FITOMEDISIN
HEPATITIS
Disusun Oleh :
Elisabeth Sara
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan tepat
waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fitomedisin dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa/i mengenai tanaman
yang dapat digunakan sebagai obat hepatitis.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen Farmasi terutama
dosen pembimbing mata kuliah Fitomedisin, semua pihak yang terkait dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik dan demi kemajuan pada
makalah-makalah berikutnya.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kami maupun para pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis adalah salah satu dari penyakit hati (Liver) yang ditandai dengan
suatu perdangan yang terjadi pada organ tubuh seperti hati. Ada beberapa jenis
hepatitis yaitu hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.
Pengobatan menggunakan bahan alam (tanaman obat) dapat digunakan
dalam mengatasi dan mengobati hepatitis. Pengobatan dengan cara ini memiliki
beberapa keuntungan seperti harganya yang relatif murah dan efek samping yang
ditimbulkan sedikit.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai obat hepatitis
diantaranya Viscum album, Tinospora cordifolia, Curcuma xanthorrhiza, Panax
gingseng, Phylantus niruri, Glycyrrhiza glabra, Ganoderma lucidum, Imperata
cylindrical yang mengandung alkaloid purin. Masing-masing tanaman secara
umum akan dijelaskan mengenai klasifikasi taksonomi, deskripsi tanaman,
kandungan kimia, khasiat, efek farmakologi, simplisia yang digunakan, uji
preklinis, uji klinis, dosis, efek samping, kontraindikasi serta bentuk sediaan yang
beredar dipasaran.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai klasifikasi taksonomi, morfologi, kandungan kimia, khasiat, efek
farmakologi, uji pre klinis maupun klinis yang dilakukan pada berbagai tanaman
yang berkhasiat dalam melawan penyakit hepatitis.
1.3 Manfaat
Makalah ini bermanfaat sebagai media informasi.
1.4 Metode Pengumpulan data
Data-data yang ada dalam makalah ini, penulis dapatkan dari hasil studi
pustaka, dengan mendapatkannya dari berbagai sumber baik yang ada di
perpustakaan maupun yang penulis dapatkan dari hasil pencarian melalui internet.
BAB 2
ISI
2.1. Hepatitis
Hepatitis adalah salah satu dari penyakit hati (Liver) yang ditandai dengan
suatu perdangan yang terjadi pada organ tubuh seperti hati.
Banyak kasus hepatitis tidak diobati karena tidak ada gejala atau gejala
dikira diakibatkan hanya oleh serangan flu biasa. Gejala hepatitis yang paling
umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual
dan muntah serta nyeri pada perut. Beberapa orang mungkin mengalami air seni
yang menjadi berwarna gelap, buang air besar berwarna pucat, dan kulit serta
mata menguning (disebut ikterus atau jaundice).
Jenis Hepatitis
a. Hepatitis A
Hepatitis A adalah
satu-satunya
hepatitis yang tidak serius dan dapat sembuh secara spontan tanpa
meninggalkan jejak. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit
sekitar 1 sampai 2 minggu. Penyebab hepatitia A yaitu Virus Hepatitis A
(HAV) melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang
terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap
makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya
berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis
A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan
kerusakan permanen.
b. Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat berakibat fatal.
Virus Hepatitis B (HBV) ditularkan melalui hubungan seksual, darah
(injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau dari ibu
ke anak pada saat melahirkan. Pada 90% kasus HBV menghilang secara
alami, tetapi pada 10% kasus lainnya virus tersebut tetap bertahan dan
mengembangkan penyakit kronis, yang kemudian bisa menyebabkan
sirosis atau kanker hati.
c. Hepatitis C
Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di
dalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver.
d. Hepatitis D
Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan
pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya
ditemukan pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV)
adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar
15 juta orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi
hepatitis D. Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau
setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi). Orang yang
terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit
akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang
terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi
hepatitis D kronis yang berpeluang besar (70%-80%) menjadi sirosis.
e. Hepatitis E
Nama Tanaman
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza)
Meniran (Phyllanthus niruri)
Jombang (Taraxacum officinale)
Inggu (Ruta angustifolia)
Suku
Simplisia
Zingiberaceae
Rimpang
Euphorbiaceae
Asteraceae
Rutaceae
Herba
Herba dan akar
Herba
5
6
7
Meliaceae
Fabaceae
Poaceae
Gramineae
10
11
12
13
14
15
16
sibthorpioides)
Umbi bangle (Zingiber purpureum)
Daun serut (Malpighia coccigera)
Reishi mushroom (Ganoderma
lucidum)
Viscum album
Keladi Tikus (Typhonium
17
flagelliforme)
Glycyrrhiza glabra
18
Silybum marianum
19
20
21
22
Menispermaceae
Daun
Biji
Akar
Tunas mudanya
(rebung)
Daun dan Batang
Combretaceae
Daun
Umbelliferae(Apiaceae)
Herba
Zingiberaceae
Malpighiaceae
Rimpang
Daun
Ganodermataceae
Buah
Viscaceae
Aracaceae
Buah
Herba
Fabaceae
Asteraceae
Radix
Rubiaceae
Umbi
Araliaceae
Acanthaceae
Apiaceae
Rimpang
Herba
Herba
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Ranunculales
Suku
: Menispermaceae
Marga
: Tinospora
Jenis
: Tinospora cordifolia
Kandungan Kimia
Alkaloid, diterpene lakton, steroid, glycosides aliphatic compounds, polisakarida.
(Abhimanyu Sharma et al., 2010). Senyawa aktif dalam Tinospora cordifolia yaitu
cordifolia berperan untuk mengobati gejala yang dialami pasien. (Kirti Sinha et
al., 2004)
Efek samping, Kontraindikasi, dan Dosis
Efek samping dari obat Tinospora cordifolia
Taksonomi
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Tracheophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Santalales
Suku
: Santalaceae
Marga
: Viscum L.
Jenis
: Viscum album L.
Kandungan Kimia
Ekstrak Viscum album mengandung mistletoe lectins, glikoprotein
sitotoksik yang biasa dikenal dengan sebutan viscumin atau aglutinin yang
merupakan anggota dari protein yang menonaktifkan ribosom tipe 2, dan
viscotoxin yang merupakan peptida asam amino-46 yang merusak membran sel.
Dalam Viscum album juga memiliki kandungan kimia lain seperti polisakarida,
alkaloid, flavonoid, triterpen, sterol (Yang Li et al., 2011).
Efek Farmakologi
Dapat menurunkan peningkatan serum Alanine Aminotransferase (ALT),
Aspartate Aminotransferase (AST), dan Alkaline Phosphatase (ALP), serta
mencegah perkembangan nekrosis hati yang disebabkan oleh CCl4 (Omar et al.,
2010). Viscum album untuk mengobati Hepatitis C (Lakshmi C. Mishra, 2003)
Uji Preklinis
Penelitian dengan hewan percobaan tikus Sprague- Dawley berat 120- 130
gram. Terdapat 6 perlakuan. Kelompok 1- 5 diberikan CCl4 dalam minyak zaitun
(1:1 vol/vol) secara oral pada dosis 2,8 ml/kg dan selanjutnya setiap minggu
diberikan CCl4 dosis 0,14 ml/kg untuk mempertahankan kerusakan hati.
Kelompok satu sebagai kelompok kontrol diberikan normal saline, kelompok 2
dan 3 diberikan 0,1 atau 0,2 ml/kg ekstrak Viscum album secara subkutan satu
minggu sekali. Kelompok 4 diberi Silymarin 25 mg/kg secara oral setiap hari.
Kelompok 5 diberikan ekstrak Viscum album 0,2 ml/kg secar subkutan dan
Silymarin 25 mg/kg secara oral satu minggu sekali selama 30 hari. Kelompok 6
diberikan saline tanpa CCl4 setiap hari selama 30 hari. Setelah 30 hari perlakuan,
tikus dimatikan dengan anestesi eter dan hati tikus diambil untuk diteliti. Dari
hasil penelitian kadar Alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase
(AST), dan alkaline phosphatase (ALP) dalam plasma meningkat karena CCl4.
Pemberian 0,1 mL/kg ekstrak Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak
51,2%; AST sebanyak 52,6%; dan ALP sebanyak 27,7%. Sedangkan untuk
pemberian 0,2 mL/kg ekstrak Viscum album menurunkan kadar ALT sebanyak
65,6%; AST sebanyak 61,1%; dan ALP sebanyak 57,6%. Hasil dari 0,2 mL/kg
ekstrak Viscum album dikombinasikan dengan Silymarin menurunkan kadar ALT,
AST, dan ALP dalam plasma sebesar 73,1%; 67,6%; dan 65,8%. Dari hasil
penelitian ini membuktikan ekstrak Viscum album dapat mengobati kerusakan
hati. (Omar et al., 2010).
Efek Samping, Kontraindikasi, dan Dosis
Efek samping yang dihasilkan seperti FLS (Flu like symptoms), demam,
menghasilkan reaksi lokal pada tempat bekas injeksi, dan adanya reaksi alergi.
Jika dikombinasi dengan Mistletoe lectin (ML) dapat menimbulkan efek
hepatotoksik yang reversible. Kontraindikasi dari obat Viscum album untuk ibu
hamil dan menyusui.
Dosis yang diberikan akan berpengaruh kepada efek yang ditimbulkan.
Seperti dari sebuah hasil penelitian dapat dilihat bahwa, efek pemberian Viscum
album tergantung dari dosis yang diberikan. Pemberian Viscum album (0,1 dan 0,2
ml/kg) secara signifikan dapat menurunkan ALT sebesar 51,2% dan 65,6%; AST
sebesar 52,6% dan 61,1%; serta ALP sebesar 27,7% dan 57,6%. Sedangkan,
Viscum album (0,2 mL/kg) yang diberikan bersama dengan Silymarin
menghasilkan penurunan ALT dalam plasma sebesar 73,1%; AST sebesar 67,6%;
dan ALP 65,8% (Omar et al., 2010).
Interaksi Obat
Obat Viscum album memiliki interaksi obat dengan obat anti- hipertensi
dimana kedua obat tersebut memiliki efek yang sama yaitu menurunkan tekanan
darah. Sehingga pemakaian keduanya akan mengakibarkan tekanan darah akan
semakin menurun (Henriettes Herbal, 2011). Selain itu juga memiliki interaksi
obat dengan obat immunosupresan. Dimana Viscum album memiliki efek
meningkatkan sistem imun sehingga dapat menurunkan efektivitas obat
immunosupresan tersebut (Anik Savoie et al.)
2.2.3 Curcuma xanthorrhiza Roxb
: Plantae
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub Kelas
: Commelinidae
Bangsa
: Zingiberales
Suku
: Zingiberaceae
Marga
: Curcuma
Jenis
b. Deskripsi Tanaman
Temulawak pada dasarnya merupakan tumbuhan terna dengan batangsemu
yang bisa mencapai ketinggian di atas 1 meter tetapi jarang yang melewati 2
meter. Batang temulawak berwarna hijau atau coklat gelap dengan akar rimpang
yang terbentuk secara sempurna dan dilengkapi sistem percabangan yang kuat.
Setiap batang temulawak memiliki 2 sampai 9 helai daun bentuk bundar
memanjang. Warna daunini bervariasi, bisa hijau atau coklat keunguan terang
hingga gelap. Daunnya memiliki panjang antara 31 cm sampai 85 cm. Sedangkan
lebarnya bisa 10 cm sampai 18 cm. Jumlah daunnya ada 5 namun 3 bagian
diantaranya lebih panjang dari yang lain, berwarna hijau tua. Kelopak bunga
berwarna putih berbulu, panjang 8 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung
dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bungaberbentuk bundar memanjang
berwarna putih dengan ujung yang berwarna merahdadu atau merah, panjang 1.25
2cm dan lebar 1 cm. Rimpang ini berkembang subur pada kondisi tanah yang
gembur.
c. Kandungan Kimia
Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid yang didalamnya terdapat
kurkumin, glukosa, kalium oksalat, protein, serat, pati, minyak atsiri yang terdiri
dari kamfer, siklo isoren, mirsen, p-toluil metilkarbinol, fellandren, borneol,
tumerol, xanthorrhizol, sineal, isofuranogermakren, zingiberen, zingeberol,
turmerol, artmeron, sabinen,germakron,atlantone (Wijayakusuma,2007).
d. Efek Farmakologi
Rimpang temulawak mempunyai efek farmakologi yaitu hepatoprotektor,
menurunkan kadar kolestrol, antiinflamasi, laxative, diuretik, meningkatkan
produksi ASI, tonikum, dan menghilangkan nyeri sendi, khasiat lain yaitu sebagai
analgesik,
antibakteri,
antijamur,
antidiabetik,
antidiare,
antiinflamasi,
luas
daerah
nekrosis
parasetamol
secara
nyata.
Daya
Shizandrae tunggal
Satu macam kaplet berisi ekstrak schizandrae fructus 135 mg
Shizandrae kombinasi
Satu kaplet berisi schizandrae fructus 135 mg, sylimarin phytosome 35 mg,
ekstrak curcuma xanthorizzae 150 mg, liquiritiae radix 135 mg, choline
bitartrate 150 mg, vitamin B6 2 mg
Kriteria inklusi adalah penderita hepatitis kronik dan tidak sedang menjalani
diketahui minimal dalam 6 bulan terakhir mempunyai kadar SGOT dan SGPT >
1,5 kali diatas batas atas nilai normal. Terhadap seluruh subyek penelitian
dilakukan pemeriksaan SGOT, SGPT, bilirubin total, PT, INR. Penderita
mendapat kaplet schizandrae tunggal 3 x 1 per hari atau Schizandrae kombinasi 3
x 1 kaplet per hari selama 28 hari. Jumlah penderita yang menyelesaikan
penelitian dari kelompok schizandrae tunggal sebanyak 19 orang dan dari
kelompok scizandrae kombinasi sebanyak 18 orang. Lima belas orang perempuan,
22 orang laki-laki, berumur antara 21 76 tahun
Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa, pemberian kombinasi
schizandrae fructus 135 mg, sylimarin phytosome 35 mg, ekstrak curcuma
xanthorizzae rhiz. 150 mg, liquiritiae radix 135 mg, choline bitartrate 150 mg, B6
2 mg sebanyak 3 x 1 kaplet / hari selama 28 hari menunjukan penurunan SGOT
dan bilirubin total yang lebih baik dibandingkan schizandrae fructus 135 mg
tunggal.
h. Contoh sediaan yang beredar
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Bangsa
: Apiales
Suku
: Araliaceae
Marga
: Panax
Jenis
: Panax ginseng
b. Deskripsi tanaman
Ginseng terkenal di masyarakat Cina dan Korea sebagai obat sejak 5000
tahun yang lalu.Ginseng dipercayai selama berabadabad untuk menjaga
kesehatan dan menyembuhkan penyakit serta telah berbudaya dalam kehidupan
masyarakat Cina dan Korea sampai hari ini .Ginseng China dan Korea ternyata
merupakan tanaman yang sama jenis yaitu Panax ginseng dari famili Araliaceae
.Seiring dengan kemajuan masa kini , ginseng telah dibuat dalam berbagai bentuk
produk untuk dipasarkan ke luar negeri. Produk yang dipasarkan adalah teh
ginseng , tablet dan madu. Tanaman temulawak siap dipanen pada umur 10-12
bulan, dengan dicirikan tanaman sudah senescen (mengering batang dan
daunnya). Penelitian tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes,
hipertensi, kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan
yang relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan
d. Efek Farmakologi
1. Ginsenoside memiliki aktivitas antibiotik dan antivirus hepatitis.
2.
Ginsenoside bekerja sebagai hepatoprotektif dengan mekanisme
antioksidan Ginsenoside meningkatkan aktivitas enzim superoksida
dismutase (SOD), catalase (CAT), glutathione peroxidase(GPx),
glutathoine reductase (GR), glutathione transferase (GSH)
3. Ginsenoside mampu menekan mitogen-activated protein kinase
(MAPK), nuclear factor kappa B (NF-kB) dan inducible nitric oxide
synthase (iNOS) untuk proliferasi sel kanker hati (Tung, 2012)
e. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol.
Dalam uji toksisitas akut ini, digunakan mencit galur DDY jantan,
bobot badan 24-34 gram
Hasil
LD 50 oral
Berdasarkan batasan
Gleason
179,179 283,983
termasuk aman.
f. Contoh
Sediaan
rentang
: Plantae
Sub Kerajaan
: Tracheobionta
Super Divisi
: Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Rosidae
Bangsa
: Euphorbiales
Suku
: Euphorbiaceae
Marga
: Phyllanthus
Jenis
: Phyllanthus niruri L.
Nama umum
Indonesia
: Meniran
Melayu
: Dukung anak
Pilipina
: Sampa sampalukan
Nama simplisia
Phyllanthi Herba
b. Deskripsi Tanaman
Phyllanthus
bahwa
dapat
menghambat aktivitas DNA polimerase yakni suatu enzim yang dibutuhkan oleh
virus hepatitis untuk bereproduksi sehingga dengan dihambatnya enzim tersebut
maka
f. Uji Klinis
Meniran berfungsi sebagai liver detoxyfying pada penderita liver. Ekstrak
etanol 95% dari meniran efektif membunuh virus hepatitis B, dimana aktivitas
antiviral diukur pada serum pasien yang positif mengidap virus hepatitis B dengan
mekanisme memblok enzim DNA polymerase yang dibutuhkan virus hepatitis B
untuk bereplikasi. (usia,2010)
Sebuah penelitian menunjukan 37 pasien dengan positif virus hepatitis B
diobati dengan dosis harian 600 mg meniran selama 30 hari. 59% dari pasien
(Paithankar, 2011)
g. Dosis
Dosis yang tepat dari meniran tergantung pada beberapa faktor seperti usia
pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada
informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran yang tepat. Dianjurkan
untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan berkonsultasi
apoteker atau dokter atau profesional kesehatan lainnya sebelum menggunakan.
h. Contoh sediaan
: Plantae
Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Rosales
Suku
: Leguminosae
Marga
: Glycyrrhiza
Jenis
: Glycyrrhiza glabra
Nama Simplisa
: Glycyrrhiza radix
b. Deskripsi Tanaman
Tanaman akar manis ini merupakan tanaman sejenis polong-polongan yang
berasal
dari
Eropa
Selatan dan
beberapa
bagian
wilayah Asia.
Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya "akar manis". Akar
manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu
meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap dengan panjang 7 sampai 15 cm.
Daun-daunnya dapat berjumlah 9-17 helai dalam satu cabang. Bunga akar manis
tersusun secara inflorescens (berkelompok dalam satu cabang),warnanya berkisar
dari keunguan sampai putih kebiru-biruan serta berukuran panjang 0,8-1,2 cm.
Buah akar manis berpolong dan berbentuk panjang sekitar 2-3 cm, dan
mengandung biji.
c. Kandungan Kimia
Hasil isolasi dari tanamana Glycyrrhiza glabra mengandung pati,
pektin,
(sebuah
aglikon
asam
glycyrrhizin)
menunjukkan
aktivitas
untuk menginduksi kerusakan hati. Setiap kelompok menerima dosis SLN dan
GLN yang berbeda-beda selama enam minggu. Hasilnya, pemberian dosis SLN
dan GLN dapat mengurangi ALT,AST, ALP dan meningkatkan super oksida
dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase (GSH-Px), glutation
reduktase (GR), Glutathione S-transferase (GST) sehingga dapat disimpulkan
bahwa SLN dan GLN memiliki efek hepatoprotektif.(Rasool, 2014)
f. Uji Klinis
Dalam penelitian ditemukan bahwa glycyrrhizin dalam ekstrak licorice
terbukti dapat menekan sekresi hepatitis B virus (HBV) surface antigen (HbsAg)
pada penderita hepatitis B. Uji klinik menggunakan suatu dekokta dari akar
licorice yang diberikan secara oral 15-20ml, tiga kali sehari selama 10-20 hari
memperlihatkan adanya pengurangan sakit pada hati dalam selang waktu 8 hari,
dan hasil pemeriksaan air kemih menunjukan hasil negatif terhadap pigmen
bilirubin pada hari ke 10. (Usia, 2010)
g. Dosis, Efek Samping dan Kontra Indikasi
Dosis:
Dosis harian 2-15 gram untuk maag dan gastritis. Asupan harian yang
disarankan untuk glycyrrhizin 0,2 mg/kg/hari.
Efek Samping:
Glycyrrhizin dapat menyebabkan efek okular, hipokalemia dan hipertensi,
penyakit kardiovaskuler.
Kontra Indikasi:
Pasien dengan hipertensi ,
Hipokalemia , atau
Insufisiensi ginjal kronis , dan selama kehamilan.
h. Contoh sediaan
Reishi mushroom tumbuh liar di kayu busuk dan tunggul pohon. Jamur ini
berukuran besar, berwarna merah dengan eksterior mengkilap dan bertekstur
kayu. Di Cina, Reishi mushroom disebut Lingzhi sedangkan di Indonesia disebut
jamur sinduk. Simplisia yang digunakan yaitu berupa tubuh buah yang sudah
kering. Ganoderma termasuk dalam kelompok jamur kayu. Beberapa jamur ini
parasit di pohon, dapat ditanam pada media serbuk gergajian kayu seperti jamur
saprofit. Jamur ling zhi memiliki tubuh buah berbentuk sinduk, mempunyai
tangkai sepanjang 3-10 cm yang menancap kedalam medianya. Diujung tangkai
terdapat tubuh buah berbentuk setengah lingkaran yang melebar dengan diameter
10-20 cm. Tubuh buah berwarna kuning (1-2 bulan) , kemudian berubah menjadi
merah atau coklat tua, yang kemudian dapat dipanen untuk dijadikan bahan baku
pembuatan obat-obatan, termasuk jamu (P. Dinesh Babu, 2010)
c. Kandungan Kimia
Sebagian besar jamur terdiri dari sekitar 90% air. Sisanya 10% yang terdiri
dari protein 10-40%, lemak 2-8%, karbohidrat 3-28%, serat 3-32%, fosfor,
magnesium, selenium, zat besi, seng dan tembaga. Selain itu, jamur mengandung
berbagai molekul bioaktif seperti terpenoid, steroid, fenol, nukleotida dan
turunannya, glikoprotein dan polisakarida. Protein jamur mengandung semua
asam amino esensial dan terutama kaya lisin dan leusin. Total kandungan lemak
rendah dan proporsi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh ganda relatif terhadap
total asam lemak jamur dianggap kontributor yang signifikan terhadap nilai
kesehatan jamur. Secara fisiologis polisakarida, peptidoglikan dan triterpen adalah
tiga kandungan aktif utama pada Ganoderma lucidum (Angel trigos, 2011)
Isolasi dari tubuh buah berhasil mendapatkan beberapa macam triterpenoid yang
bersifat bioaktif yaitu , ganoderic acid, ganodermic acids, lucidenic acid, lucidone,
ganoderal, ganoderol (Solomon, 2013)
d. Efek Farmakologi
Polisakarida pada Reishi mushroom dapat digunakan sebagai antikanker.
Reishi mushroom juga memberikan tindakan sebagai hepatoprotektif, antivirus,
dan efek menguntungkan pada system kardiovaskuler, rheumatoid arthritis,
sindrom kelelahan kronis dan diabetes (Solomon, 2013). Adanya aktivitas
inhibitor -glukosidase (Kim et al 2004 )
e. Uji Preklinik
Uji preklinik menggunakan tikus, dengan tetrachloride yang menyebabkan
hepatits, terjadi penghambatan kerusakan hati dengan pemberian dosis reishi
tinctur dan hati dapan beregenerasi menjadi baru kembali.
Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan (n=5 ekor). Kelompok I
sebagai kontrol normal (tanpa perlakuan); kelompok II sebagai kontrol negatif
(parasetamol dosis toksik 2,5 g/kg bb); kelompok III-V berturut-turut diberi
ekstrak etanol 50% jamur lingzhi dalam CMC Na 1% (peroral) dosis 0,5; 1 dan 2
g/kg bb 1 kali sehari selama 7 hari berurutan, diberi parasetamol 2,5 g/kg bb dan
pada jam ke-48 setelah induksi parasetamol, diambil darahnya guna penetapan
aktivitas SGPT dengan metode GPT ALAT.
Sesaat kemudian, hewan uji diambil hatinya untuk dibuat preparat histologi.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol 50% jamur
lingzhi 1 kali sehari selama 7 hari berurutan pada tikus putih jantan dosis 0,5; 1
dan
g/kgbb
mempunyai
efek
hepatoprotektif
yang
memiliki
daya
Dosis
Untuk mengobati penyakit kanker, hepatitis B kronis, jantung dan diabetes
yaitu 600-1800 mg tiga kali sehari selama 12 minggu. Untuk risiko penyakit
jantung, dua kapsul 360 mg diminum dua kali sehari selama 12 minggu. Untuk
tekanan darah tinggi, 55 mg ekstrak reishi diminum setiap hari selama empat
minggu. Untuk menajemen nyeri pada herpes zoster, 12 24 gram reishi kering di
minum tiga kali sehari selama 10 hari. Untuk keracunan oleh Russula
subnigricans,100 gram reishi direbus dalam 600 ml air perdosis. Untuk
proteinuria, 500-1,125 mg diminum setiap hari hingga 26 bulan. (Solomon, 2013)
Kontra indikasi
Reishi mushroom dapat meningkatkan resiko perdarahan saat dikonsumsi
dengan obat yang dapat meningkatkan resiko perdarahan seperti aspirin, warfarin,
heparin, ibuprofen, naproxen. Reishi dapat menurunkan kadar gula darah, untuk
orang yang mengonsumsi obat-obatan diabetes melalui mulut atau insulin harus
dipantau ketat. Reishi juga dapat berinteraksi dengan adenosine, zat yang
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan saraf, agen yang menurunkan
kolesterol, anestesi, antibiotik, agen antikanker, ARV, agen antivirus, agen
jantung, agen hormonal, agen-hati merusak, agen paru-paru, agen muskuloskeletal
, penghilang rasa sakit, agen kulit, agen lambung dan usus, hormon tiroid.
Gunakan hati-hati pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau tiroid dan
mereka yang menggunakan agen untuk sistem kekebalan tubuh atau tiroid.
Gunakan hati-hati pada pasien dengan lambung, usus, kulit, otot, tulang,
sistem saraf, hormonal, atau gangguan pernapasan pada pasien dengan gangguan
hati atau mereka yang memakai agen merusak hati. Hindari pada pasien dengan
alergi atau sensitivitas diketahui reishi, setiap bagian-bagiannya, atau anggota
keluarga pabrik. Hindari pada wanita hamil atau menyusui, atau pada anak-anak,
karena kurangnya informasi keselamatan yang memadai. (Solomon, 2013)
Efek samping
Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah ruam kulit, pusing, dan
sakit kepala. Reishi juga dapat menyebabkan tinja berdarah, nyeri tulang, nyeri
payudara, diare, kulit yang meradang, influenza, insomnia, gatal, pusing,
kehilangan libido, ketidaknyamanan perut ringan, mual, sakit tenggorokan, dan
hidung meler. Reishi dapat meningkatkan risiko perdarahan, menurunkan kadar
gula darah, menyebabkan tekanan darah rendah. (Solomon, 2013)
Sediaan di Pasaran
: Plantae
Divisi
: Magnoliophiyta
Kelas
: Liliopsida
Bangsa
: Poales
Suku
: Poaceae
Marga
: Imperata
Jenis
: Imperata cylindrical
Simplisia
: Akar
(http://www.plantamor.com)
b. Deskripsi Tanaman
liar
awalnya
memiliki
erosi
20000 mg/Kg BB tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap sel hati
mencit (Rini,2012).
Nekrosis adalah kematian sel akibat perlukaan jaringan yang didahului
dengan kerusakan sel-sel hati, gangguan integritas membran plasma, keluarnya isi
sel, dan timbulnya respon inflamasi yang menyebabkan banyak sel mati. Ciri-ciri
nekrosis adalah tampaknya fragmen sel disertai reaksi radang (Rini,2012).
Analisis data
Analisis statistik terhadap kadar enzim ALT dan AST dilakukan dengan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yaitu uji analysis of varian
(ANOVA) dan uji lanjutan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf
=0.05. Seluruh data tersebut dianalisis menggunakan program perangkat lunak
statistical analysis system (SAS) (Rini, 2012)
Uji Aktivitas ALT
Hasil uji in vivo menunjukkan ekstrak etanol akar alang-alang dosis 750
mg/Kg BB mampu memberikan perlindungan terhadap hati tikus Wistar dari
kerusakan akibat parasetamol dengan jumlah enzim ALT dan AST yang lebih
rendah dibandingkan kelompok perlakuan ekstrak akar alang-alang lainnya (Rini,
2012).
Jumlah enzim ALT kelompok tikus yang mendapatkan ekstrak etanol 70%
dosis 750 mg/Kg BB lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perlakuan dosis
500 mg/kg BB, dosis 250 mg/kg BB, kelompok kontrol positif, dan kelompok
kontrol negatif dengan jumlah enzim ALT (Rini, 2012).
Berdasarkan hasil uji statistik Duncan, kelompok perlakuan dosis 750
mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan kelompok norma. Sementara itu, kelompok
perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB berbeda nyata dengan
kelompok perlakuan 750 mg/kg BB dan kelompok normal, serta tidak berbeda
nyata dengan kelompok kontrol negatif (Rini, 2012).
Hasil uji statistik ini menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dosis 750
mg/kg BB mempunyai efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok
normal, sedangkan kelompok perlakuan dosis 500 mg/kg BB dan 250 mg/kg BB
tidak memberikan efek hepatoprotektor seperti yang terjadi pada kelompok
kontrol negatif (Rini, 2012).
Penelitian Terhadap Ekstrak Etanol Akar Alang-Alang
Penelitian ini bertujuan mempelajari tingkat keamanan melalui uji toksisitas
akut, mengkaji khasiat hepatoprotektor, serta menganalisis kandungan fitokimia
ekstrak etanol akar alang-alang pada tikus Wistar yang diinduksi parasetamol.
Parameter
uji
biokimia
yang
digunakan
untuk
menganalisis
aktivitas
Tidak ada dosis yang disepakati untuk akar alang-alang. Sedangkan cara
penggunaan akar alang-alang adalah sebagai berikut:
1. Direbus, 250 gram akar alang-alang dibersihkan lalu direbus kedalam air 3
gelas air selama 10 menit, lalu diminum. Rebusan ini biasa digunakan
untuk diuretik, penyakit kuning, hipertensi, sakit perut dan sebagainya
2. Obat gosok, akar kemudian dihancurkan kemudian dicampur dengan
minyak untuk mengobati batuk
Efek Samping:
efek samping yang muncul biasanya pusing, mual, dan peningkatan buang air.
Kontra Indikasi:
Penderita lambung lemah dan banyak buang air kecil dilarang mengonsumsi akar
alang-alang.
g. Sediaan Dipasaran
Kesimpulan
Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena virus yang
menyerang serta menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan
fungsi organ hati.
Virus
HEPATITIS
A
HEPATITIS
B
HEPATITIS
C
HEPATITIS
D
HEPATITIS
E
Virus Hepatitis
A (HAV)
Virus Hepatitis
B (HBV)
Virus Hepatitis
C (HCV)
Virus Hepatitis
D (HDV)
Virus Hepatitis
E (HEV)
Hubungan
seksual, darah
(injeksi iv
transfusi),
peralatan
medis yg tidak
steril/ dari ibu
ke anak saat
melahirkan.
Penggunaan
jarum suntik
untuk
menyuntikkan
obat-obatan,
pembuatan tato
yang dilakukan
dalam kondisi
tidak higienis.
Infeksi
hepatitis D
dapat terjadi
bersamaan
atau setelah
terkena
hepatitis B
kronis
(superinfeksi).
Kotoran
manusia masuk
ke mulut dan
menyebar
melalui
makanan /
minuman yang
terkontaminasi.
Pengembangka
n penyakit
kronis.
Mengganggu
fungsi liver.
Berpeluang
besar menjadi
sirosis.
Gambar
Virus
Persebaran
Menyebabka
n
Makanan dan
air yang
terkontaminasi
oleh tinja orang
yang terinfeksi.
Pembengkakan
hati.
3.2. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman-tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Anik Savoie, Valerie Lavastre, Martin Pelletier et al. 2000. Activation of human
neutrophils by the plant lectin Viscum album agglutinin-I: modulation of de
novo protein synthesis and evidence that caspases are involved in induction
of apoptosis. Journal of Leukocyte Biology.
Anonim.
Informasi
Spesies
Phyllanthus
niruri
L.
Retrivied
from
http://www.plantamor.com/index.php?plant=990
Anonim.
Meniran
dan
Khasiatnya.
Retrivied
from
http://meniran.com/menirandan-khasiatnya/
Anonim. Retrivied from http://www.drugs.com/npp/licorice.html
Arianti, Rini. 2012. Aktivitas Hepatoprotektor dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar
Alang-Alang. IPB
Avnish K. Upadhyay, Kaushal Kumar, Arvind Kumar, Hari S. Mishra. 2010.
Tinospora cordifolia (Willd.) Hook. f. and Thoms. (Guduchi) validation
of the Ayurvedic pharmacology through experimental and clinical studies.
NCBI.
B. T. Kavitha, S. D. Shruthi. 2011. Phytochemical analysis and hepatoprotective
properties of Tinospora cordifoliaagainst carbon tetrachloride-induced
hepatic damage in rats. NCBI.
Damle, Monica. 2014. Glycyrrhiza glabra ( Liquorice)-A Potent Medicinal Herb.
International Journal of Herbal medicine 2 (2) : 132-136.
European Medicines Agency. 2012. Assessment report on Viscum album L.,
herba. Committee on Herbal Medicinal Products (HMPC).
Gao, Yihui, et al. A Phase I/II Study of a Ganoderma lucidum (Curt.: Fr.) P.
Hepatitis . International Journal of Medicinal Mushrooms.
Inhibitor from The Fungus Ganoderma Lucidum. Journal of Microbiology
Karst. (Ling Zhi, Reishi Mushroom) Extract in Patients with Chronic
Kim, S.D., dan H.J. Nho. 2004. Isolation And Characterization of glucosidase42: 223 - 227.
Kirti Sinha, N P Mishra, J Singh, and SPS Khanuja. 2004. Tinospora
cordifolia (Guduchi), a reservoir plant for therapeutic applications: A
Review. Indian Journal of Traditional Knowledge.
Kurdi, A. (2010 ). Tanaman Herbal Indonesia. Jakarta .
Lakshmi C. Mishra. 2003. Scientific Basis for Ayurvedic Therapies. CRC Press.
Liu, Sheng.,et.al. 2014. In Vitro and In Vivo Anti-Hepatitis B Virus Activities of
The Lignan Nirtetralin B Isolated From Phyllanthus niruri L. Journal Of
Ethnopharmacology 157: 62-68.
Manjrekar PN, Jolly CI, Narayanan S. 2000. Comparative studies of the
immunomodulatory activity of Tinospora cordifolia and Tinospora sinensis.
NCBI.
Nickrent DL. 2004. Viscum Album. NCBI.
Omar Mohamed ABDEL-SALAM, Amany Ameen SLEEM, Nermeen M.
SHAFFIE. 2010. Effect of Viscum album on acute hepatic damage caused
by carbon tetrachloride in rats. Turk J Med Sci.
Paithankar, V.V.,Raut K.S., Charde R.M., Vyas J.V. 2011. Phyllanthus Niruri : A
Magic Herb. Research in Pharmacy 1(4): 1-9.
P. Dinesh Babu, R. S. (2010). the Sacred Mushroom "Reishi". American-Eurasian
Journal of Botany, 107-110.
Qiu, Li-Peng., Ke-Ping Chen,. 2013. Anti-HBV derived from botanical origin.
Institute of life Science, Fitoterapia Journal 84 : 140-157.
Rasool, Muhammad., et.al.
marianum (Silymarin)
glabra (Glycyrrhizin)
in