Anda di halaman 1dari 12

Struktur dan Fungsi Retikulum Endoplasma (RE)

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kulia Mata kuliah Fisiologi Tumbuhan


Pada Progam Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Jember

TUGAS KULIAH

Oleh :
Kelompok 3
Andik Setyawan (141510501058)
Roby Fahrurrozi (141510501057)
Chafif Jauhari (141510501069)
Leni Setyoningsih (141510501071)
Arif Karyadi (141510501073)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
PENDAHULUAN

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup dibatasi
oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma). Makhluk hidup ada
yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme uniseluler, dan ada makhluk hidup
yang tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme multiseluler. Seperti dalam
organisme lain, sel adalah dasar struktural dan unit fungsional dari tanaman. Selama
evolusi, tanaman berkembang keragaman jenis sel, masing-masing khusus untuk fungsi
tertentu
Setiap sel memiliki perbedaan, tetapi juga memliki persamaan. Misalnya, tiap –
tiap sel memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kehidupan, dan semua sel hampir
seluruhnya mempunyai nutrien yang sama jenisnya. Semua sel menggunakan oksigen
sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energy pada semua sel dasarnya adalah
sama dan semua sel juga mengirimkan hasil – hasil akhir reaksi – reaksi kimianya ke
dalam cairan sekitarnya. Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berbiak
atau memperbanyak diri. Bila ada sel yang rusak maka sel – sel yang tersisa dari
jenisnya akan memperbanyak diri sampai jumlahnya kembali lengkap. Sel mengadung
dua bagian utama, inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh mebran inti
dan sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membrane sel. Substansi yang
menyusun sel bersama – sama disebut protoplasma. Protoplasma terdiri atas lima zat
dasar yaitu air, elektroit, protein, lipid dan karbohidrat.
1. Air
Medium cair semua protoplasma adalah air dengan konsentrasi antara 70 – 85 %.
Bayank zat – zat kimia sel terlarut dalam air, sedangkan lainnya tersuspensi dalam
bentuk partikel – partikel kecil. Sifat air yang cair memungkinkan zat terlarut dan
tersuspensi berdifusi atau mengalir keberbagai bagian sel.
2. Elektrolit
Elektrolit yang paling penting dalam sel adalah aklium, magnesium, fosfat, sulfat,
bikarbonat dan jumlah kecil yaitu natrium, klorida dan kalsium. Elektrolit – elektrolit
terlarut dalam air merupakan zat kimia anorganik bagi reaksi seluler. Entitas juga
penting untuk kerja beberapa mekanisme pengawasan sel. Misalnya, elektrolit Na + dan
K- berperanan pada membran sel memungkinkan transmisi implus elektrokimia dalam
saraf dan serabut otot. Elektrolit intrasel menentukan aktivitas berbagai reaksi – reaksi
yang dikatalisis secara enzimatik untuk metabolisme sel.
3. Protein
Selain air, zat yang paling banyak dalam nyakan sel adalah protein, yang dalam
keadaan normal merupakan 10 – 20 % massa sel. Protein dapat dibagi dalam dua jenis,
protein structural dan enzim. Protein struktural bersama – sama membentuk struktur sel,
misalnya terdapat dalam membran sel, membran inti, membrane sekitar struktur intra
sel seperti relitikum endoplasma dan mitokondria. Sebagian besar protein structural
adalah fibrosa, yaitu masing-masing molekul protein berpolimerasi membentuk benang-
benang fibrosa yang panjang. Benang-benang ini selanjutnya memberikan daya
regangan pada struktur sel.
Sebaliknya enzim, merupakan protein yang bentuk keseluruhannya berbeda, yaitu
terdiri atas molekul protein tunggal atau kumpulan beberapa molekul dalam bentuk
globular. Berbeda dengan protein fibrosa, protein ini sering kali larut dalam cairan sel.
Enzim-enzim berhubungan langsung dengan berbagai zat di dalam sel dan
mengkatalisis reaksi-reaksi kimia. Misalnya pemecahan glukosa menjadi bagian-bagian
komponennya dan menggabungkannya dengan oksigen untuk membentuk karbon
dioksida dalam air. Pada saat yang sama enzim menghasilkan energy untuk fungsi sel.
Selain kedua jenis protein tersebut, terdapat pula protein khusus dalam inti dan
sitoplasma yaitu nucleoprotein.
4. Lipid
Lipid merupakan berbagai zat yang larut dalam pelarut lemak. Lipid yang paling
banyak terdapat dalam jaringan binatang adalah trigliserida atau lemak netral. Selain itu
juga terdapat fosfolipid dan kolesterol. Sel biasanya mengandung 2-3% lipid yang
terbesar di seluruh sel. Konsentrasi lipid tertinggi terdapat pada membrane sel,
membrane sel, dan membrane yang membatasi organel-organel intrasitoplasma, seperti
reticulum endoplasma dan mitokondria. Sifat lipid yang tidak larut atau hanya sebagian
yang larut dalam air membuat membrane kedap terhadap banyak zat yang larut.
5. Karbohidrat
Pada umunya, karbohidrat mempunyai fungsi structural yang kecil dalam sel, tetapi
fungsinya memegang peranan penting dalam nutrisi sel. Sebagian besar sel hewan tidak
dapat menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar, biasanya hanya berkisar % dari
massa total. Tetapi, karbohidrat dalam bentuk glukosa, selalu terdapat disekitar cairan
ekstra sel sehingga ia dengan mudah tersedia bagi sel. Dalam jumlah kecil karbohidrat
yang disimpan dalam sel hampir seluruhnya terdapat dalam bentuk glikogen, yang
merupakan polimer glukosa yang tidak larut.
Sel di bagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel prokariotik yaitu
sel dimana belum memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah
memiliki membran inti. Sel eukariotik ini sudah memiliki nukleus. Didalam nukleus
inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel eukariotik ini mencangkup sel hewan dan
sel tumbuhan, ukuran sel eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik. Terdapat empat
komponen utama yang menyusun sel tumbuhan yaitu dinding sel, membran, sitoplasma,
dan vokuola, selain empat komponen tadi juga terdapat beberapa organel pada sel
tumbuhan Pada pembahasan kali ini, struktur dan organel sel yang akan dibicarakan
adalah salah satu organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik yaitu retikulum
endoplasma.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Retikulum Endoplasma


Retikulum Endoplasma adalah organel yang bertindak sebagai saluran-saluran
dalam sitoplasma yang menghubungkan membran sel dengan nukleus. Fungsi dari
retikulum endoplasma adalah untuk transportasi protein. Retikulum Endoplasma
mempunyai struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Retikulum
Endoplasma merupakan sistem membran yang sangat luas di dalam sel. Membran ini
berhubungan langsung dengan selaput nukleus. Retikulum endoplasma di bawah
mikroskop elektron, tampak seperti rongga atau tabung pipih yang saling berhubungan
dan menutupi sebagian besar sitoplasma. Membran-membran ini mempunyai struktur
lipid protein yang sama dengan membran lain. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri
atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm
(nanometer, 10-9 meter) berfungsi memisahkan kompartemen internal RE dengan
sitosol. Retikulum endoplasma dibagi dua kategori, yaitu retikulum endoplasma kasar
dan retikulum endoplasma halus. Proporsi retikulum endoplasma halus sangat kecil, bila
dibandingkan dengan RE kasar. RE halus banyak ditemukan dalam sel-sel yang secara
aktif terlibat dalam sintesis dan metabolisme lipid. RE halus jelas terlihat dalam hati,
ovarium, testis, dan otot.

2. Sejarah Retikulum Endoplasma


Retikulum endoplasma (RE) pertama kali diteliti pada tahun 1902 oleh seorang
ilmuwan Italian Emilio Veratti. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Keith Porter pada
tahun 1953 dan kemudian dia menamakannya retikulum endoplasma. Yang belum
terungkap dalam penemuan awal RE adalah susunan kimiawi dari RE itu sendiri. Saat
ini dengan menggunakan teknik ultrasentrifugasi differentielle yang mampu
memisahkan membran RE menjadi vesikula-vesikula kecil mengungkap analisa bahwa
membran RE mengandung berbagai macam zat seperti:
a. Protein dan lemak dengan jumlah 30% hingga 50%.
b. Sisanya berupa enzim tertentu yang diperlukan saat sintesa protein, metabolisme
lemak, maupun detoxifikasi.
RE merupakan bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan yang berdinding membran
dan salimg berhubungan yang berbentuk anyaman. Masing-masing ruangan mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda-beda sehingga dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
a. Sisterna, berbentuk ruangan gepeng , yang kadang-kadang tersusun berlapis-lapis
dan saling berhubungan.
b. Tubular, berbentuk sebagai pipa-pipa kecil yang saling berhubungan.
c. Vesikuler, berbentuk sebagai gelembung-gelembung yang berlapis.
Kata Retikulum berasal dari kata reticular yang berati anyaman benang atau jala.
Karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) dan karena
strukturnya sebagian anyaman dan untuk sebagian besar terdapat dalam endoplasma.
Dengan ditemukannya Retikulum Endoplasma ini sebuah sel tidak lagi dapat di anggap
sebagai kantong yang berisi enzim, RNA, DNA, dan larutan-larutan bahan yang dibatasi
oleh membran luar seperti pada bakteri yang primitif. Retikulum Endoplasma (RE) ini
merupakan organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik baik sel hewan
atau pun sel tumbuhan.

3. Struktur Retikulum Endoplasma


Retikulum endoplasma adalah suatu kumpulan kantung seperti membran
berbentuk pipa, gelembung, dan kantung pipih yang meluas dalam sitoplasma sel
eukariot. Retikulum endoplasma dibagi dua kategori, yaitu retikulum endoplasma kasar
dan retikulum endoplasma halus. Kedua macam retikulum endoplasma ini menyusun
suatu sistem membran yang melingkupi suatu ruang. Bagian dalam membran disebut
dengan luminal atau ruang sisterna (cisternal space) dan daerah diluar membran yang
disebut ruang sitosolik (cytololic space). Retikulum endoplasma kasar merupakan
organel berbatas membran yang terusun dari suatu kantong pipih yang disebut dengan
sisterna. Sedangkan komponen membran dari retikulum endoplasma halus berbentuk
tubular. RE memiliki banyak bentuk (polimorfik).
Perbedaan jumlah antara kedua jenis retikulum endoplasma ditentukan oleh jenis
sel. Sebagai contoh, sel yang mensekresi protein dalam jumlah besar seperti sel
pancreas, kelenjar ludah mempunyai retikulum endoplasma yang banyak. Kalau dilihat
secara menyeluruh, retikulum endoplasma kasar dan halus dibedakan tidak hanya
berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya tetapi juga pada susunannya
dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma kasar tampak berupa saluran panjang, berjajar
melengkung teratur, sedangkan retikulum endoplasma halus berupak pembuluh
(tubuler) atau gelembung (vesikuler) yang tidak teratur. Retikulum endoplasma kasar
dan halus berhubungan di suatu tempat, karena dalam banyak hal kedua retikulum
endoplasma ini bekerja sama dalam melakukan aktivitas sel.

Gambar 1. Struktur Retikulum Endoplasma


a. RE Kasar (Granular)
Retikulum endoplasma yang permukaan RE kasar (Gambar 2), terdapat bintik-
bintik yang merupakan ribosom sehingga membran tidak tampak bersih. Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein. RE kasar memiliki struktur khas yaitu setiap lembarannya tersusun atas
2 membran sel yang kemudian menjadi satu pada bagian tepi sel masing-masing.
Membran ini dibatasi oleh kantong yang berbentuk sakulus. Bentuk dan letak sakulus
bervariasi, sesuai dengan jenis, struktur dan fungsi sel. Misalnya RE kasar yang yang
berada di pankreas, sakulus menjadi tampak sistematis, terarah, serta paralel antara satu
kantung dengan kantung lainnya. Contoh RE kasar yang lain tampak pada sel-sel
glandula dari acini pankreas dan paratoide terdapat pada maxilla. Hampir seluruh
sakulus yang diamati di bawah mikroskop menempati bagian basal sitoplasma. Semakin
aktif sebuah sel, maka jumlah ribosom dan sakulur akan kian banyak (
Gambar 2. Retikulum Endoplasma Kasar

b. RE Halus (Agranular)

Gambar 3. Retikulum Endoplasma Halus


Berbeda dari RE kasar, RE halus (Agranular) adalah retikulum endoplasma yang
dindingnya tidak dilekati oleh ribosom yang tidak aktif dalam sintesis protein, tetapi
aktif dalam sintesis lemak. Biosintesis lemak dan karbohidrat terjadi di retikulum
endoplasma halus karena aktivitas enzim-enzim pada bagian permukaan. Makin banyak
retikulum endoplasma terdapat dalam sel, makin banyak protein (termasuk enzim) yang
dapat disintesis. Retikulum endoplasma halus kemungkinan berperan dalam sintesis dan
transportasi glikogen lipida, dan steroid. RE halus terbetuk dari satu labirin dengan
kanalikuli yang halus, saling berhubungan, serta berinfiltrasi dalam semua sitoplasma.
RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel. Jalur yang dibuka dengan RE halus
adalah jalur nutrisi dan mineral yang berhubungan dengan mitokondria, tempat glikogen
dan juga peroksisom. RE halus merupakan jalinan tubuli-tubuli yang saling berkaitan
dan tanpa adanya ribosom. Retikulum endoplasma halus ditemukan berlimpah dalam
sel-sel dari organ reproduksi, di mana mereka memproduksi hormon steroid, seperti
estrogen dan testosteron. Dalam beberapa jenis sel otot, Retikulum endoplasma halus
(disebut sebagai retikulum sarkoplasma) menyimpan ion kalsium. Hasil rilis ion
kalsium ini pada kontraksi otot. Ini organel sel memiliki fungsi detoksifikasi dalam sel
hati. Retikulum endoplasma halus yang ditemukan dalam sel-sel hati mengandung
enzim-enzim detoksifikasi yang dapat menonaktifkan racun berbahaya, seperti obat-
obatan dan sisa metabolisme.
c. RE Sarkoplasmik
RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini
ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE
halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE
sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam
pemicuan kontraksi otot.

4. Fungsi Retikulum Endoplasma


Fungsi retikulum endoplasma adalah mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma dan berfungsi sebagai alat
transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Berikut adalah beberapa fungsi retikulum
endoplasma:
a. Menjadi tempat penyimpan kalsium, bila sel berkontraksi maka kalsium akan
dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol.
b. Sebagai penampang sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.
c. Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks
golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. (RE kasar).
d. Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar dan RE halus).
e. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
f. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE
kasar dan RE halus).
5. Perbedaan RE Kasar dan RE Halus
Perbedaan morofologi antara retikulum endoplasma kasar dan halus terletak ada
tidaknya ribosom yang terikat pada membran yang berhadapan dengan ruang sitosolik.
a. Dilihat dari Penampilan
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada penampilan. Jenis kasar memiliki
permukaan bergelombang, sedangkan RE halus memiliki permukaan halus. RE kasar
terdiri dari interkoneksi, struktur seperti kantung, yang terlihat seperti cakram diatur
dalam baris teratur. RE halus seperti jaringan tubulus saling berhubungan.
b. Dilihat dari Fungsi
Retikulum endoplasma kasar terutama bertanggung jawab untuk sintesis protein
dan jenis halus terlibat dalam sintesis dan metabolisme lipid. RE halus juga merupakan
lokasi untuk penyimpanan dan transportasi.
c. Proporsi
Proporsi retikulum endoplasma halus sangat kecil, bila dibandingkan dengan RE
kasar. RE halus kebanyakan ditemukan dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam
sintesis dan metabolisme lipid. Ia jelas terlihat dalam hati, ovarium, testis, otot, dll.
KESIMPULAN

1. Retikulum endoplasma adalah suatu kumpulan kantung seperti membran berbentuk


pipa, gelembung, dan kantung pipih yang meluas dalam sitoplasma sel eukariot.
Organel yang bertindak sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang
menghubungkan membran sel dengan nukleus. Fungsi dari retikulum endoplasma
adalah untuk transportasi protein.
2. Retikulum endoplasma dibagi dua kategori, yaitu retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar merupakan organel
berbatas membran yang tersusun dari suatu kantong pipih yang disebut dengan
sisterna. Sedangkan komponen membran dari retikulum endoplasma halus
berbentuk tubular. RE memiliki banyak bentuk (polimorfik). Perbedaan diantara
keduanya adalah retikulum endoplasma kasar tampak berupa saluran panjang,
berjajar melengkung teratur, sedangkan retikulum endoplasma halus berupak
pembuluh (tubuler) atau gelembung (vesikuler) yang tidak teratur. Retikulum
endoplasma kasar dan halus berhubungan di suatu tempat, karena dalam banyak hal
kedua retikulum endoplasma ini bekerja sama dalam melakukan aktivitas sel.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, D. 2006. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran
dan Program Studi Strata 1 Fakultasbioeksata. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai