RESISTENSI STEROID
FARMAKOTERAPI II
FARMASI B/VI
NAMA KELOMPOK
FARMASI B/ VI
DEFENISI
01
PATOFISIOLOGI
02
OUTLINE
PRESENTASI DIAGNOSIS &
03 LABORATORIS
TERAPI/PENGOBATAN /
04 TATALAKSANA
DEFENISI International Study of Kidney Disease in
Children (ISKDC) menetapkan resisten
steroid jika pasien tidak mengalami
Sindrom Nefrotik Resisten Steroid remisi setelah pemberian steroid dosis
(SNRS) didefinisikan sebagai Sindrom penuh yaitu 60 mg/m2 atau 2 mg/kg/hari,
Nefrotik yang tidak mengalami remisi setiap hari selama empat minggu yang
setelah pemberian kortikosteroid dilanjutkan dengan steroid dosis
alternatif yaitu 40 mg/m2 atau 1,5
(prednison). mg/kg/hari, tiga kali seminggu selama
empat minggu.
Remisi merupakan suatu keadaan
kadar protein di urin menjadi negatif
atau trace. Ketentuan ini juga dipakai di bagian anak
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Jakarta dalam menetapkan diagnosis
SNRS (Alatas, Tambunan, Trihono,
Pardede, 2005)
PATOFISIOLOGI
SNRS • Sindrom Nefrotik atau Sindrom Nefrotik
Resisten Steroid dapat menimbulkan
komplikasi berupa gangguan
• Proteinuria dianggap sebagai kelainan primer keseimbangan nitrogen. (Floege J,
pada Sindrom Nefrotik. Mekanisme terjadinya Feehally).
proteinuria diduga akibat proses imunologi.
Secara histologi, glomerulus terdiri dari tiga • Hiperlipidemia adalah keadaan yang
lapisan dari dalam ke luar yaitu endotel, menyertai Sindrom Nefrotik dengan
membran basal glomerulus, dan lapisan proteinuria masif.
epitel yang disebut podosit.
• Ada dua teori yang dapat menerangkan
terjadinya edema pada Sindrom Nefrotik
• Teori terbaru penyebab kerusakan podosit yaitu teori underfill dan overfill. Pada teori
pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid underfill, penyebab utama edema adalah
diduga akibat mutasi genetik spesifik pada hipoalbuminemia.
gen yang menyandi protein pembentuk
lapisan diafragma glomerulus • Pada teori overfill, penyebab utama edema
adalah defek pada ginjal yang
menyebabkan retensi natrium dan air
02
Lipiduria merupakan manifestasi yang timbul akibat
akumulasi lemak pada sel epitel ginjal dan silinder
sehingga tampak sebagai oval fat bodies dan silinder
lipid pada pemeriksaan sedimen urin
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah pada penderita SNRS dan penderita SN pada
umumnya sama. Protein serum biasanya menurun dan lipid serum
dapat meningkat. Proteinemia < 50g/L terjadi pada 80% pasien dan
Pemeriksaan Histopatologis
Gambaran histopatologi dari SNRS dapat berupa kelainan minimal
(MCD), mesangial proliferatif glomerulonefritis (MesPGN), fokal
segmental glomerulosklerosis (FSGS), ataupun kelainan
histopatologi lainnya.
02
Pengobatan untuk Sindrom Nefrotik menggunakan
Regimen pengobatan yang dikeluarkan oleh
International Study of Kidney Disease in Children
(ISKDC) yang merekomendasikan pemberian
Kortikosteroid selama 8 minggu, dimana selama 4
minggu pertama diberikan Kortikosteorid full dose
Prednisone 60mg/m2 (2mg/kgBB) kemudian pada 4
minggu setelahnya diberikan Kortikosteroid dosis
alternating Prednisone 40mg/m2 (1.5mg/kgBB).
.
TERAPI SNRS
Siklofosfamid puls diberikan dengan
dosis 500750 mg/m2 LPB melalui
Siklofosfamid oral diberikan infus sekali sebulan selama 6 bulan,
dengan dosis tunggal 23 ditambah dengan prednison 40
mg/kgBB/hari selama 36 bulan mg/m2LPB/hari sebagai dosis
ditambah dengan terapi alternating dan tappering off setelah
prednison 40 mg/m2LPB/hari 6 bulan
dosis alternatif mengikuti
lamanya siklofosfamid.
.
Manalu Erida.2019. SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID.
Jurnal Ilmiah WIDYA . Volume 5 Nomor 3