Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

SISTEM TRANSPORT SEL

OLEH:

NAMA : MUHAMMAD AMIN

STAMBUK : 15020190036

KELAS : C12

DOSEN : HERWIN, S. FARM., M. SI.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
DAFTAR ISI

BAB 1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………….

BAB 2 KAJIAN TEORI……………………………………………………………………………………………..

A. SISTEM TRANSPOR PADA SEL……………………………………………………………………


B. MEKANISME SISTEM TRANSPOR AKTIF DAN PASIF…………………………………….
C. ENDOSITOSIS…………………………………………………………………………………………….

BAB 3 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

LATAR BELAKANG

Membrane plasma merupakan batas kehidupan, batas yang memisahkan sel


hidup dari sekelilingnya yang mati. Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya hanya 8
nm. Membrane plasma mengontrol lalu lintas kedalam dan keluar sel yang
disekelilingnya. Seperti semua membrane biologis, membrane plasma memiliki
permeabilitas selektif, yakni membrane ini memungkinkan beberapa substansi
dapat melintasinya dengan mudah daripada substansi yang lainnya.

Salah satu episode paling awal dalam evolusi kehidupan mungkin berupa
pembentukan membrane yang membatasi suatu larutan yang mempunyai komposisi
yang berbeda dari larutan sekelilingnya, tapi masih bias melakukan penyerapan
nutrient dan pembuangan produk limbahnya. Kemampuan sel untuk membedakan
pertukaran kimiawinya ini dengan lingkungannya merupakan hal yang mendasar bagi
kehidupan, membrane plasma inilah yang membuatselektifitas ini bisa terjadi.

Dalam makalah ini, kita akan mempelajari bagaimana membrane seluler


mengontrol perlintasan zat-zat. Kita akan memusatkan perhatian dengan
membrane-membran plasma,lalu lintas yang melintasi membrane. Akan tetapi
beberapa prinsip umum yang sama untuk lalu lintas membrane internal yang
memisahkan sel eukariotik.
BAB 2

KAJIAN TEORI

A. SISTEM TRANSPOR PADA SEL

Adapun beberapa definisi mengenai membrane sel yakni; Membran


adalah lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membungkus
organel-organel dalam sel. Tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang
dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid(lipid bilayer) dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel. Kehidupan sel sebagai reseptor rangsangan itu beupa zat-zat
kimia seperti hormon, racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekani.

Karakterisasi membran diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat


membran yang dihasilkan. Karakterisasi membran yang berhubungan
dengan struktur membran adalah sifat kimia, kristalinitas, statistika pori, dan
ketebalan, sedangkan yang berhubungan dengan fungsi membran adalah
permeabilitas dan permselektivitas.

Sifat kimia membran dapat digambarkan dari perbedaan polaritas.


Bila suatu membran memiliki kepolaran yang hampir sama dengan kepolaran
umpan, maka membran akan mempunyai permeabilitas yang tinggi karena
membran yang polar akan mudah menarik molekul yang polar dan akan
menolak molekul yang nonpolar, demikian sebaliknya.

Derajat kristalinitas suatu membran akan mempengaruhi


permeabilitas dan permselektivitas, juga sifat mekanik membran. Jika derajat
kristalinitas besar, maka membran bersifat kurang elastis dan kekuatan
tariknya kecil. Kristalinitas polimer juga akan mempengaruhi pembentukan
pori dan ketahanan membran terhadap pengaruh perubahan fisik seperti
tekanan dan suhu.

Permeabilitas membran merupakan ukuran kecepatan suatu spesi


menembus membran. Permeabilitas dipengaruhi oleh jumlah pori, ukuran
pori, tekanan yang dioperasikan dan ketebalan membran. Permeabilitas
sering dinyatakan sebagi fluks (koefisien permeabilitas). Definisi fluks adalah
jumlah volume permeat yang melewati satu satuan luas membran dalam
waktu tertentu dengan adanya gaya dorong, dalam hal ini adalah tekanan.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul
dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara
lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil
(air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan
ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan


terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu
melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.

B. MEKANISME SISTEM TRANSPOR AKTIF DAN PASIF

 Transpor aktif

merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan.


Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.
Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh
protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan
carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah
coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam
transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu
simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang
mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter
mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump
merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump
umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan
energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

 Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni


gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi,
osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak.
Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2
masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif
yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut
total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap
ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.

C. ENDOSITOSIS

Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran


sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel.
Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a) Pinositosis

Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium


kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat
terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel
sesuai dengan konsentrasi di dalam sel. Proses pinositosis dapat diamati
dengan mikroskop elektron.
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih,
epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis adalah
sebagai berikut.

b) Fagositosis

Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis


tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar. Fagositosis
dapat diamati dengan mikroskop misalnya yang terjadi pada Amoeba.
BAB 3

KESIMPULAN

Membrane plasma merupakan suatu pembatas dinamis pada sebuah sel.


Membrane plasma berperan dalam pengaturan keluar masuknya molekul ion pada
sel.

Membrane plasma sangat penting untuk menjaga kehidupan sel. Fungsinya


adalah melindungi isi sel,yaitu membrane sel berfungsi mempertahankan isi
sel,mengatur lalu lintas molekul-molekul,membrane plasma bersifat selektif
permeable artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membrane dan ada
pula yang tidak.

Membrane plasma dapat bersifat diferensial atau selekif permeable. Zat-zat


yang bergerak melalui membrane plasma dapat berlangsung secara transport pasif
atau transport aktif. Transport pasif meliputi difusi dan osmosis,sedangkan transport
aktif dapat berupa endositosis dan eksositosis.
DAFTAR PUSTAKA

Kimbal.W, John, dkk (1992), Biologi Edisi kelima, Jakarta, Erlangga.

Pustaka.Pandani.Web.id/2014/02/transfor-materi-intra-dan-antar-sel-intra.html.

Anda mungkin juga menyukai