DISUSUN OLEH:
STIKes BINALITASUDAMAMEDAN
ILMUKEPERAWATAN
SUMATERAUTARA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini adalah tugas
individu dalam mata kuliah keperawatan Medikal Bedah II. tidak lupa saya
ucapkan terima kasih pada pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini,
terutama dosen mata kuliah keperawatan Medikal Bedah II yang telah memberi
banyak pengarahan serta ilmu kepada kami para mahasiswa.
Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca. Saya juga
mengharapkan kritik dan saran, supaya tugas selanjutnya dapat menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
Liza Zuliana
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian.......................................................................................................7
2.2 Etiologi...........................................................................................................8
2.3 Inkubasi dan Transmisi..................................................................................9
2.4 Klasifikasi.....................................................................................................10
2.5 Manifestasi Klinis.........................................................................................11
2.6 Penalataksanaan............................................................................................11
2.7 Pencegahaan hepatitis..................................................................................12
2.8 Komplikasi...................................................................................................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................13
3.1 Pengkajian....................................................................................................13
3.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................16
3.3 Interverensi Keperawatan.............................................................................17
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................19
4.1 Kesimpulan...................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah memiliki
antibody anti-HAV pada usia 5 tahun. Sebagian besar infeksi HAV didapat pada
awal kehidupan, kebanyakan asimtomatik atau sekurangnya aniktertik.
g) Pencegahan Hepatitis?
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari Hepatitis
5
i) Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada Hepatitis
6
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hepatitis A
Hepatitis A (HAV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. dapat ditularkan
melalui makanan atau minuman yang terkonsumsi dan feses penderita hepatitis A
yang mengandung virus hepatitis A.
Hepatitis B
Hepatitis B (HBV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. dapat ditularkan
melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. cairan tubuh
yang menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah,cairan vagina,dan air
mani.
Hepatitis C
Hepatitis C (HCV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C. dapat ditularkan
melalui cairan tubuh. Penularan dapat terjadi saat berhubungan seksual tanpa
kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis. Jika ibu hamil
menderita hepatitis bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir
ketika persalinan.
7
Hepatitis D
Hepatitis D (HDV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D. merupakan jenis
hepatitis yang jarang terjadi tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa
berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. hepatitis D
ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainya.
Hepatitis E
Hepatitis E (HEV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E. hepatitis E mudah
menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya
melalui kontaminasinya pada sumber air.
Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan melebihi dosis yang paparan racun juga dapat
menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
Penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara
keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan
sel.
2.2 Etiologi
8
tidak memiliki mantel, hanya memiliki suatu nukleokapsid yang merupakan ciri
khas dari antigen virus hepatitis A.3
(1) Sferis dengan diameter 17 – 25 nm dan terdiri dari komponen selubung saja
dan jumlahnya lebih banyak dari partikel lain.
(2) Tubular atau filamen, dengan diameter 22 – 220 nm dan terdiri dari komponen
selubung.
(3) Partikel virion lengkap atau partikel Dane terdiri dari genom HBV dan
berselubung, diameter 42 nm.
Antigen Delta terdiri dari 2 jenis yaknilarge (L) dan small (S) Virion VHD
mempunyai kapsul terdiri atas protein yang dihasilkan oleh VHB.
9
penularannya didukung oleh faktor higienis pribadi penderita hepatitis.
Penularan hepatitis A terjadi secara faecal-oral yaitu melalui makanan dan
minuman yang tercemar oleh virus hepatitis A. Untuk kelompok homoseksual
amat mungkin cara penularan adalah fecal-anal-oral. Ditinjau dari kelompok
umur, makin bertambah usia making tinggi kemungkinan sudah memiliki
antibody secara alamiah terjadi baik setelah terinfeksi dengan asimtomatik.
Masa inkubasi hepatitis C akut terjadi dalam waktu paling lama 6 bulan
sedangkan pada kronis dapat menetap dalam jangka panjang dan
menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
2.4 Klasifikasi
Berdasarkan karakteristik virus dan sifat patogenesis yang ditimbulkan virus
terdapat 5 tipe hepatitis yaitu:
o Hepatitis A (HAV)
o Hepatitis B (HBV)
o Hepatitis C (HCV)
o Hepatitis D (HDV)
o Hepatitis E (HEV)
10
2.5 Manifestasi Klinis
Pada tahap awal penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala apapun,
sampai penyakit ini meyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati. Pada
hepatitis yang disebkan oleh infeksi virus, gejala hepatitis akan muncul setelah
penderita melewati masa inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis virus berbeda-beda
yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Mual
Muntah
Demam
Kelelahan
Nyeri perut
Nyeri sendi
Feses berwarna pucat
Urine berwarna gelap
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning.
2.6 Penalataksanaan
Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis,tingkat
keparahaan infeksi serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh
dengan sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.
Pengobatan hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi
infeksi,meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.
11
Pemberian obat interferon bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus
dan mencegahnya kambuh dan obat ini biasanya diberikan melalui infus
setiap minggu selama 1 tahun.
Pemberian obat imunosupresan bertujuan untuk mengatasi hepatitis yang
disebabkan oleh penyakit autoimun
Pemberian obat antivirus obat-obatan ini bisa menghambat pertumbuhan
dan perkembangan virus dengan mekanisme yang berbeda-beda.
Transplasintasi hati ketika sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat
dokter mungkin menyarankan tranplantasi hati atau pengganti hati
2.8 Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan benar, hepatitis dapat menimbulkan berbagai
komplikasi seperti:
Gagal hati
Sirosis
Kanker hati
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengindentifikasi,
mengenai masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik
fisik, mental, sosial dangan lingkungan (Dermawan 2012).
1. Identitas Pasien
Identitas pasien mencangkup nama pasien ,tanggal lahir/usia ,suku/bangsa,agama,
pendidikan ,pekerjaan ,alamat, tanggal masuk rumah sakit ,jam masuk rumah sakit
,nomor rekam medic dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit
13
• Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang dialami pasien dari penjelasan sebelumnya terjadinya
keluhan utama sampai terjadi keluhan utama dan hingga pada saat pengkajian
ovarium dari tanda gejala muncul ,penetapan biopsy,keluhan yang paling
dirasakan hingga penanganan yang sudah di berikanan untuk menangani keluhan
tersebut.
• Riwayat Reproduksi
Tidak teraturnya haid pada wanita memiliki resiko kanker ovarium
• Data pisikososial
Diperlukan untuk mengetahui koping yang dimiliki pasien, presepsi pasien
tentang penyakitnya dan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan konsep diri
pada pasien.
• Personal hygine
Diperlukan untuk mengetahui frekuensi mandi,keramas, menyikat gigi, memotong
kuku dan ganti pakaian dalam sehari.
14
• Pengkajian spiritual
Dapat ditanyakan bagaimana kebiasaan beribadah selama sebelum sakit ini.
Biasanya pada pasien yang mengalami penyakit kronis akan lebih mendekatkan
diri pada tuhan guna untuk mencari ketenangan hidupnya.
Metode mengumpulkan data dengan cara melihat kondisi pasien maupun
lingkungan sekitar pasien atau respon pasien dengan penyakit kanker ,biasanya
terdapat nyeri sehingga respon pasien terlihat meringis menahan nyeri.
• Pemeriksaan fisik
Proses pemeriksaan fisik dengan menggunakan metode head to toe yaitu dari
ujung rambut hingga ujung kaki untuk menemukan tanda-tanda klinis atau
kelainan pada suatu sistem. Pemeriksaan fisik dapat di lakukan dengan teknis
inspeksi, palpasi, aukutasi, dan perkusi.
15
terasa nyeri daerah perut atau tulang panggul, perut terasa penuh, bulak balik
BAB, kehilangan selera makan dan penurunan berat badan Kembung dan Untuk
stadium lanjut ditemukan perubahan pola buang air besar atau salah pencernaan
dan penurunan berat badan yang drastis.
16
• Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kondisi, prognosis dan
pengobatan
Tujuan
• Nyeri akut • skala nyeri berkurang • Kaji TTV
berhubungan dengan • Kaji skala nyeri pada
kompresi saraf intra Kriteria hasil pasien
abdomen • skala nyeri berkurang • Atur posisi tidur pasien
• px menyatakan bahwa
nyeri berkurang
17
Kriteria hasil penganggu tidur
• Jumlah jam tidur dalam Modifikasi lingkungan
batas normal (kebisingan)
Tujuan
• Kurangnya • Setelah dilakukan 1x24 • Melakukan edukasi
pengetahuan jam px menunjukan kepada pasien mengenai
berhubungan dengan peningkatan proses penyakit,
kondisi, prognosis dan pemahaman/pegetahuan perawatan penyakit dan
pengobatan tentang pencengahan pencegahan penyakit
penyakit dan perawatan • Memberikan informasi
riteria Hasil
• • Mampu yang tepat dan akurat
menjelaskan tentang proses
penyakit, perawatan
penyakit dan pencegahan
penyakit
18
BAB IV
KESIMPULAN
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Hepatitis virus adalah suatu proses peradangan difus pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis. Hingga saat ini telah dikenal 5 tipe virus
penyebab hepatitis yaitu VHA, VHB, VHC, VHD, VHE. Selain itu baru baru ini
ditemukan infeksi hati yang disebabkan oleh VHF dan VHG.
Berdasarkan waktunya, hepatitis virus dapat dibagi menjadi hepatitis akut dan
kronis. Pada beberapa kasus, hepatitis akut dapat berkembang menjadi kronis, dan
sebaliknya hepatitis kronis dapat sembuh sendiri. Pada umumnya hepatitis kronis
merupakan kondisi yang serius, namun gejala pada pasien dapat bermacam-
macam tergantung derajat penyakitnya.
4.2 Saran
Jaga pola hidup yang baik dengan menerapkan hidup sehat lima sehat
empat sempurna dan jangan mengkonsumsi jung food,alkohol dan olahraga secara
teratur. Periksa kedokter apabila terjadi nyeri yang amat sangat sakit di bawah
perut saat menstruasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sanityoso, A. Hepatitis Virus Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi
V. Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2009.
Noer, Sjaifoellah H.M., Sundoro, Julitasari. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati Edisi
Pertama. Editor : H. Ali Sulaiman. Jakarta: Jayabadi. 2007.
20