Anda di halaman 1dari 12

Pembuatan Larutan Volumetrik,

Larutan Pereaksi dan Larutan


Indikator

I. Tujuan
Menetapkan cara pembuatan larutan volumetrik, larutan pereaksi, dan larutan indikator
yang dibutuhkan untuk analisa di laboratorium.

II. Penanggung jawab


QC Supervisor.

III. Pelaksana
QA-QC Analis.

IV. Prosedur
A. Pembuatan Larutan Volumetrik.
1. AgNO3 0,1N (LV)
Pembuatan
Larutkan ± 17.5 gram perak nitrat P dalam 1000 ml
aquadem Pembakuan
Timbang seksama ± 100 mg natrium klorida P, yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu
110 °C selama 2 jam, tambahkan 5 ml air, dan tambahkan 5 ml asam asetat P, 50 ml metanol P
dan 3 tetes eosin. Titrasi dengan larutan perak nitrat 0.1 N.

2. Ammonium tiosianat 0,1


N Pembuatan
Larutkan ± 8 g ammonium tiosianat P dalam 1000 ml
air Pembakuan :
Ukur seksama ± 30 ml perak nitrat 0,1 N LV, masukkan ke dalam labu bersumbat kaca.
Encerkan dengan 50 ml air, kemudian tambahkan 2 ml asam nitrat P dan 2 ml besi (III)
amonium sulfat LP, titrasi dengan larutan ammonium tiosianat hingga terjadi warna pertama
coklat merah. Hitung normalitas larutan. Jika diinginkan, ammonium tiosianat 0,1 N dapat
diganti dengan kalium tiosianat 0,1 N, pada berbagai pengujian dan penetapan kadar.

Tiap 1000 ml larutan mengandung 7,612 g (BM = 76,12)

3. Asam klorida 1 N
Pembuatan :
Encerkan 85 ml asam klorida P dengan aquadem hingga 1000 ml.
Pembakuan :
o
Timbang 1,5 g baku primer natrium karbonat anhidrat yang telah dipanaskan pada suhu 270 C
selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml aquadem dan tambahakan 2 tetes merah metil LP.
Tambahkan asam perlahan dari buret sambil diaduk hingga larutan berwarna merah muda
pucat. Panaskan larutan hingga mendidih,dinginkan dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga
mendidih, dan titrasi lagi bila perlu hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan
pendidihan lebih lanjut. Hitung normalitas larutan.

1 ml asam klorida 1N setara dengan 52,99 mg natrium karbonat anhidrat

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :


Adhi Prastyo Liliani Liliani / Budi Raharja

( QC Supervisor) ( PJQ QA-QC ) ( QC Manager )


Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)

Berlaku hingga : 01 Desember 2014


Halaman : 1 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

4. Asam klorida methanol 0,5


N Pembuatan :
Kedalam labu ukur 1000 ml yang berisi 40 ml air, tambahkan perlahan-lahan 43 ml asam
klorida P. Dinginkan, dan tambahkan metanol P sampai tanda.
Pembakutan:
Timbang seksama lebih kurang 800 mg baku primer natrium karbonat anhidrat yang
sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 270 C selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml air dan
tambahkan 2 tetes merah metil LP. Tambahkan asam perlahan-lahan dari buret sambil diaduk
hingga larutan berwarna merah muda pucat. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan dan
lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi lagi bila perlu hingga warna merah
muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut. Hitung normalitas larutan.

Tiap 1000 ml larutan mengandung 18,23 g HCl

5. Asam sulfat 1
N Pembuatan :
Tambahkan hati-hati dengan pengadukan, 30 ml asam sulfat P pada lebih kurang 1020 ml
aquadem, biarkan dingin hingga suhu 25oC
Pembakuan:
o
Timbang 1,5 g baku primer natrium karbonat anhidrat yang telah dipanaskan pada suhu 270 C
selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml aquadem dan tambahakan 2 tetes merah metil LP.
Tambahkan asam perlahan dari buret sambil diaduk hingga larutan berwarna merah muda

6. Asam sulfat etanol 0,5


N Pembuatan :
Tambahkan hati-hati dengan pengadukan, 13,9 ml asam sulfat P pada sejumlah etanol absolut
P secukupnya hingga 1000 ml.

Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 800 mg baku primer natrium karbonat anhidrat yang
sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 270 C selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml air dan
tambahkan 2 tetes merah metil LP. Tambahkan asam perlahan-lahan dari buret sambil diaduk
hingga mendiidh, dinginkan, dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi
lagi bila perlu hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut.
Hitung normalitas larutan.

7. Asam perklorat 0,1


N Pembuatan :
Campur 8,5 ml asam perklorat P dengan 500 ml asam asetat glasial P dan 21 ml asetat
anhidrat P, dinginkan dan tambahkan asam asetat glasial P secukupnya hingga 1000 ml.

Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 700 mg kalium biftalat P yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu 120 C selama 2 jam, dan larutkan dalam 50 ml asam asetat glasial P dalam labu
250 ml. Tambahkan 2 tetes kristal violet LP dan titrasi dengan asam perklorat sampai warna
ungu berubah menjadi hijau biru. Lakukan penetapan blangko. Hitung normalitas larutan.

Tiap ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 20,42 mg kalium biftalat

8. Asam nitrat 1
N Pembuatan :
Encerkan 68 ml asam nitrat P dengan aquadem hingga 1000 ml

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 2 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

Pembakuan :
Timbang 2 g natrium karbonat anhidrat P, larutkan dalam 50 ml aquadem dan titrasi dengan
larutan asam nitrat menggunakan indikator jingga metil LP hingga larutan berwarna kuning
kemerahan. Didihkan 2 menit,larutan kembali berwarna kuning,dinginkan dan lanjutkan titrasi
hingga terjadi kembali warna kuning kemerahan. Hitung normalitas larutan.

9. Barium klorida 0,1


M Pembuatan :
Larutkan 24,4 g barium klorida P dalam air secukupnya hingga 1000 ml.

Pembakuan :
Pipet 10 ml larutan, tambahkan 60 ml air, 3 ml amonium hidroksida P dan 0,5 -1 mg
metaftalein P sebagai indikator dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV. Pada waktu
larutan mulai tidak berwarna, tambahkan 50 ml etanol P dan titrasi hingga larutan tidak
berwarna. Hitung molaritas larutan.

Tiap 1 ml dinatrium edetat 0,1 M setara dengan 24,43 mg BaCl2.2H2O

10. Besi (III) ammonium sulfat


0,1N Pembuatan ;
Larutkan 50 g besi (III) ammonium sulfat P dalam campuran 300 ml aquadem dengan 6 ml
asam sulfat P, encerkan dengan aquadem hingga 1000 ml.
Pembakuan;
Ukur seksama 40 ml larutan, masukan kedalam labu bersumbat kaca, tambahkan 5 ml asam
klorida P, campur dan tambahkan 3 g kalium iodida P dalam 10 ml aquadem. Tutup biarkan 10
menit, kemudian titrasi iodium yang dibebaskan dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV, tambahkan
indikator 3 ml kanji LP menjelang titik akhir. Lakukan penetapan blanko. Hitung normalitas
larutan.

11. Cerium (IV) sulfat 0,1 N


(LV) Pembuatan :
Larutkan 59 g serium (IV) ammonium nitrat kedalam gelas piala, tambahkan 31 ml asam sulfat ,
campur dan tambahkan air 20 ml secara hati-hati, aduk hingga larut sempurna dan bairkan
semalam, kemudian encerkan dengan air hingga 1000 ml
Pembakuan:
o
Timbang 200 mg arsen trioksida P yang sudah dikeringkan pada suhu 105 C selama 1 jam,dan
pindahkan ke erlenmeyer 500 ml. Cuci dinding sebelah dalam labu dengan 25 ml larutan
natrium hidroksida P (2 dalam 25), goyangkan sampai larut, tambahkan 100 ml aquadem dan
campur. Tambahakan 10 ml larutan asam sulfat P (1 dalam 3) kemudian tambahkan 2 tetes
masing-masing ortofenantrolin LP dan larutan osmium tetroksida P dalam asam sulfat 0,1N (1
dalam 400), kemudian titrasi perlahan dengan larutan serium (IV) sulfat hingga warna merah
mudaberubah menjadi biru pucat. Hitung normalitas larutan.

12. EDTA 0,1 M (LV)


Pembuatan :
Larutkan 37.2 g dinatrium etilendiaminatetraasetat P dalam aquadem hingga 1000 ml
Pembakuan :
Timbang ± 400 mg baku selometrik kalsium karbonat P yang telah dikeringkan pd suhu 110 °C
selama 2 jam dalam erlenmeyer dan didinginkan (desikator) , + 10 ml air dan goyangkan
terbentuk bubur,+ 2 ml HCl encer P, + air hingga kurang 100 ml. Aduk dgn magnetic strirer,+ 30
ml lar dinatrium EDTA melalui buret,+15 ml natrium hidroksida LP dan 300 mg indikator biru
hidroksinaftol P, titrasi dgn larutan dinatrium EDTA titik akhir warna bir. Hitung molaritas larutan
dgn rumus :W/100.09V

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 3 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

13. Iod 0,1 N


Pembuatan :
larutkan 14g iodium p dalam lariutan 36 kalium iodida P dalam 100ml air, tambahkan 3 tetes
asam klorida p, encerkan dengan air hingga 1000ml
Pembakuan :
timbang 150mg arsen trioksida p yg telah dikeringkan pada suhu 105 oC selama 1 jam, larutkan
dalam 20 ml natrium hidroksida 1N. Encerkan dg 40ml air,tambahkan 2 tetes jingga methyl LP,
kemudian asam khlorida P encer hingga warna kuning berubah menjadi merah muda.
Tambahkan 2 g natrium bikarbonat P, encerkan dg 50ml air dan tambahkan 3ml kanji LP.
Secara perlahan tambahkan lar iodium dr buret hingga terjadi warna biru yg mantap. Hitung
normalitasnya.

Tiap 1 ml iodium 0,1 N setara dengan 4,946 mg arsen trioksida

14. Kalium hidroksida


1N Pembuatan :
Larutkan 68g kalium hydroxide P dalam 950ml aquadem. Tambahkan larutan barium
hidroksiida P jenuh yg dibuat fresh. Kocok campuran dg seksama dan biarkan semalam
dengan botol tersumbat. Tuang cairan jernih yang terbentuk
Pembakuan :
o
Timbang 5g kalium biftalat P yang sudah dikeringkan pada suhu 120 C selam 2 jam, larutkan
dalam 75ml air bebas CO 2. Tambahkan 2 tetes phenol ptalein ind. Dan titrasi dengan larutan
kalium hidroksida hingga terjadi warna merah muda yg mantap.

15. Kalium hidroksida etanol 0,5


N Pembuatan :
Larutkan lebih kurang 34 g kalium hidroksida P dalam 20 ml air dan tambahkan etanol bebas
aldehid P hingga 1000 ml. Biarkan larutan dalam botol tertutup rapat selama 24 jam. Kemudian
enaptuangkan beningan secara cepat ke dalam botol yang sesuai , bertutup rapat.

Pembakuan :
Ukur seksama 25 ml asam klorida 0,5 N LV, encerkan dengan 50 ml air, tambahkan 2 tetes
fenolftalein LP, dan titrasi dengan larutan kalium hidroksida etanol hingga terjadi warna merah
muda pucat yang mantap. Hitung normalitas larutan.

16. Kalium hidroksida methanol 0,1


N Pembuatan :
Larutkan lebih kurang 6,8 g kalium hidroksida P dalam 4 ml air, dan tambahkan metanol P
hingga 1000 ml. Biarkan larutan dalam botol tertutup rapat selama 24 jam, kemudian
enaptuangkan beningan secara cepat ke dalam botol yang sesuai, bertutup rapat.

Pembakuan :
Ukur seksama lebih kurang 25 ml asam klorida 0,1 N LV. Encerkan dengan 50 ml air,
tambahkan 2 tetes fenolftalein LP, dan titrasi dengan larutan kalium hidroksida metanol hingga
terjadi warna merah muda pucat yang mantap. Hitung normalitas larutan.

17. Kalium iodat 0,05 M


Pembuatan :
Larutkan 10,700 g kalium iodat P yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 110 0C
sampai bobot tetap dalam air hingga 1000 ml.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 4 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

18. Kalium permanganat


0,1N Pembuatan :
Larutkan 3,3g kalium permanganat P dalam 1000ml air dalam labu, didihkan selama 15menit.
Tutup labu,biarkan selama 2 hari,saring melalui penyaring kaca masir dg wol kaca.
Pembakuan :
Timbang 200mg natrium oksalat P yg telah dikeringkan pada suhu 110 oC hingga bobot tetap,dan
larutkan dalam 250 ml air. Tambahkan 7ml asam sulfat P,panaskan hingga suhu 70 oC dan
tambahkan perlahan larutan kalium permanganat dari buret sambil diaduk hingga terjadi
warna merah muda pucat yang mantap selama 15 detik. Suhu larutan slama titrasi tdk kurang
dari 60oC. 1ml kalium permanganat 0,1N setara dg 6,7mg natrium oksalat.

19. Na2S2O3 0,1 N


(LV) Pembuatan :
Larutkan 26g natrium tiosulfat P dan 200mg natrium karbonat dalam air yang telah dididihkan
dan didinginkan,hingga 1000ml
Pembakuan :
o
Timbang 210mg kalium bikromat yang telh dikeringkan pada suhu 120 C selama 4 jam,
larutkan dengan aquademin 100 dalam labu bersumbat kaca 500ml. Setelah larut tambahkan
dengan cepat 3g kalium iodidaP, 2g natrium bikarbonat P dan 5ml asam klorida P. Tutp
labu,goyangkan hingga tercampur,biarkan ditempat gelam selama 10menit. Bilas tutup dan
labu sebelah dalam dengan aquadem dan titrasi dengan larutan natrium tiosulfat hingga warna
hijau kekuningan. Tambahkan 3ml kanji L dan lanjutkan titrasi sampai warna biru terang hilang.
1ml tiosulfat0,1N setara dgn 4,903 mg kalium bikromat.

20. Na EDTA 0.05 M


Pembuatan :
Larutkan 18,6g dinatrium etilendiaminatetraasetat P dalam 1000ml aquadem
Pembakuan :
o
Timbang 200mg kalsium karbonat P yang sebelumnya telah dikeringkan suhu 110 C selam
2jam dan didinginkan masukkan kedalam gelas piala 400ml, tambahkan 10ml aquadem dan
digoyang agar larut. Tutup gelas piala dengan kaca arloji dan masukkan 2ml asamklorida encer
P dengan pipet, goyangkan agar larut. Cuci dinding gelas piala,pipet dan kaca arloji dengan
aquadem daencerkan dengan aquadem hingga 100ml. Aduk dengan magnetik stirrer,
tambahkan 30ml larutan NaEDTA melalui buret 50ml. Tambahkan 15ml NaOH LP dan 300 mg
indikator biru hidroksinaftol, dan lanjutkan titrasi hingga terjadi warna biru.M= W/100,09V

21. NaOH 1 N
Pembuatan :
Larutkan 40 g natrium hidroksida P dalam 150ml air bebas CO 2, dinginkan larutan hingga suhu
kamar, tambahkan aquadem hingga 1000 ml
Pembakuan :
o
Timbang 5 g kalium biftalat P yang sudah dikeringkan pada suhu 120 C selam 2 jam, larutkan
dalam 75 ml air bebas CO2. Tambahkan 2 tetes phenol ptalein ind. Dan titrasi dengan larutan
NaOH hingga terjadi warna merah muda yg mantap.

22. NaOH etanol 0,1


N Pembuatan :
Larutkan 4,2 g natrium hidroksida P dalam etanol bebas aldehida P, hingga 1000 ml. Biarkan
larutan selama 24 jam, enap tuangkan beningan.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 5 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 200 mg asam benzoat P, larutkan dalam campuran 10 ml
etanol P dan 2 ml air, titrasi dengan larutan natrium hidroksida etanol 0,1 N LV menggunakan
indikator timolftalein LP. Hitung normalitas larutan larutan.
1 ml natrium hidroksida etanol 0,1 N setara dengan 12,21 mg asam benzoat.

23. Natrium nitrit 0,1


M Pembuatan :
Larutkan 7,5 g natrium nitrit P dalam air hingga 1000
ml Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 500 mg sulfanilamida BPFI yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu 105 0C selama 3 jam dan masukkan ke dalam gelas piala yang sesuai. Tambahkan
20 ml asam klorida P dan 50 ml air, aduk sampai larut, dan dinginkan hingga suhu 15 0C.
0
Pertahankan suhu pada lebih kurang 15 C, titrasi perlahan-lahan dengan larutan natrium nitrit,
tempatkan ujung buret di bawah permukaan larutan untuk menghindari oksidasi natrium nitrit
oleh udara, aduk larutan hati-hati dengan pengaduk magnetik, tetapi hindari penarikan udara
oleh putaran di bawah permukaan. Gunakan indikator seperti tertera pada masing-masing
monografi, atau jika digunakan prosedur potensiometrik, tentukan titik akhir secara
potensiometrik, menggunakan elektrode kalomel-platina atau platina-platina. Nila titrasi berada
dalam 1 ml sebelum titik akhir, tambahkan titran dalam bagian 0,1 ml dan biarkan 1 menit di
antara penambahan. Hitung molaritas larutan.

Tiap ml natrium nitrit 0,1000 M setara dengan 17,22 mg sulfanilamida

24. Raksa (II) nitrate 0,1


N Pembuatan :
Larutkan 6,85 g raksa (II) nitrat P dalam air yang mengandung 10 ml asam nitrat 2 N dan
encerkan dengan air hingga 1000 ml.

Pembakun :
Pipet 25 ml larutan, tambahkan 100 mg jingga xilenol campur P dan 2 g hexamin P dan titrasi
dengan dinatrium edetat 0,02 M LV hingga terjadi titik akhir warna kuning. Hitung molaritas
larutan

1 ml larutan dinatrium edetat 0,02 M setara dengan 6,493 mg Hg(NO3)2


25. Tembaga (II) sulfat 0,02 M
Pembuatan :
Larutkan 5,0 g tembaga (II) sulfat P dalam air dan encerkan dengan air hingga 1000 ml.

Pembakuan :
Pipet 20 ml larutan, tambahkan 2 g natrium asetat P dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,02 M
LV menggunakan indikator 0,1 ml larutan piridilazonaftol P 0,1 % dalam etanol mutlak P,
hingga warna larutan berubah dari biru ungu menjadi hijau jamrud. Titrasi perlahan-lahan
hingga titik akhir. Hitung molaritas larutan.

1 ml dinatrium edetat 0,02 M setara dengan 4,994 mg CuSO4.5H2O

26. Timbal (II) nitrat 0,05


M Pembuatan :
Larutkan 16,5 g timbal (II) nitrat P dalam air hingga 1000 ml.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 6 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

Pembakuan :
Pipet 50 ml larutan, tambahkan 50 mg jingga xilenol campur P dan heksamina P secukupnya
hingga terjadi warna merah muda ungu dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV hingga
terjadi titik akhir warna kuning muda. Hitung molaritas larutan.

27. ZnSO4 0,05M (LV)


Pembuatan :
Larutkan 14,4g zink sulfat P dalam 1000 ml aquadem.
Pembakuan :
Ukur seksama 10ml dinatrium EDTA 0,05 M (LV), masukkan kedalam labu erlenmeyer 125ml
dan tambahkan bertutur-turut dapar asam asetamonium asetatLP, 50ml etanol P dan 2ml
ditizon LP. Titrasi dg larutan zink sulfat hingga terjadi warna merah muda terang

B. Pembuatan Larutan Pereaksi.

1. Alkali Iodida
Larutkan 50 g NaOH dan 15 g KI dalam aquademin hingga volume 100 ml. Tambahkan 1 g
Na Azida yang dilarutkan dalam 4 ml aquademin

2. Ammonium molibdato 10%


Larutkan 6.5 g asam molibdat P yang diserbuk halus dalam campuran 14 ml air dan 14.5 ml
ammonium hidroksida P. dinginkan kedalam campuran 32 ml asam nitrat dan 40 ml air
dingin.diamkan selama 48 jam kemudian saring

3. Ammonia LP
Encerkan 40 ml amonia P (25%) dengan aquadem hingga 100 ml.

4. Ammonium oksalate 3,5%


Larutkan 3.5 g ammonium oksalat P dalam 1000 ml aquadem

5. Ammonium carbonate 0,6%


Larutkan 0.6 g ammonium carbonat dan 0.6 ml ammonia dalam 100 ml aquadem

6. Ammonium hidroksida 4M
Encerkan 296.3ml ammonium hidroksida P dengan aquadem hingga 1000ml

7. Asam chlorida 10%


Encerkan 27.7 ml asam klorida pekat ( 36.5%) dengan aquadem hingga 100ml

8. Ammonium klorida 10%


Larutkan 10g ammonium klorida P dalam 100 ml aquadem.

9. Amylum 0,5%
Larutkan 500 mg amylum dalam 5 ml aquadem hangat, tambahkan aquadem hingga 100 ml

10. Amonium karbonat


Larutkan 20 g amonium karbonat P dan 20 ml amonia P dalam air hingga 100 ml.

11. Ammonium tiosianat (8%)


Timbang 8 g NH4SCN, larutkan dalam aquadem hingga 100 ml.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 7 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

12. Atimon triklorida P


Larutkan 20 g SbCl3 dalam kloroform hingga 100 ml.

13. Asam asetat glasial 36%


Encerkan 36.18 ml asam asetat glacial dengan aquadem hingga 100 ml.

14. Asam asetat glacial 3 %


Encerkan 3 ml asam asetat glacial (99.5%) dengan aquadem hingga 100 ml

15. Asam asetat anhydrate 10%


Encerkan 10 ml asam asetat anhidrat dengan aquadem hingga 100ml.

16. Asam borat 2%


Larutkan 5g asam borat P dalam campuran 20ml air dan 20ml etanol mutlak, encerkan
dengan etanol mutlak hingga 250ml.

17. Asam nitrat 10%


Encerkan 105ml asam nitrat P dengan aquademin hingga 100ml.

18. Asam oksalate 6,3%


Larutkan 6.3 g asam oksalat dalam 100 ml aquadem

19. Asam phospat 30%


Encerkan 34 ml asam phospat pekat (88%) dengan aquadem hingga 100 ml.

20. Asam pospat 1 : 20


Encerkan 4,8ml asam orthophospat dengan aquademin hingga volume 100ml.

21. Asam sulfat 8 N bebas organik


Encerkan 228,6ml Asam sulfat P dengan aquadem yang sudah dipanaskan dan didinginkan
hingga 1000ml

22. Asam sulfat 10%


Encerkan 10.2 ml asam sulfat pekat (98%)dengan aquadem hingga 100 ml.

23. Asam sulfat 0,02N


Encerkan 0.5 ml asam sulfat pekat (98%) dengan aquadem hingga 1000 ml.

24. Asam tartrat 15%


Larutkan 15 g asam tartrat dalam 100 ml aquadem.

25. Barium klorida 12%


Larutkan 12 g barium klorida P dalam 100 ml aquadem hangat.

26. Butanol Jenuh


Encerkan 70 ml 1-Butanol dengan 30 ml aquadem, kemudian shaker selama 1 jam dengan
kecepatan 180 rpm

27. Buffer ammonium (salmiak)


Larutkan 67.5 g ammonium klorida P dalam aquadem, tambahkan 570 ml ammonium
hidroksida P, encerkan dengan air hingga 1000 ml

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 8 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

28. Buffer NH4 asetat (lar dapar)


Larutkan 77.1 g ammonium asetat P dalam aquadem, tambahkan 57 ml asam asetat glasial
P dan encerkan dengan aquadem hingga 1000 ml
29 Besi (III) chloride (9%)
Larutkan 9g FeCl3 dalam 100 ml aquadem.

30. Besi (II) sulfat


Larutkan 8g FeSO4 kedalam 100l aquadem yang baru dididihkan lalau didinginkan

31. Calcium chlorida 10%


Larutkan 10 g kalsium klorida P dalam 100 ml aquadem.

32. Cobalt chlorida 10%


Larutkan 10 g kobalt klorida dalam 5 ml asam klorida P dan aquadem secukupnya hingga
100 ml

33. Cupri sulfat 12,5%


Larutkan 12.5 g hablur jernih besi (III) sulfat P dalam lebih kurang 100 ml aquadem yang
baru didihkan dan didinginkan.

34. CuSO4 12,5%


Larutkan 12.5 g hablur jernih besi (II) sulfat P dalam lebih kurang 100 ml aquadem yang
baru didihkan dan didinginkan.

35. Diphenylamin 0.5 %


Larutkan 0.5 g diphenylamin P dalam 100 ml asam sulfat p (larutan harus tidak berwarna)

36. DAB HCl


Larutkan 1 g Dimethylamino benzealdehyde dalam 100 ml HCl 0,4 N.

37. EDTA 0,05M (LP)


Larutkan 18.6 g dinatrium etilendiaminatetraasetat P dalam 1000 ml aquadem.

38. FAS 0,5N


Larutkan 160 mg besi (III) ammonium sulfat + 1 ml HCl 1 N, add hingga 100 ml dengan air

39. Fehling A
Larutkan 34,64g Cu SO4 dalam campuran 0,5ml H2 SO4 P, tambahkan aquadem sampai
500ml.

40. Fehling B
Larutkan 17,6g Kalium tartrat dan 77g NaOH dalam 500 ml aquadem.

41. Hydrogen peroxide 2%


Encerkan 10ml hidrogen peroxide dengan aquademin hingga 100ml

42. Hydroxynaftol blue 0,1N


Larutkan 3,9g hidroxynaftol blue P dalam 1000 ml aquadem.

43. Kristal violet


Larutkan 100mg kristal violet P dalam 10 ml asam asetat glasial.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 9 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

44. Kuning titan 0,05%


Larutkan 50mg kuning titan dalam 100 ml aquadem

45. Kloraldidrat
Timbang 50 mg kloraldidrat P kedalam campuran 15 ml aquadem dan 10 ml gliserin.
46. Larutan Luff
Larutkan 2,5g CuSO4.5H2O dan 5g asam sitrat dalam 50ml aquadem. Timbang 14,4g
Na2CO3 anhydrat, larutkan dalam 20ml aquadem. Larutan asam sitrat ditambahkan sedikit
demi sedikit kedalam larutan Na2CO3, lalu encerkan hingga 100ml dengan aquadem.

47. MnSO4 10%


Larutkan 10g mangan sulfat P dalam 100 ml aquadem.

48. 1-Naftol encer.


Larutkan 10 mg 1-naftol P dalam 3 ml NaOH 15% dan encerkan dengan aquadem
hingga 100 ml.

49. Na nitroprusid
Larutkan 1 g na nitroprudi dan 1 g Na2CO3 dalam 100 ml aquadem.

50. Na2HPO4 0.05 M


Larutkan 7,098 g dinatrium hidrogen fosfat anhidrat dalam 1000 ml aquadem

51. Na bisulfit 1 %
Larutkan 10g natrium bisulfit P dalam 30ml aquadem, larutan dibuat segar.

52. Na sitrat 5%
Larutkan 5g natrium sitrat dalam 100 ml aquadem yang sudah dididihkan.

53. Na nitrat 10%


Encerkan 10 ml natrium nitrat dengan aquadem hingga 100 ml.

54. Na sulfide 10%


Larutkan 1 g natrium sulfida dalam 10 ml aquadem.
55. Potasium chlorida 15%
Larutkan 15g kalium klorida P 100 ml aquadem

56. Potasium chromat 5%


Larutkan 5g kalium kromat P dalam 100 ml aquadem.
57. Potasium dichromat 7,5%
Larutkan 7,5g kalium dikromat dalam 100 ml aquadem

58. Potasium ferricyanida 10%


Larutkan 1g kalium heksasianoferat (III) dalam 10 ml aquademin. Larutan dibuat segar

59. Potasium ferrocyanida 10%


Larutkan 1g kalium heksasianoferat (II) dalam 10 ml aquademin. Larutan dibuat segar
60. Potaium iodida 20%
Larutkan 16,5g kalium iodida P 100 ml aquadem, pada wadah botol coklat.

61. Potasium klorida 75%


Larutkan 7.5 g potasium klorida P dalam 100 ml aquadem hangat.
Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)
Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 10 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

62. Potasium asetat 10%


Larutkan 10 g kalium asetat P dalam 100 ml aquadem.

63. Raksa (II) klorida (6,5%)


Larutkan 6,5 g raksa (II) klorida P kedalam aquadem sampai dengan 100 ml.

64. Raksa (II) asetat (5%)


Larutkan 5 g raksa (II) asetat dalam asam asetat glacial hingga 100 ml.

65. Timbal (II) asetate 50%


Larutkan 9,5g timbal (II) asetat dalam 100 ml aquadem yang baru dididihkan.

66. Triple nitrit


Timbang 16,2 g Pb asetat- 9,1 g Cu asetat dan 20 g natrium nitrit, tambahkan 2 ml
asam asetat glacial, terakhir tambahkan aquadem sampai 150 ml.

67. Zink uranil asetat 8,5%


Larutkan 8,5g zink uranil asetat dalam 100 ml aquadem.

68. Zn acetate
Larutkan 10g zink acetat dalam 100 ml aquadem.

C. Larutan Indikator.

1 Bromcresol blue 0,1%


Larutkan 100 mg bromcresol blue dalam 100 ml etanol.

2 Bromthymol blue 0,1%


Larutkan 100 mg bromthymol blue dalam 100 ml etanol.

3 Brom phenol blue 0,1%


Larutkan 100 mg Brom phenol blue dalam 100 ml etanol.

4 Calcon karbonat
Campur 100 mg calcon karboksiat P dengan 10g Na2SO4 anhidrat P.

5 Dithizone
Larutkan 25.6 mg dithizone P dalam 100 ml etanol P

6 Eriokrom black T
Campur 1 g EBT (eriokrom black T) dengan 100 g NaCl

7 Jingga methyl
Larutkan 100 mg jingga methyl P dalam 100 ml aquadem, saring jika perlu.

8 Kristal violet LP
Larutkan 100 mg Kristal violet P dalam 10 ml asam asetat glacial

9 Kanji lender
Larutkan 500 mg kanji dalam 5 ml aquadem hangat, tambahkan aquadem hingga 100 ml.

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 11 / 12
Pembuatan Larutan Volumetrik,
Larutan Pereaksi dan Larutan
Indikator

10 Methylen blue
Larutkan 125 mg biru methylen blue dalam 100ml etanol P. Encerkan dengan etanol P
hingga 250ml.

11 Merah fenol
Larutkan 100 mg fenolsulfonftalein dlam 100 ml etanol, saring jika perlu.

12 Methyl orang 0,1%


Larutkan 100 mg methyl orange P dalam 100ml etanol

13 Methyl red 0,1%


Larutkan 100 mg methyl red P dalam 100 ml etanol.

14 Orto fenantrolin
Larutkan 700 mg besi (II) sulfat dalam 70 ml aquadem, tambahakan 1,5 g o-
fenantrolin. Encerkan

15 Phenol red 0,1%


Larutkan 100 mg phenol red P dalam 100 ml etanol P.

16 Phenol ptalein 0,1%


Larutkan 100 mg phenol ptalein P dalam 100 ml etanol P.

17 Potasium kromat
Larutkan 10 g potassium kromat dalam 100 ml aquadem.

18 Thymol blue 0,1%


Larutkan 100 mg thymol blue P dalam 100 ml etanol.

19 Thymolptalein
Timbang 100 mg thymolptalein P, larutkan dalam 100 ml etanol.

20 Tropeolin 0-0
Timbang 100 mg tropeolin 0-0, larutkan dalam 100 ml aquadem.

V. Dokumen Terkait :
1. PM-QA-0001 Prosedur Pemeriksaan dan Pengendalian Kualitas Produk
2. FO-QA-CA073 Larutan Volumetrik
3. FO-QA-CA072 Larutan Pereaksi
4. FO-QA-CA075 Larutan Indikator

Catatan Perubahan :
02. Perpanjangan ED WI dan penambahan dokumen terkait

Distribusi : - WI-QA-EA016 Rev.02 ( 01 Desember 2011)


Berlaku hingga : 01 Desember 2014
Halaman : 12 / 12

Anda mungkin juga menyukai