penilaian rerata pada
aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi
diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dan sampel
blush on bentuk powder dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,33 dan termasuk
pada kriteria sangat lembut, sedangkan sampel blush on bentuk cream memiliki
kualitas rendah dengan kriteria skor uji inderawi 3 dan termasuk pada kriteria
lembut. Hasil penilaian rerata pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke
58
pipi dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel
blush On adalah sampel blush on bentuk cream dengan hasil rerata skor uji
inderawi 3 dan termasuk pada kriteria jelas, sedangkan sampel blush on bentuk
compact dan sampel blush on bentuk powder memiliki hasil rerata skor 2,67 dan
masuk pada kriteria jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk cream
lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dengan skor
4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on
bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit
putih dan kuning langsat dengan skor 3 dan termasuk kriteria jelas. Hasil rerata
skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas diaplikasikan pada model
yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4 dan termasuk kriteria
sangat jelas. Hasil penilaian rerata pada aspek aroma dari ke tiga sampel yang
memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel 103
bentuk powder dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,67 dan termasuk pada
kriteria sangat kuat/ khas, sedangkan sampel yang memiliki kualitas sama adalah
sampel 101 bentuk cream dan sampel 102 bentuk compact dengan hasil rerata
Berdasarkan Tabel 4.1 dan 4.2 Hasil rerata skor warna untuk blush on
bentuk cream lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit
putih dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Sedangkan hasil rerata
skor warna untuk blush on bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model
yang memiliki warna kulit putih dengan skor 3,5 dan termasuk kriteria sangat
jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas
59
diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4
diketahui tingkat kesukaan panelis terhadap blush on hasil eksperimen yang dapat
dilihat pada Tabel Hasil Uji Kesukaan Pembuatan blush on dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Uji Kesukaan Pembuatan Blush On Pada Panelis Terlatih
(Beauticiant)
Interval Kriteria
81.25 % - 100.0 % Sangat suka
62.5 % - 81.24 % Suka
43.75 % - 62.4 % Kurang suka
25 % - 43.74 % Tidak suka
menunjukkan bahwa ketiga sampel blush on dari buah naga dalam bentuk cream
compact dan powder disukai oleh masyarakat. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
sampel blush on bentuk powder memiliki persentase paling tinggi yaitu 64,58
dengan kriteria sangat suka. Hal ini berbeda dengan sampel blush on bentuk
cream dengan persentase 41,67 kriteria suka dan sampel kode 102 blush on
2. Hasil Uji Kesukaan Pembuatan Blush On Pada Panelis Tidak Terlatih (model)
Tabel 4.4 Hasil Uji Kesukaan Pembuatan Blush On Pada Panelis Tidak Terlatih
(model)
Interval Kriteria
81.25 % - 100.0 % Sangat suka
62.5 % - 81.24 % Suka
43.75 % - 62.4 % Kurang suka
25 % - 43.74 % Tidak suka
Berdasarakan hasil uji kesukaan dari 9 orang panelis tidak terlatih (model)
menunjukkan bahwa ketiga sampel blush on dari buah naga dalam bentuk cream
compact dan powder disukai oleh masyarakat. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
sampel blush on bentuk compact memiliki persentase paling tinggi yaitu 65,63
dengan kriteria sangat suka. Hal ini berbeda dengan sampel blush on bentuk
cream dengan persentase 47,50 kriteria suka dan sampel blush on bentuk powder
kandungan Antosianin buah naga pada blush on. Blush on di uji laboratorium
Dari semua sampel hasil eksperimen yang diujikan yaitu sampel 101 (blush
on cream), sampel 102 (blush on compact), sampel 103 (blush on powder). Hasil
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kandungan antosianin buah naga pada
blush on yang paling tinggi terdapat pada sampel 102 bentuk compact yang dalam
62
pada hasil uji ke 2 kandungan antosianin yang di dapatkan menurun yang semula
18.2749 ppm menjadi 18.0741 ppm. Penurunan kandungan warna pada bluh on
sampel blush on bentuk cream dengan penambahan ekstrak buah naga sebesar
200 ml yang mengandung antosianin sebesar 16.8187 ppm. Pada sampel 101
pada sampel 101 berbentuk cream dan basah yang mengakibatkan pemudaran
warna lebih cepat oleh bakteri. Pada sampel 103 bentuk powder kandungan
antosianin yang di dapat yaitu sebesar 15.8234 ppm, sampel 103 adalah sampel
blush on dengan penambahan ekstrak buah naga sebesar 150 ml. Dapat dilihat
bahwa kandungan antosianin dari sampel 103 tetap pada uji 1 dan uji ke 2 jika
dibandingkan dengan sampel 101 dan sampel 102 terdapat penurunan pada hasil
uji ke 2.
pembuatan blush on, hasil uji inderawi blush on panelis terlatih (beauticiant) dan
uji kesukaan panelis tidak terlatih (model) serta panelis terlatih (beauticiant dan
Pembuatanan blush on dari buah naga dalam penilitian ini dibuat dalam
tiga bentuk, yaitu bentuk cream, compact, dan bentuk powder. Pada dasarnya
pembuatan ketiga produk tersebut sama dalam hal formula bahan dan cara
pembuatannya, akan tetapi dalam hal takaran pada setiap produk berbeda. Warna
blush on timbul dari ekstrak daging buah naga yang berwarna merah sehingga
membuat blush on berwarna menjadi merah muda (pink) pada saat dicampur
dengan bahan kimia lain. Proses pembuatan ekstrak buah naga diawalai dengan
pemilihan bahan daging buah naga, daging buah naga dipotong bentuk dadu,
tersebut berbentuk cair karena banyaknya kandungan air pada buah naga, cairan
buah naga di rebus menggunakan air 500 ml dengan api sedang antara 600C –
700C supaya alkohol yang tercampur pada proses ekstraksi dapat menguap secara
sempurna. Hasil ekstraksi di simpan pada lemari es. Kemudian dicampur dengan
bahan tambahan sesuai dengan takaran formula setiap produk. Hasil percampuran
benar kering. Pengeringan dengan bantuan mika untuk melindungi produk dari
kontaminasi debu dan bakteri dari luar. Produk compact dalam proses
pengeringan adonan formula diletakkan langsung pada wadah yang akan dipakai
mendapatkan produk yang sangat halus sehingga tidak melukai wajah pada saat
64
memiliki warna kulit sawo matang. Kelayakan produk blush on dapat diketahui
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 hasil uji inderawi dapat diketahui bahwa hasil
penilaian rerata pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang memiliki
kualitas paling tinggi diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on
bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,33 dan termasuk pada
kriteria sangat lembut, karena penmbahan formula kaolin dan talk yang lebih
banyak sehingga tekstur blush on bentuk compact menjadi sangat lembut. Hasil
penilaian rerata pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga
sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah
sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan
termasuk pada kriteria jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk cream
lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dengan skor
4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on
bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit
putih dan kuning langsat dengan skor 3 dan termasuk kriteria jelas. Hasil rerata
skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas diaplikasikan pada model
65
yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4 dan termasuk kriteria
sangat jelas. Hasil penilaian rerata pada aspek aroma dari ke tiga sampel yang
memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel 103
bentuk powder dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan termasuk pada
Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 hasil uji kesukaan dapat diketahui
bahwa hasil penilaian persentase pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel
yang paling disukai diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk
powder dengan hasil rerata skor 3,6 dan termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil
penilaian persentase pada aspek kemudahan dalam pemakaian dari ke tiga sampel
yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk
compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3 dan termasuk pada kriteria suka.
Hasil penilaian persentase pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi
dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah
sampel blush on bentuk cream dengan hasil rerata skor uji inderawi 3, 67 dan
termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek reaksi
terhadap kulit yang paling disukai adalah sampel blush On compact dengan hasil
skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka. Hasil penilaian
persentase pada aspek aroma yang paling disukai adalah sampel blush On
compact dengan hasil skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka.
Hasil uji inderawi, uji kesukaan oleh 9 panelis terlatih (beauticiant) dan 9
panelis tidak terlatih (model), serta uji laboratorium dapat diketahui bahwa Blush
66
dengan penambahan ekstrak daging buah naga 150 ml. Berdasarkan hasil uji
inderawi, kesukaan dan laboratorium kandungan warna yang paling baik dan
tinggi dimiliki oleh bentuk blush on compact, sedangkan blush on cream lebih
bagus diterapkan pada warna kulit putih, blush on compact lebih bagus diterapkan
pada warna kulit putih, dan blush on powder lebih bagus diterapkan pada warna
kulit kuning langsat. Eksperimen ini tidak memiliki efek samping yang merugikan
akibat bahan alami yang digunakan dalam jangka pendek dan juga dalam jangka
panjang. Eksperimen ini menggunakan pewarna alami dari daging buah naga
sebagai pengganti pewarna kimia pembuatan blush on. Blush on compact lebih
disukai karena kemudahan dalam pemakaiannya lebih mudah, warna pada saat
diaplikasikan lebih jelas dan tekstur pada produk lebih halus. Penggunaan kaolin
dan talk yang lebih banyak menyebabkan produk lebih halus dari pada produk
lain.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
5.1.1 Proses pembuatan blush on dari buah naga super red dalam bentuk
yang dijadikan sebagai bahan pewarna alami blush on. Hasil ekstraksi daging
buah naga dicampur menggunakan bahan- bahan kimia seperti talk, kaolin,
Parafin liquid, Seng Oksida, dan Seng Setrat. Bahan formula blush on dalam
bentuk cream, compact, dan powder pada dasarnya sama akan tetapi takaran
formula pada setiap produk berbeda. Hasil percampuran bahan- bahan untuk
untuk menekan formula yang sudah kering pada tempatnya sampai padat.
produk yang halus. Setelah produk jadi dikemas sesuai wadah yang sudah
disiapkan.
67
68
5.1.2 Kelayakan produk blush on dari ekstrak buah naga dalam bentuk cream,
compact, powder dapat dilihat berdasarkan hasil uji indrawi, uji kesukaan
dan uji laboratorium yang memiliki kualitas produk paling tinggi adalah
kandungan antosianin dari ekstrak daging buah naga paling tinggi diantara
150 ml. Tingkat kesukaan panelis terlatih (beauticiant) dan panelis tidak
masyarakat.
5.2. SARAN
penelitian ini, peneliti berharap pada saat proses penguapan ekstrak buah
naga dengan cara pemanasan, proses pemanasannya lebih lama dengan suhu
kecil dan stabil 600C – 700C, agar alkohol yang tercampur pada proses
ekstraksi dapat menguap secara sempurna. Sehingga tidak ada bau alkohol
dalam pembuatan blush on karena sisa alkohol yang belum menguap secara
keseluruhan.
5.2.2 Penambahan ekstrak buah naga yang lebih banyak disarankan diimbangi
ekstrak buah naga agar mendapatkan hasil blush on dengan warna yang
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, agus, & Nurrasyid. 2012. Jurus Sukses Hasilkan buah Naga Kualitas
Prima. Jakarta Selatan: Agro Media Pustaka.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2007. Kosmetik mengandung bahan
berbahaya dan zat warna yang berbahaya. Jakarta.
http://www2.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/KH.00.01.432.6147.p
df ( 30 november 2015)
Eddy, Tano & Dipl. Chem. Eng. 2005. Teknik Membuat Kosmetik dan Tip
Kecantikan. Jakarta: PT Rineka Cipta dan PT. Bina Adi Aksara.
Kartika, Bambang, Pudji Hastuti, & Wahyu Supartono. 1988. Pedoman Uji
Inderawi Bahan Pangan.
Nadeau Wendi. 2013. Manfaat daging dan kulit buah naga untuk kecantikan.
Diunduh 30 maret 2015. http://Manfaat daging dan kulit buah naga untuk
kecantikan _ Manfaat buah dan daun.htm(blog)
Pusat Informasi Obat Universitas Islam Indonesia (PIO UII). 2012. Berbagai Zat
Tambahan Dalam Campuran Kosmetik, diunduh tanggal 10 maret 2015.
https://piouii.wordpress.com/2012/11/23/berbagai-zat-tambahan-dalam-
campuran-kosmetik/
Ramadhani, anis. 2013. Panen Besar Buah Naga. Jakarta: PT. Mahadaya
Simanjutak Lidya. 2014. Ekstrasi Pigmen Antosinin Dari Kulit Buah Naga.
Jurnal penelitian teknik kimia USU .
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=164174&val=4138&titl
e=EKSTRAKSI%20PIGMEN%20ANTOSIANIN%20DARI%20KULIT%2
0BUAH%20%20NAGA%20MERAH%20%28Hylocereus%20polyrhizus%
29 (3 april 2015)
Yulianti Hera. Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah
Naga (Hylocereus polyrhizus) serta Aplikasinya sebagai Pewarna Tekstil.
jurnal penelitian http://eprints.undip.ac.id/3020/1/Abstrak_PDF.pdf (22 juli
2015)
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, agus, & Nurrasyid. 2012. Jurus Sukses Hasilkan buah Naga Kualitas
Prima. Jakarta Selatan: Agro Media Pustaka.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2007. Kosmetik mengandung bahan
berbahaya dan zat warna yang berbahaya. Jakarta.
http://www2.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/KH.00.01.432.6147.p
df ( 30 november 2015)
Eddy, Tano & Dipl. Chem. Eng. 2005. Teknik Membuat Kosmetik dan Tip
Kecantikan. Jakarta: PT Rineka Cipta dan PT. Bina Adi Aksara.
Kartika, Bambang, Pudji Hastuti, & Wahyu Supartono. 1988. Pedoman Uji
Inderawi Bahan Pangan.
Nadeau Wendi. 2013. Manfaat daging dan kulit buah naga untuk kecantikan.
Diunduh 30 maret 2015. http://Manfaat daging dan kulit buah naga untuk
kecantikan _ Manfaat buah dan daun.htm(blog)
69
70
Pusat Informasi Obat Universitas Islam Indonesia (PIO UII). 2012. Berbagai Zat
Tambahan Dalam Campuran Kosmetik, diunduh tanggal 10 maret 2015.
https://piouii.wordpress.com/2012/11/23/berbagai-zat-tambahan-dalam-
campuran-kosmetik/
Ramadhani, anis. 2013. Panen Besar Buah Naga. Jakarta: PT. Mahadaya
Simanjutak Lidya. 2014. Ekstrasi Pigmen Antosinin Dari Kulit Buah Naga.
Jurnal penelitian teknik kimia USU .
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=164174&val=4138&titl
e=EKSTRAKSI%20PIGMEN%20ANTOSIANIN%20DARI%20KULIT%2
0BUAH%20%20NAGA%20MERAH%20%28Hylocereus%20polyrhizus%
29 (3 april 2015)
Yulianti Hera. Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah
Naga (Hylocereus polyrhizus) serta Aplikasinya sebagai Pewarna Tekstil.
jurnal penelitian http://eprints.undip.ac.id/3020/1/Abstrak_PDF.pdf (22 juli
2015)
71
LAMPIRAN
72
3. Tidak jelas 1
Warna pink
pada saat di Kurang jelas 2
aplikasikan ke jelas 3
pipi
Sangat jelas 4
4. Sangat tidak kuat/ khas 1
Tidak kuat/ khas 2
Aroma
Kuat/ khas 3
Sangat kuat/ khas 4
Peneliti,
Ifa Nurhayati
NIM. 5402411014
74
3. Menimbulkan reaksi 1
gatal, kemerahan, dan
panas.
Menimbulkan reaksi 2
Reaksi gatal dan kemerahan.
terhadap kulit
Menimbulkan reaksi 3
gatal
Tidak menimbulkan 4
reaksi
Peneliti,
Ifa Nurhayati
NIM. 5402411014
76
Kode Sampel
No Indikator Kriteria Skor 101 102 103
( blush on ( blush on ( Blush on
bentuk bentuk bentuk
cream) compact) powder)
Tidak suka 2
1 Tekstur blush on
Suka 3
Sangat suka 4
Sangat suka 4
Sangat suka 4
Peneliti,
Ifa Nurhayati
NIM. 5402411014
78
Lampiran 4
Kode Sampel
No Indikator Kriteria Skor 101 102 103
( blush on ( blush on ( Blush on
bentuk bentuk bentuk
cream) compact) powder)
Tidak suka 2
1 Tekstur blush on
Suka 3
Sangat suka 4
Sangat suka 4
Tidak suka 2
3 Reaksi terhadap kulit
Suka 3
Sangat suka 4
Tidak suka 2
4 Aroma
Suka 3
Sangat suka 4
80
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
DOKUMENTASI
Before After
1.
2.
3.
4.
5.
92
Before After
1.
2.
3.
4.
93
Before After
1.
2.
3.
4.