Anda di halaman 1dari 7

RISENOLOGI KPM UNJ Vol.

4 Edisi 2, Desember 2019

POTENSI TEH BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) SEBAGAI OBAT


PENGENCER DAHAK HERBAL MELALUI UJI MUKOSITAS

Aisyah Denta Kusuma1)


1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta
email: aisyahaishimaru@gmail.com

Abstrak
Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran pernapasan yang dapat terjadi pada individu
baik anak-anak hingga dewasa yang rentan inflamasi dengan gejala mengi yang berulang, sesak
napas, dada terasa tertekan, dan batuk sebagai akibat dari terbatasnya udara yang masuk ke paru-
paru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi kandungan teh kembang telang (Clitoria
ternatea) sebagai alternatif obat pengencer dahak bagi penderita asma. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian eksperimen, dimana dalam penelitian ini diselidiki aktivitas mukolitik teh bunga
telang, keadaan, kondisi, ataupun hal lain, yang kemudian dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil uji mukolitik seduhan teh bunga telang
terhadap mukus sapi. Hasil dari penelitian ini ialah larutan teh telang memiliki potensi aktivitas
mukolitik pada konsentrasi 30%𝑣⁄𝑣 sehingga konsumsi rutin berpotensi dapat membantu
mengencerkan dahak dikarenakan terdapat penurunan laju alir mukus setelah penambahan larutan
teh bunga telang serta terdapat kesamaan antara mukus sapi dengan dahak manusia.

Keywords: Asma, Teh Bunga Telang, Clitoria Ternatea, Uji Mukositas

Abstract
Asthma is a chronic inflammatory disorder in the respiratory tract that can occur in both children
and adults who are susceptible to inflammation with symptoms of recurrent wheezing, shortness of
breath, chest pressure, and coughing as a result of the limited air entering the lungs. The purpose of
this study was to determine the potential content of butterfly pea tea (Clitoria ternatea) as an
alternative medication to loosening mucus for asthmatics. This study uses an experimental research
method, where in this study investigated the mucolytic activity of butterfly pea tea, conditions,
conditions, or other things, which are then presented in the form of a research report. The data in this
study were obtained from the results of mucolytic test of butterfly pea tea steeping on cow mucus. The
results of this study are butterfly pea tea solution having mucolytic activity potential at a
concentration of 30% 𝑣⁄𝑣 so that regular consumption can potentially help thin the phlegm due to a
decrease in mucous flow rate after the addition of butterfly pea tea solution and there are similarities
between cow mucus and human sputum.

Keywords: Asma, Butterfly Pea Tea, Clitoria Ternatea, Uji Mukositas

Dilihat dari tinjauan fitokimia, bunga


1. PENDAHULUAN telang memiliki sejumlah bahan aktif yang
Bunga telang (Clitoria ternatea) memiliki potensi farmakologi. Potensi
merupakan bunga yang dapat tumbuh sebagai farmakologi bunga telang antara lain adalah
tanaman hias maupun tanaman liar dengan sebagai antioksidan, antibakteri, anti inflamasi
kelopak tunggal berwarna ungu. Selain dan analgesik, antiparasit dan antisida,
sebagai tanaman hias, sejak dulu bunga telang antidiabetes, anti-kanker, antihistamin,
dikenal secara tradisional sebagai obat untuk immunomodulator, dan potensi berperan
mata, dan pewarna makanan yang memberikan dalam susunan syaraf pusat (Budiasih, Kun
warna biru. Belakangan ini bunga telang juga Sri. 2017). Bagian lain dari tanaman ini yaitu
sedang ramai dikonsumsi di seluruh dunia akar dan batang juga dikenal memiliki potensi
akibat dari tren teh bunga yang populer melalui tersendiri sebagai obat tradisional.
sosial media di Inggris dengan sebutan Kembang telang merupakan tanaman yang
Butterfly Pea Tea (Andriani, 2016) jarang di gunakan sebagai alternatif

13
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

pengobatan secara resmi serta masih kurang telang terkandung tanin, flobatanin,
masif penelitian terkaitnya. Penggunaan bunga karbohidrat, saponin, triterpenoid,
telang sebagai obat sendiri di Indonesia fenolmfavanoid, flavanol glikosida, protein,
cenderung sebatas sebagai obat mata. Padahal alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-
bunga ini memiliki potensi untuk mengobati ena-3,6 dion, minyak volatil dan steroid.
lebih banyak penyakit. Konon katanya Komposisi asam lemak dalam bunga telang
kembang telang di Negara india bagian meliputi asam palmitat, stearat, oleat lonoleat,
akarnya dapat digunakan sebagai obat dan linolenat. Kemudian dalam biji bunga
bronchitis, TBC, asma, dan peradangan. Tidak telang juga mengadung asam sinamat, finotin
hanya itu dari beberapa literature diketahui dan beta sitosterol (Budiasih, 2017). Pada
bahawa teh dari kembang telang ini dapat di bagian akarnya terdapat kandungan beberapa
gunakan sebagai obat batuk dan asma, namun turunan zat steroid, saponin, beberapa turunan
belum ada penelitian lebih lanjut untuk zat flavonoid, dan glikosida (Taur & Patil.,
membuktikannya. 2011).
Berdasarkan info yang kami dapat kami Flavonoid merupakan kandungan aktif
ingin mengembangkan penelitian untuk yang terdapat dalam sejumlah obat tradisional,
mengetahui potensi bunga telang sebagai obat contohnya bunga telang dan putri malu. Zat ini
pengencer dahak bagi penderita asma. dapat menghambat aktivasi IL-5 sehingga
Dipilihnya bunga telang dalam penelitian ini jumlah eosinofil dan pada tubuh akan enzim
dikarenakan bunga telang yang mulai tren proteolitik berkurang sehingga hipertropi otot
dikonsumsi masyarakat diindikasikan dapat polos bronkiolus akan berkurang dan
mengencerkan dahak, selain itu penggunaan menyebabkan perbaikan gambaran
bunga telang sebagai obat pengencer dahak histopatologi paru. Selain itu, flavonoid dapat
belum diketahui secara luas dan belum memblokir transkripsi NF-Kb yang diinduksi
terdapat penelitian yang valid. Dari sini oleh bakteri Phorphyromonas gingivali,
peneliti ingin melakukan uji aktivitas menghambat IL-12, dan ekspresi TNF-alfa
antimukolitik dari tanaman telang pada melalui sel epitel dan sel dendritik sehingga
sampel. meminimalisir sel-sel sitokin dan kemokin
Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang mencapai permukaan lumen melalui
judul penelitian yang kami ambil adalah epitel saluran penafasan sehingga mencegah
Potensi Teh Bunga Telang (Clitoria Ternatea) kerusakan sel epitel dan terjadinya respon
Sebagai Alternatif Obat Pengencer Dahak inflamasi (Rizki & Hariandja, 2015). Pada
Bagi Pengidap Asma Melalui Uji Mukositas percobaan flavonoid yang terkandung pada
tanaman kelor, zat ini juga memiliki aktivitas
2. KAJIAN LITERATUR DAN merelaksasi otot polos dan sebagai
PEGEMBANGAN HIPOTESIS (JIKA bronkodilator (Mehta & Agrawal, 2008).
ADA) Saponin dalam berbagai literatur juga
Bunga telang (Clitoria ternatea) mendukung aktivitas anti-asma. Glikosida
merupakan tanaman yang dapat ditemui saponin disebut dapat menstabilkan sel mast
tumbuh liar atau sebagai tanaman hias. dalam percobaan tanaman kelor yang
Tanaman yang memiliki warna biru ini digunakan sebagai anti-asma (Thakur &
memiliki nama yang berbeda-beda di setiap Verma, 2013). Saponin memiliki efek anti
daerah di Indonesia, seperti di daerah inflamasi serta menjaga sel dengan
Sumatera disebut bunga biru, bunga kelentit, menghambat sekresi histamin, bradikinin, dan
bunga telang, di Jawa disebut kembang teleng, serotonin (Okechukwu & Ekeuku, 2012).
menteleng, di Sulawesi disebut bunga talang, Peran saponin ini yang kemudian dapat
bunga temen raleng, dan di Maluku disebut mengurangi efek pembengkakan saluran
bisi, seyamagulele (Dalimartha, 2008). pernapasan yang menjadi penyebab asma.
Tanaman ini merupakan tanaman perdu
tahunan yang memiliki perakaran yang dalam Dilihat dari tinjauan fitokimia, bunga
dan berkayu dengan kelopak bunga berwarna telang memiliki sejumlah bahan aktif yang
biru-ungu hingga hampir putih (Sutedi, 2013) memiliki potensi farmakologi. Potensi
Bunga telang memiliki potensi farmakologi bunga telang antara lain adalah
farmakologis yang luas. Di dalam bunga sebagai antioksidan, antibakteri, anti inflamasi

14
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

dan analgesik, antiparasit dan antisida, pada penelitian ini ialah mukus yang berasal
antidiabetes, antikanker, antihistamin dari usus halus sapi segar karena banyaknya
immunomodulator, dan potensi berperan kesamaan dengan mukus manusia
dalam susunan syaraf pusat (Budiasih, 2017). sebagaimana dijelaskan pada bagian tinjauan
Ekstrak bunga telang memiliki banyak khasiat pustaka. Adapun Teh Bunga Telang
sehingga digunakan sebagai obat tradisional merupakan sampel yang akan ditambahkan
untuk beberapa penyakit. Ekstrak tersebut pada substrat untuk diuji aktivitas
dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, mukolitiknya. Pengujian dilakukan dengan
anti kecemasan, anti asma, dan penghilang alat ukur berupa Viskometer Oswald.
rasa sakit, dan anti tumor (Suganda dan Adhi. Penelitian ini memiliki sejumlah tahapan
2017). yaitu persiapan bahan, pembuatan Teh Bunga
Pada penderita asma dahak atau mukus Telang, uji Mukolitik, serta perhitungan dan
diproduksi secara berlebihan sehingga analisis hasil. Untuk melakukan tahapan-
menghalangi saluran napas pada saat gejala- tahapan tersebut diperlukan sejumlah alat,
gejala asma terjadi. Mukus saluran pernafasan antara lain termometer, aerometer, viskometer
merupakan cairan kental yang dikeluarkan atau rangkaian alat uji viskositas, pemanas
dengan bikarbonat oleh sel-sel mukus tertentu bunsen, gelas kimia, gelas ukur, dan batang
yang normalnya dibentuk sekitar 100 ml dalam pengaduk.
saluran napas setiap hari. Ketika terbentuk Pada tahap persiapan bahan disiapkan
mukus yang berlebihan, maka proses normal bahan untuk Teh Bunga Telang serta mukus
pembersihan saluran pernapasan menjadi tidak sapi yang akan digunakan. Persiapan
efektif lagi, sehingga mukus tertimbun. Bila dilakukan dengan proses pengambilan bunga
hal ini terjadi, maka membrane mukosa telang, penyortiran bunga telang, pencucian
terangsang dan mukus ini dibatukkan keluar bunga telang, dan pengeringan bunga telang.
sebagai sputum atau tetap menghalangi saluran Untuk penyiapan mukus sapi dilakukan
napas (Price dan Wilson,1984). pengambilan mukus dari usus sapi segar
Aktivitas mukolitik ditandai dengan dengan cara dikeruk menggunakan sendok lalu
penurunan kekentalan mukus pada penderita diletakkan dalam wadah bersih tertutup.
batuk atau asma. Aktivitas ini telah ditemukan Pada tahap pembuatan Teh Bunga Telang
pada berbagai tanaman yang dijadikan obat diambil sampel bunga telang yang telah
pengencer dahak seperti kombinasi Daun dikeringkan untuk dilarutkan dengan air panas.
Kemangi dan Ekstrak Etanol Daun Sirih Air seduhan teh ini yang akan digunakan untuk
Merah yang diketahui memiliki aktivitas menguji aktivitas mukolitik dari teh bunga
mukolitik (Neng Fisheri Kurniati, 2018). telang.
Pada penelitian ini cairan mukosa Pada tahap uji mukolitik diukur viskositas
intestinal menjadi fokus yang dijadikan bahan mukus dari mukosa usus sapi. Viskositas awal
uji penelitian. Cairan mukosa intestinal atau mukus yang digunakan diukur dengan
mukus yang berwarna kuning kecoklatan yang viskometer atau dengan melakukan percobaan
kental tersebut diambil dari usus sapi untuk menggunakan rangkaian alat uji viskositas. Uji
dilakukan uji mukositas. Pemilihan mukus viskositas dapat dilakukan dengan
usus sapi sebagai bahan uji pada penelitian ini membandingkan hasil pengukuran waktu (t)
dikarenakan mukus tersebut memiliki dan rapat massa (ρ) cairan terhadap waktu dan
kesamaan komposisi dengan mukus manusia rapat massa cairan pembanding yang telah
(Indrawati, et al., 2009). Mukus diduga dapat diketahui viskositasnya. Adapun rumus yang
mengalami penurunan kekentalan apabila digunakan untuk menghitung viskositas ialah:
ditambahkan teh bunga telang yang mana η 𝑡×ρ 𝑡×ρ
= atau η = η0
η0 t0 × ρ 0 t0 × ρ0
didalamnya terkandung bahan-bahan yang
memiliki aktivitas mukolitik. (Halliday & Resnick, 2010)
Uji viskositas dilakukan mengikuti
3. METODE PENELITIAN persamaan poisuelle dengan membandingkan
waktu laju alir cairan sampel (t0) dan rapat
Penelitian ini dilakukan dengan metode massa (r0) (Giles, 1984). Metode Ostwald yang
penelitian eksperimen untuk menentukan merupakan variasi dari metode Poisuelle
aktivitas mukolitik dari Teh Bunga Telang digunakan untuk mengukur waktu laju alir
(Clitoria ternatea). Substrat yang digunakan

15
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

sampel mukus awal dan akhir pada pengujian substrat mukus usus halus sapi. Setelah
terkait aktivitas mukolitik Teh Bunga Telang. mencapai suhu ruang, campuran disaring
Metode ini dilakukan dengan memasukkan menggunakan penyaring teh untuk
sejumlah cairan yang akan diuji ke dalam pipa memisahkan larutan Teh Bunga Telang dari
A, kemudian dengan dihisap menggunakan ampas bunga dan tangkainya. Larutan Teh
pipet filler, cairan uji dibawa ke pipa B hingga Bunga Telang pekat tersebut digunakan
melewati garis m. Cairan uji dibiarkan sebagai larutan uji yang akan ditambahkan
mengalir bebas dan waktu diukur untuk cairan pada mukus.
tersebut hingga melewati garis batas
berikutnya (garis n). Pengumpulan mukus sapi
Mukus sapi segar diambil melalui proses
pengurutan usus halus dari sapi yang sudah
dibersihkan dari kotoran maupun sisa
makanan. Usus halus sapi untuk diambil
mukusnya dikarenakan usus halus sapi lebih
bersih dari kotoran dibandingkan usus besar.
Usus dibelah secara vertikal, kemudian pada
bagian dalam usus halus akan didapati tekstur
serat otot usus yang berbentuk silindris
memanjang dengan dilapisi lendir. Lendir
Gambar 3. 1 Skema Viskometer Ostwald pada bagian dalam usus halus merupakan
(Sumber: Paramitha, Indah. 2014)
mukus yang menjadi bahan penelitian ini.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran konsentrasi teh bunga telang
Teh Bunga Telang diperoleh dengan
melarutkan kelopak bunga telang dalam air
panas kemudian diambil filtratnya. Bunga
telang akan lebih mudah larut pada air dengan
suhu mendidih sebagaimana seduhan teh pada
umumnya. Sampel bunga telang sebanyak 5
buah kelopak (1,0 gram) diambil untuk
dilarutkan dalam 250 ml air mendidih. Gambar 4. 2 Bagian Dalam Usus Sapi
Campuran diaduk menggunakan batang Segar
pengaduk kaca hingga warna cairan berubah (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
dari tak berwarna menjadi biru tua pekat dan
didapatkan seduhan teh. Mukus diambil perlahan dengan
menggunakan sendok. Proses pengambilan
mukus ini dilakukan dengan perlahan untuk
meminimalisir terbawanya serat otot halus dari
bagian dalam usus halus sapi. Hasil mukus
yang diperoleh ialah cairan kental atau lendir
berwarna kuning seulas dengan adanya sedikit
potongan jaringan otot halus terbawa. Oleh
karena adanya jaringan otot halus yang
terbawa maka dekantasi perlu dilakukan agar
tidak ada pengotor yang mengganggu laju alir
Gambar 4. 1 Seduhan Teh Bunga Telang dari mukus.
(Sumber: Dokumentasi Peneliti) Mukus yang diperoleh didekantasi atau
dipisahkan dari gumpalan jaringan usus halus
Larutan didiamkan hingga suhunya turun yang terbawa dengan menggunakan jarum
menjadi suhu ruang (25°C). Hal ini dilakukan suntik. Dekantasi terhadap sampel mukus yang
guna membuat keadaan dimana suhu panas didapat tidak dilakukan menggunakan pipet,
tidak memengaruhi penurunan viskositas dari melainkan menggunakan jarum suntik.

16
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

Pemisahan dengan pipet akan menyulitkan Berdasarkan data hasil pengukuran waktu
karena diameter pipet yang terlalu besar, laju alir mukus dengan penambahan air
sedangkan apabila menggunakan kertas saring didapat dasar ukuran waktu laju alir awal dari
lama waktu pemisahan dapat membuat mukus mukus usus halus sapi. Data ini kemudian
terkontaminasi dengan udara. Jarum suntik dibandingan dengan data waktu laju alir akhir
dipilih karena memiliki diameter lubang yang dari mukus usus halus sapi.
lebih kecil dari pipet sehingga dekantasi dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. b. Pengukuran laju alir mukus 30%𝑣⁄𝑣
Persiapan mukus ini harus dilakukan dengan Mukus yang telah diencerkan kemudian
segera karena rentan terkontaminasi bakteri, ditambahkan larutan teh bunga telang.
pengotor, hingga bereaksi dengan udara yang Campuran yang digunakan pada percobaan ini
dapat menyebabkan berkurangnya kadar air memiliki konsentrasi sebesar 30%𝑣⁄𝑣 yakni
dari mukus dan kekentalannya bertambah. dengan memasukkan 30 ml teh bunga telang
kemudian menambahkan mukus sapi sampai
Pengukuran laju alir mukus batas pengenceran labu ukur 100 ml.
a. Pengukuran laju alir mukus sapi Konsentrasi pada penelitian ini digunakan
Mukus yang telah diperoleh diencerkan sesuai dengan konsentrasi mukus optimum
menggunakan labu ukur untuk memudahkan dari penelitian terdahulu. Konsentrasi
pengukuran laju alir. Pada percobaan ini perbandingan mukus sapi dan sampel yang
digunakan konsentrasi 20%𝑣⁄𝑣 yakni 20 ml memiliki aktivitas mukolitik paling baik yakni
mukus sapi yang diencerkan hingga 100 ml pada konsentrasi sebesar 30%𝑣⁄𝑣 (Astuti,
dalam air. Pengenceran dilakukan dengan 2002)
menjaga kontaminasi bahan dari udara
maupun faktor lain yang dapat mengubah Tabel 4. 2 Hasil Pengukuran Waktu Laju
sampel uji yang digunakan. Alir Mukus Sapi Setelah Penambahan Teh
Mukus sapi yang telah diencerkan Bunga Telang
kemudian dilakukan pengukuran terhadap laju Pengukuran ke- Waktu Alir (s)
alir dengan menggunakan viskometer 1 5.17
Ostwald. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga 2 7.45
kali sehingga diperoleh data yang akurat. Dari 3 9.88
ketiga pengukuran yang dilakukan kemudian Rata-rata 7.5
diambil rerata untuk hasil uji. Adapun hasil (Sumber: data penelitian peneliti)
percobaan terhadap waktu laju alir mukus
dapat dilihat pada tabel 4.1. Hasil data pada tabel 4.1 memperlihatkan
waktu laju alir yang lambat untuk mukus sapi
Tabel 4. 1 Hasil Pengukuran Waktu Laju tanpa penambahan teh bunga telang. Hasil
Alir Mukus Dengan Penambahan Air pengukuran untuk mukus sapi setelah
Pengukuran ke- Waktu Alir (s) penambahan dapat dilihat pada tabel 4.2,
1 22.49 dimana hasil waktu laju alir mengalami
2 25.33 penurunan.
3 26.86
Rata-rata 24.89 Pembahasan Hasil Penelitian
(Sumber: data penelitian peneliti) Hasil yang diperoleh dari pengukuran
waktu laju alir dari mukus sapi sebelum dan
Data yang diperoleh mengalami sedikit sesudah penambahan teh bunga telang ialah
kenaikan dimungkinkan akibat adanya waktu laju alir sesudah penambahan teh bunga
gumpalan jaringan usus halus yang terbawa telang mengalami kenaikan. Dari data dapat
setelah penyaringan. Walaupun telah diketahui rerata waktu laju alir awal sebesar
dilakukan dekantasi, masih terdapat gumpalan 24.89 s dan rerata waktu laju alir akhir sebesar
yang berukuran lebih kecil dari diameter 7.5 s. Penurunan yang terjadi sebesar 69.87%
viskometer. Selain dari adanya gumpalan, dari waktu laju alir awal.
mukus yang terkontaminasi udara dapat Viskositas sebagaimana yang dirumuskan
mengalami kenaikan kekentalan secara oleh Halliday dan Resnick (2010) berbanding
perlahan-lahan. lurus dengan waktu laju alir dan massa jenis

17
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

zat. Rumus penghitungan viskositas dapat dapat membantu mengencerkan dahak pada
ditulis sebagai berikut: penderita asma. Hal ini dikarenakan terdapat
η 𝑡×ρ 𝑡×ρ
η
= t × ρ atau η = η0 t × ρ penurunan laju alir mukus setelah penambahan
0 0 0 0 0 larutan teh bunga telang serta terdapat
Ketika waktu laju alir dari sampel kesamaan antara mukus sapi dengan dahak
mengalami penurunan maka akan manusia.
menunjukkan bahwa viskositas atau
kekentalan dari sampel zat cair mengalami 6. REFERENSI
penurunan. Sedangkan untuk massa jenis akan
bernilai tetap selama tetap pada keadaan STP Andriani, S., 2016. Ini Teh Biru dari Bunga
(Standard Temperature and Pressure). Telang Lagi Tren di Inggris. [Online]
Sehingga sesuai dengan data yang diperoleh Available at:
dimana terjadi penurunan waktu laju alir, dapat https://www.google.com/amp/s/lifestyle.okez
dikatakan pula bahwa viskositas dari sampel one.com/amp/2016/08/22/298/1469762/ini-
menurun setelah perlakuan penambahan teh teh-biru-dari-bunga-telang-lagi-tren-di-inggris
bunga telang. Astuti, L. R., 2002. Penurunan viskositas
Penurunan viskositas mukus akan relatif mukus sapi oleh perasan buah
mengurangi penyempitan pada saluran napas belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Secara
dan mengurangi sesak napas pada penderita In Vitro., Yogyakarta: Fakultas Farmasi.
asma. Hal ini sesuai teori dimana penyempitan Universitas Sanata Darma..
saluran napas pada penderita asma terjadi
karena sekresi mukus yang berlebihan yang Budiasih, K. S., 2017. Kajian Potensi
kemudian mengental akibat adanya Farmakologis Bunga Telang (Clitoria
mikroorganisme atau substan asing yang ternatea). Yogyakarta, FMIPA UNY, pp. 201-
masuk dalam saluran napas (Rohman, 2015). 206.
Mukus berlebih yang mengalami pengenceran
akan lebih mudah larut dalam sistem tubuh dan Dalimartha, S., 2008. Atlas Tumbuhan Obat
akan lebih mudah tereksresi atau keluar dari Indonesia. Jilid 5 ed. Jakarta: Wisma Hijau.
tubuh bersamaan dengan zat sisa pencernaan
lainnya. Giles, R. V., 1984. Mekanika Fluida dan
Dengan penurunan viskositas yang Hidaulika Edisi 2. In: Jakarta: Erlangga.
diakibatkan oleh penambahan teh bunga telang
Halliday, D. & Resnick, R., 2010. Fisika
pada mukus berarti konsumsi teh bunga telang
Dasar Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
secara rutin akan memberikan efek. Penderita
asma yang mengonsumsi teh bunga telang Mehta, A. &. A. B., 2008. Investigation Into
akan mengalami penurunan viskositas mukus the Mechanism of Action of Moringa oleifera
pada saluran napas, sehingga berangsur akan for its Anti-asthmatic Activity. Oriental
kembali pada viskositas mukus manusia Pharmacy and Experimental Medicine, 8((1)),
normal. Ketika mukus saluran napas pp. 24-31.
mengalami pengenceran, maka penyempitan
saluran pernapasan akan berkurang dan Rizki, M. I. & Hariandja, E. M., 2015. Review:
penderita asma dapat bernapas dengan lebih Aktivitas Farmakologi, Senyawa Aktif dan
leluasa. Mekanisme Kerja Daun Salam (Syzygium
polyanthum). s.l., Prosiding Seminar Nasional
5. KESIMPULAN & Workshop "Perkembangan Terkini Sains
Berdasarkan data hasil uji coba yang Farmasi & Klinik 5".
dilakukan menggunakan Viskometer oswald
pada penelitian Potensi Teh Bunga Telang Rohman, D., 2015. Effektivitas Latihan Nafas
(Clitoria Ternatea) Sebagai Alternatif Obat Dalam (Deep Breathing Exercise) Terhadap
Pengencer Dahak Bagi Pengidap Asma Peningkatan Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Melalui Uji Mukositas dapat ditarik Pada Pasien Dengan Asma di Puskesmas 1
kesimpulan bahwa larutan teh telang memiliki Rakit Kabupaten Banjarnegara. Doktoral
potensi aktivitas mukolitik pada konsentrasi Dissertation., Purwokerto: Universitas
30%𝑣⁄𝑣 sehingga konsumsi rutin berpotensi Muhammadiyah Purwokerto.

18
RISENOLOGI KPM UNJ Vol. 4 Edisi 2, Desember 2019

19

Anda mungkin juga menyukai