I. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar formalin pada sampel tahu dan ikan asin dengan metode
asidimetri titrasi kembali.
V. CARA KERJA
A. Standarisasi Larutan NaOH 1,0000 N dengan Baku Primer Larutan
H2C2O4.2H2O 1,0000 N
1. Masukkan larutan NaOH ke dalam buret dengan menggunakan corong
hingga skala batas volume 00,00 ml. Jangan lupa memperhatikan miniskus
larutan. Karena larutan NaOH merupakan larutan tidak berwarna maka
miniskus yang digunakan adalah miniskus dasar atau bawah.
2. Dipipet 10,0 ml larutan H2C2O4.2H2O kemudian masukkan ke dalam labu
erlenmeyer volume 250 ml.
3. Ditambahkan dengan aquadest 25 ml.
4. Tambahkan 3 sampai 5 tetes indikator Phenol Phtalein dengan menggunakan
pipet tetes.
5. Titrasi larutan H2C2O4.2H2O dengan larutan NaOH hingga larutan berubah
warna menjadi merah muda (end point) kemudian hentikan titrasi.
6. Hitung normalitas larutan NaOH tersebut.
B. Standarisasi Larutan H2SO4 1,0000 N dengan Larutan NaOH
1. Dipipet 10,0 ml larutan Asam Sulfat dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
2. Tambahkan 25 ml aquadest.
3. Ditambahkan 3-4 tetes indicator phenol phtalein.
4. Dititrasi dengan larutan NaOH sampai end point.
5. Dihitung normalitas Asam Sulfat tesebut.
C. Penetapan Kadar
1. Ditimbang secara seksama 3 g sample yang mengandung formalin.
2. Dilarutkan dalam labu erlenmeyer dan ditambahkan 25 ml H2O2 3%.
3. Ditambahkan 25,0 ml NaOH 1 N dan panaskan selama 15 menit di dalam
waterbath sambil ditutup dengan corong.
4. Ditambahkan 3-5 tetes indikator BTB.
5. Dititrasi sampel dengan larutan Asam Sulfat sampai end point larutan
berubah dari biru menjadi kuning.
6. Hitung kadar formalin pada sampel.
3
0,3169
= 63 x 0,05
= 0,1006 N
N 1 xV 1
Normalitas NaOH (N2) = Vt
N . NaOH x Vt . NaOH
Normalitas H2SO4 = 10,0 mL
%Formalin =
{ ( ml NaOHxN . NaOH ) ( ml H 2 SO 4 xNH 2 SO 4 ) }x 30,03 x 100
w(mg)
Keterangan :
N1 : Normalitas larutan baku primer (Asam Oksalat)
W : Penimbangan lar. Baku primer (Asam Oksalat)
BE : Berat ekivalen (asam Oksalat) = 63
V : Volume larutan baku primer yang dibuat (dalam Liter)
N2 : Normalitas larutan baku sekunder (NaOH)
VII. DATA PERCOBAAN
A. Data titrasi standarisasi larutan NaOH dengan Asam oksalat.2H2O 1,0000 N
No Berat spl ditimbang (gr) Pembacaan buret (ml) Volume Titrasi (ml)
1 3,0917 0,00 19,00 19.00
2 3,0130 19,10 37,90 18,80
3 3,0217 0,00 19,00 19,00
No Berat spl ditimbang (gr) Pembacaan buret (ml) Volume Titrasi (ml)
1 3,1508 0,00 19,80 19,80
2 3,1884 19,80 38,80 19,00
4
VIII. PERHITUNGAN
1. Normalitas larutan baku primer (Asam Oksalat)
Dik : berat penimbangan Asam Oksalat = 6,3163 gram
Dibuat dalam 100 ml (0,1 L)
BE As. Oksalat = 63
Dit : Normalitas Asam Oksalat . . . ?
Jawab : Normalitas Asam Oksalat (H2C2O4)
W
Normalitas (H2C2O4) = BE x V ( L )
6,3163
= 63 x 0,1
= 1,0026 N
5
2. Normalitas larutan baku sekunder (NaOH)
Dik : Volume titrasi rata-rata (standarisasi) = 9,50 ml
Dit : Normalitas rata-rata . . . ?
Jawab : Normalitas rata-rata ( NaOH)
N 1 xV 1
Normalitas ( NaOH) = Vt
1,0026 x 10,0
= 9,50
= 1,0553 N
3. Normalitas larutan H2SO4
Dik : Volume titrasi rata-rata (standarisasi) = 13,23 ml
Normalitas NaOH = 1,0553 N
Dit : Normalitas rata-rata . . . ?
Jawab : Normalitas rata-rata (H2SO4 )
N . NaOH x Vt . NaOH
Normalitas (H2SO4) = 10,0 mL
1,0553 x 13,23
= 10,0
= 1,3962 N
%Formalin 1 =
{ ( ml NaOHxN . NaOH ) ( ml H 2 SO 4 xN . H 2 SO 4 ) } x 30,03 x 100
w(mg)
= - 0,14 %
%Formalin 2 =
{ ( ml NaOHxN . NaOH ) ( ml H 2 SO 4 xN . H 2 SO 4 ) } x 30,03 x 100
w(mg)
= - 0,14 %
= - 0,05 %
%Formalin 1 =
{ ( ml NaOHxN . NaOH ) ( ml H 2 SO 4 xN . H 2 SO 4 ) } x 30,03 x 100
w(mg )
= - 1,2 %
%Formalin 2 =
{ ( ml NaOHxN . NaOH ) ( ml H 2 SO 4 xN . H 2 SO 4 ) } x 30,03 x 100
w(mg )
7
{ ( 26,3825 )( 26,5278 ) } x 30,03 x 100
= 3188,4
(1,2 ) +(0,14 )
% Formalin rata-rata = 2
= - 0,67 %
IX. PERSYARATAN
Kadar Formalin = 0 % (tidak ada)
B. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan perhitungan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada sampel
tahu dan ikan asin tidak terdapat formalin.
XI. PEMBAHASAN
Dari yang kita ketahui bahwa tahu merupakan salah satu makanan yang sering
kita konsumsi baik pada campuran sayur maupun pada lauk pauk. Tahu sama halnya
seperti tempe yang mungkin sudah menjadi salah satu lauk pokok.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian untuk mengidentifikasi dan
menentukan kadar formalin dari suatu sample. Pada pengujian ini dilakukan uji pada 2
sampel yaitu pada tahu dan ikan asin.
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa sampel tahu dan ikan asin
tersebut tidak mengandung formalin sama sekali karena kada formalin pada sampel
tesebut yaitu sebagai berikut:
1. Sampel tahu : - 0,05 % (tidak mengandung formalin)
2. Sampel ikan asin : - 0,67 (tidak mengandung formalin)
Berikut adalah ciri-ciri tahu yang mengandung formalin, yaitu :
1. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan sampai 15 hari
pada suhu lemari es (100C).
2. Tahu terlampau keras namun tidak padat .
8
3. bau agak menyengat
XII. DOKUMENTASI
A. Standarisasi
9
Sebelum titrasi Penambahan indikator Setelah titrasi
10