Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

BUDIDAYA TANAMAN HIAS DAN TANAMAN OBAT


BUDIDAYA TANAMAN ASPARAGUS

Oleh:
Kuti Yulianti
Apriliane Briantika Louise
Hardiyanto Panji
Hemaslani Pertiwi
Lutvyana Abdu R.

A1L013054
A1L013055
A1L0131
A1L013197
A1L013201

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015

I.

PENDAHULUAN

Sejarah Tanaman Asparagus


Tanaman sayuran merupakan salah satu tanamann hortikultura yang
memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan dikarenakan kesadaran
masyarakat yang meningkat tentang kesehatan dalam mengkonsumsi makanan.
Salah satu tanaman yang memiliki nilai tinggi adalah Asparagus. Budidaya
Asparagus masih perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana serta permodalan
yang kuat. Tanaman Asparagus merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki
batang dalam tanah yang akan menumbuhkan rebung Asparagus. Sementara
batang yang tampak diluar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang.
Asparagus dalam bahasa latinnya dikenal Asparagus officinalis merupakan
sayuran musim semi yang tergolong dalam tanaman perennial atau tanaman yang
dapat hidup lebih dari 2 tahun. Dulunya Asparagus dikelompokkan bersama
tanaman keluarga lili (liliaceae) seperti bawang merah dan bawang putih. Tetapi
kemudian dipisahkan karena ada perbedaan bentuk atau morfologi, merupakan
tanaman asli dari daerah pantai barat Eropa (dari bagian Utara Spanyol Utara ke
Irlandia, Inggris dan Barat Laut Jerman), Afrika Utara dan Asia barat.
Asparagus telah dikonsumsi sejak 20.000 tahun yang lalu didaerah dekat
Aswan, Mesir. Tanaman ini dikonsumsi sebagai sayuran dan obat-obatan, karena
memiliki rasa yang lezat, dan bersifat diuretic. Asparagus digambarkan dalam
dekorasi Mesir yang bertanggal 3000 SM. Masih di zaman kuno, Asparagus juga
dikenal di Suriah, Spanyol dan Yunani. Bangsa Yunani dan Romawi kuno,
mengonsumsinya dalam kondisi segar pada saat musimnya dan dikeringkan

sebagian untuk stok musim dingin. Resep memasak Asparagus tertulis dalam
buku resep Apicius (kumpulan reep masakan Romawi) buku III, pada abad ke-3
masehi. Asparagus liar (Asparagus racemosus) telah dgunakan sejak dulu di India
dan beberapa bagian Asia sebagai obat tradisional.
CV Aspakusa merupakan salah satu tempat yang melakukan usaha budidaya
tanaman sayuran, salah satunya adalah asparagus. Pusat budidaya Asparagus di
Teras-Boyolali di tempat yang dahulu merupakan kerjasama antara Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Boyolali dengan Misi Teknik
Pertanian Taiwan di Indonesia. Benih Asparagus berasal dari Taiwan, yang
kemudian dikembangkan di Indonesia.

A. ISI
A. Klasifikasi Tanaman Asparagus
Tanaman Asparagus dalam istilah Botani disebut Asparagus officinalis yang
termasuk dalam family Liliaceae. Berikut taksonomi tanaman asparagus :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Asparagales

Famili

: Asparagaceae

Genus

: Asparagus

Spesies

: Asparagus officinallis

Tanaman Asparagus merupakan tanaman sayuran yang dikonsumsi pada


bagian rebungnya. Rebung Asparagus mengandung zat aspegirine yang berguna
untuk memperbaiki pencernaan makanan dan melancarkan air seni.

B. Prospek Tanaman Asparagus

Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai


kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin
A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalor dan mengandung
serat (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat
karsinogen penyebab kanker dan membantu lancarnya proses pencernaan tubuh.
Kandungan asam amino Asparagus merangsang ginjal membuang sisa

metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan
membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik
dikonsumsi bagi penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat. Dalam Asparagus
juga terkandung sifat diuretik yang mana berkhasiat untuk memperlancar saluran
urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber
terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau
kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini merupakan
sumber rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap Asparagus.
Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam
amino Asparagus merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif
lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit
lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik dikonsumsi bagi penderita
eksim, gangguan ginjal dan prostat.
Berikut Kandungan gizi yang terdapat dalam asparagus

Kalori

44 kal

Protein

4, 65 gram

Air

165 gram

Serat larut

1,15 gram

Serat tak larut

1,75 gram

Karbohidrat

7,60 gram

Gula

2,85 gram

Lemak tunggal

0,02 gram

Lemak jenuh

0,12 gram

Lemak ganda

0,23 gram

Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di
restoran dan hotel. Oleh karena itu, sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Namun demikian, prospek pengembangan
Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak diminati oleh masyarakat luar
negeri sehingga ekspor komoditas Asparagus dapat meningkatkan devisa negara
serta memberikan keuntungan bagi petani.

C. Budidaya Tanaman Asparagus

Tanaman asparagus tumbuh pada daerah pegunungan tropis yaitu dengan


suhu antara 10-13 C, dan pada daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900m
dpl. Tanah yang cocok untuk tanaman asparagus yaitu tanah podsolik merah
kuning dengan curah hujan antara 2500-3500 mm setahun tanpa bulan kering.
Beberapa teknik budidaya tanaman asparagus adalah:
1. Pemilihan Bibit dan Persemaian
Asparagus merupakan tanaman yang ditanam secara tidak langsung melalui
proses persemaian. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 6 tahap:
a. Persemaian
Dalam persemaian perlu diperhatikan pemilihan lahan yaitu lahan
berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur,

subur dan berpasir. Bedengan tempat persemaian diberi dilakukan


pengolahan tanah dan diberi pupuk dasar Furadan 3G untuk menghindari
hama,

b. Perendaman Benih
Benih yang akan disemaikan direndam terlebih dahulu dalam air dingin
pada suhu 27C selama 24-28 jam. Selama perendaman, air diganti 2-3
kali. Biji yang mengambang dibuang.
c. Semai Benih
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanama 15x10 cm, dengan
kedalaman 2,5 cm, setiap lubang ditanam 1 biji, lalu permukaan tanahnya
ditutup jerami atau sekam dan disiram.
d. Perawatan Persemaian
Dilakukan penyiraman pada pagi dan sore apabila tanah kering,
penjarangan benih yang terlalu rapat tumbuhnya, penjarangan atap
pelindung sesuai dengan pertumbuhan sampai kemudian atap diangkat
pada saat seminggu sebelum tanam, penjagaan bibit dari serangan hama
dan penyakit serta pemupukan dengan pupuk kandang dan Urea/ZA serta
TS/DS.
e. Seleksi dan Pencabutan Benih
Pemindahan bibit dilakukan setelah 5-6 bulan dan yang akan dipindahkan
adalah bibit yang sehat dan bibit yang dicabut segera ditanam, dan

sebelum penanaman akar dipotong dan pucuk tanaman dipangkas hingga


tinggi tanaman hanya 20 cm.

2. Penanaman
a. Pengolahan tanah
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam
dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15-20 cm. untuk tempat
tanam, jarak antar tanaman 40-50 cm dan jarak antar baris 1,25-1,5 m dan
pada awalnya menggunakan pupuk kandang. Bibit yang ditanam adalah
bibit yang sudah berumur 5-6 bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari
sekitar jam 9 atau sore pada jam 4. Lahan segera dibersihkan kemudian
diolah dan dibuatkan parit dengan kedalaman 75-90 cm, lalu tanah dibuat
guludan. Selanjutnya tanah dibiarkan mongering selama 15 hari guna
mencukupi kebutuhan oksigen lalu diberi pupuk kandang agar bahan
organic cukup tinggi. Bila tanah masam, maka ditambahkan kapur agar pH
sesuai dengan Asparagus.
b. Penanaman
Sebelum penanaman dilakukan pemupukan dasar pupuk kandang yang
dimasukkan kedalam parit dan dicampur tanah. Bibit Asparagus yang akan
ditanam adalah bibit yang telah mencapai tinggi minimal 30 cm atau
berumur 6-8 bulan. Jarak tanam Asparagus sekitar 50-60 cm.
3. Pemeliharaan
a. Pembumbunan

Apabila tunas sudah tumbuh dapat dilakukan pembumbunan. Saat musim


hujan parit diperdalam, karena asparagus tidak menyukai genangan.
Pembumbunan juga dilakukan tiap bulan sekali tergantung banyak
sedikitnya rumput. Penjarangan dilakukan dengan membuang tanaman
yang sudah tua/kering sehingga hanya terdiri dari 3-4 tanaman.
b. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8-10 batang,
selebihnya dipangkas. Mendekati masa panen batang yang dipelihara
cukup 3-5 batang. Pemangkasan dilakukan pada cabang dan batang yang
terserang hama dan penyakit.
c. Pengairan dan Drainase
Dilakukan dengan menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit,
ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.
d. Pemupukan Susulan
Pemupukan dengan Urea/ZA dilakukan setiap 14-21 hari sejak bibit mulai
tumbuh dan jumlahnya disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan.
Pemupukan dengan pupuk kandang/kompos dapat diulangi setiap 4-5
bulan sekali. Pemakaian pupuk K dapat setiap 6 atau 8 minggu selama
musim penghujan.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang adalah penyakit bercak daun. Penyakit ini
menyerang daun hingga mengakibatkan daun menjadi berbercak kuning
sampai kecoklatan. Penyebabnya adalah sebangsa jamur (Fungi). Pencegahan
penyakit ini adalah dengan penyemprotan fungisida yang mengandung bahan
dasar tembaga antara lain bubur bordo, bubur burgundy dan insoluble coppers.
Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan
diganti dengan membesarkan batang yang tumbuh normal.
5. Panen dan Pascapanen
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur 4-5 bulan setelah transplanting.
Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul di atas tanah dengan
kondisi pucuk yang masih kuncup. Panen dapat dilakukan dengan mencabut
dan memotong batang muda. Pemanenan daun Asparagus dilakukan dengan
memotong dahannya yang berkriteria daun tampak hijau tua, pada daun tidak
terdapat bunga dan buah, bebas dari hama dan penyakit, serta batnang lurus,
panjang batang lebih dari setengah panjang bagian berdaun serta kuat dan
segar.

D. Manfaat Tanaman Asparagus

Antioksidan dalam asparagus membantu mencegah pertumbuhan sel kanker


dalam tubuh. Kandungan mineral dalam jus asparagus sangat membantu

mengontrol kadar gula darah. Asparagyus juga sangat baik untuk jantung, jus
asparagus yang dicampur dengan madu mentah jika dikonsumsi dua kali atau tiga
kali sehari dapat menjaga kesehatan jantung. Asparagus diyakini mampu
mencegah multiple sclerosis dan infeksi kandung kemih. Asparagus juga berguna
bagi orang yang menderita tekanan darah tinggi karena mampu menurunkan
tekanan darah. Asparagus bermanfaat untuk ibu menyusui karena membantu
meningkatkan produksi susu serta mencegah masalah saraf pada janin. Asparagus
dikenal memiliki sifat antivirus dan antijamur. Karena kaya akan vitamin K,
asparagus bermanfaat untuk tulang dan mencegah kerusakan saraf otak sehingga
bermanfaat bagi penderita penyakit Alzheimer.
Asparagus juga merupakan salah satu sumber antioksidan yang patut kita
pilih, sayuran yang nikmat diolah menjadi sup ini menyumbang gluthation yang
cukup banyak bagi tubuh kita, yakni sebesar 28,3 mg/100g. gluthation adalah
antioksidan endogen yang efektif mengatasi berbagai macam radikal bebas. Ada
empat macam pigmen dari asparagus yang memiliki kemampuan antioksidan
yakni klorofil, betakaroten, lutein, dan cyaniding selain itu, kekuatan antioksidan
yang dimilikinya juga didukung oleh fiabonoid erupa lignan.
Menrut dr.Noratus Horas dari Tirtayu Heallig center, antioksidan bisa berupa
vitamin, mineral, enzim, yang ada dalam makanan dan suplemen tertentu. Berikut
adalah beberapa antioksidan yang baik untuk tubuh :
a. Asam ellagic

Senyawa ini banyak ditemukan dalam raspberry merah dan bisa dikatakan
sebagai salah satu pelawan kanker yang paling ampuh karena memiliki sifat
anti mutagenic.
b. Proanthocyanidins
Antioksidan ini masih termasuk keluarga flavonoid. Proantho cyanidins
adalah senyawa tang memberikan warna merah dan biru pada buah, dan
telah terbukti bermanfaat untuk memperkuat kapiler, memperbaiki
penglihatan dalam gelap, mendukung integritas dinding pembuluh darah dan
mencegah pembekuan darah Proanthocyanidins dapat mengurangi resiko
penyakit jantung dan kanker, dan melindung terhadap infeksi salura kemih.
c. Gluathion
Gluathion adalah molekul yang sangat kecil dan merupakan anti-oksidan
yang paling penting karena berada dalam sel. Molekul ini mampu
menetralisasi radikal bebas, meningkatkan system kekebalan tubuh dan
membantu hati mengeluarkan racun dari tubuh.
d. Karotenoid
Karotenoid adalah mikronutrien larut dalam lemak yang dikenal dengan
sebutan betakaroten (yang dapat dikomprensi menjadi vitamin A dalam
tubuh). Mikronutrien ini dipercaya ampuh melawan radikal bebas,

menghambat dan mencegah kanker serviks, paru-paru prostat, usus besar,


endometrium dan kanker esophagus.
Disebutkan juga bahwa kandungan agen antikanker di dalam Asparagus
mampu menyusutkan tumor, dan

meningkatkan produksi sel darah putih.

Asparagus dalam melawan kanker tentunya mempunyai sifat antikanker


diantaranya flavonoid yaitu kemampuan untuk melawan perkembangan kanker
dan menghilangkan indikasi awal kanker; juga asam ferulat yang memiliki sifat
antikarsinogenik dengan mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar
sel kanker, dengan tidak adanya pembuluh darah, sel kanker akan kehilangan
pasokan nutrisi dan oksigen sehingga pertumbuhannya terhambat.
Asparagus juga dapat melawan diabetes. Para ilmuwan yang tercatat dalam
buku yang berjudul Asparagus menemukan bahwa asparagus dapat mengatasi
penyakit metabolism. Mengkonsumsi Asparagus secara rutin merupakan cara
terampuh dalam memerangi diabetes dengan menjaga kadar gula darah tetap
terkendali.
Asparagus juga sangat bermanfaat dalam mencegah osteoporosis karena jika
mengkonsumsi 1 cangkir Asparagus dapat memenuhi 114,8% dari kebutuhan
tubuh akan vitamin K setiap harinya. Selain itu Asparagus merupakan sahabat
bagi hati dan jagung, juga merupakan musuh insomnia. Hal ini disebabkan karena
Asparagus kaya akan triptofan, vitamin B1. B2, B3, B6, mangan, serat pangan,
tembaga, fosfor, kalium dan protein.

Manfaat lainnya adalah menjaga kadar gula darah dan tekanan darah stabil,
menjaga kesehatan pencernaan dan peluruh kencing, mencegah lahir cacat,
mengurangi keasaman darah, antiinflamasi, membantu kemoterapi pada
pengobatan kanker, dan mencegah ISK (Infeksi Saluran Kemih).

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Asparagus terdiri dari dua jenis yautu asparagus putih dan asparagus hijau.
Asparagus yang dikembangkan di Indonesia, khususnya di CV Aspakusa Teras Boyolali
adalah asparagus hijau yaitu varietas Tai Nan No 3 dan Mary Washington. Asparagus
merupakan tanaman sayur yang diambil bagian rebung (tunas). Tanaman asparagus
dibudidayalan pada lahan dengan suhu 25-300C dan pada tanah dengan pH 6,0-6,8.
Budidaya Asparagus tidak membutuhkan banyak perlakuan yang membutuhkan banyak
biaya. Budidaya asparagus meliputi persiapan lahan, persiapan bibit, pemeliharaan, panen
dan pasca panen.
Meskipun mempunyai banyak manfaat meliputi tetapi tanaman asparagus kurang
banyak diminati banyak orang karena prospek penjualan asparagus adalah masyarakat
menengah ke atas sehingga kurang dikenal luas di masyarakat. Sayuran ini termasuk jenis
sayuran mahal yang biasanya hanya tersedia di restoran dan hotel. Oleh karena itu,
sayuran ini kurang begitu dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Namun
demikian, prospek pengembangan Asparagus ini cukup baik karena sayuran ini banyak
diminati oleh masyarakat luar negeri sehingga ekspor komoditas asparagus dapat

B.

meningkatkan devisa negara serta memberikan keuntungan bagi petani.


Saran
Beberapa saran atau masukan yang mungkin dapat mengembangkan budidaya
tanaman asparagus salah satunya perlu pengembangan dan penelitian lebih lanjut tentang
budidaya asparagus, terutama dalam penyediaan bibit. Sehingga pertanian di Indonesia
dapat menjadi pertanian yang mandiri.

Anda mungkin juga menyukai