4 Votes
Saat ini jagung sudah menjadi bahan olahan untuk kebutuhan tingkat ke 2
di Indonesia setelah beras. Berbagai macam pengolahan dan kebutuhan
makanan mulai dari manusia sampai kebutuhan ternak ini banyak yang
berasal daribahan jagung.
Namun kini para petani di daerah sentra Produksi Jagung Ketan ( Jagung
Pulut ) ini tidak perlu kuatir karena sudah di temukan jagung Ketan (
Jagung Pulut ) Hibrida yang hasilnya bisa mencapai 15 Ton / Ha. Jumlah ini
berarti 5 kali lipat dari jagung ketan ( Jagung Pulut ) yang lokal yang banyak
di tanam petani selam ini. Jagung ketan yang hasilnya super banyak dan
unggul tersebut adalah Jagung ketan hibrida ( F1 ) KUMALA. Jagung
Ketan hibrida ini di produksi oleh perusahaan benih yang sudah besar
dan terkenal di kalangan petani di Indonesia yaitu PT. East West Seed
Indonesia dengan merk dagangnya yang tersohor “ Cap Panah
Merah “.
Jagung Ketan ( Jagung Pulut/ Jagung Putih ) Hibrida Kumala ( Cap Panah
Merah ) ini mempunyai potensi hasil panen tinggi mencapai 15 ton per
hektar. Jagung pulut atau jagung ketan termasuk jenis jagung khusus yang
makin populer dan banyak dibutuhkan konsumen dan industry.
Jagung putih ketan F1 Kumala mempunyai tongkol yang penuh dengan berat
jagung per tongkol bisa mencapai 300 Gram
Jagung ketan F1 Kumala cukup tahan terhadap kondosi kering sehingga juga
bisa di Budidayakan saat musim kemarau dengan hasil yang tetap tinggi
Jagung Ketan Hibrida Kumala bisa di panen muda ( Segar ) umur 65 HST
atau panen tua ( Pipil kering ) saat tanaman berumur 100 HST
Jagung putut F1 KUMALA adalah jagung pulut manis hibrida yang cocok
ditanam di dataran rendah sampai menegah. Tanamannya seragam, tinggi
sedang, tongkol seragam, warna biji putih, rasa manis dan pulen.
Dengan keunggulan yang di miliki oleh Jagung Ketan F1 Kumala penulis
yakin bahwa maka Pamor jagung pulut tidak luntur ditelan zaman. Kreasi
baru makanan olahan berbasis jagung pulut bermunculan termasuk beras
jagung instan, bubur jagung instan dan lain-lain.