Anda di halaman 1dari 23

FITOTERAPI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HEPATITIS

OLEH :

KELOMPOK III

DZAKIYAH HASRI (15020130166)


RESKI NOVIANTI
(15020130154)
MUH. YANDA DARMAWAN (15020130043)
NURUL FAHMI (15020130286)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah mata

kuliah FITOTERAPI dengan judul HEPATITIS (ANTIHEPATITIS).

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Kami

menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan

karena keterbatasan literatur yang kami miliki sebagai acuan

dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami harapkan

kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan

yang bersifat positif untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Desember 2016

Kelompok III
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hati adalah salah satu organ yang paling penting.

Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula,

lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh

seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna

lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh

bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-

zat kimia dalam sistem itu.

Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang

hati.Faktor penyebab penyakit hepatitis atau sakit kuning ini

antara lain adalah infeksi virus, gangguan metabolisme,

konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari

penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan

maupun kehadiran parasit dalam organ hati (liver).Salah satu

gejala penyakit hepatitis (hepatitis symptoms) adalah

timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih

bola mata. Ada beberapa jenis hepatitis yaitu hepatitis A,

hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.

Hepatitis kronis merupakan masalah besar di dunia

termasuk diIndonesia.Bila seseorang terkenahepatitis kronis

dapat berkembangprogresif menjadi sirosis hati danakhirnya

kanker hati pada 20-30 %kasus.


Pengobatan menggunakan bahan alam (tanaman obat)

dapat digunakan dalam mengatasi dan mengobati hepatitis.

Pengobatan dengan cara ini memiliki beberapa keuntungan

seperti harganya yang relatif murah dan efek samping yang

ditimbulkan sedikit.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Hepatitis

Hepatitis merupakan peradangan hati yang bersifat

sistemik, akan tetapi hepatitis bias bersifat asimtomatik.

Hepatitis ini umumnya lebih ringan dan lebih asimtomatik

pada yang lebih muda daripada yang tua. Lebihdari 80% anak

anak menularkan hepatitis pada anggota keluarga adalah

asimtomatik, sedangkan lebih dari tigaperempat orang

dewasa yang terkena hepatitis A adalah simtomatik

(Wijayanti, 2016).
Peradangan hati dapat disebabkan oleh infeksi berbagai

mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan protozoa walaupun

pada umumnya disebabkan oleh virus (hepatitis virus).

Radang hati juga dapat terjadi akibat bahan-bahan kimia

yang meracuni hati, obat-obatan, dan alkohol, yang disebut

juga dengan hepatitis non-virus. Hepatitis akibat obat-obatan

hanya menyerang orang yang sensitif (Yunarto, 2013).

2.2. Penyebab
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus

menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga

tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada

umumnya, selsel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa

sedikit kerusakan. Akan tetapi, penyembuhannya

memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat

yang baik. Hepatitis virus dibagi menjadi 5 berdasarkan jenis

virus penyebabnya, yaitu: virus hepatitis A (VHA), B (VHB), C

(VHC), D (VHD), dan E (VHE). Hepatitis virus dapat menjadi

kronis dan bisa berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker

hati(Yunarto, 2013).

2.3. Klasifikasi dan gejala

Berdasarkan penyebab terjadinya hepatitis maka

penyakit hepatitis dapat dibagi menjadi 5 yaitu


1. Hepatitis A ditandai Gejala-gejala termasuk terasa

kurangsehat, rasa sakit, demam, mual, kurang nafsu

makan, perut terasa kurang enak, diikuti dengan air seni

berwarna pekat, tinja pucat dan penyakit kuning (mata dan

kuli tmenjadi kuning). Penyakit biasanya berlanjut selama

satu sampai tiga minggu (walaupun gejala tertentu dapat

berlanjut lebih lama) dan hamper selalu diikuti dengan

penyembuhan sepenuhnya. Anak-anak kecil yang terinfeksi

biasanya tidak menderita gejala. Hepatitis A TIDAK


mengakibatkan penyakit hati jangka panjang dan kematian

akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara

kontak dengan virus dan timbulnya gejala biasanya empat

minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai tujuh

minggu (Depkes, 2013)


2. Hepatitis B , banyak orang tidak akan mengalami gejala

apapun sewaktu baru terinfeksi. Apabila timbul gejala,

biasanya termasuk penyakit kuning (kulit dan mata

menjadi kuning), air seni berwarna pekat, tinja pucat, lelah,

sakit perut, hilang nafsu makan, mual, muntah dan sakit

sendi(Depkes, 2013) .
3. Hepatitis C, kira-kira 10% sampai 20% dari penderita yang

terinfeksi virus hepatitis C menderita gejala dari 2 minggu

sampai 6 bulan (biasanya 6 sampai 9 minggu) setelah

infeksi. Gejala-gejala ini termasuk lelah, hilang nafsu

makan, perut kurang enak, mual, muntah, penyakit kuning

(mata dan kulit menjadi kuning) dan air seni berwarna

pekat (Depkes, 2013).


4. Hepatitis D, gejala HDV mirip dengan HBV. Apabila timbul

gejala, biasanya termasuk penyakit kuning (kulit dan mata

menjadi kuning), air seni berwarna pekat, tinja pucat, lelah,

sakit perut, hilang nafsu makan, mual, muntah dan sakit

sendi (Depkes,2015)
5. Hepatitis E, gejala yang muncul mirip dengan gejala

hepatitis lain termasuk malaise, anoreksia, sakitperut,


penyakit kuning dan demam. Tahap akut penyakit ini dapat

bertahan kurang dari duaminggu. Gejala pada anak-anak

umumnya tidak ada dan kebanyakan orang dewasa gejala

yang muncul ringan (Depkes,2015)

2.4. Patofisiologi

Terjadi perubahan morfologi yang terjadi pada hati,

seringkali mirip untuk berbagia virus yang berlainan. Hati

tampaknya berukuran besar dan berwarna normal, namun

kadang-kadang agak edema, membesar dan pada palpasi

terasa nyeri di tepian. Terjadinya kekacauan susunan

hepatoselular, cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagi

derajat, dan peradangan periportal. Perubahan ini bersifat

reversibel sempurna, bila fase akut penyakit mereda. Namun

pada beberapa kasuk nekrosis, nekrosis submasif atau masif

dapat menyebabkan gagal hati fulminan dan kematian

(Gallagher, 2005).

2.5. Tumbuhan Obat

a. Meniran(Phyllantii niruri)

1) Klasifikasi(www.itis.gov)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Phyllanthus

Spesies : PhyllanthusniruriL

2) Morfologidan habitat

Meniran merupakan tumbuhan liar dengan tinggi 30-

40 cm dan tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia,

India dan Brazil. Phyllanthus berarti daun dan bunga,

sebab jika dilihat sepintas daun, bunga bahkan buahnya

tampak serupa. Tumbuhan ini di ladang, kebun maupun

pekarangan rumah dan tumbuh subur di tempat yang

lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 m

di atas permukaan laut(Yunarto, 2013).

3) Kandungan kimia

Flavonoid: kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin,

astragalin, rutin; kaemferol-4-ramnopiranosid, eridiktol-7-

ramnopiranosid; Lignan: kubebin dimetil eter,

urinatetralin, nirarin, nirurisid, filantin, hipofilantin,

triterpen lup-20-en-3-b-ol; kalium, damar dan tanin

(Badan POM,2010).
Strukturfilantindanhipofilantin
4) Biosintesisnya

Biosintesa lignan dimulai dari 2 molekul coniferol

alcohol yang saling berikatan yang menghasilkan pino /

resinol (ikatan 8-8 '). Dengan bantuan NADPH dan enzim

pinoresinol-laricisinol reduktase (PLR) akan menghasilkan

seco. Selanjutnya seco akan diubah menadi matai

dengan bantuan enzim secoisolariciresinol

dehydrogenase (SDH) (Hemami, 2007).

5) Cara penggunaan

200 mg serbukmeniran, diminum 2-4 kali sehari

(Badan POM,2010).

6) Mekanisme kerja

Filantindanhipofilantininibersifathepatoprotektor.

Keduaakanmempercepat proses

detoksifikasidalamhatisertamenangkapseluruhradikalbeb

assehinggamenghambatperoksidasi lipid.
Selainitufilantin di

laporkanmenunjukkansifatantigenotoksik (Arvind, 2007).

Tanamantelah efektif terhadap infeksi hepatitis dan

gangguanhati lain. Fraksi heksan ekstrak etanol

menunjukkan aktivitas hepatoprotektif ampuhpenelitian

pada manusia menunjukkansifathepatoprotektif dan

detoksifikasi pada anak-anak dengan hepatitis dan

penyakit kuning. Di India, digunakan sebagai obat

tunggal dalam pengobatan penyakit kuning pada anak-

anak, dan para peneliti Inggris menunjukkan bahwa

anak-anak yang diobati dengan ekstrak Phyllanthus

untuk hepatitis akut bisa mengembalikanfungsi hati

normal dalam waktu 5 hari. Juga, peneliti Cina

menemukan tindakan protektif hatinya pada orang

dewasa yang terkena hepatitis kronis.

Filantindanhipofilantinmelindungi hati terhadap karbon

tetraklorida dan galactosamine-induced sitotoksisitas

dalam hepatosit tikus berbudaya utama. lignan ini juga

melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh alkohol,

dan menormalkankeadaanhati yang berlemak (Arvind,

2007).

b. Temulawak

1) Klasifikasi(www.itis.gov)
Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo :Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma xanthorhizza

2) Morfologidan habitat

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) banyak

ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga

berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman,

terutama pada tanah gembur sehingga rimpangnya

mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk

jenis tumbuhtumbuhan herba yang batang pohonnya

berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2

meter. Daun temulawak berbentuk lebar dan pada setiap

helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkaidaun

yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang

berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua.

Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan

ramuan obat. Aroma rimpang temulawak berbau tajam

dan daging rimpangnya berwarna kekuning-kuningan.


Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat

tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter

di atas permukaan laut(Yunarto, 2013).

3) Kandungan Kimia

Curcumin adalah komponenfitokimia yang

ditemukan dalam curcuma sp.Oleh karena warnanya,

curcumin telahdigunakan juga dalam industri

pakaian,makanan sebagai pengawet dantambahan

dalam bahan pangan.Curcumin juga digunakan sebagai

obatdan ramuan tradisional untukmengobati berbagai

macam penyakit dibeberapa negara. Temulawak

tidakhanya mengandung curcumin, namunjuga

mengandung analog curcuminantara lain

demetoxycurcumin,bisdemetoxycurcumin serta banyak

zataktif lainnya. Rasio kandungancurcuminoid dalam

kunyit adalahcurcumin I 75%, curcumin

II(demetoxycurcumin) 16%, dancurcumin III

(bisdemethoxycurcumin)8% (Ferina, 2014).


4) Biosintesisnya

5) Cara penggunaan

Sebanyak 1 -1,5 g

serbuktemulawakdimasukkankedalam air dingin, diaduk

3-5 menit, digunakan 1 cangkir/hari (Badan POM,2010).

6) Mekanisme kerja

Mekanisme hepatoprotektif terjadi karena efek

kurkumin sebagai antioksidan yang mampu menangkap

ion superoksida dan memutus rantai antar ion

superoksida (O2-) sehingga mencegah kerusakan sel

hepar karena peroksidasi lipid dengan cara dimediasi

oleh enzim antioksidan yaitu superoxide dismutase


(SOD) dimana enzim SOD akan mengonversi O2 menjadi

produk yang kurang toksik. Curcumin juga mampu

meningkatkan gluthation S-transferase (GST) dan

mampu menghambat beberapa faktor proinflamasi

seperti nuclear factor-B (NF-kB) dan profibrotik

sitokin.Aktifitas penghambatan pembentukan NF-kB

merupakan faktor transkripsi sejumlah gen penting

dalam proses imunitas dan inflamasi, salah satunya

untuk membentuk TNF-. Denganmenekan kerja NF-kB

maka radikalbebas dari hasil sampingan

inflamasiberkurang (Ferina, 2014).

Virus hepatitis B menginfeksi hati dan menggunakan

sel hospes untuk ekspresi gen dan perkembangbiakan.

Oleh karena itu,sasaran faktor hospes untuk ekspresigen

virus hepatitis B merupakanstrategi dari antiviral.

Penelitian yangdilakukan oleh Rechtman

(2010),menjelaskan bahwa Curcumin

mampumenghambat ekspresi gen dan replikasivirus

hepatitis B melalui downregulationdari PGC-1. PGC-1

adalahprotein penginduksi lapar yangmerangsang

glukoneogenesis dankoaktifasi dari transkripsi virus

hepatitisB(Ferina, 2014).

c. Mengkudu
1) Klasifikasi (www.itis.gove) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Morinda

Spesies : Morinda citrifolia L.

2) Morfologidan habitat

Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-

kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari

wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar

sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika,

Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba. Tanaman

mengkudu berbunga sempurna (hermaprodit) dan

menghasilkan buah semu majemuk. Buah mengkudu

mempunyai bentuk yang bervariasi (agak bulat, agak

lonjong, atau panjang), dengan permukaan yang tidak

rata. Buah stadium muda berwarna kehijauhijauan dan

berubah menjadi hijau keputihputihan ketika masuk

stadium tua (matang). Biji pada tanaman mengkudu


keras, bentuk segi tiga dan berwarna coklat kemerah-

merahan. Tanaman mengkudu berakar tunggang dan

berwarna coklat muda. Hampir semua bagian

tanamanmengkudu dapat digunakan untuk obat akan

tetapi yang paling banyak khasiatnya sebagai obat

berasal dari daun dan buahnya. Masyarakat sering

memanfaatkan buah mengkudu sebagai obat

hepatitis(Yunarto, 2013).

3) Kandungan kimia

Flavonoid: Rutin, kuersetin; kumarin:

skopoletindanisoskopoletin; Triteipenoid: Asamursolat;

Alkaloid: Seronin; Antrakuinon: 1,5,15-tri-0-metil

morindol, 5,15-di-O-metil morindol, antragalol 2-metil

eter, damnakantol-3-O-fWD-primeverosida, lusidin 3-

OP-D-primeverosida dan morindon-6-0-(3-D-

primeverosida; senyawasakarida ester asamlemak: 2-0-

(a-D-glukopiranosil)-1 -O-heksanoil-a-D-glukopiranosa,

2-<9-(a-D-glukopiranosil)-1 -O-oktanoil-a-D-

glukopiranosa, 6-0-(a-D-glukopiranosil)-1 -O-heksanoil-

a-D-glukopiranosa, 3-metilbut-3-enil-a-D-glukopiranosa;

Iridoid: Asamdeasetilasperulosid, asamasperulosid;

Lignin: (+)-3,4,3 ',4'-tetrahidroksi-9,7' R-epoksilignano-


7R,9'-lakton dan (+)-3,3'-bisdemetiltanegool. (Badan

POM,2010).

4) Cara Penggunaan

Sebanyak 100 g buahsegar yang

sudahmasakdicuci, ditumbuksampaihalus, ditambah

1gelas air matang, ditambahkan 1 sendoktehcukadan 1

g garam. Kemudiandisaring,

hasilsaringandiminumseharitiga kali samabanyak

(Badan POM,2010).

5) Mekanismekerja

Pemberianekstrakkloroformbuahmengkudupadame

ncit yang diinduksivaksin hepatitis B

menunjukkanhasiladanyapeningkatan titer

immuniglobulin G

secarasignifikanjikadibandingkankontrolnegatifdantidak

adanyapeningkatanproliferasisellimfosit.

Ediatidkk,melaporkanbahwaekstrak n-

heksanabuahmengkudumemilikiefekImunomodulator

paling aktifterhadapmencit yang diinduksivaksin

hepatitis B dibandingkandenganekstrakdalampelarut

semi polar dan polar. Penentapankadar SGPT

padakontrolnegatifmenunjukkanhasil yang

lebihitnggidibandingkandengankadar SGPT
dariekstrakbuangmengkudu. Hal inimenunjukkan,

bahwainduksidenganvaksin hepatitis B

tanpapemberianekstrakmengkududapatmenimbulkanke

rusakansel-selhati yang

dapatdikorelasikandenganpolahepatoseluler yang

menyebabkanpeningkatankadar SGPT.

Penelitianlainnyamenunjukkanbahwa jus

buahmengkududapatmeningkatkanproliferaselimfosit,

tetapitidakdapatmeningkatkanjumlahantibodidalamkult

ur yang diberikanvaksin hepatitis A (Yunarto, 2013).

d. Pegagan

1). Klasifikasi (www.itis.gov)

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Viridiplantae

Infrakingdom : Streptophyta

Superdivision : Embryophyta

Division : Tracheophyta

Subdivision :

Spermatophytina

Class : Magnoliopsida

Superorder : Asteranae
Order : Apiales

Family : Apiaceae

Genus : Centella L.

Species : Centella asiatica (L)

2). Morfologi dan habitat

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.) merupakan

tanaman liar yang banyak ditemukan didaerah teduh,

berawa, tempat yang lembap dan basah, seperti

disekitar sawah dan sungai, atau hidup didekat sumber

air. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban.) dapat

tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, seperti

tanah lembap, tanah berpasir, tanah lempung, dan

tanah kaya humus.8 Habitat pegagan (Centella asiatica

(L.) Urban.) umumnya didaerah tropis dan sub tropis.

( Tyoti D, 2011)

3). Kandungan kimia

Pegagan memiliki kandungan kimiaglukosida,

asiaticoside, thankuniside, isothankuniside,

madecassoside, brahmoside,brahmic acid,

brahminoside, madasiaticacid, meso-inositol,

centelloside, carotenoid,hydrocotylin, vellarine, tanin

serta garammineral seperti kalium, natrium,

magnesium,kalsium dan besi. Asiaticoside dan


glukosidamerupakan kandungan kimia yang banyak

digunakan sebagai antihepatitis nonvirus.(Yunarto,

2013)

4). Cara penggunaan

Cuci bersih semua bahan, lalu masukan dalam

panci bersama satu gelas air.Setelah itu rebus sampai

mendidih.Selanjutnya saring ainya dan beri campuran

madu, aduk sampai rata.Angkat dan minum air ramuan

tersebut secara rutin sehari 2 kali pagi dan sore.

5).Mekanisme kerja

Penelitian lainnya melaporkanpemberian senyawa

glukosida peganganpada tikus yang induksi

dimetilnitrosaminmenunjukkan perbaikan fungsi hati

secarasignifikan dengan nilai tingkat serumalanine

transaminase (ALT), aspartateaminotransferase (AST),

hyaluronic acid(HA) lebih rendah dari kontrol

negatif.Selanjutnya, pada pengamatan

histopatologimenunjukkan bahwa glukosida

peganganmemiliki efek yang signifikan sebagai anti-

fibrosis hati. (Yunarto, 2013).

BAB 3. PENUTUP

3.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa tanaman tradisional yang dapat

berkhasiat sebagai antihepatitisdiantaranya adalah meniran,

temulawak, mengkudu dan pegangan. Karena keempat

tanaman ini memiliki senyawa metabolit sekunder yang

bersifathepatoprotektordansebagai antivirus.

3.2 Saran

Diharapkan kepada para pembaca dapat memberikan

kritik dan sarannya agar makalah ini dapat bermanfaat dan

menjadi sumber informasi bagi penulis berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Amar Jyoti Das, Review On Nutritional Medicinal


andPharmacological Properties Of Centella asiatica (Indian
pennywort),(Journal Of Biologically Active Products From
Nature JBAPPN 1 (4) pp 216-228, June 2011), hlm 217

Arvind.,dkk. 2007Recent Advances in


PlantHepatoprotectives:AChemical and Biological Prole of
Some Important Leads. Central Institute of Medicinal and
Aromatic Plants (CIMAP), P.O. CIMAP, Kukrail Picnic, Spot
Road Lucknow 226 015 : India

BadanPOM, 2010. Acuansediaan herbal. DepkesRI : Jakarta

Depkes, NSW. 2013. Communicsble diseases factsheet hepatitis


A. DepkesNSW : Sydney

Depkes, NSW. 2013. Communicsble diseases factsheet hepatitis


B. DepkesNSW : Sydney

Depkes, NSW. 2013. Communicsble diseases factsheet hepatitis


C. DepkesNSW : Sydney

Depkes, USA. 2015. Hepatitis D the most virulent hepatitis virus


of all. CDC: Atlanta

Depkes, USA. 2015. Hepatitis E the leading cause of acute viral


hepatitis in the world. CDC: Atlanta

Ferina. 2014. Hepatoprotective Effect Of Curcumin In Chronic


Hepatitis .Faculty of Medicine : Lampung University

Gallagher, Aileen. 2005. Hepatitis. The Rosen Publishing Group,


New York,

Hemmati, Shiva.2007. Biosynthesis of lignans in plant species of


the section Linum: pinoresinol-lariciresinol reductase and
justicidin B 7-hydroxylase. German : Dissertation, Heinrich-
Heine University, Dsseldorf.

Yunarto, Nanang. . 2013.


Prospektanamanobatsebagaiantihepatitis. DepkesRI : Jakarta
Wijayanti. 2016.Efektivitashbsag rapid screening test
untukdeteksidini hepatitis B. STIkesKusumaHusada :
Surakarta

www. It is. Gove diaksestanggal15Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai