Anda di halaman 1dari 21

BAB 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus)
No Morfologi Buah Nangka
1 Jenis Buah Buah majemuk semu
2 Bentuk Buah Bulat memanjang (lonjong)
3 Warna Kulit Buah Berwarna hijau muda (belum masak) dan
berwarna hijau kekuningan (telah masak)
4 Karakteristik Kulit Luar Berduri/bergerigi
5 Karakteristik Daging Berwarna kuning keemasan (telah masak)
Buah dan bersifat lunak, sedangkan ketika masih
muda berwarna putih
6 Aroma Memiliki aroma yang khas dan harum ketika
telah masak
7 Dokumentasi
Tabel 2. Hasil Pengamanatn Morfologi Biji Nangka (Artocarpus
heterophyllus)
No Morfologi Biji Nangka
1 Jenis biji Biji berkeping 2 (dikotil) dan berbiji tunggal
2 Bentuk Biji Bulat memanjang
3 Panjang Biji 2-4 cm
4 Warna Biji Kecoklatan
5 Lapisan Kulit Biji Terdapat 3 lapis kulit luar yaitu kulit luar
berwarna kuning agak lunak, kulit liat
berwarna putih, dan kulit ari berwarna coklat
membungkus daging biji
6 Bagian - Bagian Biji Terdapat 3 bagian biji nangka yaitu kulit biji,
Nangka tali pusar, dan inti biji
Tali pusar

Kulit biji

Inti biji
7 Dokumentasi
2.2 Pembahasan
Nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan salah satu spesies yang
berasal dari genus Artocarpus dengan famili Moraceae. Tanaman nangka ini
berupa pohon dengan tinggi 20 m yang berasal dari India dan tumbuh pada
ketinggian 0-800 mdpl. Menurut Silalahi (2021), Artocarpus heterophyllus
memiliki ciri-ciri yaitu perawakan berupa pohon dengan tinggi 10 m dan
terkadang mencapai 30 m, serta bergetah putih dan memiliki ranting muda gundul.
Lalu pada daun nangka mempunyai daun penumpu yang membungkus tunas daun
muda dengan panjang 1 – 5 cm atau kadang- kadang hingga 8 cm. Kemudian pada
bunga memiliki perbungaan muncul secara soliter dari batang atau cabang, atau
dari cabang lateral pendek. Selain itu, pada buah dan biji memiliki perbuahan
dengan panjang 30 – 100 cm dan lebar 25 – 50 cm. Bentuk buah nangka
bervariasi dari jorong, lonjong atau seperti pir dengan ujung perhiasan bunga
menyerupai duri, berbentuk seperti piramida atau kerucut, serta tanaman nangka
ini sangat cocok untuk dibudidayakan pada daerah yang memiliki curah hujan
tahunan dengan rata-rata 1.500-2.500 mm. Menurut Zapino dan Fitri (2022),
klasifikasi dari tanaman nangka yaitu sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spasies : Artocapus heterophyllus L

2.2.1 Morfologi Buah Nangka


Buah nangka tergolong buah majemuk semu. Buah ini sesunguhnya
merupakan rangkain buah majemuk yang dari luar terlihat seperti satu buah,
sedangkan buah sebenarnya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal,
berdaging, dan dibungkus oleh tenda bunga yang saling melekat satu sama lain
menjadi kulit buah. Buah sebenarnya tersebut tidak terlihat dari luar sehingga
buah nangka tergolong buah semu. Selanjutnya buah nangka memiliki bentuk
bulat memanjang (lonjong). Menurut Ziraluo dan Duha (2020), bahwa buah
nangka merupakan buah yang tergolong dalam buah semu majemuk dan buahnya
berbentuk lonjong dan bulat pemajang. Menurut Silalahi (2021), bentuk buah
nangka bervariasi dari jorong, lonjong atau seperti pir dan pada ujung perhiasan
bunganya menyerupai duri, berbentuk seperti piramida atau kerucut. Selain itu,
warna kulit buah nangka yaitu berwarna hijau muda (belum masak) dan berwarna
hijau kekuningan (telah masak). Menurut dewi dkk., (2021) saat masih muda buah
nangka berwarna hijau muda, sedangkan saat matang buah berubah menjadi hijau
kekuning-kuningan.
Buah nangka memiliki kulit luar berduri/bergerigi. Menurut Ardila dkk.,
(2022) buah nangka tergolong buah majemuk semu dengan kulit luarnya
berduri/bergerigi rata. Duri tersebut merupakan salah satu perkembangan dari
kepala putik bunga nangka. Saat buah nangka masih muda, duri pada kulit buah
nangka akan tampak relatif lebih halus dibandingkan pada saat buah telah masak.
Selanjutnya buah nangka memiliki daging buah berwarna kuning keemasan (telah
masak) dan bersifat lunak, sedangkan ketika masih muda berwarna putih. Menurut
Aini dkk., (2019) bahwa perubahan struktur buah yang tadinya keras menjadi
lunak disebabkan selama pematangan terjadi perubahan komposisi dinding sel
sehingga menyebabkan turunnya tekanan turgor sel dan kekerasan pada buah.
Selain itu, daging buat tersebut merupakan perkembangan dari tenda bunga. Lalu
buah nangka juga memiliki aroma yang khas dan harum ketika telah masak.
Menurut Desiliani dkk., (2019) pembentukan aroma pada buah nangka
disebabkan mengandung senyawa yang mudah menguap yaitu ethyl isovalerate,
3-methylbutyl acetate, 1-butanol, propyl isovalerate, isobutyl isovalerate, 2-
methylbutanol, dan butyl isovalerate. Oleh karena itu, senyawa-senyawa tersebut
berkontribusi pada rasa manis dan aroma buah.

Referensi :
Aini, S. N., Kusmiadi, R., dan Napsiah. 2019. Penggunaan Jenis dan Konsentrasi
Pati sebagai Bahan Dasar Edible Coating untuk Mempertahankan
Kesegaran Buah Jambu Cincalo (Syzygium samarangense [Blume] Merr.
dan L. M. Perry) Selama Penyimpanan. Bioindustri, 1(2): 186-202.
Ardila, L. D. Rosanti, dan T. Kartika. 2022. Karakteristik Morfologi Tanaman
Buah di Desa Suka Damai Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi
Banyuasin. Indobiosains, 4(2): 36-46.
Desiliani, N. Harun, dan S. Fitriani. 2019. Pemanfaatan Tepung Pisang Kepok dan
Buah Nangka Kering dalam Pembuatan Snack Bar. Teknologi Pangan,
13(1): 1-11.
Dewi, R. S., Hardiansyah, dan Mahrudin. 2021. Keanekaragaman Jenis
Artocarpus di Bantaran Sungai Desa Beringin Kecana Kecamatan
Tabunganen Kalimantan Selatan. Biologi dan Pembelajarannya, 13(2):
124-136.
Silalahi, M. 2021. Pemanfaatan Nangka (Artocapus heterophyllus) Sebagai Obat
Tradisional dan Bioktivitasnya. Kesehatan, 11(1): 42-53.
Zapino, T., dan C. Fitri. 2022. Kamus Nomenklatur Flora dan Fauna. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ziraluo, Y. P. B., dan M. Duha. 2020. Diversity Study of Fruit Producer Olant in
Nias Islands. Inovasi Penelitian, 1(4): 683-694.

Anda mungkin juga menyukai