Anda di halaman 1dari 17

TITRASI TIDAK

LANGSUNG
CHEMICAL CREW
PENDAHULUAN
 Analisis terbagi 2
1. Kualitatif
2. Kuantitatif
 Volumetri
Sejumlah zat(analit) direaksikan dengan larutan baku(standar) yang
kadar/konsentrasinya telah diketahui secara teliti dan reaksinya
berlangsung secara kuantitatif
 Titrasi
larutan baku diteteskan dari biuret ke larutan yang akan di selidiki
 Titran
larutan baku dipakai meneteskandari buret
 Titer
larutan yang akan dianalisis
Yang perlu diperhatikan dalam analisis
volumetri
Alat pengukuran (biuret pipet dll)
telah dikalibrasi
Senyawa yang digunakan sebagai
larutan baku mempunyai kemurnian
tinggi
Indikator yang sesuai
Penggolongan volumetri
 Berdasarkan reaksi kimia
1. Reaksi asam-basa
reaksi antara donor proton(asam) dan akseptor
proton(basa)
2. Reaksi reduksi oksidasi(redoks)
perpindahan elektron
2. Reaksi pengendapan
pembentukan endapan sukar larut
3. Reaksi pembentukan kompleks
Pembentukan kompleks mantap
 Berdasarkan cara titrasi
1. Titrasi langsung
analit bereaksi langsung dengan larutan
baku
2. Titrasi tidak langsung
ditambahkan dengan larutan baku,
kelebihan larutan baku dititrasi dengan
Larutan baku kedua.
3. Titrasi kembali
ditambahkan dengan titran, dititrasi
kembali dengan titran lain
Syarat syarat titrasi tidak langsung

Umumnya zat bereaksi dengan lambat


Analit reduktor lemah (iodometri)
NETRALISASI

ASIDIMETRI ALKALIMETRI

Analit=sifat basa Analit=sifat basa


Larutan baku =sifat asam Larutan baku =sifat basa
Indikator yang biasa digunakan
(Ganjar & Rohman, 2007)
Tujuan menghitung kapasitas penetralan
asam
Setiap antasida dibandingkan dan
ditentukan kapasitas penetralan asamnya
Kemampuan menetralkan asam karena
bersifat korosif
Kemampuan menetralkan asam pada
tanah
Prinsip titrasi kapasitas penetralan asam

 Menggunakan metode alkalimetri secara


tidak langsung
 kelebihan asam yang ditambahkan akan
dititrasi menggunakan NaOH
 Digunakanindicator merah metil dengan
perubahan warna dari merah menjadi
kuning
Prosedur kerja kapasitas
penetralan asam
 Timbang seksama 100 mg zat, masukkan dalam
gelas piala 250 mL
 +35
ml air,campur menggunakan pengaduk
magnetic ±1 menit
 Pindahkan ke erlenmeyer sumbat kaca
 +15 ml asam klorida 0,1 N LV dan +10 ml air
 Letakkanke tangas, pertahankan pada suhu 27oC,
kocok campuran sesekali selama 4 jam
pemanasan, tetapi diamkan tanpa dikocok selama
15 menit terakhir
 Dinginkan suhu ruang
 +metil merah LP pada 10 ml beningan
 Titrasikelebihan asam dengan NaOH 0,1 N LV,1 g
magnesium trisilikat dihitung sebagai zat anhidrat
memerlukan tidak kurang dari 140 ml dan tidak
lebih 160 ml asam klorida 0,1 N
 100 mg magnesium trisilikat tidak kurang 14 ml
dan tidak lebih 16 ml asam klorida 0,1 N
Rumus kapasitas penetralan asam

  

Va=Volume larutan asam yang ditambahkan


Vb=Volume larutan basa yang digunakan untuk titrasi
Na=Normalitas dari larutan asam
Nb=Normalitas dari larutan basa
Nb=hasil dinyatan dalam mEq asam yang digunakan tiap g zat
uji
Prosedur kerja titrasi tidak langsung
senyawa ZnO
 Siapkan alat dan bahan
 Timbang ±2 gram ZnO dengan menggunakan krus porselin,
pijarkan dalam tanur pada suhu 500oC selama 5 jam
hingga bobot konstan(proses pendinginan di eksikator dan
bobot selisih penimbangan tdk lebih daari 0,2 %)
 Menimbang 300 mg ZnO menggunakan cawan porselin
 menimbang 500 mg ammonium klorida menggunakan
cawan porselin
 Masukkan ZnO dan ammonium klorida ke erlenmeyer 250
ml
 +10 ml larutan baku asam sulfat 1N
 Homogenkan (jika perlu bantuan pemanasan
lemah
 +3 tetes indicator jingga metil
 Titrasi
dengan larutan baku NaOH 1N hingga
perubahan warna terjadi dari merah ke kuning
 Catat volume titran dan hitung % kadar
 Tiap ml asam sulfat 0,1 N setara denhan 40,69 mg
ZnO
Rumus titrasi tidak langsung senyawa
ZnO

  
%kadarx 100%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai