Anda di halaman 1dari 2

KOMPAS.com - Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal masyarakat dapat mengusir setan.

Terlepas
dari mitos yang melekat, daun kelor sebenarnya kaya manfaat bagi kesehatan. Tak heran, bahan
pangan satu ini disebut superfood. Bahkan, Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture
Organization (FAO) sempat memasukkan kelor sebagai Crop of the Month di tahun 2018. Apa sih
daun kelor, dari mana asalnya, dan apa saja manfaatnya? Berikut serba-serbi daun kelor yang telah
kami rangkum untuk Anda.

Mengenal kelor Mengutip laman resmi Kementerian Pertanian-Direktorat Jenderal Perkebunan,


perbenihan.ditjenbun.pertanian.go.id, kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman
multiguna. Kelor dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1.000
meter di atas permukaan air laut (m dpl). Penyebaran kelor menyebar mulai dari Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.

Berikut ciri-ciri kelor: Kelor memiliki batang berkayu (lignosus), tegak, berwarn aputih kotor, kulit
tipis, permukaan kasar. Tinggi tanaman dapat mencapai 10 meter dengan percabangan simpodial,
arah cabang tegak atau miring. Kelor memiliki daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun
berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus). Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20-60
cm. Buah muda berwarna hijau, setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat berwarna cokelat
kehitaman, berbuah setelah berumur 12-16 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar
seperti lobak.

Budidaya kelor Kelor dapat tumbuh subur jika ditanam di area yang memenuhi syarat berikut: Iklim :
Tropis atau sub-Tropis Ketinggian : 0 – 000 meter dpl (sebaiknya di bawah 300 m dpl) Suhu : 25 – 35
derajat Celsius Curah Hujan : 250 mm – 2000 mm per tahun. Irigasi dan Pengaturan air yang baik
diperlukan jika curah hujan kurang dari 800 mm Tipe tanah : berpasir atau lempung berpasir
(porous/berpori) PH Tanah : 5 – 9

Pilih daerah di mana tanah yang berpengairan. Hal ini membantu untuk membuang kelebihan air
dari tanah dan memungkinkan pertukaran bebas dari gas antara atmosfer dan partikel tanah.
Hindari tanah liat yang menjadi lengket ketika basah dan sangat keras saat kering. Usahakan pilih
tanah yang tidak terdapat banyak rayap dan harus berada di daerah terbuka yang menerima sinar
matahari penuh. Areal tanaman harus dilindungi dari hewan berkeliaran bebas oleh pagar alami atau
buatan yang memadai. Berdasarkan pengalaman kami, lebih dekat ke pantai, tanaman Kelor tumbuh
lebih baik. Kelor sangat mudah ditanam baik dengan menggunakan setek maupun biji. Perbanyakan
dengan setek cenderung memberikan produksi biomas yangebih banyak karena tanaman cenderung
menghasilkan banyak cabang yang rimbun. Perbanyakan dengan biji menyebabkan tanaman
cenderung tumbuh keatas dengan batang utama dan percabangan yang sedikit.

Stek Batang Perbanyakan dengan batang membutuhkan batang stek dengan tinggi antara 0,5 – 1,5
m disesuaikan dengan kebutuhan dan diameter 4 - 5 cm. Penanaman dengan membuat lubang
sedalam 10 – 15 cm dan dihindari melakukan tujak langsung yang dapat merusak bagian kulit ujung
batang sehingga mengganggu tempat pertumbuhan perakaran. Batang setek yang digunakan
sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan. Tanaman yang
berasal dari stek batang, tidak akan memiliki sistem akar yang mendalam dan akan lebih sensitif
terhadap angin dan kekeringan. Stek batang juga lebih sensitif terhadap serangan rayap.

Benih / Biji Kelor Tanaman yang diperbanyak dengan biji mempunyai pertumbuhan yang sangat
lamban pada awal, karena pertumbuhan lebih kepada pengembangan akar, sehingga tanaman
sangat rentan terhadap persaingan dengan gulma. Tanaman perlu disiangi dengan teratur, namun
setelah akar bertumbuh dengan baik, tanaman menjadi lebih kokoh, tumbuh dengan cepat, tahan
kekeringan dan mampu mengasilkan biomas daun yang tinggi. Budidaya komersial, sebaiknya
menggunakan perbanyakan dengan biji, perlu dilakukan beberapa perlakuan untuk dapat
mempercepat pertumbuhan Kelor yang ditanam dengan biji.

Si kecil pangan super Diberitakan Kompas.com, 17 Januari 2020, dalam buku Tanaman Kelor: Nilai
Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) oleh F.G. Winarno, kelor termasuk satu di antara delapan
mega superfood (pangan super). Superfood merupakan pangan fungsional yang bergizi tinggi dan
kaya fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan. Dengan reputasinya yang sudah
dipercaya sejak bertahun-tahun silam, daun kelor juga dipercaya punya segudang manfaat.

Berikut khasiat daun kelor untuk kesehatan yang sudah terbukti secara ilmiah. Antara lain: Daun
kelor adalah sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Kaya akan antioksidan Membantu
menurunkan kadar gula darah Daun kelor mengandung isotiosianat, yang merupakan zat
antiperadangan. Sehingga, tumbuhan ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan yang
terjadi di tubuh.

Dapat membantu menurunkan kolesterol

Dapat melindungi tubuh dari racun arsenik Membantu mengatasi kanker

Dapat melindungi tubuh dari racun arsenik Membantu mengatasi kanker

Membantu mengatasi kanker Kandungan antioksidan serta zat-zat kimia yang ada dalam daun kelor,
dipercaya dapat meredakan stresdan peradangan di otak. Hal ini membuatnya baik untuk
meningkatkan daya ingat. Ekstrak daun kelor, disebut berpotensi mengatasi dislipidemia, salah satu

Kandungan zat besi yang cukup tinggi di dalam daun kelor membuatnya dipercaya dapat membantu
mencegah anemia. Dapat membantu meredakan infeksi yang terjadi akibat bakteri. Dapat
membantu meningkatkan kadar antioksidan pada wanita yang telah mengalami menopause. Baik
untuk anak yang malnutrisi

Anda mungkin juga menyukai