Anda di halaman 1dari 7

STUDI FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI DAUN MANGKOKAN (Nothopanax

scutellarium)

Adinda Putri Sabrina*, Evi Tania, Nurhalifah, Robby Alvian, Santika Citra Veronita, Shella
Imka Puji D, Siti Nuryamah

Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Jawa Barat, Indonesia.


*Penulis Koresponding: fm19.adindasabrina@mhs.ubpkarawang.ac.id

Abstrak
Nothopanax Scutellarium (famili Araliaceae), biasa dikenal dengan Daun mangkokan, merupakan tumbuhan obat
yang memiliki banyak khasiat secara farmakologis. Bagian daun pada tanaman ini memiliki berbagai macam
kegunaan dalam pengobatan tradisional untuk sejumlah penyakit. Banyak sekali zat yang terkandung didalam tanaman
ini seperti flavonoid, saponin, tannin, fenolik, alkaloid, steroid dan lain sebagainya. Beberapa penelitian
mendemonstrasikan eksplorasi farmakologis dari Nothopanax Scutellarium sebagai Larvasida nyamuk Culex sp,
diuretik, anti daya larut batu ginjal, anti-aging, penyembuh luka bakar, anti-oxidant dan anti-bakteri yang dilakukan
secara ekperimental baik secara in-vivo maupun in-vitro.

Kata kunci: Nothopanax Scutellarium, studi fitokima, studi farmakologi.

Abstract
Nothopanax Scutellarium (Araliaceae family), commonly known as the leaves of the bowl, is a medicinal plant that
has many pharmacological properties. The leaves of this plant have various uses in traditional medicine for a number
of diseases. There are so many substances contained in this plant such as flavonoids, saponins, tannins, phenolics,
alkaloids, steroids and so on. Several studies have demonstrated the pharmacological exploration of Nothopanax
Scutellarium as a Culex sp mosquito larvicide, diuretic, anti-kidney stone solubility, anti-aging, burn healer, anti-
oxidant and anti-bacterial which were carried out experimentally both in vivo and in vitro.

Keywords: Nothopanax Scutellarium, phytochemical studies, pharmacology studies.

beberapa bahan kimia yang terkandung dalam tanaman


PENDAHULUAN
ini antara lain alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol,
Indonesia kaya akan tanaman yang berkhasiat lemak, kalsium, fosfor, besi, serta vitamin A, B1 dan C,
sebagai obat, yang digunakan dalam penyembuhan sedangkan efek farmakologisnya antara lain sebagai anti-
maupun pencegahan penyakit (Alkandahri et al., 2018). inflamasi (Alkandahri et al., 2018), peluruh air seni
Tanaman obat sebagai obat asli Indonesia, sudah ada (diuretik), antiaging dan anti rambut rontok (Dalimartha,
sejak zaman nenek moyang kita yaitu digunakan dalam 2012). Review kali ini bertujuan untuk memberikan
upaya memelihara kesehatan dan mengobati penyakit, informasi yang komprehensif dan terkini mengenai
kemudian pengetahuan ini diwariskan secara turun potensi farmakologis dari daun mangkokan (Nothopanax
temurun dari generasi ke generasi (Alkandahri et al., Scutellaria).
2019; Alkandahri et al., 2020). Salah satu tumbuhan
Indonesia yang memiliki potensi cukup menjanjikan
adalah mangkokan (Nothopanax scutellarium) yang
dikenal dengan beberapa nama seperti mamanukan
(Sunda), godong mangkokan (Jawa), daun koin, daun
pepeda (Ambon), daun papeda, memangkokan, pohon
mangkok (Sumatra), daun mangkok (Manado),
mangkok-mangkok (Makasar), goma matari, sawoko
(Halmahera), rau paroro (Ternate) (Heyne, 2013).
Pada era globalisasi saat ini berbagai macam (Gambar 1. Dokumentasi Shella Imka)
penyakit baru dari yang sederhana hingga kompleks telah
banyak ditemukan tidak luput pula dengan penyakit-
Klasifikasi Taksonomi dan Nama Umum
penyakit yang telah terdapat sebelumnya yang hingga
Nothopanax Scutellaria. Menurut Faradila , 2013,
saat ini belum diketahui dengan pasti pengobatan yang
klasifikasi tanaman mangkokan adalah sebagai
efektif untuk permasalah tersebut (Alkandahri et al.,
berikut :
2018). Dari penelusuran pustaka diketahui bahwa

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 33
Kerajaan : Plantae Anti-aging atau anti penuaan adalah cara untuk
memperlambat penuaan terjadi. Dalam hal ini, proses
Ordo : Apiales
penuaan yang gejalanya terlihat jelas pada kulit sepeti
Famili : Araliaceae timbulnya kerutan, kelembutan kulit berkurang,
Genus : Polyscias menurunnya elastisitas kulit, tekstur kulit menjadi kasar,
hiperpigmentasi, serta kulit berwarna gelap (Farhamzah
Spesies : Polyscias Scutellaria et al., 2022).
Didalam percobaan ini digunakan kulit manusia
Studi Morfologi sebagai bahan uji dengan sediaan yang digunakan ialah
krim dengan Digunakan metode eksperimental dimana
Mangkokan merupakan tumbuhan hias yang biasa daun mangkokan dibuat dengan cara maserasi yang
tumbuh di pekarangan rumah dan dijadikan obat diformulasikan dalam sediaan krim dengan konsentrasi
alternatif. Namanya mengacu pada bentuk yang 1%, 3%, dan 5% dengan dasar krim tipe m/a dengan
melengkung seperti mangkok. Tumbuhan ini dapat Hasil uji menunjukkan ektrak daun mangkokan dengan
ditemukan di pekarangan rumah, dipagar dan diladang. senyawa aktif yang berperan adalah flavonoid dan
Daun mangkokan mengandung zat aktif seperti lemak, fenolik memiliki aktivitas sebagai anti-aging dengan
protein, kalsium, fosfor, vitamin A, besi, B1 dan C sediaan homogen tipe emulsi m/a , pH 5,4 – 6,5 dan
(Tarigan, et al., 2011). stabil dalam penyimpanan suhu ruangan selama 12
Pohon Mangkokan tumbuh tegak dengan ketinggian minggu dan konsentrasi terbaik yang dimiliki sebagai
1-3 meter. Batang berkayu, bentuknya bulat, bercabang anti-aging adalah formula krim pada konsentrasi 5%
atau lurus. Berdaun tunggal, bertangkai, agak tebal, (Bangsu mike., 2017).
bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal 2. Antibakteri
berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm,
pertulangan menyirip, warna hijau tua. Berbunga Antibakteri adalah senyawa yang digunakan untuk
majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah mengendalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat
buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwarna coklat merugikan (Alkandahri et al., 2020). Pengendalian
(Dalimartha, 2014). pertumbuhan mikroorganisme bertujuan untuk
mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi
Daun mangkokan tidak memiliki bunga, menyukai mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan
tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit mencegah pembusukan serta perusakan bahan oleh
terlindungi dan dapat tumbuh pada ketinggian 1-200 m. mikroorganisme (Sulistyo, 1971). Antimikrobia
Tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. batang berkayu, bercabang, meliputi golongan antibakteri, antimikotik, dan antiviral
bentuknya bukat, panjang, lurus. Daun tunggal, (Ganiswara, 2011).
bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti
mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi bentuk Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amelia
bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulanga menyirip, wijaya., dkk, 2018, dengan menggunakan desain
warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk paying, eksperimental laboratorik, yang sebelumnya daun
warnanya hijau (Narmaizah dan Rifa, 2014). mangkok dijadikan ekstrak dengan metode maserasi dan
uji anti bakteri dilakukan dengan metode disc diffusion
Studi Fitokimia (uji in-vitro). Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak daun
mangkok yang mengandung senyawa flovanoid
Studi fitokimia yang merupakan uji secara kualitatif, memiliki efektivitas sebagai antibakteri dalam kategori
beberapa senyawa yang terkandung dalam daun sedang. Ekstrak daun mangkok memiliki aktivitas
mangkokan (Polyscias scutellaria) yaitu alkaloid, sebagai anti bakteri terhadap Staphylococcus aureus
saponin, tanin, flavonoid dan glikosida, sedangkan yang merupakan bakteri penyebab berbagai macam
senyawa fenolik serta steroid. jenis flavonoid yang penyakit, mulai dari infeksi kulit hingga saluran
terkandung didalam daun mangkokan adalah flavonol pernapasan dengan hasil penelitian menunjukan daya
seperti kuersetin, kaemfrol dan miristin,dan flavon hambat dari ekstrak daun mangkokan terjadi pada
seperti luteolin dan apigenin,senyawa tersebut aktif konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dengan
dalam merangsang pertumbuhan rambut rata-rata diameter zona hambat sebesar 6,3 mm, 5,7
(Dalimartha,2015). mm, 6,7 mm, 7mm dan 6,3 mm dengan diameter zona
Studi Farmakologi hambat paling besar terjadi pada konsentrasi 80% yaitu
7 mm dan rata-rata diameter zona hambat paling rendah
Aktivitas farmakologi dari Nothopanax Scutellaria pada konsentrasi 40% yaitu 5,7 mm. Terbentuknya
yang dilaporkan dari beberapa jurnal dijelaskan di bawah zona hambat Staphylococcus aureus pada masing-
ini : masing konsentrasi ekstrak daun mangkok terjadi karena
1. Anti-aging adanya kandungan zat-zat aktif dalam ekstrak daun
mangkok yaitu flavonoid, tanin dan saponin. Zat-zat
Penuaan (aging) adalah perubahan fisiologis yang aktif tersebut yang mampu mengganggu permeabilitas
terjadi seiring dengan bertambahnya usia kronologis dan
akan terjadi pada semua orgaisme (Pangkahila, 2007).

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 34
membrane sel dan merusak protein dalam sel bakteri terbaik dalam aktivitas ektrak daun mangkokan sebagai
sehingga bakteri mati (Amelia wijaya., dkk, 2018). larvasida terdapat pada konsentrasi 3% dimana
konsentrasi ini merupakan konsentrasi tertinggi yang
3. Anti luka bakar
dibuat pada penelitian ini. Untuk hasil dari penelitian
Luka bakar adalah bentuk kerusakan dan/atau nilai LC50 yang merupakan penentuan dari dosis atau
kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas konsentrasi tertentu yang menyebabkan kematian pada
dan suhu tinggi (seperti api, air panas, dll) atau suhu yang 50% binatang percobaan menunjukakn bahwa nilai LC50
sangat rendah. Kini sedang dikembangkan terapi luka terbentuk pada konsentrasi 1,338% yang menyatakan
bakar melalui pemberian topikal ekstrak herbal. Daun bahwa pada konsentrasi tersebut kematian dari nyamuk
Mangkokan (Nothopanax scutellarium) adalah salah satu Culex sp mulai terjadi hingga konsentrasi terakhir yaitu
herbal yang dapat digunakan untuk terapi luka bakar 3% dan data analisis pembentukan pupa secara deskriptif
(Monica revina, dkk, 2018). Berdasarkan hasil pengujian menunjukan hasil bahwa daun mangkokan memberikan
senyawa kimia yang terkandung dalam daun mangkokan pengaruh terhadap gagalnya pembentukan pupa nyamuk
dengan metode uji secara In vivo terbukti bahwa ekstrak Culex sp sehingga dari hasil penelitian yang telah
daun Mangkokan mengandung senyawa alkaloid, dilakukan menunjukan bahwa ekstrak daun mangkokan
saponin, flavonoid dan tannin. Dimana dari ke-empat zat memiliki kemampuan yang baik sebagai anti larvasida
aktive tersebut zat yang sangat berperan dalam dari nyamuk Culex Sp (Helmi Arifin, et al., 2011).
penyembuhan luka bakar adalah flavonoid yang
5. Antioksidan
bertindak sebagai penampung yang baik terhadap radikal
hidroksi dan superoksida dengan demikian melindungi Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat
lipid membrane yang merusak. (Monica,dkk. 2018). menetralkan dan meredam radikal bebas dan
menghambat terjadinya oksidasi pada sel sehingga
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
mengurangi terjadinya kerusakan sel, seperti penuaan
menunjukan ektrak daun mangkokan yang
dini (Alkandahri et al., 2016; Kusumawati et al., 2021;
diformulasikan dalam sedian salep dengan konsentrasi
Shafirany et al., 2021).
50% dan 75% dapat mempercepat penyembuhan luka
bakar pada tikus. Dengan hasil penelitian menunjukan Daun mangkokan (Nothophanax scutellarium)
bahwa salep pada kedua konsentrasi tersebut dapat memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat sebagai
mempercepat penyembuhan luka bakar pada tikus yang antioksidan dari senyawa flovanoid dan fenolik yang di
di tandai dengan adanya keropeng, terlepasnya keropeng, formulasikan sebagai losio dari ektrak metanol daun
luka perlahan ± lahan mengecil dan daerah yang mangkokan untuk mengetahui kestabilan (pH, dan
terkelupas keropengnya mengering serta daerah bekas viskositas) losio dengan variasi konsentrasi ekstrak 1%;
luka warnanya mulai merata. Dimana dari kedua 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10%. Pembuatan ekstrak daun
konsentrasi tersebut konsentrasi terbaik yang dimiliki mangkokan menggunakan pelarut metanol dengan
oleh salep ektrak daun mangkokan dalam metode maserasi. Hasil pengujian pertama adalah
menyembuhkan luka bakar pada tikus terdapat pada mengenai pH konsentrasi ekstrak 1%; 2,5%; 5%; 7,5%;
konsentrasi 75%. Semakin tinggi konsentrasi yang dibuat dan 10% menunjukan hasil 4,97, 4,86, 5,1, 5,19, dan 5,3.
maka semakin baik aktivitas yang terbentuk. (Monica Dari losio yang dibuat dengan konsentraasi 1; 2,5; 5; 7,5;
revina, dkk, 2018). dan 10% memiliki perbedaan pH yang nyata setelah
dilakukan cycling test, namun pH losio ini masih dalam
4. Larvasida nyamuk Culex sp
pH yang aman untuk digunakan pada kulit karena masih
Nyamuk genus Culex dikenal sebagai vektor penular masuk dalam rentang pH kulit yaitu 4-7. Peningkatan pH
arbovirus, dan demam kaki gajah. Hasil penelitian yang terjadi tidak akan mempengaruhi kestabilan losio.
menunjukan bahwa ekstrak daun mangkokan memiliki Dari hasil pengujian secara pH konsentrasi dengan pH
aktivitas sebagai anti larvasida dari nyamuk culex sp ini. terbesar ditunjukan oleh konsentrasi 7.5%. Untuk hasil
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Helmi pengujian viskositas dari konsentrasi ekstrak mangkokan
Arifin, et al., 2011, ekstrak mangkokan diekstraksi 1%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% diuji dengan cara cycling
dengan metode maserasi etanol 96% terlebih dahulu, test menunjukan hasil 10,16, 9,5, 9,16, 8,5, dan 8. Dari
kemudian diaplikasikan pada 20 larva Culex sp. Instar pengujian mengenai uji viskositas nilai viskositas
dengan konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5% dan terbesar ditunjukkan pada konsentrasi 1%. Dari hasil
3% dengan parameter yang diamati meliputi mortalitas, pengujian tersebut Viskositas losio meningkat setelah
LC50 dan pembentukan pupa. Adapaun nilai LC50 cycling test dilakukan ini mungkin disebabkan karena
dianalisis dengan Probit sedangkan data hasil pada saat penyimpanan salah satu bahan tambahan dari
pengamatan mortalitas dianalisis dengan ANOVA losio yaitu Na CMC yang bersifat hidrofilik dan mudah
dengan uji lanjut Tukey dan untuk data pembentukan mengembang ketika menyerap air. Air yang sebelumnya
pupa dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian berada diluar granul dan bebas bergerak tidak dapat
menunjukkan bahwa ekstrak mangkokan memberikan bergerak lagi dan menyebabkan larutan lebih mantap dan
pengaruh terhadap mortalitas nyamuk Culex sp. Semakin terjadi peningkatan viskositas (Fennema dkk., 2017).
tinggi nilai konsentrasi, semakin meningkat jumlah Pengujian menunjukan losio dari ektrak metanol
mortalitas larva nyamuk maka dapat ditarik kesimpulan daun mangkokan memiliki aktivitas sebagai antioksidan
bahwa dari ke-tujuh konsentrasi yang dibuat konsentrasi
Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 35
dengan konsentrasi terbaik dari sediaan losio yang dibuat mangkokan positif mengandung senyawa flavonoid,
sebesar 10% dengan hasil pengujian pH dan viskositas alkaloid, steroid, fenolik dan saponin. (Helmi Arifin, et
sebesar 5,3 dan 8. Pemilihan konsentrasi 10% sebagai al., 2011).
konsentrasi terbaik didasari karena semakin banyak
konsentrasi yang dibuat maka sedian akan memiliki METODE PENELITIAN
aktivitas yang baik pula. Sehingga dapat disimpulkan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan literature
bahwa pada uji antioksidan yang dilakukan dari daun riview
mangkokan yang dibuat dalam sedian losio menunjukan
konsentrasi 10% sebagai konsentrasi terbaik pada
pengujian kali ini (Faridatussadah SN, et al., 2018). HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun mangkokan (Nothopanax Scutellaria)
6. Aktivitas sebagai efek dieuretik
mengandung banyak senyawa bioaktif seperti flavonoid,
Diuretik adalah obat yang bekerja diginjal untuk saponin, kumarin, fenol, terpena dan alkaloid yang telah
mempercepat pembentukan urin (Lorraine, 2015). dipercaya berguna dalam pencegahan berbagai macam
Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal untuk penyakit atau sebagai terapi dari berbagai penyakit. Dari
meningkatkan eksresi air dan natrium klorida. Diuretik beberapa studi atau hasil penelitian yang telah dilakukan
merupakan zat-zat yang dapat memperbanyak sebelumnya melaporkan bahwa daun mangkokan
pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja langsung (Nothopanax Scutellaria) memiliki berbagai aktivitas
terhadap ginjal (Tjay dan Rahardja, 2012). seperti anti aging, anti bakteri , anti oksidan, larvasida,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elisma anti luka bakar, penhancur batu ginjal dan anti- dieureutik
uji aktivitas efek diuretik dari ekstrak daun mangkokan yang telah dibahas pada riview junal kali ini (Dalimarta,
dengan menggunakan hewan percobaan tikus putih (in 2012).
vivo). Uji efek diuretik ekstrak daun mangkokan Menurut Helmi Arifin, et al.,2011, senyawa bioaktif
digunakan anova dua arah dan dilakukan uji lanjut non- dari daun mangkokan (Nothopanax Scutellaria)
parametrik Friedman Test. Ekstrak kental daun memiliki banyak manfaat yang berperan dalam
mangkokan positif mengandung senyawa flavonoid, pencegahan atau terapi penyembuhan berbagai macam
alkaloid, steroid, fenolik dan saponin. Dosis sebesar 250 penyakit serta berperan sebagai larvasida dari nyamuk
mg/kg BB dan 500 mg/kg BB dapat mempengaruhi Culex sp (Helmi Arifin, et al.,2011). Secara
pengeluaran volume urin yang berarti ekstrak dapat eksperimental, aktivitas yang pertama adalah aktivitas
berkhasiat sebagai efek diuretik. Ekstrak daun daun mangkokan (Nothopanax Scutellaria) memiliki
mangkokan juga bersifat diuretik, karena ekstrak daun senyawa yang berperan aktif dalam aktivitas ini adalah
mangkokan tersebut juga mengandung zat-zat yang flavonoid dan fenolik yang diformulasikan dalam sedia
berkhasiat sebagai diuretik. Efek diuretik dari ekstrak krim tipe m/a dengan konsentrasi krim terbaik yang
daun mangkokan disebabkan karena adanya kandungan dimiliki untuk aktivitas anti-aging ini terdapat pada krim
alkaloid yang berefek langsung pada tubulus yaitu dengan konsentrasi 5% dengan pH 5,4 – 6,5 dan stabil
menyebabkan peningkatan ekskresi Na+ dan Cl (Elisma, dalam suhu ruangan (Bangsu Mike, 2017).
et al.,2011). Pada aktivitas anti-bakteri yang dilakukan secara
eksperimental dengan metode uji in-vitro terhadap
7. Aktivitas daya larut batu ginjal bakteri Staphylococcus aureus secara disc diffusion.
Batu kandung kemih atau bladder calculi adalah Hasil uji menunjukan bahwa ekstrak daun mangkokan
batu yang terbentuk dari endapan mineral didalam yang mengandung senyawa flavonoid memiliki
kandung kemih. Saat batu kandung kemih menyumbat efektivitas anti-bakteri dalam kategori sedang dengan
saluran kemih, akan timbul keluhan berupa sulit buang konsentrasi terbaik yang dimilliki sebesar 80% dengan
air kecil bahkan kencing berdarah (Hematuria, 2020). diameter zona hambat sebesar 7 mm (Amelia wijaya, et
Batu ginjal adalah penyakit yang berasal dari gumpalan al.,2018). Selanjutnya, pada aktivitas ekstrak daun
kecil dan keras yang terbentuk didalam ginjal. Batu ginjal mangkokan yang berperan sebagai penyembuh luka
dapat disebabkan oleh berbagai hal, pada scenario umum bakar yang diformulasikan sebagai salep dan dilakukan
batu ginjal terbentuk Ketika urine berkonsentrasi, secara uji invivo dengan hewan uji adalah tikus putih.
mineral mengkristal dan menggumpal (Marimin,2012). Menunjukkan hasil yaitu salep ekstrak daun mangkokan
dengan konsentrasi 50% dan 75% dapat mempercepat
Menurut hasil penelitian oleh Helmi Arifin, et al., penyembuhan luka bakar pada tikus karena kadungan
2011, Uji aktivitas daya larut batu ginjal dari ekstrak flavonoid,alkaloid dan saponin yang terdapat di dalam
daun mangkokan menggunakan hewan percobaan tikus daun mangkokan yang bekerja sebagai anti-bakteri
putih yang dianalisa statistik menggunakan anova satu dengan konsentrasi terbaik sebesar 75% (Monica revina,
arah dan dilakukan uji lanjut non-paramertik Kruskal- et al.,2018).
Wallis Test. Penggunaan ekstrak daun mangkokan Daun mangkokan juga memiliki aktivitass sebagai
(Nothopanax scutellarium) secara in vitro dengan larvasida Nyamuk genus Culex sp yang dikenal sebagai
konsentrasi ekstrak 0,5 %, 1 % dan 2 % mampu vektor penular arbovirus, dan demam kaki gajah yang
melarutkan batu ginjal dan konsentrasi terbaik dalam telah dibuktikan melalui uji percobaan yang dilakukan
melarutkan batu ginjal sebesar 2%. Selain itu, secara maserasi etanol 95% yang diaplikasikan pada 20
berdasarkan hasil uji fitokimia, ekstrak kental daun
Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 36
larva Culex sp. instar 3 dengan konsentrasi yang beragam Mangkok (Nothopanax scutellarium)
dan hasil uji menunjukan bahwa ekstrak mangkokan dengan Antibiotik Ciprofloxacin Terhadap
memberikan pengaruh terhadap mortalitas nyamuk Culex Staphylococcus aureus. Journal Food
sp yaitu mampu mengagalkan pembentukan pupa Chem
nyamuk dan dari beberapa konsentrasi yang dipilih,
Alkandahri, MY., Nisriadi, L., and Salim, E.
konsentrasi terbaik yang dimiliki ekstrak daun
Secondary Metabolites and Antioxidant
mangkokan seagai larvasida dari nyamuk Culex sp
Activity of Methanol Extract of
sebesar 3% (Helmi Arifin, et al.,2011).
Castanopsis costata Leaves.
Daun mangkokan (Nothophanax scutellarium )
Pharmacology and Clinical Pharmacy
memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat sebagai
Research. 2016; 1(3): 98-102.
antioksidan yaitu senyawa flovanoid dan fenolik yang
diformulasikan sebagai sediaan lotion dengan Alkandahri, MY., Subarnas, A., dan Berbudi A.
konsentrasi yang bervariasi dan konentrasi terbaik Aktivitas Immunomodulator Tanaman
terbaik dalam aktivitas antioksidan ini sebesar 7,5% Sambiloto (Andrographis
(Faridatussadah SN, et al.,2018). Aktivitas lain yang paniculata Nees) – Review. Farmaka.
dimiliki oleh Nothophanax scutellarium adalah sebagai 2018; 16(3): 16-21.
efek dieuretik dan penghancur batu ginjal, kedua uji Alkandahri, MY., Siahaan PN., Salim, E., and
atitivitas ini dilakukan secara In-Vitro dengan hewan uji Fatimah, C. AntiInflammatory Activity of
berupa tikus putih (Elisma, et al.,2011). Cep-cepan Leaves (Castanopsis
Ekstrak kental daun mangkokan positif yang costata (Blume) A.DC). International
mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, Journal of Current Medical
fenolik dan saponin dapat mempengaruhi pengeluaran Sciences. 2018; 8(4A): 424-429.
volume urin yang berarti ekstrak dapat berkhasiat sebagai
efek diuretik yaitu karena adanya kandungan alkaloid Alkandahri, MY., Berbudi, A., and Subarnas, A.
yang berefek langsung pada tubulus yaitu menyebabkan Active Compounds and Antimalaria
peningkatan ekskresi Na+ dan Cl (Elisma, et al., 2011). Properties of some Medicinal Plants in
Dari ektrak kental daun mangkokan positif pula Indonesia – A Review. Systematic
mampu melarutkan batu ginjal dengan uji decara in-vitro Reviews in Pharmacy. 2018; 9(1): 64-69.
dengan konsentrasi yang bervariasi dan konsentrasi Alkandahri, MY., Berbudi, A., Utami, NV., and
terbaik yang diperoleh untuk aktivitas ini sebesar 2% Subarnas, A. Antimalarial Activity of
(Elisma, et al.,2011). Extract and Fractions of
Dari hasil riview yang telah dilakukan menunjukan Castanopsis costata (Blume) A.DC.
bahwa berbagai macam senyawa aktif yang terkandung Avicenna Journal of Phytomedicine.
dalam daun mangkokan (Nothophanax scutellarium) 2019; 9(5): 474-481.
memiliki banyak manfaat terutama sebagai anti-aging,
anti-bakteri, penyembuh luka bakar, antioksidan, Alkandahri, MY., Maulana, YE., Subarnas, A.,
memiliki efek dieuretik dan mampu larutkan batu ginjal Kwarteng, A., and Berbudi, A.
serta memiliki aktvitas sebagai larvasida Antimalarial Activity of Extract and
(Dalimarta,2012). Fractions of Cayratia trifolia (L.) Domin.
International Journal of
PENUTUP Pharmaceutical Research. 2020; 12(1):
Untuk di saat seperti ini minat masyarakat terhadap 1435-1441.
obat tradisional (herbal) semakin meningkat. Di Alkandahri, MY., Kusumawati, AH., and
karenakan obat tradisional dibuat dengan disertai Fikayuniar, L. Antibacterial Activity of
pemeriksaan di laboratorium, pemeriksaan sifat Zingiber officinale Rhizome. International
farmakologis dan efektivitas fitokimia dari daun Journal of Psychosocial Rehabilitation.
mangkokan (Nothophanax scutellarium). Obat 2020; 24(7): 3702- 3706.
tradisional sudah banyak memasuki pasar internasional
melalui perdagangan farmasi. Daun mangkokan sudah di Andarwulan, N dkk. 2011. Flavonoid Content and
kenal lama oleh masyarkat dan bisa di jadikan alternatif Antioxidant Activity Of Vegetables.
pengobatan, dilihat dari zat zat yang terkandung dari Journal Food Chem
daun mangkokan yang memiliki berbagai senyawa Ardhie. A.M. 2011. Radikal Bebas dan Peran
seperti yang sudah di jelaskan dalam review jurnal ini. Antioksidan dalam Mencegah Penuaan.
Untuk itu, review penelitian lebih lanjut bisa di lakukan Anti Aging Medicinus.
untuk mengeksplorasi seluruh efektifitas fitokimianya.

DAFTAR PUSTAKA Aziz N.K. 2016. Uji Daya Hambat Ekstrak Ekstrak
Daun Mangkokan (Nothopanax
Amelia Wijaya. dkk. 2018. Uji Perbandingan scutellarium) dan Buah Stroberi (Fragria
Antibakteri Antara Ekstrak Daun Sp) Terhadap Bakteri Salmonella typhii

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 37
dan Escherichia coli. Skripsi. Program Kusumawati, AH., Farhamzah, F., Alkandahri,
Studi Kedokteran ,Univ Prima Indonesia, MY., Sadino, A., Agustina, LS., and
Medan. Apriana, SD. Antioxidant Activity and
Sun Protection Factor of Black Glutinous
Bangsu Mike. 2017. Formulasi Sediaan Krim
Rice (Oryza sativa var. glutinosa).
Ekstrak Daun Mangkokan (Nothopanax
Tropical Journal of Natural Product
scutellarium Merr.) Sebagai Anti Aging.
Research. 2021; 5(11): 1958-1961.
Bronaugh. dkk. 2015. Percutaneous
Lutpiatina L. Cemaran Staphylococcus aureus dan
Absorbtion:Drug-Cosmetics Mechanism
Pseudomonas aerogenosa pada Steteskop
Methodology 4thedition, Available as
di Rumah Sakit. J Teknologi Lab.
PDF, Marcel Dekker, United State
Mahmudah F.L, Atun S. 2017. Uji Aktivitas
Buck. D.F.2012. Food Additives User’s
Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Temu
Handbook: Antioxidants, J. Smith Blackie,
Kunci (Boesenbergia Pandurata Roxb)
London.
Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans.
Dalimarta, S.2012. Atlas Tumbuhan Obat Jurnal Peneliti Saintek. 22 (1):59.
Indonesia. Jakarta
Mitsunaga Jr J., Gragnani A., Ramoz M. 2012. Rat
Deny. dkk. 2016. Pengguna Vitamin A dan Vitamin an experimental model for burn: A
C Topikal Dalam Bidang Kosmetik. systematic review. Acta Cir Bras: 27
Andalas: Majalah Kedokteran. (6):417-423.
Farhamzah, Kusumawati, AH., Alkandahri, MY., Moenadjat Y. 2016. Luka Bakar: Masalah dan
Hidayah, H., Sujana, D., Gunarti, NS., Tatalaksana. Jakarta: UPK Luka Bakar RS
Yuniarsih, N., Apriana, SD., and Agustina, Cipto Mangunkusumo.
LS. Sun Protection Factor Activity of
Monica Revina. dkk. 2018. Efektivitas Ekstrak
Black Glutinous Rice Emulgel Extract
Daun Mangkokan Terhadap
(Oryza sativa var glutinosa. Indian Journal
Penyembuhan Luka Bakar Pada
of Pharmaceutical Education and
Tikus,Vol.7, No.2.
Research. 2022; 56(1): 302- 310.
Nielson. et al. 2016. Burns: Pathophysiology Of
Faridatussaadah. dkk.2013 Isolasi Dan Identifikasi
Systemic Complications and Current
Senyawa Flavonoid Dari Daun
Management. Journal Of Burn Care And
Mangkokan ( Burm. f ). Pros Farm.
Research.
Fauzi. dkk. 2012. Merawat Kulit dan
Pratika Viogenta, Wahidah LK, Saputri I.H. 2017.
Wajah. Jakarta: PT Elex Media
Jurnal Farmasi Lampung JFL Jurnal
Komputindo.
Farmasi Lampung, Vol.6, No.2: 46-55.
Gauglitz. dkk 2011. Hypertrophic Scarring and
Purwaningsih S., Salamah E., Budiarti T.A., 2014,
Kelloid: Pathomechanisms and Current &
Formulasi Skin Lotion dengan
Emerging Treatment Strategies. Mol Med.
Penambahan Karagenan dan Antioksidan
Hanum GR. 2017. Sabun Ekstrak Mangkokan Alami dari Rhizophora Mucronata Lamk.
(Nothopanax Scutellaium merr) Sebagai
Ramadan F, Wardatun S, Wiendarlina IY. 1999.
Antibakteri Terhadap Staphylococcus
Toksisitas Dan Kadar Tanin Serta
Aureus. Stigma Journal of science.
Flavonoid Ekstrak Etanol Daun
Harbone, J.B 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Mangkokan (Nothopanax scutellarium
Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. merr).
Terjemahan Kosasih Padmawinata. Edisi
Ramadhani, F. 2016. Uji Sensitivitas Ekstrak Buah
II. Bandung: ITB Press.
Mengkudu (Morindacitri folialinn) dan
Helmi Arifin. 2012. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Ekstrak Daun Mangkok (Nothopanax
Mangkokan (Nothopanax scutellarium. scutellarium) Terhadap Bakteri
Merr) Terhadap Fungsi Hati Dan Kadar Salmonella typhii dan Escherichia coli.
Kreatinin Urin Mencit Putih Jantan. Jurnal Skripsi. Program Studi Kedokteran. Univ.
Farmasi Higea, Vol.3, No. 2. Prima Indonesia. Medan.
Ika Aulia Rahmi, Mahdi Jufri, Abdul Mun’im.
2020. Extraction of Quercetin from
Shafirany, MZ., Indawati, I., Sulastri, L., Sadino,
Nothopanax scutellarium Leaves via Ionic
A., Kusumawati, AH., and Alkandahri,
Liquid-based Microwave-assisted
MY. Antioxidant Activity of Red and
Extraction. Pharmacognosy Journal,
Purple Rosella Flower Petals Extract
Vol.12, No.6.
(Hibiscus sabdariffa L.). Journal

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 38
of Pharmaceutical Research International.
2021; 33(46B): 186-192.
Syamsuni, H. 2012. Farmasetika Dasar dan
Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Halaman : 25.
Tarigan, J.,Zuhra,C., Herlince,S. 2008. Skrining
Fitokimia Tumbuhan Yang Digunakan
Oleh Pedagang Jamu Gendong Untuk
Merawat Kulit Wajah Di Kecamatan
Medan Baru. Jurnal Biologi Sumatera.
Halaman : 1-6.
Tong S.Y.C, Davis J.S, Eichenberger E, Holland
T.L, Fowler V.G. 2015. Staphylococcus
aureus infections: Epidemiology,
pathophysiology, clinical manifestations,
and management. Clin Microbiol Rev. 28
(3).
WHO. 2012. Quality Control Methods for Medicinal
Plant Materials. Geneva: WHO. Halaman: 33.

Jurnal Buana Farma: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2, No. 2, Juni 2022 39

Anda mungkin juga menyukai