Anda di halaman 1dari 12

Nama : Muhammad Subaidi

Nim :2008060021
Mata kuliah : kimia analisis

Validasi Metode Penentuan Amonium Klorida dalam


Obat Batuk Hitam secara Titrimetri

1. PENDAHULUAN
Obat batuk termasuk dalam kategori obat bebas dan bebas terbatas yang secara umum
berupasediaan sirup.Sediaan obat sirup seperti obat batuk hitam harus memenuhi
persyaratan kualitasobat sebelum dilepas ke pasaran. Salah satu persyaratan kualitas obat
jadi yang harus dipenuhimenurutFarmakopeIndonesiaVadalahsyaratkadarzatberkhasiat[1].
Salah satu zatyang berkhasiatdalam obatbatuk hitam adalah amonium klorida.
Amoniumkloridaberfungsi sebagai pengencer dahak.Amonium klorida dalam dosis besar
menyebabkanasidosismetabolik,yaitukelebihanasamdalamdarah.Keasamandarahmerangsan
gpusatpernafasan sehingga frekuensi napas meningkat dan gerakan bulu getar (silia) di
saluran napasdistimulasisehinggasekresidahakmeningkat.
Penjaminan kualitas obat sangat penting agar obat memiliki khasiat dan keamanan yang
dapatditerimapasien.Penentuan kadar amonium klorida dalam sediaan obat menjadi sangat
pentinguntuk uji kualitas produk sebelum dan selama proses produksi maupun setelah
menjadi produkakhir.Berdasarkan FarmakopeIndonesia, penentuan amonium
kloridadapatdilakukan dengantitrasiargentometri[2].
Titrasi argentometri merupakan metodeanalisiskuantitatifberdasarkan reaksi
pengendapansenyawahalogenidadansenyawa-
senyawalainketikaditambahkandenganAgNO3.Reaksipengendapandipengaruhiolehbeberap
afaktorantaralainadalahpengendapandiantaranyatemperatur,sifatalamipelarut,pengaruhionla
in,pH,hidrolisisdanpembentukankompleks.
Ada beberapa macam titrasi argentometri yaitu metode Volhard, Mohr, Fajans dan
Leibig. Padapenelitian ini, titrasi argentometri yang dipilih adalah metode Mohr karena
selain cepat dan
mudah,pHlarutansampelobatbatukhitammemilikinilaipHsesuaidenganpHususyaitusekitar6
sehingga kandungan NH4Cl dapat ditentukan menggunakan metode Mohr. Analisis kadar
amoniumdalam obat batuk hitam belum tersedia data validasinya. Validasi merupakan
suatu proses untukmembuktikan bahwa suatu metode dapat digunakan berdasarkan
beberapa parameter tertentu[3].Validasi dapat membantu memberikan jaminan bahwahasil
analisis dapat dipercaya[4]. Olehkarena itu, pada penelitian ini dilakukan validasi terhadap
metode analisis kadar amonium dalamobat batuk hitam secara titrimetri menggunakan
metode Mohr. Parameter validasi yang dijadikanacuan adalah akurasi, presisi, linearitas,
batas deteksi dan nilai estimasi ketidakpastian pengukuran.Tujuandari penelitian ini adalah
memperoleh validitas metode analisis untuk penentuan kadaramonium klorida dalam obat
batuk hitam menggunakan metode titrasi argentometri Mohr
denganparameterujimeliputiakurasi,presisi,linearitas,batasdeteksidanestimasiketidakpastian
pengukuran.

2. METODE
Bahan-bahanPenelitian
Bahan-bahan yang digunakan meliputi sampel obat batuk hitam; bahan-bahan kimia dari
MerckKGaA, Darmstadt, Jerman meliputi NaCl, NH4Cl, K2CrO4dan AgNO3, kertas pH
universal danakuadesdariLaboratoriumKimiaTerapanDIIIAnalisisKimia,UII.
Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi neracaanalitik merk OHAUS
danperalatan gelas meliputi erlenmeyer 250 mL, pipet volume 1, 5 dan 10 mL; labu takar
50, 100 dan250 mL; corong gelas, buret 25 mL, gelas arloji, spatula, pipet tetes, beker
gelas 250 mL, pengadukgelasdanpiknometer
ProsedurKerja
PembuatanlarutanstandarAgNO30,1N
Sebanyak4,25gram AgNO3dimasukkandalam gelas beker 250 mL,ditambah
akuadessebanyak ± 10 mL dan diaduk hingga larut. Larutan kemudian dimasukkan dalam
labu ukur 250mL,ditambahakuadessampaidengantandabatasdandigojoghinggahomogen.
StandardisasiLarutanAgNO30,1N
Sebanyak 0,292 gram garam NaCl dimasukkan dalam gelas beker 250 mL, ditambah
akuadessebanyak ± 10 mL dan diaduk hingga larut. Larutan kemudian dimasukkan dalam
labu ukur 100mL, ditambah akuades sampai dengan tanda batas dan digojog hingga
homogen. Larutan tersebutdiambil sebanyak 25 mL, dimasukkan dalam erlenmeyer 250
mL, ditambah dengan larutan K2CrO45% sebanyak 0,5 mL. Larutan segera dititrasi dengan
larutan standar AgNO30,1 N sambil digojog,dan dihentikan jika terjadi perubahan warna
kuning menjadi cokelat kemerahan. Volume
larutanAgNO30,1Nyangdiperlukandalamtitrasidicatat.Titrasidilakukansebanyak3kali.
Ujiakurasi
Sebanyak 100,6 mg garam amonium klorida dimasukkan dalam gelas beker 250 mL,
ditambahakuades ± 10 mL dan diaduk hingga larut. Larutandimasukkan dalam labu ukur
50 mL, ditambahakuades sampai tanda batas dan digojog hingga homogen. Larutan tersebut
diambil sebanyak 5 mL,dimasukkan dalam erlenmeyer 250 mL, ditambah dengan 10 mL
akuadesdan digojog hinggahomogen. Larutan kemudian ditambah dengan indikator
K2CrO45% sebanyak 3 tetes dan dititrasidengan AgNO30,1 N. Volume AgNO30,1 N yang
diperlukan dalam titrasi dicatat. Titrasi diulangsebanyaklimakali.
Ujipresisi
Sebanyak 5g sampel obat batuk hitam dimasukkan dalam gelas beker 250 mL,
ditambahakuades sebanyak ± 10 mL dan diaduk hingga larut. Larutan dimasukkan dalam
labu ukur 50 mL,ditambah akuades sampai tanda batas dan digojog hingga homogen.
Larutan diambil sebanyak 5mL, dimasukkandalam erlenmeyer250mL,
ditambahdenganakuadessebanyak10mLdandigojog hingga homogen. Selanjutnya, larutan
tersebut ditambah indikator K2CrO45% sebanyak 3tetesdan dititrasi dengan AgNO30,1 N.
Volume AgNO30,1 N yang diperlukan dalam titrasidicatat. Titrasi diulangi sebanyak 3 kali.
Hal yang sama dilakukan oleh dua orang yang
berbedauntukmemperolehpresisiantara(intermediateprecision).Penentuankonsentrasi
ammoniumkloridadalamsampelmenggunakanpersamaan1.Keberterimaanpresisidievaluasid
enganmenghitung nilai persentaseRSD.Pengujian secara statistika juga dilakukan untuk
mengetahuiadanya perbedaan performa dari ketiga analis, pengujian yang digunakan yaitu
ANOVA two factorwithoutreplication.
KonsentrasiNH4Cldalamsampel(mg/5mL) NAgNOxVAgNOxMrNH
= (1)
Clx10
3 3 4

Keterangan:
NAgNO3= NormalitasAgNO3hasilstandardisasi(N)
VAgNO3= Volume AgNO3yang dibutuhkansaat titrasi
(mL)MrNH4Cl=MassamolekulrelatifNH4Cl(53,5g/mol)

Ujilinearitasdanbatasdeteksi
Linearitas merupakan kemampuan suatu metode analisa untuk menunjukkan hubungan
secaralangsungatauproporsionalantararespondetektordenganperubahankonsentrasianalit[5].
Perubahankonsentrasianalityangdigunakandalampenelitianinidilakukandengancaramemvari
asiberatsampelOBHyangdigunakan.Kurvalinearitasdibuatberdasarkanvariasikonsentrasi
dari analit sebagai nilai x dan data volume titran sebagai nilai y[6]. Penentuan batasdeteksi
padaanalisisyang tidak menggunakan instrumen ditentukan dengan mendeteksi analitdalam
sampel pada pengenceran bertingkat[5]. Oleh karena itu, berdasarkan simpangan baku
darirespon dan kemiringan (slope) kurva kalibrasi yang diperoleh maka nilai batas deteksi
atau limit ofdetection (LOD) dan batas kuantifikasi atau limit of quantification (LOQ) dapat
ditentukan yaitumenggunakanpersamaan(2)dan(3).
3Sy /x
LOD
slope (2)

10Sy/x
LOQ (3)
slope

Keterangan:
Sy/x =Simpanganbakuresidual
Slope =kemiringangrafik

Estimasi ketidakpastianpengukuran
Estimasi
ketidakpastianpengukuranpadapenelitianmenggunakandatapenentuanpresisiripitabilitas
(repeatibilty) terbaik. Tahapan penentuan estimasi ketidakpastian pengukuran
meliputipenentuanrumuspenetapankadaramoniumklorida,identifikasipenyumbangketidakpa
stianpengukuransertapenentuannilaiketidakpastianbaku,gabungandandiperluas.
3. HASILPENELITIAN
StandardisasiLarutanAgNO30,1N
Larutan AgNO3merupakan larutan baku sekunder yang secara langsung tidak dapat
diketahuikadar dan kestabilannya di dalam proses penimbangan, pelarutan dan
penyimpanan, oleh karena itukonsentrasinya ditentukan dengan cara pembakuan atau
standarisasi. Standarisai larutan AgNO3dalam penelitianini menggunakanNaCl.NaCl
merupakan garam yang dapat bereaksi
denganAgNO3membentukendapanAgClyangsukarlarutdanmemilikitingkatkemurniantinggi
sehinggaNaCldapatdigunakanuntukmenstandarisasilarutanAgNO3.
AgNO3akan bereaksi dengan NH4Cl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih.
Apabilasemua Cl-dalam sampel yang diuji sudah habis bereaksi dengan Ag +dari AgNO3,,
maka kelebihansedikitAg+akanbereaksidenganCrO42-
dariindikatorK2CrO4yangditambahkandansaatmencapai titik akhir titrasi terbentuk warna
merah bata dari endapan Ag2CrO4. Reaksi yang terjadisaatstandarisasiadalahsebagaiberikut:
Reaksititrasi:NaCl+AgNO3 NaNO3+ AgCl(s)
(putih)Reaksiindikator:2Ag++CrO42-Ag2CrO4(s)
(merahbata)
NormalitasAgNO3hasil standarisai adalah0,0917 N.Nilai tersebutlebih kecil dari
nilaiteoritisnya.Berkurangnyakonsentrasi AgNO3dalam
larutandapatdisebabkankarenaadanyapenyimpangansaatpenimbangan,pembuatanlarutanatau
punkarenafakftorpenyimpanan.

PenentuanAkurasi
Penentuan akurasi dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
bahanstandar. Bahan standar yang digunakan memiliki kadar 2,012 g/L. Pada tahap ini
diperoleh nilai %trueness.Hasil pengukuran pada tahap ini disajikan pada Tabel I.
Persentase akurasi yang baikyaitu90-108%[7]sehinggadapatdikatakanbahwahasil
pengukuranammoniumkloridamenggunakantitrasiargentometri padapenelitianiniakurat.

TABELI. Data penentuanakurasi


Titrasi VolumeAgNO30,1N(mL) KadarNH4Clpengukuran(g/L %Truenes
) s
1 2,14 2,0997466 104,36
2 2,09 2,0506871 101,92
3 2,06 2,0212514 100,46
4 2,05 2,0114395 99,97
5 2,15 2,1095585 104,85

PenetapanPresisi
Penentuan presisi pada penelitian ini dilakukan pada dua kriteria yaitu ripitabilitas dan
presisiantara.Kadaramoniumkloridadalamsampelobatbatuk hitam dapatdilihatpadaTabel
II.Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penetapan kadar ammonium klorida yang
dilakukan, hasilpengukuranmemiliki ripitabilitasyang baik ditunjukkan oleh Analis 3
ditunjukkan dengan nilaiCVHorwitz< 2/3%RSD.

TABELII.KadarNH4Cldalamsampelobatpadaberbagaipengulangan
KadarNH4Cl(mg/5mL) CV 2/3CV
Analis Mean SD
Titrasi 1 Titrasi 2 Titrasi 3 RSD Horwitz Horwitz
%
1 129,9628 122,6064 122,6064 125,0585 4,24721 3,40 2,7348 1,8232
2 107,8936 111,8170 111,8170 110,5092 2,26518 2,05 2,7862 1,8575
3 114,2692 113,2883 113,2883 113,6153 0,56630 0,50 2,7746 1,8497
Mean 116,3943
SD 7,6624
% RSD 6,5832
CVHorwitz 2,7645
2/3CV 1,8430
Horwitz
BerdasarkanTabelIIdidapatkaninformasibahwapresisi antaratidakmemenuhi
syaratkeberterimaan menurut AOAC (2012) [7] karena nilai CV Horwitz < 2/3 % RSD.
Lebih lanjut,berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 2 dilakukan uji ANOVA two factor
without replication.Hipotesisyangdiusulkanadaduayaitu:
1. Hipotesis (H0) 1: tidak ada perbedaan yang signifikan hasil penentuan kadar amonium
kloridaantaranalis
2. Hipotesis(H0)2:tidakadaperbedaanyangsignifikanhasilpenentuankadarammonium
kloridaantartitrasi.
Hasil dari Fhitunguntuk variasi analis adalah 16,5188, Fhitunguntuk varian penentuan adalah
0,2030dan Fcriticaladalah 6, 9443. Artinya hipotesis 1 ditolak dan hipotesis 2 diterima, karena
Fhitunguntukvariananalislebihbesardari Fcriticaldan Fhitunguntuk variasi penentuan lebih kecil
dari Fcritical.Dengan katalain, ada perbedaan yang signifikan hasil penetapan kadar amonium
klorida antaranalispaling tidak salah satu analisdan tidak ada perbedaan signifikan hasil
penetapan kadaramoniumkloridaantartitrasi.

3.4 Linearitas
Linearitaspada penelitian ini dilakukan dengan cara memvariasi konsentrasi sampel
OBH.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwanilaikoefisiendeterminasimemenuhinilaiyangdiper
syaratkan yaitu > 0,99[7]. Adapun kurva linearitas antara konsentrasi sampel dengan
volumetitrandisajikanpadaGambar1.

Gambar
1.Kurvalinearitas

Berdasarkan persamaan garis pada Gambar 1 diperoleh nilai LOD dan LOQ yaitu sebesar
14,2571dan 47,5237 g OBH/L. Hal ini menunjukkan bahwa kadar NH 4Cl dalam obat batuk
hitam dalampenelitianinidapatdikatakanterukurssecarapresisidanakurasi.

4.8 EstimasiKetidakpastianPengukuran
Ketidakpastian(uncertainty)pengukurantidaksamadengankesalahanatau(error).Ketidak
pastian pengukuran dapat diminimalkan karena sudah diketahui sebelum dilakukan
suatupengukuran dengan metode analisis tertentu. Hasil pengukuran tidak berarti apa-apa
tanpa adanyaperkiraan uncertainty. Pengukuran yang menghasilkan data reliable dan
comparable sangat pentingdalampengambilan keputusan, oleh karenahal tersebut dilakukan
penghitungan
ketidakpastianpengukuranpadapenentuankadaramoniumkloridadalamsampelobatbatukhita
mdalampenelitianini.
Penetapan kadar amonium klorida dalam obat batuk hitam menggunakan titrasi
argentometriyangdilakukan memiliki beberapa sumber ketidakpastian. Data-data dari
sumber ketidakpastiandankonversiketidakpastianbakudarisumber-
sumbertersebutdisajikanpadaTabelIII.Berdasarkan datanilai ketidakpastian baku yang
diperoleh, selanjutnya dihitung ketidakpastiangabungan. Ketidakpastian gabungan yang
diperoleh sebesar µg = 7,09 x 10 -1mg/5mL mg/5mL.Tahap selanjutnya perhitungan
ketidakpastian diperluas. Ketidakpastian diperluas (U) merupakanhasil perkalian antara
ketidakpastian gabungan (µg) dan faktor pencakupan (k), k bernilai 2 yangartinya tingkat
kepercayaan yang ditetapkan sebesar 95 %[8]. Nilai ketidakpastian diperluas yangdiperoleh
sebesar mg/5mL, sehingga dapat dituliskan hasil penetapan kadar ammonium
kloridadalamsampelobatbatukhitamsebesar(113,6153±1,42)mg/5mL

TABELIII.DataestimasiketidakpastianpengukurankadarNH4Cldalamobatbatukhitam
Sumber Nilaiketidakpastian Ketidakpastianbak Ketidakpastianrelati
ketidakpastia u f
n
Titrasi 0,004984319mg/5mL 3,27x10-1mg/5mL 2,88x10-03
StandardisasiAgNO3 0,05 mL 4,86x10-4mL 5,30x10-03
Neraca 5,477x10-5g 3,16x10-5g 6,32x10-06
-2
Buret25mL 0,06mL 3,46x10 mL 1,39x10-03
-4
Pipet 1mL 0,0013mL 7,51x10 mL 7,51x10-04
Pipet10mL 0,005mL 2,89x10-3mL 2,89x10-04
-3
Labutakar50mL 0,01mL 5,77x10 mL 1,15x10-04
µgabungan 7,09x10-1mg/5mL
µdiperluas 1,42mg/5mL

Berdasarkandataestimasiketidakpastianpengukurandiperolehinformasibahwakonstribusiterb
esar disumbang oleh pengulangan saat titrasi, sehingga untuk meminimalkan
ketidakpastianpengukuransaatpengulangantitrasiharusdilakukanolehanalisyangkompeten.

4.KESIMPULAN
Validasi metode penentuan amonium klorida dalam sampel obat batuk hitam telah
dilakukan.Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian parameter uji validasi untuk
akurasi, ripitabilitas(%RSD), presisi antara(%RSD), linearitas(R 2) dan estimasi
ketidakpastian pengukuran secaraberurutan yaitu sebesar 100-105%; 0,5-3,4%; 6,58%;
0,9985 dan 1,42 mg/5mL sehingga dapatdisimpulkan bahwa metode penentuan amonium
klorida dalam obat batuk hitam
menggunakanmetodetitrasiargentometribelumcukupbuktiuntukdinyatakanvalidkarenapresis
iatauketerulanganbelummemenuhisyaratkeberterimaan.
Daftar Pustaka

[1] KepalaBadanPengawasanObatdanMakananRepublikIndonesia,“FarmakopeIndonesia
EdisiV”,Jakarta:MenteriKesehatanRepublikIndonesia,2012.

[2]
G.L.,Gandjar,andA.,Rohman,“KimiaFarmasiAnalisis”,Yogyakarta:PustakaPelajar,200
9.

[3] M., Kazusaki, S., Ueda, N.,Takeuchi, and Y., Ohgami, “Validation of analytical
proceduresbyhigh−performanceliquidchromatographyforpharmaceuticalanalysis,”Ch
romatography,vol.33,no.2,pp.65–73,2012.

Anda mungkin juga menyukai