Disusun Oleh :
3. Mustikawati
5. Siti Mahfiroh
6. Yunita Sari
PRODI S1 FARMASI
Senyawa adrenergik disebut juga dengan adrenomimetik adalah senyawa yang dapat
menghasilkan efek serupa dengan respon akibat rangsangan pada sistem saraf adrenergik.
Sistem saraf adrenergik adalah cabang sistem saraf otonom dan mempunyai neurotransmitter
yaitu norepinefrin. Obat adrenergik beraksi pada sel efektor melalui adrenoreseptor yang
normalnya diaktifkan oleh norepinefrin atau beraksi pada neuron yang melepaskan
neurotransmitter.
Struktur yang diperlukan untuk memberikan aktivitas agonis pada reseptor adrenergik
adalah sebagai berikut :
Struktur induk fenietilamin
Substituen 3-hidroksi fenolat pada cincin atau yang lebih baik adalah substituen 3,4
dihidroksifenolat pada cincin
Atom N paling sedikit mempunyai satu atom hidrogen (R=H atau gugus alkil)
Tiap-tiap gugus mempunyai afinitas terhadap reseptor dan berhubungan dengan aktivitas
adrenergik. Reseptor yang terlibat disini adalah reseptor α-adrenergik dan β-adrenergik.
Gugus hidroksi fenolat membantu interaksi obat dengan sisi reseptor melalui ikatan
hidrogen atau elektrostatik..
Gugus hidroksi alkohol dalam bentuk isomer, dapat mengikat reseptor secara serasi melaui
ikatan hidrogen atau elektrostatik.
Adanya gugus amino, dalam bentuk kationik dapat berinteraksi dengan gugus fosfat
reseptor yang bersifat anionik.
Penggantian gugus amino dengan OCH3 akan menghilangkan aktivitas adrenergik.
Adanya substitusi gugus alkil yang besar pada atom N akan meningkatkan aktivitas afinitas
senyawa terhadap β reseptor dan menurunkan aktivitasnya pada α-reseptor.
Pada β-agonis dan β-antagonis mempunyai struktur mirip. Sedangkan pada α-agonis dan
α-antagonis kemungkinan mirip kecil karena mereka mengikat pada sisi reseptor yang
berbeda.
Memiliki gugus fenil, yang memungkinkan dapat diganti dengan gugus aromatik lain
atau gugus alkil dan sikloalkil
Tidak mempunyai gugus hidroksi fenolat pada posisi 3 dan 4. Hal ini dapat
meningkatkan absorpsi obat pada pemberial secara oral dan meningkatkan penetrasi
obat dalam sistem saraf pusat. Gugus hidroksi benzyl atau β-hidroksi alcohol,
mungkin ada atau tidak. Obat yang tidak mengandung gugus hidroksi alkohol bersifat
kurang polar sehingga lebih mudah menembus sawar darah otak dan menunjukkan
efek rangsangan saraf pusat yang lebih besar.
Kemungkinan mengandung gugus metil pada posisi Cα, yang dapat meningkatkan
aktivitas pada pemberian secara oral karena menimbulkan efek halangan ruang
terhadap gugus amin dari proses oksidasi oleh enzim monoamine oksidase.
Gugus nitrogen amino kemungkinan amin primer atau sekunder atau dapat pula
merupakan suatu bagian dari cincin heterosiklik
3. Adrenomimetik bekerja campuran
Adrenomimetik ini dapat menimbulkan efek melalui pengaktifan adrenoreseptor dan
melepaskan katekolamin dari tempat penyimpanan atau menghambat pemasukan
katekolamin. Contoh senyawanya adalah efedrin, fenilpropanolamin, dan oktopamin.
B. ANTI ADRENERGIK
Obat anti adrenergik atau adrenolitik merupakan golongan obat yang menghambat respon
terhadap perangsangan saraf simpatetik. Mekanisme kerja dari obat ini meliputi
Berinteraksi dengan reseptor khas yaitu obat pemblok α-adrenergik yang memblok efek
rangsangan pada α-reseptor dan obat pemblok β-adrenergik yang memblok efek rangsangan
pada β-reseptor
Menghambat enzim yang terlibat pada proses biosintesis norepinefrin. Misal obat yang
menghambat enzim dopa-dekarboksilase dan alfa metil tirosin yang menghambat enzim
tirosin dekarboksilase
Pelepasan norepinefrin dari tempat penyimpanan pada ujung saraf simpatetik. Contoh : obat
pemblok saraf adrenergik
Mempengaruhi tempat penyimpanan katekolamin. Contoh : reserpin.
Pemblok α-adrenergik
Pemblok α-adrenergik dibedakan menjadi
1. Non selektif α-bloker
Imidazolin : tolazolin, phentolamin
Ergot alkaloid : ergotamine, ergotoksin
Miscellaneous : klorpromazin
2. Irreversible α-bloker
Βeta-haloetilamin : fenoksibenzamin
3. Selektif α1-bloker
Quinazolin : prazosin, terazosin
Arilsulfonamid : tamsulosin
Alkaloid indol : indoramin
4. Selektif α2-bloker
Alkaloid indol : yohimbin
Komponen tetrasiklik : mirtazapin
Yang termasuk dalam turunan quinazolin yaitu prazosin, terazosin, dan doxazosin.
Ketiga senyawa ini digunakan sebagai antihipertensi.
Tabel 1. Data farmakokinetika turunan quinazolin
Cincin furan pada prazosin direduksi menjadi cincin tetrahidrofuran (teratozin), dimana
komponen ini menjadi lebih hidrofilik, karena tetrahidrofuran lebih hidrofilik dibandingkan
furan. Pada doxazosin, terdapat bulk substitusi R yang menyebabkan gangguan dalam
metabolism menyebabkan durasi kerja lama.
Pemblok β-adrenergik
Senyawa pemblok β-adrenergik disebut juga beta bloker memiliki mekanisme kerja
sebagai antagonis kompetitif terhadap noreepinefrin pada β-reseptor. Senyawa β-bloker
strukturnya analog dengan isoproterenol sehingga dapat menduduki tempat β-reseptor.
Golongan ini dibagi menjadi dua yaitu turunan ariletanolamin dan ariloksipropanolamin.
1. Turunan ariletanolamin
.Ruffly. 2009. Conceptual Medicinal Chemistry Adrenergic and Anti-Adrenergic Drugs. Serial
online. ( cited 2011 November 7). Available at :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21978/5/Chapter%20I.pdf