Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN OBAT

TRADISIONAL

“PEMBUATAN DAN EVALUASI MUTU SEDIAAN PIL”

DI SUSUN OLEH:

NAMA : Shella selfia

NIM : 18.71.019308

KELAS : C

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGAM STUDI DIII FARMASI

2020
PRAKTIKUM FTS OBAT TARDISIONAL

Kemampuan Akhir yang Diharapkan


Mahasiswa mampu membuat dan melakukan evaluasi pil

Hasi pengamatan Teori Pembahasan Kesimpulan


( Foto )
Pil beraal dari bahasa pembahasan kali ini Dari pembahasan ini
latin “pila” yang Pil merupakan bentuk dapat disimpulkan
berarti bola.menurut sediaan padat bundar bahwa pil adalah suatu
FI III, pil adalah suatu dan keecil sediaan masa bulat,
sediaan berupa masa mengandung bahan mengandung satu atau
bulat mengantung satu obat dan di maksud lebih bahan aktif obat
atau lebih bahan untuk pemakaian oral. dan formulasi sediaan
padat. (Anief, 2005). Saat ini sudah jarang pil ekstrak etanol
Pil adalah suatu di temukan pada temulawak memenuhi
sediaan yang seduhan jamu atau persyaratan waktu
berbentuk bulat sediaan obat hancur, namun tidak
seperti kelereng tradisional. memenuhi persyaratan
mengandung saru atau Pada prinsipnya uji keseragaman bobot.
lebih bahan obat (FI pembuatan pil adalah Rendemen ekstrak
III, 1979:23). mencampurkan etanol yang didapatan
Berat pil berkisar bahan” baik bahan sebesar 8,8%.
FORMULASI antara 100mg, sampai obat atau zat utama
DAN UJI 500mg, pil kecil Yng dan zat zat tambahan
SEDIAAN PIL beratnya kira” 30 mg sampai homogen.
EKSTRAK disebut granul dan pil Pada pembuatan pil
TERMULAWAK besar yabg beratnya digunakan ekstrak
(Curcuma lebih dari 500mg di rimpang temulawak
xanthorrhiza Roxb) sebut boli (Moh, sebagai zat aktif,
Anief,2008:80) karena mengandung
Untuk membuat pil kurukumin yang dapat
dibutuhkan zat menghambat
tambahan seperti zat pertumbuhan bakteri
pengisi untuk staphylococus aureus
memperbesar volume, sehingga memilki efek
zat pengikat dan zat farmakologi
pembasah dan bila mengurangi infeksi
perlu ditambahkan zat sistem pencernaan,
penyalut (Anief, serta menjaga
2005). kesehatan liver Proses
Komponen penyusub ekstraksi
pil menggunakan metode
1.Zat utama : berupa maserasi dengan
bahan obat yang harus pelarut etanol 96% ,
memenuhi persyaratan karena senyawa yang
farmakope misalnya akan diambil adalah
KMnO4, asetosal, kurkuminoid .
digitalis folia, garam Menurut Leerboek der
ferro, dan lain-lain. Receptuur : Pil adalah
2.Zat tambahan yang salah satu bentuk
terdiri dari : sedian padat yang
a. Zat pengisi berbentuk bola kecil
fungsinya untuk dengan berat 100 –
memperbesar volume 500 mg.
massa pil agar mudah Pil kecil yang
dibuat. Contoh : akar beratnya kira-kira 30
manis (Radix mg disebut granula
Liquiritiae), bolus dan pil besar yang
alba, atau bahan lain beratnya lebih dari
yang cocok (glukosa, 500 mg disebut boli.
amilum, dan lain- kurkuminoid bersifat
lain). Radix liquiritiae polar sehingga
mengandung glisirizin membutuhkan pelarut
yang bersifat yang bersifat polar
mengemulsi minyak. untuk menghasilkan
b.Zat pengikat senyawa kurkumin
fungsinya untuk dan antioksidan yang
memperbesar daya tinggi.
kohesi maupun daya Langkah pertama
adhesi massa pil agar yang dilakukan adalah
massa pil dapat saling menyiapkan alat dan
melekat menjadi bahan yang diperlukan
massa yang kompak. Lalu bahan – bahan
Contoh : sari akar ditimbang sesuai
manis (Succus perhitungan
liquiritae), gom penimbangan bahan.
akasia, tragakan, Untuk meminimalisir
campuran bahan kesalahan dalam
tersebut (PGS) atau pembuatan pil.Setelah
bahan lain yaang melakukan
cocok (glukosa, mel, penimbangan lalu
sirop, musilago, kanji, temulawak serbuk
adeps, glycerinum (ekstrak), di gerus
cum tragacanth, extra dalam mortir ad
gentian, extra aloe dan homogen. Lalu gom
lain). arab sebagai zat
c.Bahan/zat penabur pengikat dimasukkan
fungsinya untuk kedalam mortir untuk
memperkecil gaya memperbesar daya
gesekan antara kohesi maupun daya
molekul yang sejenis adesi sehingga pil
maupun tidak sejenis, dapat melekat dengan
sehingga massa pil bahan lainnya. dan
menjadi tidak lengket digerus hingga
satu sama lain, lengket homogen.
pada alat pembuat pil, Cara menggerus
atau lengket satu pil adalah dilakukan
dengan pil lainnya. dengan satu arah yaitu
Contoh : lycopodium, berlawanan dengan
talcum. arah jarum jam
d.Bahan/zat pembasah Selanjutnya,
fungsinya untuk ditambahkan sedikit
memperkecil sudut demi sedikit zat
kontak (<900) pembasah (gliserin)
antarmolekul sehingga yang berfungsi untuk
massa menjadi basah memperkecil sudut
dan lembek serta kontak (90°C)
mudah dibentuk. antarmolekul sehingga
Contoh : air, air- massa pil menjadi
gliserin (aqua basah dan lembek
gliserinata), hingga mudah
gliserin,sirop, muda, dibentuk menjadi
atau bahan lain yang massa pil. Pada
cocok penambahan
Bahan/zat penyalut, gliserin.Campuran
fungsinya adalah : diatas digilas kuat
1.Untuk menetupi sampai terbentuk
rasaa dan bau yang massa pil yang baik
tidak enak. (elastis, tidaklengket
2.Mencegah dimortir, dan tidak
perubahan karena pecah digulung).
pengaruh udara. Papan pil ditaburi
3.Supaya pil pecah dengan talk untuk
dalaam usus, tidak untuk memperkecil
dilambung (enteric gaya gesekan antara
coated pil). Contohnya molekul yang sejenis
: perak, tole balsem, maupun yang tidak
keratin, sirlak, sejenis, sehingga
kolodium, salol, massa pil menjadi
gelatin, gula, atau tidak lengket satu
bahan lain yang cocok sama lain, selanjutnya
(Syamsuni, 2007). massa pil digulung-
gulungkan diatas
papan pil,dan
dipotong . Setelah
didapat bentuk pil
yang sesuai sebanyak
20, lalu pil ditimbang
1 per 1 ditimbangan
digital agar diketahui
bobotnya (ditimbang
sampai 20 pil). Lalu
mencatat hasil yang
didapat. Kemudian
menghitung
keseragaman bobot pil
tersebut dan di uji
disolusi. Salah satu
syarat pil pada
farmakope indonesia
edisi 3, 1997 adalah
memenuhi
keseragaman bobot .
keseragaman bobot ini
bertujuan untuk
mengetahui apakah pil
yang dibuat
memenuhi syarat atau
tidak.
Penyimpangan
terbesar terhadap
bobot rata –rata yang
diperbolehkan (%)
dari hasil evaluasi
didapatkan 12 pil
masuk persyaratan 18
pil (10%) bobot 100-
250 mg sedangakan 8
pil masuk kedalam
persyaratan 2 pil
(20%) untuk tablet
total 100 – 250 mg
hasil tersebut tidak
memenuhi syarat
karena untuk bobot
rata – rata 100 -250
mg hanya 18 pil yang
diperbolehkan dalam
10 % dan 2 pil yang
diperbolehkan dalam
20 % sedangakan hasil
praktikum
menunjukan pada
bobot rata – rata 100 –
250 mg 12 pil masuk
dalam 10 % dan 8 pil
masuk dalam 20 %
Adapun faktor yang
dapat mempengaruhi
keseragaman bobot
yaitu yaitu pada saat
proses pembuatan pil
kurangnya
penggerusan dan
penekanan masa pil
sehingga pada saat
proses pemotongan pil
tidak sesuai
ukurannya.
Uji waktu hancur
Suatu komponen obat
sepenuhnya tersedia
untuk diabsorpsi
dalam saluran
pencernaan, maka pil
harus hancur dan
melepaskan obatnya
ke dalam cairan tubuh
untuk dilarutkan.
Dalam hal ini daya
hancur pil
memungkinkan
partikel obat menjadi
lebih luas untuk
bekerja secara lokal
dalam tubuh. Waktu
hancur dapat
dipengaruhi oleh
bahan
penghancur/desintegra
n (jenis dan
jumlahnya) dan
banyaknya pengikat
yang digunakan dalam
formulasi ,. Uji waktu
hancur pada pil sama
dengan uji waktu
hancur pada tablet
Hasil evaluasi waktu
hancur pil ekstrak
temulawak pada
penelitian ini
didapatkan waktu
hancur pil adalah 12
menit. Waktu yang
diperbolehkan untuk
menghancurkan tablet
tidak bersalut salut
enterik adalah tidak
lebih dari 15 menit.
DAFTAR PUSTAKA

Anief. M. 2005. Ilmu Meracik Obat. Jakarta: Gajah Mada press


Anief, M. (2008).farmasetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Syamsuni.. 2007. Ilmu Resep.. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Direktorat jendral pengawasan obat dan makanan. Farmakope indonsia edisi
ketiga.Dapartemen kesehatan republik indonesia:jakarta.
Post test
1. Apa saja alat yang digunakan dalam setiap praktikum tersebut?
Jawab :
- Lumping dan alu
- Food processor
- Saringan
- Panci
- Mangkuk
- Mason jar
- Sendok
- Nampanuntukmeletakanpil
- Kertas untuk melapisi agar piltida lengket di nampan
- Wadah tertutup rapat atau kedap udara

2. Apas aja bahan yang digunakan pada setiap praktikum, (sertakan jumlah jika diketahui)?
Jawab :
- Dang Shen
- Bai Zhu
- Fu Ling
- Gan Cao
- 1-3 Cup Kunyit
- 1 sendok makan quercetin (10-12 kapsul)
- Lada hitam (sejumput0
- 2 sendok makan bubuk Rosehip
- 2 sendok makan bubuk Amla
- 2 sendok makan bubuk Acorolla Berry
- Sedikit sendok makan bubuk Kulit Jeruk
- Madu
3. Buatlah cara kerja setiap praktikum dalam bentuk bagan!
Jawab :
1. Video 1 pembuatan pil herbal (jamucina/herbacina)
a. Proses pembuatan
Masing-masing bahan (Dang Shen, Bai Zhu, Fu Ling, Gam Cao) dihaluskan
menggunakan lumping dan alu.

Masukkan kedalam Food processor untuk mengahncurkan dan memecah herba


mentah

Kemudian disaring untuk memisahkan bubuk dari bagian yang tidak hancur
lakukan secara berulang-ulang

Siapkan mangkuk dan ambil bahan yang telah menjadi bubuk menggunakan
sendok lalu masukan kedalam mangkuk dan diguncang agar tercampur rata.

Tuangkan madu kedalam panic, hangatkan selama 30 detik.

Ambil madu hangat dan masukan tiga per empat sendok makan kedalam mangkuk
yang berisi campuran bahan herba, jangan terlalu banyak tetapi cukup untuk
membuat pilherba.
Campurkan semua bahan agar tercampur rata menggunak antangan

Bentuk pil mau dengan mengambil sedikit bahan menjadi bola ukuran kecil. Pil
madu dapat dibentuk menjadi ukuran kecil atau besar

Kemudian gulung dilapisi bubuk kedalam pil madu.

b. Pengemasan
Pil madu disimpan di mason jar/botol mason dan diletakan di rak untuk
pengguanaan jangka Panjang.

2. Video 2 Pembuatan Pil Kunyit


a. Proses Pembuatan
Masukkan semua bahan (1/3 cu kunyi, 1 sendok makan quercetin (10-12 kapsul),
sejumput lada hitam, 3 sendok makan madu) kedalam mangkuk lalu diaduk
menggunakan sendok hingga tercampur rata.

Semprot tangan dengan semprotan memasak sebelum Langkah selanjutnya

Ambil sejumlah kecil bahan, lalu digulung pada telapak tangan menjadi bola kecil.
Letakan diatas nampan yang telah dilapisi kertas.

Dinginkan/bekukan selama 1-2 jam.

b. Pengemasan
Masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat dari udara dan masukkan kedalam
freezer untuk sementara.

3. Video pembutanpil vitamin c alami


a. Proses Pembuatan
Ukur setiap bahan berdasarkan seberapa banyak pil vitamin C yang ingin dibuat(
dalam resep ini dibuat sekitar 90 jamu alami seukuran kacang polong atau sekitar
30 bola snack ukuran besar).

Masukkan 2 sendok makan bubuk Rosehip, 2 sendok makan bubuk Amia, 2


sendok makan bubuk Acorolla Berry, sedikit sendok kan bubuk kulit jeruk
kedalam mangkuk.

Campur semua bahan dan pastikan untuk menghaluskan gumpalan didalamnya

Untuk mengubah bubuk menjadi seperti pasta maka tambahkan madu.

Panaskan madu diatas kopor dengan api sedang tinggi selama 30 detik. Setelah
menjadi cairan, masukkan madu kedalam campuran bubuk lalu dicampurkan
dengan tangan hingga merata.

Gulung potong anadonan menjadi bola-bola kecil dan dilapisi dengan bubuk kulit
jeruk.

b. Pengemasan
Simpan dalam wadah kedap udara dan pada suhu kamar. Pil akan bertahan untuk
waktu yang lama, namun lebih enak jika dikonsumsi dalam keadaan segar.

Anda mungkin juga menyukai