Anda di halaman 1dari 32

Kimia Analisis Instrumental

Basic of the method :


Absorption of UV or Visibel (Vis.) by a
compound having chromophore groups
Chromophore groups :
Double and/or triple bonds
Azo (N=N), solfonil (-SO3H), etc
Memberikan larutan berwarna
Sinar UV : 200-400 nm
Sinar visible : 400-800 nm

Posisi sinar UV dan visibel dalam Spektrum cahaya/sinar


:
SPEKTRUM WARNA
Warna yang diamati

Warna yang diserap

410 430 480 500 530 560 580 610 680 720nm
(nm) Warna yang diserap Warna yang diamati

410 Violet Kuning-hijau


430 Biru-violet Kuning
480 Biru Jingga
500 Hijau-biru Merah
530 Hijau Merah purple
560 Kuning-hijau Violet
580 Kuning Biru-violet
610 Jingga Biru
680 Merah Hijau-biru
720 Merah-purple Hijau
Ketika suatu molekul menyerap sinar UV atau
visibel, maka akan terjadi transisi elektron dari
tingkat tenaga dasar (M) ke tingkat tenaga
tereksitasi (M*).
Elektron yang terlibat dalam ikatan rangkap dan
gugus kromofor : Energi Molekul
* makin kecil organik
n*
*

Elektron dalam orbital d dan f :


terjadi pada logam transisi dan logam transisi dalam, misal
pada senyawa kompleks
Transfer muatan :
dari donor ke aseptor elektron, misal pada senyawa
kompleks
* 10-9 - 10-8 detik.
*

hv hv
hv: Abs emisi
Abs emisi
hv


Spektrum kontinyu

Absorbansi

Panjang gelombang ()
Spectronic 20 D single beam Spectrofotometer double beam
Susunan komponen alat

Sumber sinar
Dertektor
Sel Sampel
Monokromator

Rekorder
Double beam
Sumber sinar :
UV : lampu D dan H
Visibel : W dan Xe
Monokromator :
Penyaring sinar polikromatis menjadi
monokromatis
Silt atau lensa atau cermin
Sel sampel :
Kuvet kuarsa : UV dan visibel
Kuvet plastik : Visibel
Kuvet
Kuvet dan alatnya
Detektor :
Jenis Foton
Menangkap energi foton, mengubah
menjadi sinyal listrik yang diperkuat
dengan amplifier
Recorder :
Merekam sinyal listrik yang telah
diperkuat dari detektor
Menampilkan out put : angka atau spektra
Hukum Beer :
Jika sinar dengan intensitas awal Io dilewatkan larutan
dengan konsentrasi C maka intensitas berkurang
menjadi It yang sebanding dengan konsentrasi C, atau :
Io / It = k. C
Hukum Lambert-Beer-Buoguer
Jika sinar dengan intensitas awal Io dilewatkan larutan
setebal b maka intensitas berkurang menjadi It yang
sebanding dengan b :
Io / It = k.b
Hukum Lambert Beer :
Io / I t = e kbC

ln Io / It = k.b.C
log Io / It = k/2,303 .b C = abC
Juga :
It/ Io x 100 % = T %
log Io / It = log I/T = A
Jadi
A = abC = b. C
A linier terhadap C
A

C
Untuk absorpsi
Untuk konsentrasi yang relatif
rendah,
konsentrasi besar : terjadi interaksi
antar analit sehingga mengurangi
absorpsi radiasi
penyimpangan
Kesalahan minimal :
jika A = 0,44 atau 0.2-0.8
C sangat kecil, maka A terlalu kecil,
sehingga It Io akibatnya kesalahan
besar
Membandingkan absorbansi (A)
standar dengan absorbansi (A)
sampel :
Standar tunggal
Deret standar : Kurva standar
Adisi standar
Sampel

perlakuan

Larutan jernih

pengompleks

Larutan jernih berwarna

analisis

Data hasil analisis


Analisis multi komponen :
Dalam suatu larutan sampel yang terdapat 2
komponen ( X dan Y) yang mengabsorpsi pada 2
panjang gelombang (1 dan 2) sepanjang tidak
saling mengganggu, maka konsentrasi masing-
masing komponen dapat dihitung dengan rumus :
A(1) = x(1) b Cx + Y(1) b CY
A(2) = x(2) b Cx + Y(2) b CY

dapat dihitung dengan megukur A dari larutan


standar masing-masing komponen
CONTOH 1
Diberikan data hasil pengukuran fosfat dalam air sungai,
dengan alat spektrofotometer absorpsi visible, sebagai berikut :
Apabila sampel air sungai sebanyak 10 ml yang direaksikan
dengan pengompleks dan diencerkan menjadi 250 ml
memberikan Absorbansi = 0,42, maka hitunglah berapa mg/L
konsentrasi fosfor total (sebagai P) dalam air sungai tersebut.
MA P = 31 O=16

Volume larutan Volume larutan Absorbansi


standar pengompleks dan air
PO4 = 20 ppm (mL)
(mL)
0 50 0,012
5 45 0,192
10 40 0,366
15 35 0,564
20 30 0,712
25 25 0,865
CONTOH 2
Senyawa quinine dalam tablet antimalaria akan dianalisis secara
spektrofotometri UV-visibel. Untuk itu,1 buah tablet dilarutkan dalam air sehingga
volumenya = 250 mL. Dari larutan tersebut diambil 20 mL dan diencerkan menjadi
100 mL, kemudian diukur dengan alat spektrofotometer UV-Vis dan memberikan
transmitansi = 25,18 %. Jika 20 mL larutan sampel hasil pelarutan tersebut
ditambah dengan 10 mL larutan standar yang mengandung quinine 25 ppm, dan
volume akhir dibuat 100 ml, ternyata memberikan transmitansi = 22,16 %.
Tentukan berapa mg quinine terkandung dalam setiap tablet tersebut ?
CONTOH 3
Penentuan konsentrasi ion Ni2+ dan Co2+ dalam suatu sampel dilakukan secara
simultan yang didasarkan pada pembentukan kompleks dengan 2,3-
quinoxalinedithiol pada panjang gelombang 510 nm dan 656nm.
Suatu sampel 0,425 gram dilarutkan dan diencerkan menjadi 50 ml. Sebanyak 10

ml dari larutan tersebut dikomplekskan dengan 2,3-quinoxalinedithiol dan


diencerkan menjadi 50 ml. Jika diberikan data seperti yang tercantum dalam dalam
tabel di bawah maka hitung berapa % kadar Ni dan Co dalam sampel tersebut.
MA dari Ni = dan Co =

Larutan Absorbansi
= 510 = 656
Co(II) : 10 M
-5
0,364 0,012
Ni(II) : 10-5 M 0,055 0,175
Sampel 0,446 0,326
4. Paladium(II) dan emas(III)dapat dianalisis secara simultan secara
spektrofotometri UV/Visibel, dengan pereaksi methiomeprasin
(C19 H24N2S2) yang memberikan serapan pada 480 nm dan 635
nm. Jika absorptivitas molar pada ke 2 panjang gelombang tersebut :

Spesies absorptivitas molar ()


480 nm 635 nm
Kompleks Pd 3,55 x 103 5,64 x 102
Kompleks Au 2,98 x 103 1,45 x 104
Jika 25 ml larutan sampel direaksikan dengan methiomeprasin dan
diencerkan
menjadi 50 ml, dan memberikan absorbansi pada 480 nm = 0,533, dan
pada
635 nm = 0,59, maka hitung konsentrasi Pd(II) dan Au(III) dalam sampel
Rumus yang digunakan
A(1) = x(1) b Cx + Y(1) b CY
A(2) = x(2) b Cx + Y(2) b CY
Aplikasi metode
Logam (Fe2+, Fe3+, Cr3+, CrO4=, Al3+, Ti4+,
Si4+ dsb)
Non-logam anorganik (PO43-, NO3- , NH4+,
S=, CN- dsb)
Non logam organik (fenol, aspartam,
surfaktan, glukosa, kreatinin, dsb)
Contoh pengompleks
N Ion /analit Pengompleks Warna
o
1 Fe(III) CNS- /H+ Merah
2 Fe(II) O-fenantrolin Kuning
3 Cr(VI) Difenil karbasid/H+ Kuning
4 PO43- Ammonium molibdat/ Biru
SnCl2
5 S= FeCl3 + p-amino dimetil Biru
anilin
6 F- Zr-alizarin Merah
kuning
7 Alkil benzena sulfonat Metilen biru/kloroform Biru
Kelemahan metode :
Memerlukan sejumlah pereaksi
Pengompleks yang spesifik untuk setiap
analit
Pengompleks sering tidak selektif gangguan
Pengkondisi (asam/basa)
Reduktor/oksidator
Memerlukan waktu yang lebih lama
Kurang praktis
Kelebihan :
Selektif ?
Sensitif
Penggunaannya lebih luas
Interferensi/Gangguan :
Jika 2 zat (ion logam; anion; zat organik)
membentuk senyawa kompleks
berwarna dengan 1 pereaksi
Absorbansi yang terukur pada panjang
gelombang tertentu merupakan
absorbansi dari ke 2 zat (akumulasi)
efek??

Anda mungkin juga menyukai