LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
Golongan B/Kelompok 5B
1. Agustian Maulidi (151510501161)
2. Aditya Novalino S. (151510501220)
3. Muhammad Faqih Zhakaria (151510501276)
4. Nur Wijiyanti (151510501295)
1
2
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenali dan menggambarkan karakteristik morfologi
(akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) tanaman kelapa sawit.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
4
3.2.2 Bahan
1. Tanaman kelapa sawit
5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar Keterangan
Akar Kelapa sawit memiliki akar serabut
berbentuk anyaman tebal. Akar tersebut
tumbuh secara vertikal dan horizontal
dalam tanah. Akar primer mempunyai
diameter 6-10 mm. Keluar dari pangkal
batang danmenyebar secara horizontal
serta dapat tumbuh ke dalam tanah
dengan sudut yang beragam. Akar
sekunder merupakan cabang dari akar
primer dengan diameter 2-4 mm dan
membentuk akar tersier dengan diamter
0,7-1,2 mm. Akar tersier terbentuk akan
bercabang membentuk akar kuarter
dengan diameter 0,1-0,3 mm.
Batang Tanaman kelapa sawit umumnya
batang tidak bercabang. Titik tumbuh
batang terdapat pada bagian pucuk
batanag, terbenam didalam tajuk daun.
Tinggi batang dapat mencapai 15-18
meter. Batang kelapa sawit tidak
memiliki kambium dan berbentuk
silinder dengan diameter 20-75 cm.
Batang kelapa sawit tumbuh lurus
keatas dibungkus oleh pelepah daun.
Batang dapat tinggi dimulai umur 4
tahun dengan kecepatan pertumbuhan
25-75 cm/tahun
6
7
4.2 Pembahasan
8
Kelapa sawit memiliki nama latin Elaia guineensis dan termasuk satu
famili dengan kelapa. Kelapa sawit mempunyai prospek besar dalam
pengembangannya karena kelapa sawit menghasilkan minyak yang dapat
digunakan sebagai bahan kosmetik, industri farmasi, sabun dan lain-lain. Dalam
pengembangan kelapa sawit diperlukan budidaya yang baik dan benar dengan
mengetahui syarat tumbuh serta mengetahui morfologi sehingga tanaman sawit
dapat tumbuh secara optimal. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan kelapa sawit
yaitu jenis tanah latosol, pedzolik, kelabu, regosol dan tanah alluvial. Menurut
Pahan (2015) daerah yang cocok untuk pengembangan kelapa sawit yang sesuai
yaitu pada 15o LU- 150 LS dengan ketinggian 0-500 mdpl, dan curah hujan 2.000-
2.500 mm/tahun dengan periode bulan kering < 75 mm/ bulan tidak lebih dari 2
bulan. Suhu optimumnya yaitu berkisar 29-30O C dan pH tanah tersebut yaitu
5,0-5,5 yang memiliki drainase yang baik, dan lapisan solum yang dalam tanpa
lapisan padas. Keadaan topografi suatu lahan kelapa sawit sebaiknya tidak lebih
dari 25%. Kemiringan yang lebih diperlukan teras-siring untuk mengurangi
tingkat erosi.
Berdasarkan hasil praktikum yaitu dengan mengidentifikasi bentuk
morfologi tanaman kelapa sawit seperti akar, batang, daun, bunga dan biji atau
buah. Akar merupakan suatu bagian tanaman yang berfungsi sebagai penyerap
unsur hara dan air dalam tanah. Akar pertama muncul dari biji yg telah telah
berkecambah adalah radikula yang panjangnya dapat mencapai 15 cm, mampu
bertahan sampai sampai 6 bulan. Kelapa sawit memiliki akar serabut berbentuk
anyaman tebal. Akar tersebut dapat tumbuh secara vertikal dan horizontal di
dalam tanah. Akar pada tanaman kelapa sawit terdiri dari akar primer, sekunder,
tersier, dan kuarter. Akar primer mempunyai diameter 6-10 mm. Keluar dari
pangkal batang dan menyebar secara horizontal serta dapat tumbuh ke dalam
tanah dengan sudut yang beragam. Akar sekunder merupakan cabang dari akar
primer dengan diameter 2-4 mm dan membentuk akar tersier dengan diamter 0,7-
1,2 mm. Akar tersier yang terbentuk akan bercabang dengan membentuk akar
kuarter dengan diameter 0,1-0,3 mm. Sistem perakaran aktif dalam menyerap
unsur hara dan air yaitu terdapat pada kedalaman 5-35 cm.
9
memiliki bentuk lancip dan panjang dan bunga betina memiliki bentuk mekar dan
besar (Sunarko, 2007).
Buah dan biji merupakan hasil dari fotositat yang biasanya dimanfaatkan
sebagai bahan kosmetik, sabun, industri farmasi, minyak makan, margarin dan
lain-lain. Buah kelapa sawit dibedakan menjadi 3 yaitu: a) dura, memiliki
cangkang tebal yaitu 3-5 mm, daging tipis, dan rendemen minyak berkisar 15-
17%, b) buah tenera yaitu dengan memiliki cangkang tipis 2-3 mm, daging buah
tebal, dan memiliki rendemen minyak 21-23%. Buah berwarna orange dan ketika
muda berwarna hitam keunguan, serta c) pesifera, memiliki cangkang sangat tipis,
daging buah tebal, biji kecil, dan rendemen minyak 23-25%. Terdapat 4 bagian
buah pada kelapa sawit yaitu eksokarp (kulit bagian luar yang berwarna merah
dan licin), mesokarp (serabut buah yang mengandung banyak minyak), endokarp
(cangkang pelindung inti atau tempurung) dan inti sawit atau kermel (bagian
dalam kelapa sawit yang digunakan perbanyakan generatif).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Akar tanaman kelapa sawit mempunyai sistem perakaran serabut. Akar tersusun
atas akar primer, sekunder, tersier dan kuartener.
2. Daun tanaman kelapa sawit bersirip genap dengan tulang daun sejajar.
3. Batang tanaman kelapa sawit berbentuk silinder, tidak bercabang dan tidak
berkambium.
4. Bunga kelapa sawit termasuk berumah satu dengan susunan bunga majemuk.
Bunga jantan lebih lancip dan panjang sedangkan bunga betina lebih besar dan
mekar membulat.
5. Buah kelapa sawit memiliki 4 bagian, yaitu eksocarp, mesocarp, endocarp dan
kernel.
5.2 Saran
Praktikum sudah berjalan dengan lancar namun praktikan harus lebih
ditertibkan lagi agar acara praktikum tidak mengganggu kegiatan yang lain
mengingat praktikum yang dilakukan di luar ruangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pahan, I. 2015. Panduan Teknis Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta : Naga Swadaya.
Sofiyanti, N. 2013. The Diversity of Epiphytic Fern on The Oil Palm Tree (Elaeis
Guineensis Jacq.) In Pekanbaru, Riau. Biologi, 17(2): 51-55.
Akar Daun
Batang
Buah
Buah