Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Tanaman Asparagus

Tanaman sayuran merupakan salah satu tanamann hortikultura yang memiliki peluang yang

baik untuk dikembangkan dikarenakan kesadaran masyarakat yang meningkat tentang kesehatan

dalam mengkonsumsi makanan. Salah satu tanaman yang memiliki nilai tinggi adalah Asparagus.

Budidaya Asparagus masih perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana serta permodalan yang

kuat. Tanaman Asparagus merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah

yang akan menumbuhkan rebung Asparagus. Sementara batang yang tampak diluar tanah

merupakan tempat tumbuhnya cabang.

Asparagus dalam bahasa latinnya dikenal Asparagus officinalis merupakan sayuran musim

semi yang tergolong dalam tanaman perennial atau tanaman yang dapat hidup lebih dari 2 tahun.

Dulunya Asparagus dikelompokkan bersama tanaman keluarga lili (liliaceae) seperti bawang

merah dan bawang putih. Tetapi kemudian dipisahkan karena ada perbedaan bentuk atau

morfologi, merupakan tanaman asli dari daerah pantai barat Eropa (dari bagian Utara Spanyol

Utara ke Irlandia, Inggris dan Barat Laut Jerman), Afrika Utara dan Asia barat.

Asparagus telah dikonsumsi sejak 20.000 tahun yang lalu didaerah dekat Aswan, Mesir.

Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran dan obat-obatan, karena memiliki rasa yang lezat, dan

bersifat diuretic. Asparagus digambarkan dalam dekorasi Mesir yang bertanggal 3000 SM. Masih

di zaman kuno, Asparagus juga dikenal di Suriah, Spanyol dan Yunani. Bangsa Yunani dan

Romawi kuno, mengonsumsinya dalam kondisi segar pada saat musimnya dan dikeringkan

sebagian untuk stok musim dingin. Resep memasak Asparagus tertulis dalam buku resep Apicius

(kumpulan reep masakan Romawi) buku III, pada abad ke-3 masehi. Asparagus liar (Asparagus

racemosus) telah dgunakan sejak dulu di India dan beberapa bagian Asia sebagai obat tradisional.
CV Aspakusa merupakan salah satu tempat yang melakukan usaha budidaya tanaman sayuran,

salah satunya adalah asparagus. Pusat budidaya Asparagus di Teras-Boyolali di tempat yang

dahulu merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten

Boyolali dengan Misi Teknik Pertanian Taiwan di Indonesia. Benih Asparagus berasal dari

Taiwan, yang kemudian dikembangkan di Indonesia.

A. Klasifikasi Tanaman Asparagus

Tanaman Asparagus dalam istilah Botani disebut Asparagus officinalis yang termasuk dalam

family Liliaceae. Berikut taksonomi tanaman asparagus :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Famili : Asparagaceae

Genus : Asparagus

Spesies : Asparagus officinallis


Tanaman Asparagus merupakan tanaman sayuran yang dikonsumsi pada bagian rebungnya.

Rebung Asparagus mengandung zat aspegirine yang berguna untuk memperbaiki pencernaan

makanan dan melancarkan air seni.

B. Prospek Tanaman Asparagus

Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi

yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya.

Sayuran ini juga rendah kalor dan mengandung serat (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam

asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker dan membantu lancarnya proses

pencernaan tubuh. Kandungan asam amino Asparagus merangsang ginjal membuang sisa

metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu

melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi penderita

eksim, gangguan ginjal dan prostat. Dalam Asparagus juga terkandung sifat diuretik yang mana

berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.

Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung

lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini merupakan sumber

rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.

Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap Asparagus. Terbukti sayuran

ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino Asparagus merangsang ginjal

membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan

membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi

bagi penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat.

Berikut Kandungan gizi yang terdapat dalam asparagus


Kalori 44 Protein 4, 65

kal gram

Air 165 Serat larut 1,15

gram gram

Serat tak 1,75 Karbohidrat 7,60

larut gram gram

Gula 2,85 Lemak 0,02

gram tunggal gram

Lemak 0,12 Lemak ganda 0,23

jenuh gram gram

Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel.

Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Namun demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak

diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas Asparagus dapat meningkatkan

devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.

C. Budidaya Tanaman Asparagus

Tanaman asparagus tumbuh pada daerah pegunungan tropis yaitu dengan suhu antara 10-13º

C, dan pada daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900m dpl. Tanah yang cocok untuk tanaman

asparagus yaitu tanah podsolik merah kuning dengan curah hujan antara 2500-3500 mm setahun

tanpa bulan kering. Beberapa teknik budidaya tanaman asparagus adalah:


1. Pemilihan Bibit dan Persemaian

Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung melalui proses persemaian.

Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap:

a. Persemaian

Dalam persemaian perlu diperhatikan pemilihan lahan yaitu lahan berdrainase baik, bukan bekas

lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian

diberi dilakukan pengolahan tanah dan diberi pupuk dasar Furadan 3G untuk menghindari hama,
b. Perendaman Benih

Benih yang akan disemaikan direndam terlebih dahulu dalam air dingin pada suhu 27ºC selama

24-28 jam. Selama perendaman, air diganti 2-3 kali. Biji yang mengambang dibuang.

c. Semai Benih

Benih disemai pada tanah dengan jarak tanama 15x10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap lubang

ditanam 1 biji, lalu permukaan tanahnya ditutup jerami atau sekam dan disiram.

d. Perawatan Persemaian

Dilakukan penyiraman pada pagi dan sore apabila tanah kering, penjarangan benih yang terlalu

rapat tumbuhnya, penjarangan atap pelindung sesuai dengan pertumbuhan sampai kemudian atap

diangkat pada saat seminggu sebelum tanam, penjagaan bibit dari serangan hama dan penyakit

serta pemupukan dengan pupuk kandang dan Urea/ZA serta TS/DS.

e. Seleksi dan Pencabutan Benih

Pemindahan bibit dilakukan setelah 5-6 bulan dan yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat

dan bibit yang dicabut segera ditanam, dan sebelum penanaman akar dipotong dan pucuk tanaman

dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.


2. Penanaman

a. Pengolahan tanah

Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit

dengan kedalaman 15-20 cm. untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40-50 cm dan jarak antar

baris 1,25-1,5 m dan pada awalnya menggunakan pupuk kandang. Bibit yang ditanam adalah bibit

yang sudah berumur 5-6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau sore pada

jam 4. Lahan segera dibersihkan kemudian diolah dan dibuatkan parit dengan kedalaman 75-90

cm, lalu tanah dibuat guludan. Selanjutnya tanah dibiarkan mongering selama 15 hari guna

mencukupi kebutuhan oksigen lalu diberi pupuk kandang agar bahan organic cukup tinggi. Bila

tanah masam, maka ditambahkan kapur agar pH sesuai dengan Asparagus.

b. Penanaman

Sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar pupuk kandang yang dimasukkan kedalam parit

dan dicampur tanah. Bibit Asparagus yang akan ditanam adalah bibit yang telah mencapai tinggi

minimal 30 cm atau berumur 6-8 bulan. Jarak tanam Asparagus sekitar 50-60 cm.

3. Pemeliharaan

a. Pembumbunan

Apabila tunas sudah tumbuh dapat dilakukan pembumbunan. Saat musim hujan parit diperdalam,

karena asparagus tidak menyukai genangan. Pembumbunan juga dilakukan tiap bulan sekali

tergantung banyak sedikitnya rumput. Penjarangan dilakukan dengan membuang tanaman yang

sudah tua/kering sehingga hanya terdiri dari 3-4 tanaman.

b. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang, selebihnya dipangkas.

Mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3-5 batang. Pemangkasan dilakukan pada

cabang dan batang yang terserang hama dan penyakit.

c. Pengairan dan Drainase

Dilakukan dengan menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air

meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.

d. Pemupukan Susulan

Pemupukan dengan Urea/ZA dilakukan setiap 14-21 hari sejak bibit mulai tumbuh dan jumlahnya

disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan. Pemupukan dengan pupuk kandang/kompos dapat

diulangi setiap 4-5 bulan sekali. Pemakaian pupuk K dapat setiap 6 atau 8 minggu selama musim

penghujan.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit bercak daun. Penyakit ini menyerang daun

hingga mengakibatkan daun menjadi berbercak kuning sampai kecoklatan. Penyebabnya adalah

sebangsa jamur (Fungi). Pencegahan penyakit ini adalah dengan penyemprotan fungisida yang

mengandung bahan dasar tembaga antara lain bubur bordo, bubur burgundy dan insoluble coppers.

Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan

membesarkan batang yang tumbuh normal.

5. Panen dan Pascapanen

Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting. Asparagus hijau

yang dipanen adalah setelah muncul di atas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup. Panen

dapat dilakukan dengan mencabut dan memotong batang muda. Pemanenan daun Asparagus

dilakukan dengan memotong dahannya yang berkriteria daun tampak hijau tua, pada daun tidak
terdapat bunga dan buah, bebas dari hama dan penyakit, serta batnang lurus, panjang batang lebih

dari setengah panjang bagian berdaun serta kuat dan segar.

D. Manfaat Tanaman Asparagus

Antioksidan dalam asparagus membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Kandungan mineral dalam jus asparagus sangat membantu mengontrol kadar gula darah.

Asparagyus juga sangat baik untuk jantung, jus asparagus yang dicampur dengan madu mentah

jika dikonsumsi dua kali atau tiga kali sehari dapat menjaga kesehatan jantung. Asparagus diyakini

mampu mencegah multiple sclerosis dan infeksi kandung kemih. Asparagus juga berguna bagi

orang yang menderita tekanan darah tinggi karena mampu menurunkan tekanan darah. Asparagus

bermanfaat untuk ibu menyusui karena membantu meningkatkan produksi susu serta mencegah

masalah saraf pada janin. Asparagus dikenal memiliki sifat antivirus dan antijamur. Karena kaya

akan vitamin K, asparagus bermanfaat untuk tulang dan mencegah kerusakan saraf otak sehingga

bermanfaat bagi penderita penyakit Alzheimer.

Asparagus juga merupakan salah satu sumber antioksidan yang patut kita pilih, sayuran yang

nikmat diolah menjadi sup ini menyumbang gluthation yang cukup banyak bagi tubuh kita, yakni

sebesar 28,3 mg/100g. gluthation adalah antioksidan endogen yang efektif mengatasi berbagai

macam radikal bebas. Ada empat macam pigmen dari asparagus yang memiliki kemampuan

antioksidan yakni klorofil, betakaroten, lutein, dan cyaniding selain itu, kekuatan antioksidan yang

dimilikinya juga didukung oleh fiabonoid erupa lignan.

Menrut dr.Noratus Horas dari Tirtayu Heallig center, antioksidan bisa berupa vitamin,

mineral, enzim, yang ada dalam makanan dan suplemen tertentu. Berikut adalah beberapa

antioksidan yang baik untuk tubuh :


a. Asam ellagic

Senyawa ini banyak ditemukan dalam raspberry merah dan bisa dikatakan sebagai salah satu

pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat anti mutagenic.

b. Proanthocyanidins

Antioksidan ini masih termasuk keluarga flavonoid. Proantho cyanidins adalah senyawa tang

memberikan warna merah dan biru pada buah, dan telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat

kapiler, memperbaiki penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan

mencegah pembekuan darah Proanthocyanidins dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan

kanker, dan melindung terhadap infeksi salura kemih.

c. Gluathion

Gluathion adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan anti-oksidan yang paling penting

karena berada dalam sel. Molekul ini mampu menetralisasi radikal bebas, meningkatkan system

kekebalan tubuh dan membantu hati mengeluarkan racun dari tubuh.

d. Karotenoid

Karotenoid adalah mikronutrien larut dalam lemak yang dikenal dengan sebutan betakaroten (yang

dapat dikomprensi menjadi vitamin A dalam tubuh). Mikronutrien ini dipercaya ampuh melawan

radikal bebas, menghambat dan mencegah kanker serviks, paru-paru prostat, usus besar,

endometrium dan kanker esophagus.

Disebutkan juga bahwa kandungan agen antikanker di dalam Asparagus mampu

menyusutkan tumor, dan meningkatkan produksi sel darah putih. Asparagus dalam melawan

kanker tentunya mempunyai sifat antikanker diantaranya flavonoid yaitu kemampuan untuk

melawan perkembangan kanker dan menghilangkan indikasi awal kanker; juga asam ferulat yang

memiliki sifat antikarsinogenik dengan mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar
sel kanker, dengan tidak adanya pembuluh darah, sel kanker akan kehilangan pasokan nutrisi dan

oksigen sehingga pertumbuhannya terhambat.

Asparagus juga dapat melawan diabetes. Para ilmuwan yang tercatat dalam buku yang

berjudul Asparagus menemukan bahwa asparagus dapat mengatasi penyakit metabolism.

Mengkonsumsi Asparagus secara rutin merupakan cara terampuh dalam memerangi diabetes

dengan menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

Asparagus juga sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis karena jika mengkonsumsi

1 cangkir Asparagus dapat memenuhi 114,8% dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap harinya.

Selain itu Asparagus merupakan sahabat bagi hati dan jagung, juga merupakan musuh insomnia.

Hal ini disebabkan karena Asparagus kaya akan triptofan, vitamin B1. B2, B3, B6, mangan, serat

pangan, tembaga, fosfor, kalium dan protein.

Manfaat lainnya adalah menjaga kadar gula darah dan tekanan darah stabil, menjaga kesehatan
pencernaan dan peluruh kencing, mencegah lahir cacat, mengurangi keasaman darah, antiinflamasi,
membantu kemoterapi pada pengobatan kanker, dan mencegah ISK (Infeksi Saluran Kemih).

[B]A. Iklim[/B]

Tanaman [B]Asparagus[/B] sangat baik tumbuh pada daerah pegunungan tropic, yaitu dengan
suhu antara 10-13ºC, sedangkan untuk daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900 m diatas
permukaan laut (dpl). Faktor suhu memang cukup berperan terutama berpengaruh terhadap
pertumbuhan individu baru.
[B]B. Tanah[/B]

Agar produksi rebung[B] asparagus[/B] memuaskan, selain harus ditanam didaerah yang beriklim
cocok, tanah juga mempunyai peranan penting. Beberapa jenis tanah yang cocok untuk tanaman
asparagus di Indonesia, misalnya: Podsolik merah kuning Dengan curah hujan antara 2.500-3.500
mm setahun tanpa bulan kering. Ketinggian antara 20-1.000 m dpl, ketebalan tanah antara 1-2 m.
Bewarna merah kuning dengan tekstur lempung berpasir sampai lempung liat. pH 3,5-5,0.
Latosol
Curah hujan antara 2.000-7.000 mm setahun dengan bulan kering dibawah 3 bulan. Ketinggian
tempat 1.000 m dpl. Tebal tanah cukup dalam (1,5-10 m) dengan warna merah coklat hingga
kuning. Teksturnya liat, struktur remah dan konsistensi genbur dtg reaksi masam sampai agak
masam, pH 4,5-6,5 dengan kandungan bahan organis dilapisan atas 3-10%.
Andosol.

Curah hujan 2.500-7.000 mm pertahun dengan bulan kering dibawah 2 bulan. pH tanah antara 5,0-
7,0 dengan kandungan unsur hara cukup tinggi.Tanah berpasir dengan kandungan bahan organik
tinggi, kerap memberikan hasil yang baik. Oleh karena itu hendaknya tanah dipersiapkan dengan
cara dikerjakan/dibajak yang dalam ditambah pupuk kandang/kompos dengan jumlah 30-40 ton
per ha.

[B]C. Pembibitan[/B]

Masa pembibitan terdiri dari penyebaran benih sampai pertumbuhan tanaman muda yang
ditanam dalam pesemaian selama 1-3 bulan. Biji diambil dari tanaman yang cukup tua, lebih dari
2 tahun. Biji yang tua atau kering akan bewarna hitam. Langkah-langkah dari pembibitan antara
lain:

[*]Biji direndam dalam air hangat pada suhu kira-kira 30ºC selama 84 jam[/*]

[*]Siapkan media semai yang terdiri dari pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan
(2:1:1)[/*]

[*]Siapkan petak persemaian dengan arah utara selatan dengan diberi atap pelindung menghapa
utara selatan dengan panjang sesuai kebutuhan (5-10 m) dan lebar kira-kira 1 m.[/*]
[*]Sebarkan benih asparagus dengan jarak antar baris 30cm sedangkan dalam barisan 5-7,5 cm.[/*]
[*]Agar tidak longsor terkena hujan, pinggir petakan bisa diperkuat dengan bambu[/*]

[*]Pemeliharaan pesemaian dintaranya: penyiraman, penjarangan tanaman, penjarangan atap


pelindung, pencegahan hama dan penyakit.[/*]

[*]Bibit asparagus dapat dipindah kekebun apabila perakaran sudah cukup kuat, tinggi pohon
sudah lebih dari 30 cm, umur kira-kira 6-8 bulan.[/*]

[B]D. Persiapan Lahan[/B]


[*]Persipan Lahan penanaman adalah sebagai berikut:[/*]
[*]Tanah untuk kebun asparagus harus cukup dalam dan berpasir.[/*]
[*]Tanah diolah atau dibajak dengan kedalaman 30 cm[/*]
[*]Pembuatan alur/parit dengan lebar 30-45 cm dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan[/*]

[*]Pemberian pupuk kandang/kompos kira-kira 5-10 per hektar, bila perlu ditambahkan ZA/Urea
dan TSP/SP-36 sebanyak 15 gram per tanaman.[/*]
[*]Pencampuran media tanam.[/*]

[B]E. Penanaman[/B]

[*]Bibit asaparagus yang telah berumur 6-8 bulan dengan tinggi minimal 30 cm cukup baik untuk
mulai ditanam dikebun.[/*]

[*]Bibit diletakkan pada parit yang telah disediakan kemudian ditimbun dengan tanah bekas
galian.[/*]

[*]Jarak tanam yang dapat digunakan untuk penanaman asparagus bervariasi, diantaranya jika
jarak antar alur 75-90 cm maka dalam barisan jaraknya 50-60 cm. Bila memakai karak antar alur
105-110 cm, maka tanaman didalam baris ditanam dengan jarak 35-45 cm.[/*]
[*]Dalam 1 hektarnya tanaman bisa berjumlah 20.000 sampai 25.000 pohon.[/*]

[B]F. Pemeliharaan[/B]
Pemeliharaan terdiri dari:

[*][B]Pembungbunan[/B][/*]

Tujuan pembungbunan adalah untuk memperkokoh tegaknya tanaman, memperbanyak system


perakaran sehingga akan lebih memperbanyak hasil rebungnya.

[*][B]Penyiangan[/B][/*]
Dimaksudkan untuk membuang rumput/ tanaman pengganggu, pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan rumput disekitar tanaman.

[*][B]Pemupukan[/B][/*]

Pemupukan dilakukan untuk menambah unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman.Pupuk susulan
yang diberikan dapat berupa Urea (10 garm per tanaman), ZA (15 gram per tanaman). Dilakukan
setiap 14 atau 21 hari sejak bibit mulai tumbuh. Jumlah pupuk disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan tanaman, makin dewasa pertumbuhannya makin banyak pemakaiannya.
Pemberantasan hama dan penyakit

Berdasarkan pengamatan, hama untuk tanaman asparagus hamper dikatakan tidak ada atau tidak
berarti. Penyakit disebabkan oleh sebangsa jamur (fungi) yang mengakibatkan bercak-bercak
kuning sampai merah kecoklatan pada daun, bisa dicegah dengan pemakaian fungisida.
[B][IMG]/images/asparagus.jpg[/IMG]asparagusF. Pemanenan[/B]

Di Negara subtropics pertama kali pemetikan [B]rebung[/B] adalah 18-24 bulan sesudah
penanaman. Masa pemetikan dalam 1 musim diperkirakan memakan waktu 6-8 minggu, dengan
hasil bisa mencapai 1-1,5 ton rebung pada lahan ± 0,5 Ha.Di Negara tropis pertumbuhannya lebih
cepat, dengan umur pemanenan pertama berkisar 8-10 bulan sesudah penanaman. Dalam
pemanenan perlu diperhatikan mengenai pemilihan rebungnya. Rebung yang berkualitas baik
adalah rebung yang gemuk, lunak dan bewarna putih. Juga perlu diperhatikan dalam pemetikan
rebungnya, yaitu dengan memotong pangkal rebung yang melandai kearah luar dengan pisau
tajam. Pemetikan asparagus yang paling baik dila

Anda mungkin juga menyukai