Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM I

FTS OBAT TRADISIONAL

“ PEMBUATAN EKSTRAK KENTAL”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : REVINA DWINANDA PRATIWI

NIM : 18.71.019328

KELAS : FARMASI B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

PRODI DIII FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

2020
LAPORAN PRAKTIKUM FTS OBAT TRADISIONAL

Judul : Pembuatan ekstrak kental

Hari/tanggal : Sabtu 10 Oktober 2020

Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu membuat ekstrak kental dari simplisia tumbuhan

I. PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan Teori Pembahasan Kesimpulan


( Foto )
Hasil maserasi komponen utama minyak Maserasi merupakan bahwa pada ma- Berdasarkan
mawar : cara ekstraksi serasi dengan hasil penelitian
sederhana yang pelarut etanol dan analisa
dilakukan dengan cara komponen yang dilakukan
merendam bahan utama phenyl dapat
dalam pelarut selama ethyl alcohol disimpulkan
beberapa hari pada yang terdeteksi sebagai
temperatur kamar dan sebanyak berikut,
terlindung dari 2,73%. maserasi
cahaya. Proses ini Sedangkan pada minyak atsiri
digunakan untuk maserasi dengan mawar dengan
mengekstraksi minyak pelarut n- pelarut etanol
bunga mawar yang heksana menghasil- kan
menghasilkan komponen rendemen
rendemen minyak phenyl ethyl 8,76%,
yang rendah. alcohol adalah sedangkan
Keuntungan dari 31,69%. Hal minyak atsiri
metode ini adalah ini mawar dengan
peralatan yang membuktikan pelarut n-
digunakan sederhana bahwa pelarut n- heksana
(Ami- arsi, heksana lebih menghasilkan
Yulianingsih, dan selektif dalam rendemen
Sabari 2006). mengekstraksi sebanyak
sejum- lah kecil 0,34%.
zat lilin serta Komponen
dapat utama
mengekstrak zat maserasi
pewangi dalam minyak atsiri
jumlah besar, mawar dengan
sehingga pelarut etanol
pengambilan adalah phe- nyl
komponen ethyl alcohol
utama minyak (2,73%).
atsiri lebih Sedangkan
maksimal. ma- serasi
Menurut minyak atsiri
Referensi “Khan mawar dengan
& Reh- man, pelarut n-
Perumal, heksane
Ketaren pada mengandung
terlihat bahwa komponen
perbandingan phenyl ethyl
pada penelitian alcohol
maserasi minyak (31,69%).
mawar dengan
pelarut n-
heksana
memiliki
komponen
utama yaitu
phenyl ethyl
alcohol lebih
banyak dari ma-
serasi dengan
pelarut etanol.
Dari ketiga
referensi yang
diacu, maserasi
minyak ma- war
dengan pelarut
n-heksana dan
etanol memiliki
komponen
utama dengan
jumlah yang
jauh berbeda.
Hal ini
disebabkan ka-
rena perbedaan
jenis pelarut
untuk menda-
patkan kedua
sampel
percobaan, dan
me- tode
pengambilan
minyak yang
berbeda. Secara
umum kedua
sampel
penelitian yang
dianalisis
menggunakan
uji GC-MS
menghasilkan
jumlah
komponen kimia
minyak atsiri
yang lebih
sedikit
dibanding- kan
dengan ketiga
referensi; hal ini
dikare- nakan
pada ketiga
referensi
menggunakan
metode distilasi
steam. Pada
sampel ma-
serasi minyak
mawar merah
(Rosa dama-
scena) dengan
pelarut etanol
dan maserasi
dengan pelarut
n-heksana
memiliki kan-
dungan utama
phenyl ethyl
alcohol yang
terdeteksi secara
berurutan
sebesar 2,73%
dan 31,69%.
Hasil ekstrak etanol umbi bawang dayak: Pengembangan Hasil skrining Hasil
tanaman berkhasiat Kromatografi penetapan
obat semakin gencar Lapis Tipis dari standarisasi
dilakukan seiring ekstrak etanol non spesifik
dengan makin umbi bawang dari ekstrak
maraknya back to Dayak etanol bawang
nature dikalangan menggunakan Dayak
masyarakat. Obat berbagai macam (Eleutherine
tradisional dinilai fase gerak palmifolia
lebih aman daripada menunjukkan (L.)Merr)
obat sintetik tetapi jika pemisahan diperoleh nilai
penggunaan tidak dengan nilai Rf susut
tepat maka tidak akan yang bervariasi. pengeringan
memberikan manfaat Hal tersebut 9,73 ± 0,10 %,
dengan baik atau memberikan kadar air 9,42
bahkan dapat informasi ± 0,36 % kadar
menimbulkan efek mengenai sifat abu 4,83 ±
samping yang tidak senyawa 0,27 % Kadar
diinginkan (Depkes, metabolit abu tidak larut
2009). sekunder yang asam 0,45 ±
Bawang Dayak terkandung 0,49 %
(Eleutherine didalam ekstrak Kandungan
palmifolia (L.)Merr) mulai dari yang senyawa dalam
merupakan tanaman bersifat polar , ekstrak antara
berkhasiat yang semi polar lain flavonoid,
banyak digunakan sampai saponin,
oleh masyarakat nonpolar. tannin,
Dayak. Secara empiris Pada uji alkaloid dan
bawang Dayak alkaloid, plat kuinon.
digunakan untuk silika gel
pengobatan kanker disemprot
payudara, hipertensi, dengan
penyakit kencing Dragendorff
manis obat bisul, menghasilkan
kanker usus dan warna jingga
mencegah stroke sehingga positif
(Galingging, 2009), mengandung
menurunkan alkaloid.
kolesterol dan Pereaksi
trigliserid (Kusuma Dragendorff
dkk, 2016). digunakan untuk
Menurut penelitian mendeteksi
yang dilakukan oleh adanya senyawa
Sharon dkk, 2013 nitrogen secara
bawang Dayak umun. Alkaloid
memiliki aktivitas akan
sebagai antioksidan. membentuk
Febrinda dkk (2013) ikatan kovalen
menunjukkan ekstrak koordinat
etanol umbi bawang dengan K+ yang
Dayak memiliki merupakan ion
kandungan fitokimia logam.
antara lain Identifikasi
triterpenoid, flavonoid
flavonoid, fenolik, dengan
alkaloid dan tanin. menggunakan
Bawang Dayak uap amoniak,
merupakan salah satu hasil positif
tanaman yang ditunjukkan
berpotensi untuk dengan adanya
dikembangkan dan noda berwarna
digunakan sebagai kuning yang
bahan baku obat. cepat memudar.
Ekstrak sebagai bahan Hal ini
baku kefarmasian menunjukkan
harus memenuhi ekstrak
persyaratan yang telah mengandung
ditetapkan sehingga flavonoid bebas
perlu adanya uji mutu jenis flavonol
dan standarisasi. (Sani dkk,
Standarisasi 2014).
merupakan prosedur Tanin
untuk menjamin merupakan
produk akhir memiliki golongan
parameter tertentu fenolik dengan
secara konstan kerangka cincin
(Depkes RI, 2000). aromatik yang
Parameter mutu mengandung
ekstrak meliputi gugus hidroksil
parameter spesifik dan (-OH).
non spesifik. Identifikasi
Puspadewi dkk, 2013 tannin
telah melakukan menggunakan
standarisasi ekstrak FeCl3 sebagai
etanol umbi bawang penampak
Dayak dengan metode bercak dan
maserasi menghasilkan
menggunakan etanol noda berwarna
96 % redestilasi. biru kehitaman
Penelitian ini menunjukkan
bertujuan untuk adanya reaksi
menetapkan parameter antara FeCl3
non spesifik dari dengan gugus
ekstrak etanol hasil hidroksil pada
perkolasi dari umbi senyawa tannin
bawang Dayak yang (Mustikasaridan
meliputi parameter Ariyani, 2008).
susut pengeringan, Identifikasi
kadar air, kadar abu, saponin secara
kadar abu tidak larut KLT dideteksi
asam. dengan
penampak
bercak
anisaldehid-
asam sulfat
menghasilkan
warna biru.
Reaksi dengan
anisaldehid-
asam sulfat
menyebabkan
perpanjangan
gugus kromofor
sehingga
serapan senyawa
bergeser kearah
panjang
gelombang yang
lebih tinggi dan
terjadi
peningkatan
intensitas warna
yang dapat
dilihat secara
visual.
Penampak
bercak ini dapat
menunjukkan
adanya aglikon
saponin
titerpenoid
(Oktaviani,
2009).
Hasil KLT
identifikasi
senyawa kuinon
menunjukkan
noda berwarna
kuning sehingga
positif
mengandung
kuinon. Hal ini
sesuai dengan
penelitian
Kuntorini dan
Astuti, 2010
yang
menunjukkan
hasil positif
kuinon pada
bulbus bawang
Dayak. Kuinon
merupakan hasil
oksidaasi
komponen fenol
yang sesuai
yaitu katekol
(1,2-
dihidroksibenze
n) menghasilkan
orto-kuinon
serta kuinol (1,4
dihidroksibenze
n) menghasilkan
para-kuinon
(Kuntorini,
2013).
Hasil skrining ekstrak rimpang kunyit: Tanaman obat Skrining Berdasarkan
rimpang kunyit saat fitokimia hasil penelitian
ini mampu menjaga ekstrak rimpang dapat
kesehatan secara bertujuan untuk disimpulkan
alami.Rimpang kunyit memastikan bahwaperlakua
digunakan sebagai keberadaan n dengan
obat tradisional yang seyawa menggunakan
berperan sebagai metabolit metode
penambah nafsu sekunder yang sokletasi pada
makan, obat luka, terkandung perlakuandeng
gatal-gatal, antidiare, dalam rimpang an 8 kali
antibakteri serta kunyit sirkulasi yang
kunyit juga dapat (Harborne, menghasilkan
digunakan sebagai 2006).Menurut rendemen
bahan kosmetik (Tjay penelitian sebesar 42,1%.
dan Rahardja, 2002). Hariyati (2015), Ekstrak
Metode ekstraksi yang rimpang kunyit sokhletasi
digunakan dalam mengandung rimpang kunyit
penelitian adalah senyawa (Curcuma
metode sokhletasi flavonoid, tanin, longa Linn)
karena pada senyawa alkaloid, minyak mengandung
rimpang kunyit lebih atsiri dan senyawa
efektif diekstraksi kurkumin. alkaloid,
menggunakan suhu Proses ekstrasi flavonoid,
yang tinggi dengan sokhletasi tanin.
penyarian simplisia kunyit
berkesinambungan menghasilkan
menggunakan pelarut kurkumin yang
yang mudah menguap memberikan
dan merupakan cara warna kuning
yang sangat efektif pekat pada
dan efisien (Depkes ekstrak.
RI 1986). Kurkuminoid
Pelarut pada metode memiliki
ekstraksi digunakan kandungan
pelarut etanol 96%. senyawa
Etanol 96% digunakan kurkumin
karena presentase air (49,6%),
sebanyak 4% dan demetoksikumin
etanol sebanyak 96% oid (28,7), dan
dapat mengurangi bis-
kontaminasi atau demetoksikurku
pertumbuhan min (22,3%).
mikroorganisme Berdasarkan uji
didalam ekstrak bahwa ekstrak
(Rahmadani, 2015) rimpang kunyit
dan dapat mengandung
menghasilkan jumlah flavonoid, tanin,
bahan aktif yang dan
optimal dimana bahan alkaloid.Pada uji
pengotor hanya dalam flavonoid
skala kecil turut dalam ekstrak rimpang
cairan pengekstraksi. kunyit positif
Skrining fitokimia mengandung
dilakukan untuk flavonoid
mengetahui dengan
kandungan senyawa terbentuknya
yang terdapat pada warna kuning
ekstrak rimpang kejingga akibat
kunyit.Kandungan dari adanya
rimpang kunyit terdiri reduksi dengan
senyawa alkaloid, magnesium dan
flavonoid, dan tanin HCl pekat yang
(Maulidya dan Sari menghasilkan
2016). warna jingga
Tanaman obat pada ekstrak
rimpang kunyit saat tanaman uji
ini mampu menjaga (Yuliastuti et al.,
kesehatan secara 2017).
alami.Rimpang kunyit
digunakan sebagai
obat tradisional yang
berperan sebagai
penambah nafsu
makan, obat luka,
gatal-gatal, antidiare,
antibakteri serta
kunyit juga dapat
digunakan sebagai
bahan kosmetik (Tjay
dan Rahardja, 2002).
Hasil ekstraksi bunga rosela ekstraksi Evaporasi adalah Proses Berdasarkan
rosary : menguapkan cairan penelitian ini hasil penelitian
yanga ada pada menggunakan yang lakukan
larutan, sehingga metode ekstraksi dapat ditarik
diperoleh suatu dengan beberapa kesimpulan
larutan yang lebih variabel yakni sebagai berikut
pekat (thick liquor). kondisi sampel :
Alat untuk melakukan (basah, kering 1. Pelarut
evaporasi adalah dan kering terbaik untuk
evaporator. oven), perlakuan ekstraksi
Evapaorator sampel antosianin dari
merupakan suatu alat (langsung dan kelopak bunga
yang digunakan untuk digerus), dan rosela adalah
mengevaporasi berat sampel (15 dengan pelarut
sebagian atau seluruh gr, 20 gr dan 25 etanol (96%).
pelarut dari suatu gr) dari kelopak 2. Kondisi
larutan. Hasilnya bunga rosela. terbaik untuk
biasanya berupa zat Proses ekstraksi ekstakrsi
padat atau konsentrat terjadi didalam antosianin
dari larutan. Jika sokhlet dengan dari kelopak
hasilnya zat padat, memanfaatkan bunga rosela
panas yang perbedaan adalah kondisi
dibutuhkan untuk kelarutan kering oven.
penguapan larutan (solubilitas) dari 3. Perlakuan
harus disuplai ke kelopak bunga terbaik dalam
suspensi zat padat rosela terhadap ekstrksi
pada larutan, jika pelarut aquadest antosianin
tidak alat tersebut dan etanol. dari kelopak
dikasifikasikan Hasil ekstraksi bunga rosela
sebagai pengering. menggunakan adalah
(sabdariffa hibiscus pelarut aquadest perlakuan
linn) merupakan menghasilkan gerus untuk
tanaman yang sangat antosianin yang memperluas
dikenal saat ini karena tidak optimal area
pada kelopak bunga dibandingkan permukaan
rosella dapat dengan kontak
digunakan sebagai menggunakan terhadap
minuman kesehatan pelarut etanol pelarut
yang dapat yang bersifat sehingga
menyembuhkan polar sehingga terjadi proses
berbagai penyakit. sangat baik ekstraksi
Selain itu, bagian dari digunakan antosianin
tanaman ini memiliki dalam proses yang optimal.
manfaat lain, pada ekstraksi 4. Berat
serat batang dapat antosianin. terbaik dalam
dimanfaatkan sebagai menghasilkan ekstraksi
sebagai bahan baku antosianin yang antosianin dari
pembuatan tali dan lebih baik hal ini kelopak bunga
karung goni dan dapat dilihat dari rosela adalah
buahnya memiliki % antosianin dengan berat
kandungan yang sama dan berat 25 gr.
dengan biji jarak. rendemen yang
Kelopak bunga rosela dihasilkan.
mengandung zat Untuk
warna antosianin menghilangkan
dengan kadar yang pelarut yang
relatif tinggi, sehingga masih tersisa
kelopak bunga rosela pada sampel
mempunyai potensi maka dilakukan
untuk dimanfaatkan evaporasi.
sebagai sumber zat Evaporasi
warna alami pada dilakukan diatas
bahan pangan yang titik didih
bermanfaat bagi pelarut agar
kesehatan. pelarut dapat
dipisahkan dari
sampel. Hasil
antosianin yang
diperoleh
dengan pelarut
etanol memiliki
aroma asam
kelopak bunga
rosela yang
lebih menyengat
dibandingkan
dengan
mengunkan
aquadest.
II. DAFTAR PUSTAKA

Amiarsi, D. et al. 2006. Pengaruh Jenis dan Perbandingan Pelarut terha- dap Hasil
Ekstraksi Minyak Atsiri Mawar. In J.Hort 16(4): 356-359.
Anis, S. et al. 2011. Optimalisasi Fungsi Pigmen Bunga Mawar Sortiran sebagai Zat
Pewarna Alami dan Bioaktif Pada Produk Industri. Jurnal Teknik Industri
12(2): 96-104.

Depkes RI., 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Galingging RY., 2009, Bawang dayak sebagai tanaman obat multifungsi, Warta
Penelitian dan Pengembangan Kalimantan Tengah, 15(3):2-4.
Harborne, J.B., 2006. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
` Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.
Hariyati, T., Jekti, D. S., dan Andayani, Y. 2015. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun
Jambu Air (Syzygium Aqueum) terhadap Bakteri Isolat Klinis. e-journal
Penelitian Pendidikan IPA. Vol. 1, No. 2, 31 – 38
Kuntorini E.M, 2013, Kemampuan Antioksidan Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine
AmericanaMerr) Pada Umur Berbeda, Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung.
Mustikasari, K dan Ariyani, D., 2008, Studi Potensi Binjai (Mangifera caesia) dan
Kasturi (Mangifera casturi) Sebagai Antidiabetes Melalui Skrining Fitokimia
pada Akar dan Batang,Jurnal Sains dan Terapan Kimia, 2 (2): 64-73.
Oktaviani,Y, 2009, Isolasi dan Identifikasi Aglikon Saponin Kecambah Kacang Hijau
(Phaseolus radiates L.), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Darma,
Yogyakarta
Rahmadani, Fitri.2015.Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol 96% Kulit
Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Terhadap Bakteri Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, Helicobacter pylori, Pseudomonas
aeruginosa.Skripsi.Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Sani R N, Nisa F C, Andriani R D dan Maligan J M, 2014, Analisis Rendemen dan
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii, Jurnal
Pangan dan Agroindustri. 2(2): 121-126.
Sharon N, Anam S, dan Yuliet, 2013, Formulasi krim antioksidan ekstrak etanol
bawang hutan (Eleutherine palmifolia L. Merr), Journal of Natural Science,
2(3):111-22.
Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
Efek Sampingnya, Edisi Kelima, 270-279, Efek Media Komputindo, Jakarta.
POST TEST!

1. Apa saja alat yang digunakan dalam setiap praktikum tersebut?


a. Ekstraksi metode maserasi, alat yang digunakan adalah : Toples kaca,
pengaduk, beaker glass 1000 ml dan 500 ml, corong, kertas saring dan
erlenmeyer.
b. Ekstraksi metode perkolasi, alat yang digunakan adalah percolator,
erlenmeyer, statif, beaker glass1000 ml dan 500 ml, sendok tanduk.
c. Ekstraksi metode soxhletasi, alat yang digunakan adalah alat soxhlet yang
terdiri dari tabung sipon, labu alas bulat dan selosong dari kertas saring,beaker
500 ml,kondensor,heating mantle.
d. Evorasi rotary, alat yang digunakan adalah vacuum rotary evaporator
2. Apa saja bahan yang digunakan pada setiap praktikum?
a. Ekstraksi metode maserasi, bahan yang digunakan adalah simplisia daun sirih
100 gram dan methanol 96%.
b. Ekstraksi metode perkolasi, bahan yang digunakan adalah simplisia kulit
batang kina dan alcohol 96%
c. Ekstraksi metode soxhletasi, bahan yang digunakan adalah simplisia kayu
manis dan etanol 96%
d. Evorasi rotary, bahan yang digunakan adalah ekstak kental.

3. Bagaimana cara perhitungan rendemen ekstrak?


Jawab :
PERHITUNGAN RENDEMEN EKSTRAK
% Rendemen = Berat ekstrak yang di dapat × 100%
Berat simpisia yang di ektraksi
PERHITUNGAN KADAR SENYAWA LARUT ETANOL
% Kadar = Bobot ekstrak akhir × 100%
Bobot ekstrak awal
PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN
Susut Pengeringan (%) = Berat susut pengeringan × 100 %
Berat ekstrak awal
PERHITUNGAN BOBOT JENIS
d= w2-w0 × bj Air
w1 –w0
PERHITUNGAN KADAR AIR
Kadar Air = Berat Air yang Hilang × 100%
Berat Ekstrak Awal
PERHITUNGAN KADAR ABU TOTAL
Kadar Abu Total (%) = w2 – w0 × 100%
W1
PERHITUNGAN KADAR ABU TAK LARUT ASAM
Kadar Abu Tak Larut Asam (%) = W2 – (c x0,0076) – wo × 100%
W1
PERHITUNGAN KADAR PB
Kadar Pb (mg/kg) = (Pembacan × Volume ) X Pengenceran
Berat Ekstrak
PERHITUNGAN KADAR PB
Kadar Pb (mg/kg) =( Pembacan × Volume ) X Pengenceran
Berat Ektrak
PERHITUNGAN KADAR Hg
Kadar Hg (mg/kg) =( Pembacan × Volume) X Pengenceran
Berat Ektrak
PERHITUNGAN KADAR AS
Kadar AS (mg/kg) = (Pembacan × Volume ) X Pengenceran
Berat Ektrak

Anda mungkin juga menyukai