GRUP F
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami macam-macam jenis ekstraksi.
2. Mahasiswa mampu melakukan fraksinasi pada simplisia dengan baik dan
benar.
3. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan skrining fitokimia pada
Herba Pegagan dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam
Herba Pegagan.
5. Mahasiswa dapat menghitung nilai reedmen dari proses ekstrasi.
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Umbilaferae
Family : Apiaceae
Genus : Centella
Minangkabau : Pugago
Jakarta : Pegagan
Madura : Kos-tekosan
Makasar : Pagaga
Bugis : Tungke-tungke
Halmahera : Kori-kori
1.2.3 Morfologi
1.2.4 Penyebaran
Pegagan (Centella asiatica L. Urban) berasal dari wilayah
Asia tropis. Pegagan memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungan tumbuhnya. Tanaman terna liar ini mampu tumbuh dari
daerah rendah hingga dataran tinggi (1-2500 mdpl). Namun,
ketinggian tempat yang optimum sekitar 800-900 mdpl dengan
curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Pegagan menyukai tanah yang
agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari dengan intensitas
cahaya 30-40%, seperti padang rumput, pinggir selokan, dan
sawah. Pegagan memiliki perakaran yang dangkal, sehingga tidak
tahan terhadap kekeringan. Biasanya tanaman ini digunakan
sebagai tanaman penutup di perkebunan (Herlina, 2013).
Pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tanaman
liar yang banyak tumbuh di perkebunan, tepi jalan, di daerah
persawahan, di sela-sela rumput, di tanah yang agak lembab
ataupun ternaungi, dan dapat ditemukan di dataran rendah sampai
dataran tinggi (2500 mdpl). Pegagan (Centella asiatica L. Urban)
termasuk slah satu tumbuhan yang paling banyak dipakai sebagai
bahan ramuan obat tradisional. Pegagan (Centella asiatica L.
Urban) berasal dari daerah Asia tropik dan tumbuh besar di
berbagai negara seperti Filiphina, Cina, India, Sri Langka,
Madagaskar, Afrika, dan Indonesia (RI, 1977).
OH
HOH3C
Asam Asiatikat
COOH
OH
OH
CH3OH
HO
Asam Madekasat
OH H
OH H H H
H OH
H OH OH H H
H OH O O OH
H
H OH CH3
O O H H
C CH3 O O H
HO
O CH2OH
HO
HOH3C
Asiatikosida
1.2.7 Sediaan
Sediaan yang mengandung campuran triterpenoid dari
pegagan beredar di Indonesia dengan nama dagang Madecassol®,
buatan Laroche Navarone (Perancis). Sediaan ini berbentuk tablet
10 mg/tablet, salep 10 mg/g, serbuk tabur 20 mg/g dan kasa steril 1
g/lapis. (Anonim, 2010)
1.2.8 Triterpenoid
1) Maserasi
Heksan Ampas
(diuapkan) (dikeringkan)
+ HCl 2N
+ Etil alkohol
METODE PENELITIAN
2.1.1 Alat
2.1.2 Bahan
Warna merah
dibawah -> (+)
Flavonoid dan Tanin
3. Pemeriksaan Sterol dan Jika terbentuk cincin Terbentuk (+)
Terpenoid Cincin merah Terbentuk
Hijau / merah -> Terpenoid
a.Sari metanol yang sudah Terpenoid
-> + CHCL3 + H2SO4
(p) Hijau / biru -> Sterol
5,4 𝑔
= 𝑋 100%
100 𝑔
= 5,4%
BAB III
PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen ekstrak etanol herba
pegagan yang diperoleh dan mengetahui golongan metabolit sekunder yang
terdapat pada herba pegagan. DITULISNYA TUJUAN UTAMA DULU DARI
PRAKTIKUM TERSEBUT BARU TUJUAN YG LAINNYA Percobaan
dilakukan dengan melakukan skrining fitokimia ekstrak etanol herba pegagan dan
perhitungan rendemen hasil ekstraksi. PERTAMA KALI YANG DILAKUKAN
PASTI EKSTRAKSI DULU, BARU DIJELASIN TENTANG SKRINING.
SELANJUTNYA KLT DAN UJI ANTIBAKTERI. Skrining fitokimia yang
dianalisa berupa alkaloid,asam lemak dan lemak, flavanoid, steroid, tannin,
saponin. Namun dikarenakan tidak adanya reagen maka skrining fitokimia tannin
dan saponin tidak dilakukan.
Pegagan (Centella asiatica (L.). Urb) berasal dari suku Apiaceae. Pegagan
banyak tumbuh di Indonesia dan daerah beriklim tropis lainnya. Pegagan banyak
digunakan dalam terapi berbagai penyakit di Indonesia seperti terapi suportif
untuk penyakit jantung dan pembukuh darah, terapi penyakit kulit seperti panu,
kadas dan kurap, antiepilepsi, obat luka, digunakan pada saluran cerna.
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Djamal, Rusdji. 1988. Prinsip-prinsip Dasar Bekerja dalam Bidang KBA. Padang:
Unand.
Herlina, E., 2013. Diabetes Kandas Berkat Herbal. Pertama penyunt. Jakarta: FM
Media.
Mardiana, L., 2012. Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Pertama penyunt. Jakarta:
Penebar Swadaya.
RI, D. K., 1977. Materia Medika Indonesia. Jakarta: Dirjen Pengawasan Obat dan
Makanan.
RI, D. K., 1989. Vademikum Bahan Obat Alam. Jakarta: Dirjen Pengawasan Obat
dan Makanan.
Savitri, E. S., 2006. Studi Morfologi Tumbuhan Gulma Yang Berpotensi Sebagai
Obat Di Lingkungan UIN Malang. Jurnal Saintika, Volume 3, p. 02.
Sundari I, Identifikasi Senyawa dalam Ekstrak Etanol Biji Buah Merah (Pandanus
conoideus Lamk). Universitas Sebelas Maret; 2010
Ubulom P, Akpabio E, Udobi CE, Mbon R. Antifungal Activity of Aqueous and
Ethanolic Extracts of Picralima nitida Seeds on Aspergillus flavus,
Candida albicans and Microsporum canis. Pharmaceutical Biotechnology.
2011; 3(5): 57-60
Winarto, W. P. I. & Surbakti, I. M., 2003. Khasiat dan Manfaat Pegagan. Jakarta:
Agro Media Pustaka.