Anda di halaman 1dari 17

SINDROM NEFROTIK

PADA PEDIATRI
Definisi
• Sindrom yang disebabkan oleh penyakit
ginjal yang meningkatkan permeabilitas
pada barrier penyaring glomerulus.
• Khas Tetrad:
• Proteinuria (ekskresi >50 mg/kg/hari)
• Hipoalbuminemia (albumin serum <3 g/dL
• Hiperlipidemia
• Edema
Epidemiologi
• Dapat terjadi pada seluruh usia, namun paling
prevalen pada anak usia 1,5-6 tahun.
• Anak laki-laki > perempuan.
• Lebih tinggi pada negara berkembang (asia
tenggara dan afrika)
• Insidensi diseluruh dunia mencapai 2-7 kasus
per 100.000 anak per tahun
Klasifikasi dan Etiologi
Primer :
1. Idiopatik Sindroma nefrotik : tidak ada inflamasi di glomerulus pada biopsi ginjal
2. Glumerulonefritis primer : terdapat sedimen aktif dan inflamasi glomerulus
pada biopsy

Idiopatik
3. Minimal Change Disease (MCD) – 85%
4. Focal segmental glomerulosclerosis (FSGSS)
5. Mesangeal proliferation
6. Membranous nephropathy
80% anak dengan SN Idiopatik sensitive terhadap steroid
Klasifikasi dan Etiologi
Sekunder :
1. Infeksi karena virus (HBV HCV HIV), bakteri (streptococcus), parasite (Malaria),
lain-lain (sifilis, dan toxoplasmosis)
2. Kondisi sistemik (Autoimun : SLE, Vaskulitis), Metabolik (Diabetes dan
Amiloidosis), Keganasan (Leukemia dan Limfoma), dan Obesitas
3. Alergi (gigitan lebah, susu sapi, pollen, debu)
4. Obat-obatan (NSID, Ampicilin, Penicilamin, captopril, Lithium)

Herediter :
5. Angka kejadian < 1 tahun
Gejala Klinis
1. Bengak pada periorbital : Lebih menonjol
dari pagi hari dan menyebar
2. Scrotal Edema
3. Efusi pleura dan asites
4. Penurunan urin output
5. Tidak ada hipertensi dan hematuria
1. Urinalisis
Proteinuria +3/+4
Ekskresi proteinuri (>40mg/m3/jam)
proteinuri dalam 24 jam : Creatini >3
Pus Cells yang disebabkan infeksi saluran kemih
Pemeriksaan
Penunjang Albumin <3gr/dl
2. Serum

Kolesterol >250mg/dl

3. RO Thorax
Rongen thorax terlihata adanya efusi pleura
4. Biopsi ginjal (Indikasi)
SRNS
Relaps yang berulang

Pemeriksaan Steroid toxicity


Secondary NS
Penunjang Gross Hematuri
Hipertensi
Renal Insufisiensi
Terapi Inisial
• Dimulai dengan pemberian prednison dosis maksimal
60mg/m2/lpb atau 2 mg/kgbb/hari (Maksimal 80mg/hari
dibagi 3 dosis)
• Prednisone dosis maksimal dapat diberikan selama 4
minggu
• Setelah pemberian 2 minggu pertama remisi terjadi
pada 80% kasus
• 94% remisi tercapai setelah pengobatan 4 minggu
• Selanjutnya Tappering of pada minggu ke 4 (jika remisi)
dengan dosis 40mg/m2/lpb, dan diberikan secara
alternating 1x sehari setelah makan pagi
• Tidak ada remisi = resisten steroid
Terapi Relaps

Sekitar 60-70% mengalami relaps, dan 50% di


antaranya relaps sering.
- Proteinuria ≥2+ tanpa edema  cari penyebab
(biasanya infeksi)
- Proteinuria ≥2+ dengan edema  relapse
Lanjutkan prednisone dosis penuh hingga remisi, lalu
lanjutkan prednisone dosis alternating 4 minggu.
Terapi SN sering /
dependen steroid
Opsi pengobatan SN relaps sering dan
dependen steroid:
1. Dicoba dengan pemberian steroid jangka
panjang
2. Pemberian levamisole
3. Pengobatan sitostatik
4. Pengobatan siklosporin (opsi terakhir)
Terapi SN sering / dependen steroid
1.Steroid Jangka Panjang 2.Levamisol
Lebih utama dibanding Pemakaian terbatas karena efek
siklofosfamid karena efek samping masih diragukan. Tidak
lebih kecil. direkomendasikan kepada
umum, namun keputusan
Setelah mencapai remisi dengan diserahkan kepada spesialis atau
prednisone dosis penuh, teruskan konsultan yang mengobati
dengan steroid yang diturunkan pasien.
perlahan/bertahap 0,2 mg/kgBB
sampai dosis terkecil yang tidak Efek samping: mual, muntah,
menimbulkan relaps (0,1– 0,5 neutropenia reversible.
mg/kgBB).
Terapi SN sering / dependen steroid
3.Sitostatika 4.Siklosporin (CyA)
Yang tersering adalah sikofosfamid Bila pasien SN tidak responsif
(CPA) 2-3 mg/kgBB atau dengan steroid atau sitostatika.
klorambusil dosis 0,2-0,3
mg/kgBB/hari selama 8 minggu. Dosis 5 mg/kgBB/hari.
Prognosis CPA lebih baik pada SN CyA dapat mempertahankan
relaps sering dibandingkan SN remisi sehingga steroid dapat
dependen steroid. dikurangi atau dihentikan.
Perlu: pantau darah tepi per 1-2 Bila CyA dihentikan, biasanya
minggu, hentikan bila AL <3000 / bisa relaps kembali (dependen
uL, Hb <8 g/dL, atau trombosit siklosporin).
<100.000/uL.
Terapi SN resisten steroid
Hingga saat ini belum memuaskan.
Sebelum pengobatan  biopsy ginjal untuk pelihat PA ginjal
 hasil SNKM memiliki prognosis lebih baik dibandingkan
GSFS.
1. Siklofosfamid (CPA)
2. Siklosporin (CyA)  juga nefrotoksik, sehingga perlu
dipantai CyA dalam serum, Cr, dan biopsy ginjal setiap 2
tahun.
3. Metilprednisolon plus
4. Obat imunosupresif lain  vinkristin, tacrolimus, dan
mikofenolat mofetil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai