Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH HEPATITIS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Dosen Pembimbing: Ida Mardalena, S.Kep. Ners., M.Kep

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Aurelia Lintang Nurulail (P07120122004)


2. Alfin Khoirul Muna (P07120122005)
3. Iis Rizki Fauziah (P07120122018)
4. Raihana Azmi Atmawati (P07120122033)
5. Rhena Dwi Astuti (P07120122043)
6. Yasmine Okta Vania Davita (P07120122058)
7. Laurensia Deshandra Natali (P07120122062)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ Asuhan Keperawatan Pada
Klien dengan masalah Hepatitis”
Tujuan dari penulisan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I. Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
menjadi penambah wawasan bagi pembaca maupun penulis. Kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Ida Mardalena, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah I. Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terimakasih.

Kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang yang
membacanya. Sebagai penyusun, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum
sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Serta
semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi kami untuk penulisan makalah yang lebih
baik dan bermanfaat.
Yogyakarta, 8 September 2023

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………………………………………. 1
B. TUJUAN ………………………………………………………………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………………….. 3
A. PENGERTIAN HEPATITIS ……………………………………………………………………………………………….. 3
B. ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS ……………………………………………………………………………… 5
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………….. 20
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………………………. 20
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………… 21

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Negara maju hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama. Di
Indonesia hipertensi juga merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh
para tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan primer karena angka
pravelensinya yang tinggi dan akibat jangka panjang yang di timbulkannya. Berdasarkan
penyebabnya, hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi primer yang tidak
diketahui penyebabnya atau idiopatik dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang
disebabkan oleh penyakit lain.
Hepatitis adalah penyakit sistemik yang menyerang hati dan disebabkan oleh
virus. Berdasarkan penyebabnya hepatitis diklasifikasikan rnenjadi Virus Hepatitis A
(VHA), Virus Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (HDV) dan
Virus Hepatitis E (VHE). Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai
dengan adanya peradangan pada hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya
inflamasi atau nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-
obatan, toksin, gangguan metabolik, maupun kelainan sistem antibodi. Infeksi yang
disebabkan virus merupakan penyebab paling banyak dari Hepatitis akut. Virus hepatitis
tersebut dapat menyebabkan peradangan akut pada hati, sehingga mengakibatkan
timbulnya penyakit klinis dengan gejalagejala demam, gejala gastointestinal (seperti mual
dan muntah), serta ikterus. Selain itu hepatitis juga dapat menyebabkan lesi
histopatologik pada hati selama penyakit akut (Rulistiana, dkk,. 2008).
Hepatitis merupakan satu dari banyak penyebab kematian wanita di dunia.
Diantaranya adalah wanita hamil, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi,
kegagalan organ dan peningkatan mortalitas maternal bayi baru lahir.
http://repository.unimus.ac.id Infeksi virus hepatitis akut yang menginfeksi selama
trimester ketiga, tidak akan memberikan resiko malformasi pada bayi, maupun ibunya
(Lestari, 2015).
World Health Organization (WHO) memperkirakan penduduk dunia terinfeksi
virus Hepatitis A, B, C, D dan E. Hasil data untuk Hepatitis A secara global didapatkan

1
sekitar 1,4 juta kasus pertahun. Hepatitis B berjumlah lebih dari 2 miliar penduduk dunia
terinfeksi virus Hepatitis B dan 400 juta orang diantaranya menjadi pengidap kronik pada
tahun 2000 (IDAI, 2012). Hepatitis C berjumlah sekitar 3% atau 170 juta orang (Depkes
RI, 2006). Hepatitis E dengan jumlah kasus 146 orang (Kemenkes RI, 2014). Dari semua
data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah terbanyak adalah penderita Hepatitis
B.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan hepatitis.
2. Tujuan Khusus
Secara Khusus penulisan ini bertujuan agar mahasiswa :
a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan hepatitis
b. Mampu merumuskan diagnosa pada pasien dengan hepatitis
c. Mampu menyusun rencana keperawatan pada pasien dengan hepatitis
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan hepatitis
e. Mampu menyusun evaluasi keperawatan pada pasien dengan hepatitis

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
peradangan pada hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya inflamasi atau
nekrosis pada jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin,
gangguan metabolik, maupun kelainan sistem antibodi. Hepatitis virus akut adalah infeksi
sistemik yang dominan menyerang hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut
disebabkan oleh salah satu dari lima jenis virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus
hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis
E (HEV).
1) Hepatitis A (HAV)
Hepatitis A adalah infeksi hati yang dapat dicegah dengan vaksin yang
disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV ditemukan dalam tinja dan darah orang
yang terinfeksi. Hepatitis A sangat menular. Itu menyebar ketika seseorang tanpa sadar
menelan virus – bahkan dalam jumlah mikroskopis – melalui kontak pribadi yang dekat
dengan orang yang terinfeksi atau melalui makan makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Gejala hepatitis A dapat bertahan hingga 2 bulan dan meliputi kelelahan,
mual, sakit perut, dan penyakit kuning. Kebanyakan orang dengan hepatitis A tidak
memiliki penyakit jangka panjang. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah
dengan mendapatkan vaksinasi.
2) Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B merupakan infeksi Virus Hepatitis B atau Hepatitis B virus (HBV)
yang dapat menyerang hati dan menyebabkan penyakit akut dan kronis. HBV ditularkan
melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi seperti
melalui kontak seksual, transfusi darah, injeksi yang tidak aman, juga melalui perinatal
(dari ibu ke bayi saat kelahiran). HBV lebih infeksius 50-100 kali dibanding Human
Immunodeficiency Virus (HIV), virus penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS). Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksin yang aman dan efektif.

3
3) Hepatitis C (VHC)
Virus Hepatitis C (VHC) merupakan salah satu virus dengan genom RNA yang
dapat menyebabkan infeksi pada sel-sel hati (hepatosit) yang dapat menular melalui
darah. VHC memiliki berbagai genotipe yang tersebar di berbagai belahan bumi yang
telah teridentifikasi dan terklasifikasi. VHC tersusun atas berbagai protein yang
merupakan hasil ekspresi RNA VHC. Protein tersebut terdiri atas protein struktural
maupun non-struktural yang memiliki fungsi masing-masing, khususnya pada saat
menginfeksi sel inang. Protein-protein VHC tersebut dapat menginisiasi sistem
pertahanan tubuh sehingga timbul respon imum tubuh terhadap VHC. Genom VHC dapat
mengalami mutasi sehingga mempu menghindari respon imun inangnya. Kegagalan
respon imun tubuh untuk mengeliminasi VHC menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati
hingga berpotensi mengalami sirosis bahkan kanker. Ko-infeksi VHC dengan infeksi
mikroorganisme lainnya atau bahan-bahan lainnya yang dapat menurunkan fungsi normal
organ hati dapat memperparah perjalanan penyakit hati.
4) Hepatitis D (VHD)
Virus hepatitis D (HDV) adalah virus RNA kecil yang rusak yang bergantung
pada virus hepatitis B (HBV) untuk perakitan dan transmisi virion. Ini bereplikasi dalam
inti hepatosit dan berinteraksi dengan beberapa protein seluler. Hepatitis D adalah
peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis delta (HDV). Penyakit ini hanya bisa terjadi
pada seseorang yang juga terinfeksi oleh virus hepatitis b (HBV). Hepatitis D adalah jenis
hepatitis yang tidak biasa. Hal ini karena infeksi virus ini hanya bisa terjadi jika
seseorang sudah terinfeksi hepatitis B sebelumnya. Hepatitis D dapat bersifat akut
maupun kronis. Seseorang bisa menderita hepatitis D bersamaan dengan hepatitis B, atau
bila ia sudah menderita hepatitis B dalam jangka panjang (kronis). Hepatitis D
disebabkan oleh infeksi hepatitis delta virus (HDV). Virus ini adalah jenis virus yang
tidak lengkap dan membutuhkan bantuan virus hepatitis B untuk berkembang. Infeksi
virus ini akan menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
5) Hepatitis E (VHE)
HEV adalah virus kecil yang tidak berselubung, berdiameter 27-34 nm, dengan
genom asam ribonukleat (RNA) sense positif beruntai tunggal. Genom HEV menyimpan
daerah terputus-putus yang disebut open reading frames (ORF). Di antara wilayah ini,

4
ORF1 mengkodekan protein nonstruktural (fungsional) ( mis ., RNA polimerase yang
bergantung pada RNA, metiltransferase), ORF2 mengkodekan protein kapsid virus, dan
ORF3 mengkodekan saluran ion fungsional yang memiliki peran penting dalam
pelepasan partikel virus. ORF4 yang baru ditemukan adalah unik untuk HEV genotipe 1
(HEV1) dan memainkan peran penting dalam berfungsinya HEV RNA polimerase.
Protein kapsid yang dikodekan oleh ORF2 sangat imunogenik, dan antibodi terhadap
protein ini memiliki fitur penetral dan protektif. Oleh karena itu, protein kapsid
tampaknya menjadi target yang cocok untuk pengembangan vaksin HEV.

B. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas klien

● Nama : Tn. A

● Umur : 56 tahun

● Agama : Islam

● Jenis kelamin : Laki-laki

● Pendidikan : SMA

● Alamat : Gamping

● No. RM : 1889455

● Pekerjaan : Swasta

● Status perkawinan : menikah

● Tanggal MRS : 13 Oktober 2022

5
● Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2022

● Sumber informasi : Klien dan keluarga

b. Keluhan utama
Nyeri dibagian perut atas,mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat keluhan sekarang
Klien datang ke RS Pelita pada tanggal 13 Oktober 2022. Klien mengeluh
nyeri dibagian perut, mual dan muntah, nafsu makan menurun, klien
mengalami penurunan berat badan.
Dilakukakan pemeriksaan
TD : 130/90
Suhu : 37,2 C
RR : 22x/menit
Nadi : 92x/menit
2) Riwayat kesehatan masa lalu
Klien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Klien memiliki
riwayat mengkonsumsi alcohol sejak 6 tahun yang lalu (2-3 botol/hari). Klien
juga merupakan perokok aktif
3) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak memiliki riwayat sakit yang sama
2. Pola aktivitas sehari-hari

SEBELUM MASUK RS DI RUMAH SAKIT

A. Pola
Tidur
22:00 Sewaktu-waktu
/
Istira 05:00 Sering terbangun
hat
Klien tidak mengalami gangguan Gangguan pola tidur karena

6
W tidur nyeri
a
Suasana tenang Suasana tenang
k
t
u
Suara gaduh Suara gaduh

T
i
d
u
r

2. Waktu Bangun

3. Masalah
Tidur

4. Hal-hal yang
mempermudah tidur

5. Hal-hal yang
mempermudah pasien
terbangun

B. Pola Eliminasi
1. B
Kuning

A Khas

Padat Belum BAB


B

7
- Warna Tidak terkaji
- Bau
1x sehari
- Konsistensi
- Jumlah Tidak ada masalah
- Frekuemsi
Kuning Kuning

- Kesulitan BAB Khas Khas

2. B Cair Cair

Tidak terkaji +500ml


A
4-5x sehari 3-4x sehari
K
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
- Warna

- Bau

- Konsistensi

- Jumlah

- Frekwensi
- Kesulitan BAK

C. Pola Makan dan Minum


1. Makan

- Frekwensi 2x sehari
¼ porsi
- Jenis Nasi dan lauk
- Diit Tidak diit Nasi dan lauk
- Pantangan Makanan pedas dan asam
TKTP
- Yang Disukai Semua jenis makanan

8
- Yang Tdk disukai Tidak ada Makanan pedas dan asam
- Alergi Tidak alergi
Semua jenis makanan

- Masalah makan Makan kurang dari kebutuhan Tidak ada


dan merasa mual
Tidak alergi

- Upaya mengatasi Makan kurang dari


Beri makan porsi kecil tapi sering kebutuhan dan merasa mual

2. Minum
- Frekwensi 3-4 gelas sehari Beri makan porsi kecil tapi
- Jenis Air putih sering,kolaborasi dengan
- Pantangan Tidak ada ahli gizi

- Yang Disukai Air putih


- Yang Tdk disukai Semua suka 2 gelas sehari
- Alergi Tidak ada
Air putih
- Masalah minum Tidak ada masalah
Tidak ada

Air putih

Semua suka

Tidak ada

Tidak ada masalah

D. Kebersihan diri / personal


hygiene :
2x sehari Hanya diseka
1. Mandi
2x/minggu
2. Keramas Belum keramas

9
Tidak gosok gigi hanya
3. Pemeliharaan gigi dan Dibersihkan setiap hari berkumur
mulut
Kuku bersih
4. Pemeliharaan kuku Dipotong jika panjang
1x sehari
5. Ganti pakaian Sehari 2x

Setiap aktivitas bisa diselesaikan


E. Pola Kegiatan / Aktifitas Hanya tidur/duduk
(bertani,beristirahat
Lain

F. Kebiasaan
Ya
- Merokok
Ya Tidak
- Alkohol
Ya
- Jamu, dll Tidak

Tidak

3. Pemeriksaan abdomen

a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : Simetris

- Benjolan / Massa : Tidak ada pembesaran

- Bayangan pembuluh darah pada abdomen : Tidak terlihat


b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 15x/mnt

- Bunyi jantung Anak / BJA : -

c. Palpasi

10
- Tanda nyeri tekan : Adanya nyeri tekan

- Benjolan / massa : Tidak ada

- Tanda-tanda ascites : Tidak ada

- Hepar : Lunak tegas,tidak berbenjol benjol

- Lien : Tidak ada nyeri tekan

- Titik Mc. Burne : Tidak ada nyeri tekan

d. Perkusi

- Suara Abdomen : Tympani

- Pemeriksaan Ascites : Tidak ada


4. Analisa data

No Data Etiologi Masalah

1 Gejala dan tanda mayor Agen pencedera fisiologis Nyeri akut


pembengkakan pada hepar
Subjektif : klien mengeluh
nyeri

Objektif :

⮚ Klien tampak

meringis

⮚ Klien bersikap

protektif (posisi
menghindari nyeri)

⮚ Klien tampak

11
gelisah

⮚ sulit tidur

Gejala dan tanda minor

Subjektif : -

Objektif :

⮚ tekanan darah

meningkat

⮚ nafsu makan

berubah

TTV :

S : 36•c

N : 88x/mnt

TD : 130/90 mmHg

RR : 20x/mnt

Skala nyeri : 4

P : Pengaruh alkohol

Q : klien meringis
kesakitan

R : pada perut

S : skala nyeri 4

12
T : 27 April 2020

2 Gejala dan tanda mayor Ketidakmampuan Defisit nutrisi


mengabsorbsi nutrient (BB
Subjektif : -
menurun, diare)
Objektif :

⮚ BB menurun

Gejala dan tanda minor

Subjektif :

⮚ Klien mengatakan

cepat kenyang
setelah makan

⮚ Klien mengatakan

kram/nyeri pada
perut

⮚ Klien mengatakan

nafsu makan
menurun

Objektif :

⮚ Pasien mengalami

diare

13
⮚ Terdapat sariawan

di mulut klien

TTV

S : 36•c

TD : 130/90 mmHg

N : 88x/mnt

RR : 20x/mnt

BB dirumah : 54kg

BB diRS : 50kg

Makan 1 porsi habis ¼

Minum 2gls/hari

3 DS : Pasien mengalami Resiko


aneroksia, mual dan ketidakseimbangan
muntah elektrolit

DO

- Pasien terlihat
lemah

- Dilakukan

14
pemeriksaan TTV

TD : 130/90

Suhu : 37,2 C

RR : 22x/menit

Nadi : 92x/menit

5. Diagnosis
1) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan hepar dibuktikan dengan
pasien tampak meringis
2) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
dibuktikan dengan berat badan menurun, diare
3) Resiko ketidakseimbangan elektrolit dibuktikan dengan mual dan muntah
6. Intervensi

Diagnosis (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional

Nyeri akut b/d agen (Tingkat Nyeri L.08066 (Manajemen nyeri Observasi
cidera fisiologis halaman 145)
I.08238 Halaman 201) - Menganalisis
(D.00777, halaman Setelah dilakukan nyeri yang
Observasi
172) tindakan keperawatan dirasakan klien
selama 2x24 - Identifikasi untuk
diharapkan tingkat lokasi, melengkapi data
nyeri menurun dengan karakteristik, sehingga dapat
kriteria hasil : durasi, dilakukan untuk
frekuensi, perencanaan
- Kemampuan

15
menuntaskan kualitas, tindakan
aktivitas intensitas keperawatan
meningkat nyeri, skala
- Mengetahui
nyeri
- Keluhan nyeri penyebab dan
menurun - Identifikasi tingkat nyeri
faktor yang yang dirasakan
- Meringis
memperberat pasien sehingga
menurun
dan dapat
- Gelisah memperingan memanajemen
menurun nyeri
Terapeutik
- Kesulitasn tidur Terapeutik
- Terapi non
menurun
- Berikan farmakologi
- Frekuensi nadi Teknik non seperti Terapi
membaik farmakologis music, terapi
untuk pijat, terapi
- Pola nalas
mengurangi relaksasi, terapi
membaik
rasa nyeri kompres
- Tekanan darah (mis. Terapi hangat/dingin,
membaik music, terapi Langkah efektif
pijat, terapi untuk
- Nafsu makan
relaksasi, mengurangi rasa
membaik
terapi kompres nyeri
hangat/dingin)
- Lingkungan
- Control sangat
lingkungan memperngaruhi
yang tingkat nyeri
memperberat yang dirasakan
rasa nyeri klien, karena
(mis. Suhu dapat

16
ruangan, mengganggu
pencahayaan, kenyamanan
kebisingan)
Edukasi
Edukasi
- Memudahkan
- Ajarkan klien untuk
tehknik mengontrol nyeri
farmakologis sesuai dengan
untuk jenis Teknik
mengurangi farmakologi
rasa nyeri yang diberikan

Kolaborasi

- Kolaborasi - Mempercepat
pemberian proses
analgetic jika penyembuhan
perlu nyeri yang
dirasakan klien

Defisit nutrisi b/d (Status nutrisi, ( Manajemen nutrisi Observasi


ketidakmampuan L.03030, halaman 121) I.03119, halaman 200)
- Identifikasi status
mengabsorbsi nutrien Observasi
Setelah dilakukan nutrisi merupakan
(D.0019, halaman 56) tindakan keperawatan -identifikasi status ukuran keberhasilan
selama 2x24 nutrisi dalam pemenuhan
diharapkan status -identifikasi alergi dan nutrisi
nutrisi dengan kriteria intoleransi makanan - mengidentifikasi alergi
hasil :
-identifikasi makanan dan intoleransi makanan
- kekuatan otot yang disukai sangat berpengarauh
mengunyah cukup terhadap asupan nutrisi

17
meningkat -identifikasi yang nantinya akan
- kekuatan otot menelan kebutuhan kalori dan dikonsumsi
cukup meningkat jenis nutrien
-makanan yang disukai
- pengetahuan tentang
pilihan minuman yang -monitor asupan berdampak pada pola
sehat cukup meningkat makanan dan berat makan
- pengetahuan tentang badan
asupan nutrisi yang tepat -kebutuhan kalori yang
meningkat ada pada makanan
penting untuk diketahui
sebagai pemenuhan
kebutuhan tubuh

-asupan makanan dan


berat badan 2 ha yang
saling berkaitan untuk
terpenuhinya nutrisi
didalam tubuh
Terapeutik

-fasilitas menentukan
pedoman diet(mis
piramida makanan) Terapeutik

-sajikan makanan - Pedoman diet(mis


secara menarik dan piramida makanan) akan
suhu yang sesuai mempengaruhi pola
makan sehingga dapat
-berikan makanan
terjaga
tinggi kalori dan
tinggi protein - Makanan yang
disajikan secara menarik
-berikan suplemen
dan suhu yang sesuai
makanan, jika perlu
akan meningkatkan

18
nafsu makan klien

- Makanan tinggi kalori


dan tinggi protein
sehingga terpenuhinya
Edukasi supan nutrisi dalam

-ajarkan diet yang di tubuh

programkan medikasi Edukasi


sebelum makan (mis
-progaram diet akan
pereda nyeri,
berdampak pada pola
antlemetik), jika perlu
makan yang terjaga
-kolaborasi dengan
Kolaborasi
ahli gizi untuk
menentukan jumlah -memberikan medikasi
kalori dan jenis mengurangi neri akan
nutrien yang di membantu pasien untuk
butuhkan, jika perlu bisa meminimalisir rasa
sakit
-kolaborasi pemberian
medikasi sebelum -ahli gizi akan
makan (mis pereda memberikan dan
nyeri, antlemetik), menimbang nutrisi uang
jika perlu sesuai sehingga dapat
tercapai kebutuhan
-kolaborasi dengan
situbuh
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang di
butuhkan, jika perlu

Resiko (Keseimbangan (Pemantauan


ketidakseimbangan elektrolit L.03021, elektrolit I. 03122,

19
elektrolit b/d mual halaman 42) halaman 240)
dan muntah
Setelah dilakukan Observasi
(D.0037, halaman 88) tindakan keperawatan
- Identifikasi Observasi
selama 2x24
kemungkinan
diharapkan toleransi - Membantu dalam
penyebab
aktivitas meningkat melakukan tindakan
ketidakseimbanga
dengan kriteria hasil : keperawatan yang
n elektrolit
sesuai
- Serum natrium
- Monitor kadar
sedang - Kadar elektrolit
elektrolit serum
serum merupakan
- Serum kalium
- Monitor mual indicator keadaan
sedang
muntah, dan diare status cairan
- Serum klorida
- Monitor tanda - Mual muntah
sedang
dan gejala berpengaruh penting
- Serum kalsium hypernatremia terhadap keluarnya
sedang (mis. Haus, cairan ditubuh
demam, mual, sehingga akan
- Serum
muntah, gelisah, berpengaruh pada
magnesium
peka rangsang, elektrolit
sedang
membrane
- Hypernatremia
- Serum fosfor mukosa kering,
adalah gangguan
sedang takikardia,
elektrolit yang
hipotensi, alergi,
terjadi Ketika
konfusi, kejang)
natrium dalam darah
Teraapeutik melebihi batas
normal
- Atur interval
waktu pemantauan Terapeutik
sesuai dengan
- Untuk mengetahui
kondisi pasien

20
- Dokumentasi hasil perkambangan
pemantauan kondisi klien serta
dengan mengatur
waktu dapat
menyesuaikan
waktu istirahat klien

- Dengan
dokumentasi, segala
hasil pemeriksaan
O/S bisa dijadikan
bukti dan pegangan
perawat

Edukasi

Edukasi - Menghindari
kesalahpahaman
- Jelaskan tujuan
antara klien dan
dan prosedur
perawat
pemantauan
- Memberikan hasil
- Informasikan hasil
apa adanya tanpa
pemantauan
ada yang dikurangi
atau ditambahi

21
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Hepatitis adalah penyakit sistemik yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus.
Berdasarkan penyebabnya hepatitis diklasifikasikan rnenjadi Virus Hepatitis A (VHA), Virus
Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (HDV) dan Virus Hepatitis E
(VHE). Pada kasus yang dibahas, Tn.A umur 56 klien mengeluh nyeri dibagian perut, mual dan
muntah, nafsu makan menurun, klien mengalami penurunan berat badan. Masalah keperawatan
yang didapatkan yaitu :

22
1.Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisiologis

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient

3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan mual dan muntah

DAFTAR PUSTAKA

Viola, Eka. 2021.Risiko Ketidakseimbangan elektrolit. Diakses pada Jumat,8 September 2023.
https://www.scribd.com/document/527055426/Risiko-Ketidakseimbangan-Elektrolit

SDKI, PPNI

SLKI, PPNI

SIKI, PPNI

23
24

Anda mungkin juga menyukai