Anda di halaman 1dari 11

P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No.

2, Oktober 2017

EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK HERBA MENIRAN


(Phylanthus niruni) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Salmonella sp. dan Propionibacterium acnes
I.Fitri 1, D.I. Widiyawati 2
1
Jurusan Biologi, Fakultas Sains
2
Jurusan Analis Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri, Indonesia

e-mail: f.inayah89@gmail.com, devisika87@gmail.com

Abstrak
Meniran (Phyllanthus niruni L.) merupakan jenis herba yang tumbuh liar di tempat
lembab dan berbatu, seperti semak – semak dan tanah di antara rerumputan, akan
tetapi memiliki khasiat sebagai obat. Meniran juga berpotensi sebagai antibakteri
karena banyak mengandung komponen bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan
saponin. Bakteri Gram negatif seperti Salmonella sp. dan bakteri Gram positif seperti
Propionibacterium acnes merupakan bakteri yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini bertujun untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak herba meniran
terhadap bakteri Salmonella sp. dan P. acnes dengan mengamati zona hambat yang
terbentuk. Jenis penelitian ini yaitu eksperimental dengan metode disk diffusion.
Sampel herba meniran diambil dari Kecamatan Bandar Lor Kediri, kemudian
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil
penelitian menunjukkan rata – rata diameter zona hamba dari ekstrak herba meniran
terhadap Salmonella sebesar 20 mm dan terhadap P. acnes sebesar 19,6 mm.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah ekstrak herba meniran memiliki efektifitas sebagai
antibakteri dalam mengahambat pertumbuhan bakteri Salmonella dan P. acnes.

Kata kunci: efektivitas, antibakteri, herba meniran, Salmonella, P. acnes.

Abstract
Phyllanthus niruni is a type of herb that grows wild in moist and rocky places, such as
bushes and soil among the grass, but later know as traditional medicine. P. niruni is also
potential as an antibacterial because it contains many bioactive components such as
alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins. Negative Gram bacteria such as Salmonella sp.
and positive Gram bacteria such as P. acnes, there were two species of bacteria used
in this study. The study aimed to determine antibacterial effectivity of P. niruni extract
to againt Salmonella dan P. acnes by measuring the diameters of the inhibition zones.
This type of research is experimental with disk diffusion method. P. niruni samples were
taken from Bandar Lor Kediri, and then be extracted by maceration using 96% etanol.
The result showed that the average diameter of the inhibition zone of P. niruni extract
to againt Salmonella of 20 mm and to againt P. acnes of 19,6 mm. The conclusion
this research is P. niruni extract had antibacterial effectivity to againt Salmonella dan
P. acnes.

Keyword: effectiveness, antibacterial, P. niruni herbs, Salmonella, P. acnes

sekitar 9.600 spesies flora di Indonesia


PENDAHULUAN diketahui berkhasiat sebagai obat
Indonesia merupakan mega (Kardinan dan Fauzi, 2004).
biodiversity country yaitu negara yang Keanekaragaman hayati yang saat ini
mempunyai keanekaragaman hayati menjadi perhatian para peneliti adalah
tinggi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa keanekaragaman tanaman obat. Salah

Jurnal Sains dan Teknologi | 300


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

satu dari beberapa tanaman obat yang secara optimal dalam mensekresikan
banyak diteliti akhir – akhir ini ialah hormon yang diperlukan untuk
tumbuhan dari genus Phyllanthus. Genus metabolisme dalam tubuh, termasuk
Phyllanthus merupakan kelompok genus hormone insulin (Hadiki, 2014).
yang memiliki spesies yang cukup banyak
yaitu mencapai 833 spesies. Beberapa Herba meniran juga berpotensi
contoh spesies yang termasuk genus sebagai antibakteri. Hal ini didukung
Phyllanthus seperti Phyllanthus niruni penelitian dari Rahman dkk (2012),
(meniran hijau), Phyllanthusurinaria menyimpulkan bahwa adanya perbedaan
(meniran merah), Phyllanthusacidus efek antibakteri ekstrak etil asetat dan
(ceremai), Phyllanthus buxifolius (sligi), kloroform herba meniran yang diujikan
Phyllanthus reticulates (buah tinta) pada bakteri Escherichia coli dan
(Hariyani dkk, 2013). Staphylococcus aureus. Ekstrak etil asetat
Meniran (Phyllanthus niruni L.) meniran berpengaruh hanya pada
merupakan jenis herba dari famili pertumbuhan bakteri Staphylococcus
Euphorbiaceae yang tumbuh liar di tempat aureus sedangkan ekstrak kloroform
lembab dan berbatu, seperti semak – meniran berpengaruh pada bakteri
semak dan tanah di antara rerumputan Staphylococcus aureus dan Escherichia
(Djauhari dan Hermani, 2004). Ciri dari coli. Bagian dari herba meniran (daun,
herba meniran yaitu tumbuh tegak dengan akar dan batang) memiliki banyak manfaat
tinggi 30 – 60 cm, batang hijau; daun sebagai obat tradisional, karena
bentuk bulat telur hingga memanjang, mengandung beberapa senyawa kimia
ujung daun tumpul, pangkal membulat, yaitu alkaloid (sekurinin), flavonoid
permukaan bawah berbintik dan tepi daun (kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin,
rata; buah terletak di bawah daun dan astragalin, nirunin, niruside, rutin,
letak tertata sepanjang tangkai utama leukodelfinidin dan galakotekin), dan
daun (Paithankar et al., 2011). lignan (filantin dan hipofilantin) (Muharram
dan Nur, 2009; Paithankar et al., 2011;
Pada Surat keputusan Menteri Hariyani dkk, 2013; Rivai dkk, 2013).
Kesehatan Republik Indonesia melalui Daun meniran (P. niruri) merupakan
Peraturan Menteri Kesehatan No 003 ̸ tumbuhan yang memiliki aktivitas
MENKES ̸ PER ̸ I ̸ 2010 pada Pasal I antibakteri paling banyak dibandingkan
menjelaskan bahwa saintifikasi jamu ialah bagian-bagian yang lain seperti batang
pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian dan akar karena banyak mengandung
yang berdasarkan pelayanan kesehatan, komponen bioaktif seperti alkaloid,
sedangkan jamu merupakan ramuan yang flavonoid, tanin, dan saponin (Bukar,
berasal dari tumbuhan atau dari resep 2010).
turun menurun yang digunakan untuk
pengobatan dan diterapkan sesuai Salmonella sp. merupakan
dengan aturan yang ada. beberapa contoh dari bakteri Gram
negatif. Salmonella sp. merupakan
Pada saat ini penggunaan antibiotik penyebab utama keracunan pada
maupun antibakteri banyak mengandung makanan yang dapat menyebabkan
bahan kimiawi tertentu yang dapat gastroenteritis dan juga merupakan
mengiritasi pankreas sehingga bakteri penyebab terjadinya demam tipoid
menyebabkan radang pankreas. (Pui et al., 2011; Mahmoud, 2012).
Peradangan pada pankreas dapat Propionibacterium acnes merupakan
mengakibatkan pankreas tidak berfungsi contoh dari bakteri Gram positif yang

Jurnal Sains dan Teknologi | 301


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

dapat menyebabkan infeksi jerawat. S. digunakan karena mudah dilakukan,


aureus merupakan bakteri yang dapat praktis dan cukup teliti (Pratiwi, 2008).
menyebabkan penyakit meningitis, Hasil didapatkan dengan menghitung
pneumonia, endokarditis dan infeksi kulit. zona jernih yang terbentuk akibat aktivitas
Bakteri ini juga dapat menyebabkan ekstrak herba meniran terhadap bakteri
penyakit kulit seperti bisul dan eksim uji.
(Fatisa, 2013).
Untuk mengetahui ada tidaknya
Berdasarkan latar belakang di atas, perbedaan tiap perlakuan dengan
adapun tujuan dari penelitian ini yaitu konsentrasi ekstrak yang berbeda
untuk mengetahui pengaruh ekstrak terhadap bakteri Salmonella sp. dan P.
etanol meniran terhadap berbagai bakteri acnes, data zona jernih dianalisis
yaitu Salmonella sp. dan menggunakan uji One Way Anova dengan
Propionibacterium acnes. taraf kesalahan 5%, jika terdapat
perbedaan maka dilanjutkan dengan uji
METODE PENELITIAN Tukey.
Penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap, yaitu pembuatan ekstrak daun Alat dan Bahan
meniran yang dilakukan di Laboratorium
Biologi Farmasi, pembuatan media untuk Alat
peremajaan bakteri dan uji antibakteri Alat yang digunakan dalam
dilakukan di Laboratorium Media, penelitian ini meliputi plate, beaker glass,
peremajaan dan pengujian ekstrak tabung reaksi, erlenmayer, gelas ukur,
terhadap bakteri dilakukan di
spatel, timbangan digital, pipet steril,
Laboratorium Bakteriologi Institut Ilmu inkase, autoclave, rotary evaporator, oven,
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri pada inkubator, kulkas, rak tabung, ose, swab
bulan Juni – Juli 2017. steril, jangka sorong, kamera sebagai alat
Jenis penelitian ini yaitu
dokumentasi.
eksperimental laboratorium. Variabel
bebas (independent) dalam penelitian ini Bahan
ialah ekstrak metanol herba meniran.
Variabel terikat (dependent) dalam Bahan – bahan yang digunakan
penelitian ini ialah baktei uji Salmonella sp dalam penelitian ini ialah media Mueller
dan Propionibacterium acnes. Variabel Hinton Agar (MHA), Selenith Broth (SB),
kontrol dalam penelitian ini ialah herba NaCl Broth, Salmonella Shigella Agar
meniran, kelarutan ekstrak, media Muller (SSA), Mannitol Salt Agar (MSA),
Hinton Agar (MHA), waktu inkubasi, suhu, aquadest, daun meniran, metanol, kertas
metabolisme kuman, dan umur tumbuhan. label, spirtus, aluminum foil, kultur bakteri,
spirtus, alkohol 70%.
Sampel yang digunakan adalah
herba meniran yang didapatkan di Prosedur Penelitian
Kecamatan Bandar Lor Kediri. Pembuatan
a. Pembuatan ekstrak metanol herba
ekstrak dilakukan secara maserasi yaitu
meniran (Kristanti dkk, 2008)
salah satu metode ekstraksi padat – cair
bertahap yang dilakukan dengan jalan Mengumpulkan daun herba
membiarkan padatan terendam dalam meniran sebanyak 300 gram,
suatu pelarut (Kristanti dkk, 2008) dan uji kemudian dikeringanginkan pada
antibakteri menggunakan metode disk suhu ruangan. pembuatan ekstrak
diffusion yaitu metode yang sering

Jurnal Sains dan Teknologi | 302


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

dilakukan secara maserasi, yaitu c. Peremajaan bakteri uji


merendam potongan daun yang Meremajakan bakteri
kering ke dalam erlenmayer yang Salmonella sp dan P. acnes yang ada
berisi etanol kemudian dikocok hingga di Laboratorium Bakteriologi, dengan
homogen ± selama 1 jam lalu menyetrikkan bakteri Salmonella sp
dibiarkan selama 24 jam. Perendalam dan P. acnes yang pada media
diulang sebanyak 3 kali. Filtrat hasil selektif kemudian diinkubasi selama
ekstraksi dikumpulkan menjadi satu, 24 jam dengan suhu 34°C.
kemudian dievaporasi menggunakan Menyocokkan ciri bakteri yang
rotary evaporator. tumbuh ada media selektif dengan
buku Bergey’s. Jika sudah sesuai,
Pembuatan konsentrasi maka dilakukan penanaman di media
ekstrak dilakukan dengan pemupuk kemudian diinkubasi selama
menambahkan aquades sebagai 24 jam dengan suhu 34°C.
pelarutnya. Pada pembuatan ekstrak
konsentrasi 10% menambahkan 0,2 d. Uji antibakteri (Pratiwi, 2008)
ml ekstrak dan 1,8 ml aquades; pada Menyetrikkan bakteri
konsentrasi 30% menambahkan 0,6 Klebsiella sp, E. coli, Salmonella sp,
ml ekstrak dan 1,4 ml aquades; pada S. aureus dan P. acnes pada plate
konsentrasi 50% menambahkan 1,0 yang berisi media MHA. Disk blank
ml ekstrak dan 1,0 ml aquadest; pada dengan diameter 6 mm dibasahi
konsentrasi 70% menambahkan 1,4 dengan ekstrak metanol herba
ml ekstrak dan 0,6 ml aquades; dan meniran, kemudian diletakkan pada
pada konsentrasi 90% menambahkan media yang sudah memadat dan
1,8 ml ekstrak dan 0,2 ml aquades. diberi bakteri sebelumnya. Plate
tersebut diinkubasi dalam inkubator
b. Pembuatan media untuk peremajaan
dan uji antibakteri selama 24 jam dengan suhu 34°C.
Membuat media MHA untuk uji Jika ekstrak etanol herba meniran
dapat menghambat pertumbuhan
antibakteri; SB untuk media pemupuk
dan SSA media selektif dari bakteri, maka akan terlihat adanya
Salmonella sp; NaCl Broth untuk daerah jernih di sekeliling disk blank.
media pemupuk dan MSA media Luas zona jernih berkaitan dengan
selektif P. acnes. Pembuatan media kecepatan berdifusinya ekstrak etanol
dilakukan dengan steril autoclave. herba meniran dalam media MHA dan
Alat – alat yang digunakan, juga merupakan petunjuk kepekaan
sebelumnya juga disterilkan oven. bakteri terhadap ekstrak, dan menjadi
ukuran kekuatan daya kerja dengan
Menuang media yang sudah disteril
autoclave pada plate yang steril. aktivitas antibakteri.

HASIL DAN PEMBAHASAN bening di sekitar cakram disk. Pada Tabel


Pada penelitian ini dilakukan 1, ekstrak daun herba konsentrasi 10%
pengamatan dengan 4 kali pengulangan dan 30% yang diujikan terhadap bakteri
dari antibakteri ekstrak herba meniran Salmonella sp. bersifat resisten,
terhadap bakteri Salmonella dan P. acnes, konsentrasi 50%, 70% dan 90% bersifat
diketahui pada tiap konsentrasi sensitif; sedangkan pada ekstrak daun
menunjukkan terbentuknya zona hambat herba konsentrasi 10% dan 30% yang
yang ditandai dengan adanya daerah diujikan terhadap bakteri P.acnes bersifat

Jurnal Sains dan Teknologi | 303


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

resisten, konsentrasi 50% bersifat acne pada konsentrasi 10%, 30%, 50%,
intermediet, dan konsentrasi 70% serta 70%, dan 90% merupakan data yang
90% bersifat sensitif jika dibandingkan terdistribusi secara normal, karena nilai
dengan kontrol (+). Daya hambat ditandai signifikansi dari masing – masing
dengan adanya daerah jernih di sekitar konsentrasi > 0,05.
cakram disk. Sensitif adalah kemampuan
ekstrak dalam menghambat dan Hasil uji ekstrak herba meniran
membunuh bakteri. Intermediet adalah terhadap bakteri Salmonella pada
kemampuan suatu ekstrak yang dapat konsentrasi 10%, 30%, 50%, 70%, dan
menghambat tetapi tidak mampu 90% juga merupakan data yang
membunuh bakteri. Resisten adalah suatu terdistribusi secara normal, karena nilai
sifat tidak terganggunya kehidupan sel signifikansi dari masing – masing
mikroorganisme oleh antibiotik. konsentrasi > 0,05. Dari perhitungan uji
Uji Normalitas bertujuan untuk normaliltas tersebut dapat dihitung rata –
mengetahui suatu data penelitian rata zona hambat dan standart deviasi
berdistribusi normal atau tidak. Pada pada tiap konsentrasi terhadap bakteri P.
Tabel 2, untuk uji normalitas acne dan Salmonella. Jika dilihat dari tiap
menggunakan uji statistik Shapiro Wilk konsentrasi, maka terdapat kenaikan zona
karena jumlah sampel < 50. Hasil uji hambat dari konsentrasi 10% hingga 90%
ekstrak herba meniran terhadap bakteri P. terhadap kedua bakteri yaitu P. acne dan
Salmonella (Tabel 2).

Tabel 1. Rata – Rata Daya Hambat yang Terbentuk Akibat Tiap – tiap Konsentrasi
Terhadap Bakteri P.acne dan Salmonella
Salmonella P.acnes
Konsentrasi Replikasi
Daya hambat (mm) Rata-rata (mm) Daya hambat (mm) Rata-rata (mm)

1 6,3 7,0
10 % 2 6,7 6,3 7,9 7,5
3 6,1 7,6
4 6,4 7,7
1 10,9 9,3
30 % 2 11,9 11,6 10,8 11,1
3 11,3 12,3
4 12,3 12,0
1 12,9 12,1
50 % 2 13,6 14,1 14,8 13,7
3 14,8 13,2
4 15,0 15,0
1 15,9 16,3
70 % 2 16,7 17,1 17,0 16,8
3 18,9 15,9
4 17,2 18,3
1 18,2 19,1
90 % 2 19,3 20,0 21,1 19,6
3 20,2 18,2
4 22,3 20,2
Kontrol ( + ) 1 17,0 17,0 16,0 16,0
(Ampisilin)

Kontrol ( - ) 1 6 6 6 6
(Aquadest)

Jurnal Sains dan Teknologi | 304


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

Tabel 2. Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Konsentrasi Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Uji Ekstrak Meniran Konsentrasi 10% .301 4 . .897 4 .414
Terhadap P.acne Konsentrasi 30% .245 4 . .916 4 .517
Konsentrasi 50% .272 4 . .897 4 .418
Konsentrasi 70% .207 4 . .937 4 .637
Konsentrasi 90% .168 4 . .984 4 .928
Hasil Uji Ekstrak Meniran Konsentrasi 10% .210 4 . .982 4 .911
Terhadap Salmonella Konsentrasi 30% .185 4 . .972 4 .855
Konsentrasi 50% .266 4 . .903 4 .448
Konsentrasi 70% .242 4 . .953 4 .735
Konsentrasi 90% .204 4 . .972 4 .854

Tabel 3. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Uji Ekstrak Meniran


5.689 6 21 .001
Terhadap P.acne

Hasil Uji Ekstrak Meniran


3.903 6 21 .009
Terhadap Salmonella

Dari data uji homogenitas (Tabel 3), signifikansi sebesar 0,09. Artinya bahwa
hasil uji ekstrak daun herba meniran data yang diujikan pada bakteri P.acnes
terhadap bakteri P.acnes memilliki nilai tidak terdistribusi secara merata,
signifikansi sebesar 0,01, sedangkan hasil sedangkan pada data yang diujikan pada
uji ekstrak daun herba meniran terhadap bakteri Salmonella terdistribusi secara
bakteri Salmonella memilliki nilai merata, karena nilai signifikansi > 0,05.

Tabel 4. Uji Anova


Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Hasil Uji Ekstrak Meniran Between Groups 604.604 6 100.767 106.578 .000

Terhadap P.acne Within Groups 19.855 21 .945

Total 624.459 27

Hasil Uji Ekstrak Meniran Between Groups 712.890 6 118.815 136.925 .000

Terhadap Salmonella Within Groups 18.222 21 .868

Total 731.112 27

Jurnal Sains dan Teknologi | 305


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

Pada Tabel 5 merupakan


kesimpulan dari hasil uji Tukey lanjutan
Pada Tabel 4, merupakan hasil uji setelah data diuji Anova. Dari tabel
Anova, menunjukkan bahwa F tabel dari tersebut, bisa dikatakan bahwa untuk uji
kedua bakteri uji sebesar 2,57. Pada ektrak daun herba meniran pada
P.acnes didapatkan F hitung sebesar konsentrasi 10% tidak beda nyata dengan
106,578 dan F hitung Salmonella sp. kontrol negatif dan kontrol positif tidak
sebesar 136,925. Dari hasil tersebut, beda nyata dengan konsentrasi 70%.
dapat dilihat bahwa F hitung dari kedua Pada ekstrak yang diujikan terhadap
bakteri uji > dari F tabel, maka ekstra bakteri P.acnes, konsentrasi 10% tidak
daun herba meniran efektif terhadap
Tabel 5. Rata – Rata Zona Hambat dan Standart Deviasi Pada Tiap Konsentrasi Terhadap Bakteri
P.acne dan Salmonella
Konsentrasi Rata – Rata Zona Hambat ± Rata – Rata Zona Hambat ±
Standart Deviasi Standart Deviasi
P.acne Salmonella
Konsentrasi 10% 7,5±0,3a 6,3±0,2a
Konsentrasi 30% 11,1±1,3 b 11,6±0,6b
Konsentrasi 50% 13,7±1,3cd 14,1±0,9cd
Konsentrasi 70% 16,8±1,0d 17,1±1,2d
Konsentrasi 90% 19,6±1,2e 20,0±1,7e
Kontrol positif 16,0±0,0d 17,0±0,0d
Kontrol negatif 6,0±0,0 a 6,0±0,0a
pertumbuhan Salmonella dan P. acnes. benda nyata dengan kontrol negatif,
sedangkan konsentrasi 50% dan 70%
tidak beda nyata dengan kontrol positif.

Pada penelitian ini menggunakan uji bakteri Gram positif maupun Gram negatif.
eksperimental untuk mengetahui Untuk kontrol (-) menggunakan aquadest,
efektivitas antibakteri pada ekstrak daun karena aquadest merupakan larutan
herba meniran dalam menghambat pengencer pada ekstrak daun meniran,
pertumbuhan bakteri Salmonella dan P. aquades digunakan sebagai kontrol
acnes. Dalam penelitian ini menggunakan negatif untuk membuktikan bahwa larutan
metode disk diffusion. Pada metode ini, pengencer tidak berpengaruh sebagai
ekstrak daun herba meniran dapat antibakteri.
berdifusi pada media pertumbuhan bakteri
melalui kertas cakram yang sudah Pada Gambar 1 menunjukkan rata –
direndam terlebih dahulu pada tiap rata zona hambat yang dihasilkan tiap
konsentrasi pengenceran ekstrak daun konsentrasi beserta nilai standar deviasi
herba meniran. terhadap bakteri Salmonella dan P. acnes.
Apabila standart deviasi bernilai besar
Penggunaan kontrol (+) dan (-) maka data sampel semakin bervariasi.
merupakan pembanding dari tiap – tiap Sebaliknya jika standart deviasinya kecil
perlakukan. Pada kontrol positif maka data sampel semakin homogen
menggunakan Antibiotik Gentamicin untuk (hampir sama).
dibandingkan dengan efektivitas
antibakteri daun herba meniran dengan Peningkatan konsentrasi ekstrak
bakteri uji. Pemilihan Gentamicin sebagai daun herba meniran akan diikuti dengan
kontrol positif karena Gentamicin peningkatan kandungan zat bioaktif,
merupakan antibiotik yang mempunyai sehingga efektivitas antibakterinya juga
daya antibakteri yang baik terhadap semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan

Jurnal Sains dan Teknologi | 306


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

bertambahnya diameter zona hambat. utuh yang menyebabkan kematian sel


Menurut Mangunwardoyo dkk, (2009) (Radji, 2014). Mekanisme alkaloid pada
mengatakan bahwa daun meniran ekstrak meniran juga berfungsi sebagai
mengandung beberapa gogolngan antibakteri dengan menghambat sintesis
senyawa seperti alkaloid, flavonoid, asam nukleat dan menghambat
saponin, dan tanin. Keempat golongan metabolisme energi sedangkan
senyawa tersebut bersifat sebagai mekanisme kerja senyawa saponin
antibakteri, akan tetapi pada penelitian ini sebagai antibakteri dengan cara
tidak dilakukan uji senyawa kandungan menyebabkan kebocoran protein dan
daun meniran. Pada Gambar 1 didapatkan enzim dalam sel (Kristanti dkk, 2008;
data zona hambat pada perlakuan tiap Radji, 2014). Penelitian ini sejalan dengan
konsentrasi mulai dari 10%, 30%, 50%, penelitian yang dilakukan oleh
70%, dan 90 % dengan zona hambat Mangunwardoyo dkk (2009) yaitu
terbesar terdapat pada konsentrasi 90%. mengujikan ekstrak meniran terhadap
Beberapa kandungan zat bioaktif dari bakteri S.aureus (Gram +); E.coli dan
ekstrak daun herba meniran yang P.aeruginosa (Gram -) serta khamir
berfungsi sebagai antibakteri adalah C.albicans yang menunjukkan aktivitas
flavonoid, alkaloid, dan saponin. Flavonoid penghambatan terhadap bakteri S.aureus
merupakan kandungan senyawa yang dan khamir C.albicans, akan tetapi
dapat mengganggu komponen penyusun penelitian ini tidak menuliskan besarnya
peptidoglikan pada sel bakteri sehingga zona jernih yang terbentuk.
lapisan dinding sel tidak terbentuk secara

Gambar 1. Rata – Rata Zona Hambat dan Standart Deviasi Pada Tiap Konsentrasi
Terhadap Bakteri P.acne dan Salmonella

antibakteri, artinya ekstrak daun herba


meniran akan menimbulkan efek jika
Adanya perbedaan zona hambat ekstrak tersebut dapat masuk ke dalam
yang terjadi pada bakteri Salmonella dan sel bakteri. Bakteri P. acnes merupakan
P. acnes disebabkan juga karena adanya bakteri gram positif yang memiliki 3
perbedaan struktur dinding sel kedua lapisan yaitu selaput sitoplasma, lapisan
bakteri yang mempengaruhi kerja ekstrak peptidoglikan yang tebal dan simpai.
daun meniran sebagai senyawa Bakteri Salmonella merupakan bakteri

Jurnal Sains dan Teknologi | 307


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

gram negatif yang memiliki beberapa cara penyimpanan dan tanggal


lapisan yaitu selaput sitoplasma, lapisan kadaluarsanya.
peptidoglikan yang tipis, dan lapisan luar
yang terdiri dari lipoprotein dan
lipopolisakarida. Perbedaan ketebalan SIMPULAN DAN SARAN
lapisan peptidoglikan pada kedua bakteri
tersebut membuat P. acnes memiliki zona SIMPULAN
hambat yang lebih rendah dari pada Simpulan dari penelitian ini ialah
Salmonella (Jawetz dkk, 2013). ekstrak daun herba meniran memiliki
efektifitas sebagai antibakteri dalam
Menurut Uswatun (2015) mengahambat pertumbuhan bakteri
mengatakan bahwa ada beberapa faktor Salmonella dan P. acnes, dengan zona
yang harus diperhatikan pada saat hambat yang dihasilkan terhadap
melakukan uji sensitivitas antibakteri, yaitu Salmonella sebesar 20 mm dan terhadap
suhu dan waktu inkubasi untuk P. acnes sebesar 19,6 mm.
memperoleh perkembangbiakan bakteri
yang optimal yaitu 37°C dan 24 jam; pada SARAN
kultur biakan bakteri yang ditandai dengan Daun herba Meniran memiliki
adanya perubahan media pemupuk
manfaat dan kegunaan bagi kehidupan
menjadi keruh, apabila suspensi kultur manusia. Agar pembaca dapat
bakteri terlalu keruh, maka diameter zona mengetahui berbagai manfaatnya,
hambat semakin kecil artinya yang semula sehingga adapun beberapa saran
hasilnya sensitif dapat berubah menjadi
penelitian yang dilakukan untuk
resisten begitu juga sebaliknya; setelah kedepannya yaitu perlu dilakukan
penanaman bakteri pada media MHA, penelitian lanjutan dengan menggunakan
waktu pengeringan/peresapan suspensi metode dilusi, dan penggunaan bakteri uji
mikroba ke dalam media agar dibiarkan selain Salmonella dan P. acnes; perlu
mengering selama 5 menit, apabila lebih dilakukan penelitian lanjutan dengan
dari batas waktu yang ditentukan dapat identifikasi kandungan senyawa metabolit
mempersempit diameter zona hambat,
pada ekstrak daun herba meniran yang
sehingga yang semula hasilnya sensitif akan di uji antibakterinya.
berubah menjadi resisten; perhitungan
dalam pembuatan komposisi media untuk DAFTAR PUSTAKA
perkembangbiakan mikroba harus benar,
karena pertumbuhan mikroba Bukar, A. 2010. Antimicrobal Profile of
membutuhkan suatu substrat makanan Moringa oleifera Lam. Ektract
yang mengandung nutrien yaitu berupa Againts Some Food
garam-garam anorganik dan senyawa- Microorganisms. Bayero Journal
senyawa organik; ketebalan media yang Pure and Applie Science, 3 (1); 43-
digunakan sekitar 4-6 mm apabila kurang 48.
dari batas tersebut difusi obat akan lebih
cepat, dan apabila lebih dari batas itu Djauhari , E dan Hermani. 2004. Gulma
maka difusi obat akan lebih lambat, media Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar
yang terlalu tebal atau terlalu tipis Swadaya.
menyebabkan penanaman mikroba dan
Hadiki, H. 2014. Audit Kualitatif Pemberian
peresapan ekstrak kurang optimal;
Antibiotik untuk Pasien Gangren
memperhatikan antibiotik pembanding
Diabetik Disertai Insufisiensi
yang akan digunakan agar diperhatikan

Jurnal Sains dan Teknologi | 308


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

Adrenal Sekunder: Laporan Muharram dan Nur J. 2009. Isolasi dan


Kasus, 41(1); 43-44. Identifikasi Sterol dari Ekstrak n-
Heksan Daun Meniran Hijau
Hariyani, Tiwuk D., Suranto & Edi P. Phyllanthus niruni L.
2013. Studi Variasi Anatomi dan (Euphorbiaceae). Jurnal
Kandungan Flavonoid Lima Bionature 10(2): Hal 50 – 55.
Spesies Anggota Genus
Phyllantus. Jurnal Pasca UNS El- Paithankar V. V., Raut K. S., Charde R.
Vivo 1(1): Hal: 1 – 14. M., and Vyas J. V. 2011.
Phyllanthus niruni: A magic Herb.
Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2013. Research in Pharmacy 1(4): 1 –
Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: 9.
Salemba Medika.
Pratiwi, Sylvia, T. 2008. Mikrobiologi
Kardinan, Agus dan Fauzi Rahman K. Farmasi. Jakarta: Penerbit
2004. Sehat dengan Ramuan Erlangga.
Tradisional Meniran Penambah
Daya Tahan Tubuh Alami. Pui, C. F., Wong, W. C., Chai L. C.,
Jakarta: Agro Media Pustaka. Tunung, R., Jeyaletchumi, P.,
Noor H, M, S., Ubong, A.,
Kemenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Farinazleen, M. G., Cheah, Y, K.,
Kesehatan Republik Indonesia Son R. 2011. Review Article
Nomor 003 ̸ MENKES ̸ PER ̸ I ̸ Salmonella: a foodborne
2010. Tentang Saintifikasi Jamu pathogen. International Food
dalam Penelitian Berbasis Research Journal 18: 465 – 473.
Pelayanan
Kesehatan.http://www.depkes.go. Rahman, Dwiariawan, T., E. M. Sutrisna.,
id/article/print/1102/obat- Anika C. 2012. Uji Efek
tradisional-masuk-dalam-sistem-- Antibakteri Ekstrak Etil Asetat
pelayanan-kesehatan-formal.html dan Kloroform Meniran
Diakses pada tanggal 29 Juli (Phyllantus niruni Linn) Terhadap
2017. Pertumbuhan Bakteri
Stapylococcus aureus ATCC
Kristanti A, N., Nanik S, A., Mulyadi T., 6538 dan Escherichia coli ATCC
Bambang K. 2008. Fitokimia. 11229 Secara In vitro. Jurnal
Surabaya: Airlangga University Biomedika 4(2): Hal 18 – 25.
Press.
Radji, Maksum. 2014. Mekanisme Aksi
Mahmoud, Barakat, S. M. 2012. Molekuler Antibiotik dan
Salmonella – a Dangerous Kemoterapi. Jakarta: EGC.
Foodborne Pathogen. Croatia:
InTech. Repi, Novianto, B., Christi M., Jane W.
2016. Uji Efek Antibakteri Ekstrak
Mangunwardoyo, W., Eni C., Tepy U. Kulit Kayu Manis (Cinnamomum
2009. Ekstraksi dan Identifikasi burmannii) Terhadap Escherichia
Senyawa Antimikroba Herba coli dan Streptococcus pyogenes.
Meniran (Phyllanthus niruni L.) Jurnal e-Biomedik (eBm) 4(1):
Jurnal Ilmu Kefarmasian Hal 1 – 5.
Indonesia Vol. 7 (2009).

Jurnal Sains dan Teknologi | 309


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 6, No. 2, Oktober 2017

Rivai, Harrizul., Refilia, S., Agusri, B.


2013. Karakterisasi Ekstrak
Herba Meniran (Phyllantus niruni
Linn) Dengan Analisa
Flouresensi. Jurnal Farmasi
Higea 5 (2): Hal 15 – 23.

Fatisa, Y. 2013. Daya antibakteri ekstraks


kulit dan biji buah pulasan
(Nephelium mutabile) terhadap
Stapylococcus aureus dan
Escherichia coli secara invintro.
Jurnal pertenakan. 1(10), 31-38.

Jurnal Sains dan Teknologi | 310

Anda mungkin juga menyukai