Anda di halaman 1dari 2

Prosedur pengembangan obat:

1. Pembuatan seri senyawa homolog


Senyawa seri homolog dapat dibuat dengan memperpanjang rantai hidrokarbon.
Perpanjangan atom C akan mengubah sifat fisika kimia senyawa dan mempengaruhi
aktivitas biologisnya. Semakin Panjang rantai atom C maka semakin bertambah molekul
non polar dan terjadi perubahan fisik seperti: kenaikan titik didih, berkurangnya kelarutan
dalam air, peningkatan koefisien partisi lemak/air, tegangan permukaan dan kekentalan.
Contoh: seri homolog ester asam p-hidroksibenzoat.

2. Mengubah jenis atau kedudukan substituen pada rantai samping

Contoh: Tranil sipromin, senyawa penghambat monoamine oksidase (MAO) yang poten
diubah menjadi amfetamin, senyawa perangsang sistem saraf pusat yang poten, dengan
aktivitas penghambat MAO seper lima ribu dari aktivitas transilpiromin.

Transilpiromin Amfetamin

3. Mengganti bagian yang kurang penting dan mempertahankan gugus fungsi yang ada.
Prinsip dari modifikasi struktur yaitu mempertahankan gugus farmakofor yang ada,
sehingga modifikasi dilakukan pada gugus yang jauh dari gugus farmakofor, dan ini pada
umumnya berhubungan dengan sifat lipofilik yang akan mempengaruhi proses distribusi
senyawa dalam tubuh.
Contoh: pengembangan senyawa morfin sebagai analgesik narkotik.

Gugus fungsi dari turunan analgesik narkotik ada empat yaitu: cincin aromatic, cincin
piperidin, atom N tersier bermuatan positif, dan atom C kuartener( tidak mengikat atom
H). Dalam modifikasi struktur morfin keempat gugus farmakofor diatas harus
dipertahankan dan modifikasi dilakukan di posisi yang berjauhan dengan gugus tersebut.

4. Menyederhanakan struktur,sehingga mudah disintesa


Contoh: kokain benzokain & prokain.
5. Konversi produk alami
Contoh: Artemisin yang merupakan senyawa antimalaria mempunyai sifat sukar larut
dalam air dan lemak, sehingga konversi struktur dilakukan dengan mereduksi gugus keto
artemisin menjadi dihidroartemisin dengan menambahkan satu atom C asimetrik yang
akan meningkatkan kelarutan senyawa dalam air dan aktivitas meningkat dua kali lebih
bentuk obat yang larut lemak (artemotil), bentuk obat larut dalam air (Artesunat Na).

6. Merubah tetapan kimia fisika substituent


Hal ini berdasarkan dari substituen- substituent terhadap aktivitas senyawa penuntun dan
data hubungan struktur aktivitas dengan parameter sifat kimia fisika
(lipofilik,elektronik,sterik).
Contoh: pengembangan turunan kloramfenikol.

7. Prinsip modifikasi isosterik


Yaitu dengan melakukan penggantian gugus atau substituen tertentu pd molekul obat
tanpa mengubah sifat kimia fisika penting obat. Gugus pengganti umumnya mempunyai
sifat sterik atau elektronik yang sama.
Contoh: penggantian gugus ester (COO) pada prokain (anestesi lokal) dengan gugus
amida (CONH) prokainamid (antiaritmia).

8. Memisahkan campuran isomer


Proses pemisahan campuran isomer bertujuan untuk mendapatkan senyawa dengan
aktivitas yang lebih tinggi atau lebih selektif.
Contoh : kloramfenikol, dari empat bentuk isomer kloramfenikol yang berkhasiat
sebagai antibakteri hanya bentuk isomer D(-) treo-kloramfenikol.

9. Pembentukan senyawa kembar


Senyawa kembar adalah dua molekul obat digabung menjadi satu melalui ikatan kovalen.
Contoh: kembar identik: salisilsalisilat (dua molekul asam salisilat) dan metazid
(metilenbisisoniazid, dua molekul isoniazid digabungkan melalui jembatan metilen).

10. Modifikasi molekul secara alami.


Contoh : 8-Azaguanin, obat antikanker yang disintesis th 1949, strukturnya didapatkan
identik dengan antibiotik Patosidin yang diisolasi dr Streptomyces albusth 1961.

11. Transformasi mikroba.


Contoh: penambahan asam fenilasetat pada kultur Penicilliumsp menghasilkan
benzilpenisillin (Penisillin G), penambahan asam fenoksiasetat menghasilkan
fenoksimetil penisillin (Penisillin V).

Anda mungkin juga menyukai