MYRISTICAE SEMEN
OLEH
DOSEN PENGAMPU
1. apt. I Putu Gede Adi Purwa Hita, S.Farm., M.Farm.
2. apt. Putu Yudhistira Budhi Setiawan, S.Farm., M.Sc.
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)
karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis diberikan kesehatan, sehingga dapat menyelesaikan
tulisan ini tepat pada waktunya.
Tulisan dengan judul “Myristicae Semen (Biji Pala)” dalam materi kuliah Botani dan
Farmakognosi ini disusun dalam rangka melengkapi tugas akademik mata kuliah Botani dan
Farmakognosi pada Semester Kedua tahun akademik 2020/2021 yang diampu oleh Bapak apt. I
Putu Adi Purwa Hita, S.Farm., M.Farm.
Di dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengalami hambatan dan berbagai kesulitan
sebagai akibat kurangnya pengalaman menyusun makalah serta kurangnya pemahaman
mengenai materi. Berkat semangat dan kerja keras, hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak apt. I Putu Adi Purwa Hita, S.Farm., M.Farm. dan Bapak apt. Putu Yudhistira Budhi
Setiawan, S.Farm., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Botani dan Farmakognosi
Semester 2 tahun akademik 2020/2021 pada Program Studi S1 Farmasi Klinik di Universitas
Bali Internasional.
2. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
materi maupun penulisannya yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar menyempurnakan karya-karya
tulisan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
pada makalah ini sebagai barikut:
1. Untuk mengetahui determinasi tanaman Biji Pala.
2. Untuk mengetahui morfologi tanaman Biji Pala.
3. Untuk mengetahui gambaran mikroskopis simplisia Biji Pala.
4. Untuk mengetahui kandungan metabolit Biji Pala dan efek farmakologisnya.
5. Untuk mengetahui variabilitas dan faktor yang mempengaruhi kualitas bahan alam Biji
Pala.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanaman pala yang berumur panjang dapat mencapai tinggi pohon 18 meter dengan
membentuk akar tunggang yang cukup dalam, bahkan ukuran kedalaman akan hamper
sama dengan tinggi pohonnya dan mempunyai akar serabut seperti tanaman monokotil.
Gambar 2. Akar Pala
2.2.2 Batang
Tanaman Pala memiliki bentuk batang bulat dan tegak lurus dengan tinggi
mencapai kurang lebih 20 meter. Pada batang pokok memiliki cabang primer yang
sama bentuk dan tersusun rapih melingkari batang pokok. Kulit batang tebal dengan
bagian luar berwarna abu-abu kelam dan bila ditoreh dengan pedang akan
mengeluarkan banyak getah berwarna merah tua. Tanaman pala tumbuh tegak dengan
mahkota pohon berbentuk pyramid.
2.2.4 Bunga
Tanaman pala ada yang berbunga betina dan ada yang hanya berbunga jantan.
Namun demikian, tanaman pala biasanya berkelamin dua (hermaphrodit). Artinya,
bunga jantan dan bunga betina bisa terdapat dalam satu pohon. Bunga jantan dalam
bentuk rangkaian yang membawa 3 sampai 15 bunga perkuntum sedangkan bunga
betina sekitar 1 sampai 3 per kuntum. Bunga keluar dari ujung cabang dan ranting.
Bunga betina mempunyai kelopak dan mahkota meskipun perkembangannva
tidak sempurna. Warna bunga kuning dengan diameter + 2,5 mm serta panjangnva + 3
mm. Mahkota bunga betina bersatu mulai dari bagian pangkal dan pada bagian atas
terbuka menjadi 2 bagian yang sistematis.
2.2.5 Buah
Buah pala umumnya berbentuk bulat, lebar. Kulit buah licin, apabila masak akan
berbelah dua dengan diameter 3-9 cm. Daging buahnya tebal dan asam. Biji berbentuk
bulat sampai lonjong dengan panjang 1,5-4,5 cm dan lebar 1-2,5 cm. Warna bijinya
coklat sedangkan kernel bijinya berwarna keputihan. Kulitnya mengandung minyak
atsiri, tetapi dapat juga diusahakan dari daun. Kulit buah cukup banyak mengandung
air. Buah pala mulai dari penyerbukan hingga masak petik memakan waktu hingga 9
bulan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka didapatlah kesimpulan sebagai
berikut.
1. Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauan Banda dan Maluku. Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki
nilai ekonomis dan multiguna karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan
dalam berbagai industri. Biji, fuli dan minyak pala merupakan komoditas ekspor dan
digunakan dalam industri makanan dan minuman.
2. Kandungan biji pala terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa,
pentosan, pati, resin, dan mineral-mineral. Biji pala digunakan untuk rempah-rempah
dan tujuan pengobatan (farmakologi).
3. Pohon pala dapat tumbuh dengan baik dan dalam kondisi produktifitas optimal pada
iklim tropik lembab hangat. Populasi pala dengan produktifitas tinggi tumbuh pada
suhu lingkungan 20-30 C°. Lahan ideal untuk budidaya pala adalah lempung liat dan
lempung berpasir. Pala tumbuh bagus terutama pada tanah subur daerah vulkanik
dataran rendah hutan tropic.
3.2 Saran
1. Sebaiknya dilakukan pengenalan tentang tanaman pala agar masyarakat lebih tau
mengenai tanaman pala.
2. Pengenalan bagian tumbuhan pala sangat berguna bagi masyarakat untuk mengetahui
manfaat dari tanaman pala.
3. Pembudidayaan tanaman pala perlu diperhatikan agar hasil panen pala menjadi kualitas
yang tinggi dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/35879/3/jiptummpp-gdl-aisyahabdk-48749-3-babii.pdf