I. Tujuan
Menetapkan cara pembuatan larutan volumetrik, larutan pereaksi, dan larutan indikator
yang dibutuhkan untuk analisa di laboratorium.
III. Pelaksana
QA-QC Analis.
IV. Prosedur
A. Pembuatan Larutan Volumetrik.
1. AgNO3 0,1N (LV)
Pembuatan
Larutkan ± 17.5 gram perak nitrat P dalam 1000 ml
aquadem Pembakuan
Timbang seksama ± 100 mg natrium klorida P, yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu
110 °C selama 2 jam, tambahkan 5 ml air, dan tambahkan 5 ml asam asetat P, 50 ml metanol P
dan 3 tetes eosin. Titrasi dengan larutan perak nitrat 0.1 N.
3. Asam klorida 1 N
Pembuatan :
Encerkan 85 ml asam klorida P dengan aquadem hingga 1000 ml.
Pembakuan :
o
Timbang 1,5 g baku primer natrium karbonat anhidrat yang telah dipanaskan pada suhu 270 C
selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml aquadem dan tambahakan 2 tetes merah metil LP.
Tambahkan asam perlahan dari buret sambil diaduk hingga larutan berwarna merah muda
pucat. Panaskan larutan hingga mendidih,dinginkan dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga
mendidih, dan titrasi lagi bila perlu hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan
pendidihan lebih lanjut. Hitung normalitas larutan.
5. Asam sulfat 1
N Pembuatan :
Tambahkan hati-hati dengan pengadukan, 30 ml asam sulfat P pada lebih kurang 1020 ml
aquadem, biarkan dingin hingga suhu 25oC
Pembakuan:
o
Timbang 1,5 g baku primer natrium karbonat anhidrat yang telah dipanaskan pada suhu 270 C
selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml aquadem dan tambahakan 2 tetes merah metil LP.
Tambahkan asam perlahan dari buret sambil diaduk hingga larutan berwarna merah muda
Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 800 mg baku primer natrium karbonat anhidrat yang
sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 270 C selama 1 jam. Larutkan dalam 100 ml air dan
tambahkan 2 tetes merah metil LP. Tambahkan asam perlahan-lahan dari buret sambil diaduk
hingga mendiidh, dinginkan, dan lanjutkan titrasi. Panaskan lagi hingga mendidih, dan titrasi
lagi bila perlu hingga warna merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut.
Hitung normalitas larutan.
Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 700 mg kalium biftalat P yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu 120 C selama 2 jam, dan larutkan dalam 50 ml asam asetat glasial P dalam labu
250 ml. Tambahkan 2 tetes kristal violet LP dan titrasi dengan asam perklorat sampai warna
ungu berubah menjadi hijau biru. Lakukan penetapan blangko. Hitung normalitas larutan.
8. Asam nitrat 1
N Pembuatan :
Encerkan 68 ml asam nitrat P dengan aquadem hingga 1000 ml
Pembakuan :
Timbang 2 g natrium karbonat anhidrat P, larutkan dalam 50 ml aquadem dan titrasi dengan
larutan asam nitrat menggunakan indikator jingga metil LP hingga larutan berwarna kuning
kemerahan. Didihkan 2 menit,larutan kembali berwarna kuning,dinginkan dan lanjutkan titrasi
hingga terjadi kembali warna kuning kemerahan. Hitung normalitas larutan.
Pembakuan :
Pipet 10 ml larutan, tambahkan 60 ml air, 3 ml amonium hidroksida P dan 0,5 -1 mg
metaftalein P sebagai indikator dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV. Pada waktu
larutan mulai tidak berwarna, tambahkan 50 ml etanol P dan titrasi hingga larutan tidak
berwarna. Hitung molaritas larutan.
Pembakuan :
Ukur seksama 25 ml asam klorida 0,5 N LV, encerkan dengan 50 ml air, tambahkan 2 tetes
fenolftalein LP, dan titrasi dengan larutan kalium hidroksida etanol hingga terjadi warna merah
muda pucat yang mantap. Hitung normalitas larutan.
Pembakuan :
Ukur seksama lebih kurang 25 ml asam klorida 0,1 N LV. Encerkan dengan 50 ml air,
tambahkan 2 tetes fenolftalein LP, dan titrasi dengan larutan kalium hidroksida metanol hingga
terjadi warna merah muda pucat yang mantap. Hitung normalitas larutan.
21. NaOH 1 N
Pembuatan :
Larutkan 40 g natrium hidroksida P dalam 150ml air bebas CO 2, dinginkan larutan hingga suhu
kamar, tambahkan aquadem hingga 1000 ml
Pembakuan :
o
Timbang 5 g kalium biftalat P yang sudah dikeringkan pada suhu 120 C selam 2 jam, larutkan
dalam 75 ml air bebas CO2. Tambahkan 2 tetes phenol ptalein ind. Dan titrasi dengan larutan
NaOH hingga terjadi warna merah muda yg mantap.
Pembakuan :
Timbang seksama lebih kurang 200 mg asam benzoat P, larutkan dalam campuran 10 ml
etanol P dan 2 ml air, titrasi dengan larutan natrium hidroksida etanol 0,1 N LV menggunakan
indikator timolftalein LP. Hitung normalitas larutan larutan.
1 ml natrium hidroksida etanol 0,1 N setara dengan 12,21 mg asam benzoat.
Pembakun :
Pipet 25 ml larutan, tambahkan 100 mg jingga xilenol campur P dan 2 g hexamin P dan titrasi
dengan dinatrium edetat 0,02 M LV hingga terjadi titik akhir warna kuning. Hitung molaritas
larutan
Pembakuan :
Pipet 20 ml larutan, tambahkan 2 g natrium asetat P dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,02 M
LV menggunakan indikator 0,1 ml larutan piridilazonaftol P 0,1 % dalam etanol mutlak P,
hingga warna larutan berubah dari biru ungu menjadi hijau jamrud. Titrasi perlahan-lahan
hingga titik akhir. Hitung molaritas larutan.
Pembakuan :
Pipet 50 ml larutan, tambahkan 50 mg jingga xilenol campur P dan heksamina P secukupnya
hingga terjadi warna merah muda ungu dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV hingga
terjadi titik akhir warna kuning muda. Hitung molaritas larutan.
1. Alkali Iodida
Larutkan 50 g NaOH dan 15 g KI dalam aquademin hingga volume 100 ml. Tambahkan 1 g
Na Azida yang dilarutkan dalam 4 ml aquademin
3. Ammonia LP
Encerkan 40 ml amonia P (25%) dengan aquadem hingga 100 ml.
6. Ammonium hidroksida 4M
Encerkan 296.3ml ammonium hidroksida P dengan aquadem hingga 1000ml
9. Amylum 0,5%
Larutkan 500 mg amylum dalam 5 ml aquadem hangat, tambahkan aquadem hingga 100 ml
39. Fehling A
Larutkan 34,64g Cu SO4 dalam campuran 0,5ml H2 SO4 P, tambahkan aquadem sampai
500ml.
40. Fehling B
Larutkan 17,6g Kalium tartrat dan 77g NaOH dalam 500 ml aquadem.
45. Kloraldidrat
Timbang 50 mg kloraldidrat P kedalam campuran 15 ml aquadem dan 10 ml gliserin.
46. Larutan Luff
Larutkan 2,5g CuSO4.5H2O dan 5g asam sitrat dalam 50ml aquadem. Timbang 14,4g
Na2CO3 anhydrat, larutkan dalam 20ml aquadem. Larutan asam sitrat ditambahkan sedikit
demi sedikit kedalam larutan Na2CO3, lalu encerkan hingga 100ml dengan aquadem.
49. Na nitroprusid
Larutkan 1 g na nitroprudi dan 1 g Na2CO3 dalam 100 ml aquadem.
51. Na bisulfit 1 %
Larutkan 10g natrium bisulfit P dalam 30ml aquadem, larutan dibuat segar.
52. Na sitrat 5%
Larutkan 5g natrium sitrat dalam 100 ml aquadem yang sudah dididihkan.
68. Zn acetate
Larutkan 10g zink acetat dalam 100 ml aquadem.
C. Larutan Indikator.
4 Calcon karbonat
Campur 100 mg calcon karboksiat P dengan 10g Na2SO4 anhidrat P.
5 Dithizone
Larutkan 25.6 mg dithizone P dalam 100 ml etanol P
6 Eriokrom black T
Campur 1 g EBT (eriokrom black T) dengan 100 g NaCl
7 Jingga methyl
Larutkan 100 mg jingga methyl P dalam 100 ml aquadem, saring jika perlu.
8 Kristal violet LP
Larutkan 100 mg Kristal violet P dalam 10 ml asam asetat glacial
9 Kanji lender
Larutkan 500 mg kanji dalam 5 ml aquadem hangat, tambahkan aquadem hingga 100 ml.
10 Methylen blue
Larutkan 125 mg biru methylen blue dalam 100ml etanol P. Encerkan dengan etanol P
hingga 250ml.
11 Merah fenol
Larutkan 100 mg fenolsulfonftalein dlam 100 ml etanol, saring jika perlu.
14 Orto fenantrolin
Larutkan 700 mg besi (II) sulfat dalam 70 ml aquadem, tambahakan 1,5 g o-
fenantrolin. Encerkan
17 Potasium kromat
Larutkan 10 g potassium kromat dalam 100 ml aquadem.
19 Thymolptalein
Timbang 100 mg thymolptalein P, larutkan dalam 100 ml etanol.
20 Tropeolin 0-0
Timbang 100 mg tropeolin 0-0, larutkan dalam 100 ml aquadem.
V. Dokumen Terkait :
1. PM-QA-0001 Prosedur Pemeriksaan dan Pengendalian Kualitas Produk
2. FO-QA-CA073 Larutan Volumetrik
3. FO-QA-CA072 Larutan Pereaksi
4. FO-QA-CA075 Larutan Indikator
Catatan Perubahan :
02. Perpanjangan ED WI dan penambahan dokumen terkait