Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN


HEPATITIS

DOSEN MATA KULIAH:

Hj Eriyani,S.Kep, Ners, M.Kep

DISUSUN OLEH:

Liza Zuliana (20142011855)

STIKes BINALITASUDAMAMEDAN

ILMUKEPERAWATAN

SUMATERAUTARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini adalah tugas
individu dalam mata kuliah keperawatan Medikal Bedah II. tidak lupa saya
ucapkan terima kasih pada pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini,
terutama dosen mata kuliah keperawatan Medikal Bedah II yang telah memberi
banyak pengarahan serta ilmu kepada kami para mahasiswa.

Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat bagi pembaca. Saya juga
mengharapkan kritik dan saran, supaya tugas selanjutnya dapat menjadi lebih baik
dari sebelumnya.

Air Joman, Maret 2022

Liza Zuliana

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian.......................................................................................................7
2.2 Etiologi...........................................................................................................8
2.3 Inkubasi dan Transmisi..................................................................................9
2.4 Klasifikasi.....................................................................................................10
2.5 Manifestasi Klinis.........................................................................................11
2.6 Penalataksanaan............................................................................................11
2.7 Pencegahaan hepatitis..................................................................................12
2.8 Komplikasi...................................................................................................12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................13
3.1 Pengkajian....................................................................................................13
3.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................16
3.3 Interverensi Keperawatan.............................................................................17
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................19
4.1 Kesimpulan...................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hepatitis virus akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang


hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari
lima jenis virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus
hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV). Jenis
virus lain yang ditularkan pascatransfusi seperti virus hepatitis G dan virus TT
telah dapat diidentifikasi akan tetapi tidak menyebabkan hepatitis. Semua jenis
hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus
hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Walaupun virus-virus tersebut berbeda
dalam sifat molecular dan antigen, akan tetapi semua jenis virus tersebut
memperlihatkan kesamaan dalam gejala klinis dan perjalanan penyakitnya.
Gambaran klinis hepatitis virus sangat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai
yang sangat berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian.
Selain itu, gejala juga bisa bervariasi dari infeksi persisten subklinis sampai
penyakit hati kronik progresif cepat dengan sirosis hepatis dan karsinoma
hepatoseluler yang umum ditemukan pada tipe virus yang ditransmisi melalui
darah (HBV, HCV, dan HDV).
Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di
seluruh dunia. Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-
2 juta kematian setiap tahunnya. Banyak episode hepatitis dengan klinik anikterik,
tidak nyata atau subklinis. Secara global virus hepatitis merupakan penyebab
utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari
rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus
hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8-68,3%.
Peningkatan prevalensi anti HAV yang berhubungan dengan umur mulai terjadi
dan lebih nyata di daerah dengan kondisi kesehatan di bawah standar. Lebih dari

4
75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah memiliki
antibody anti-HAV pada usia 5 tahun. Sebagian besar infeksi HAV didapat pada
awal kehidupan, kebanyakan asimtomatik atau sekurangnya aniktertik.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apakah pengertian Hepatitis?

b) Apakah etiologi dari Hepatitis?

c) Apakah inkubasi dan transmisi dari Hepatitis?

d) Apa saja klasifikasi dari Hepatitis?

e) Apa saja manifestasi dari Hepatitis?

f) Apa saja pelataksanaaan dari Hepatitis?

g) Pencegahan Hepatitis?

h) Apa saja komplikasi dari Hepatitis?

i) Bagaimana asuhan keperawatan dari Hepatitis?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari Hepatitis

b) Untuk mengetahui etiologi dari Hepatitis

c) Untuk mengetahui patofisiologi dari Hepatitis

d) Untuk mengetahui klasifikasi dari Hepatitis

e) Untuk mengetahui manifestasi dari Hepatitis

f) Apa saja pelataksanaaan dari Hepatitis

g) Cara mencegah Hepatitis

h) Untuk mengetahui komplikasi dari Hepatitis

5
i) Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada Hepatitis

6
BAB II
PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Hepatitis virus akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang


hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu
dari lima jenis virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV),
virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Jenis virus lain yang ditularkan pascatransfusi seperti virus hepatitis G dan
virus TT telah dapat diidentifikasi akan tetapi tidak menyebabkan hepatitis.

Hepatitis A
Hepatitis A (HAV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. dapat ditularkan
melalui makanan atau minuman yang terkonsumsi dan feses penderita hepatitis A
yang mengandung virus hepatitis A.

Hepatitis B
Hepatitis B (HBV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. dapat ditularkan
melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. cairan tubuh
yang menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah,cairan vagina,dan air
mani.

Hepatitis C
Hepatitis C (HCV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C. dapat ditularkan
melalui cairan tubuh. Penularan dapat terjadi saat berhubungan seksual tanpa
kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis. Jika ibu hamil
menderita hepatitis bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir
ketika persalinan.

7
Hepatitis D
Hepatitis D (HDV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D. merupakan jenis
hepatitis yang jarang terjadi tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa
berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. hepatitis D
ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainya.

Hepatitis E
Hepatitis E (HEV) disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E. hepatitis E mudah
menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya
melalui kontaminasinya pada sumber air.

Konsumsi alkohol secara berlebih


Dapat menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dapat menimbulkan
kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga fungsi hatiakan terganggu.jika
dibiarkan kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dab sirosis.

Obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan melebihi dosis yang paparan racun juga dapat
menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.

Penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara
keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan
sel.

2.2 Etiologi

Virus hepatitis A merupakan partikel dengan ukuran diameter 27 nanometer


dengan bentuk kubus simetrik tergolong virus hepatitis terkecil, termasuk
golongan pikornavirus. Ternyata hanya terdapat satu serotype yang dapat
menimbulkan hepatitis pada manusia. Dengan mikroskop electron terlihat virus

8
tidak memiliki mantel, hanya memiliki suatu nukleokapsid yang merupakan ciri
khas dari antigen virus hepatitis A.3

Virus hepatitis B adalah virus DNA berselubung ganda berukuran 42 nm


memiliki lapisan permukaan dan bagian inti dengan masa inkubasi sekitar 60
sampai 90 hari. Terdapat 3 jenis partikel virus yaitu :

(1) Sferis dengan diameter 17 – 25 nm dan terdiri dari komponen selubung saja
dan jumlahnya lebih banyak dari partikel lain.

(2) Tubular atau filamen, dengan diameter 22 – 220 nm dan terdiri dari komponen
selubung.

(3) Partikel virion lengkap atau partikel Dane terdiri dari genom HBV dan
berselubung, diameter 42 nm.

Virus hepatitis C adalah virus hepatitis yang mengandung RNA rantai


tunggal berselubung glikoprotein dengan partikel sferis, inti nukleokapsid 33 nm,
yang dapat diproduksi secara langsung untuk memproduksi protein-protein virus
(hal ini dikarenakan HCV merupakan virus dengan RNA rantai positif).

Virus hepatitis D bila dilihat dari pandangan virology binatang memang


merupakan virus unik. Virus ini termasuk virus RNA yang sangat kecil. Virion
VHD hanya berukuran kira-kira 36 nm tersusun atas genom RNA single stranded
dan kira-kira 60 kopi antigen delta yang merupakan satu-satunya jenis protein di
kode oleh VHD.

Antigen Delta terdiri dari 2 jenis yaknilarge (L) dan small (S) Virion VHD
mempunyai kapsul terdiri atas protein yang dihasilkan oleh VHB.

2.3 Inkubasi dan Transmisi


masa inkubasi hepatitis A akut bervariasi antara 14 hari sampai 49 hari,
dengan rata-rata 30 hari. Penularan hepatitis A yang paling dominan adalah
melalui faecal-oral. Umumnya penularan dari orang ke orang. Kemungkinan

9
penularannya didukung oleh faktor higienis pribadi penderita hepatitis.
Penularan hepatitis A terjadi secara faecal-oral yaitu melalui makanan dan
minuman yang tercemar oleh virus hepatitis A. Untuk kelompok homoseksual
amat mungkin cara penularan adalah fecal-anal-oral. Ditinjau dari kelompok
umur, makin bertambah usia making tinggi kemungkinan sudah memiliki
antibody secara alamiah terjadi baik setelah terinfeksi dengan asimtomatik.

Masa inkubasi hepatitis B 60 sampai 90 hari penularanya vertikal 95% terjadi


masa perinatal dan 5% intra uterina. Dibutuhkan sekitar 1 hingga 5 bulan bagi
virus hepatitis B untuk berkembang sejak terpapar virus. Penularan horizontal
melalui transfusi darah,jarum suntik tercemar,pisau cukur,tatto,dan trasplasi
organ.

Masa inkubasi hepatitis C akut terjadi dalam waktu paling lama 6 bulan
sedangkan pada kronis dapat menetap dalam jangka panjang dan
menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Masa inkubasi hepatitis D dibutuhkan 21 sampai 45 hari setelah seseorang


terinfeksi hepatitis D.

Masa inkubasi hepatitis E pada umumnya munculnya 2 sampai 7minggu


setelah terpapar virus biasanya berlangsung selama sekitar 2 bulan

2.4 Klasifikasi
Berdasarkan karakteristik virus dan sifat patogenesis yang ditimbulkan virus
terdapat 5 tipe hepatitis yaitu:

o Hepatitis A (HAV)
o Hepatitis B (HBV)
o Hepatitis C (HCV)
o Hepatitis D (HDV)
o Hepatitis E (HEV)

10
2.5 Manifestasi Klinis
Pada tahap awal penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala apapun,
sampai penyakit ini meyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati. Pada
hepatitis yang disebkan oleh infeksi virus, gejala hepatitis akan muncul setelah
penderita melewati masa inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis virus berbeda-beda
yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.

 Mual
 Muntah
 Demam
 Kelelahan
 Nyeri perut
 Nyeri sendi
 Feses berwarna pucat
 Urine berwarna gelap
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan
 Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning.

2.6 Penalataksanaan
Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis,tingkat
keparahaan infeksi serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh
dengan sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.
Pengobatan hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi
infeksi,meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pengobatan yang dilakukan meliputi:

11
 Pemberian obat interferon bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus
dan mencegahnya kambuh dan obat ini biasanya diberikan melalui infus
setiap minggu selama 1 tahun.
 Pemberian obat imunosupresan bertujuan untuk mengatasi hepatitis yang
disebabkan oleh penyakit autoimun
 Pemberian obat antivirus obat-obatan ini bisa menghambat pertumbuhan
dan perkembangan virus dengan mekanisme yang berbeda-beda.
 Transplasintasi hati ketika sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat
dokter mungkin menyarankan tranplantasi hati atau pengganti hati

2.7 Pencegahaan hepatitis


Dapat menurunkan resiko terjadinya hepatitis dengan melakukan beberapa berikut

 Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun


 Lakukan hubungan seks yang aman
 Hindari bebagi penggunaan barang
 Jaga daya tahan tubuh
 Jangan mengkonsumsi alkohol
 Lakukan vaksinasi hepatitis

2.8 Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan benar, hepatitis dapat menimbulkan berbagai
komplikasi seperti:

 Gagal hati
 Sirosis
 Kanker hati

12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengindentifikasi,
mengenai masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik
fisik, mental, sosial dangan lingkungan (Dermawan 2012).

Anamnesis atau wawancara merupakan metode pengumpulan data secara


langsung anatara perawat dan pasien. Data wawancara merupakan semua
ungkapan perasaan yang di rasakan pasien atau orang lain yang berkepentingan
termasuk keluarga pasien ,teman dan orang terdekat pasien.

1. Identitas Pasien
Identitas pasien mencangkup nama pasien ,tanggal lahir/usia ,suku/bangsa,agama,
pendidikan ,pekerjaan ,alamat, tanggal masuk rumah sakit ,jam masuk rumah sakit
,nomor rekam medic dan diagnosa medis.

2. Keluhan Utama

• Keluhan utama Kembung

• Peningkatan ukuran perut

• Nyeri pelvis atau abdomen

• Sulit makan atau merasa cepat kenyang

3. Riwayat Penyakit

13
• Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang dialami pasien dari penjelasan sebelumnya terjadinya
keluhan utama sampai terjadi keluhan utama dan hingga pada saat pengkajian
ovarium dari tanda gejala muncul ,penetapan biopsy,keluhan yang paling
dirasakan hingga penanganan yang sudah di berikanan untuk menangani keluhan
tersebut.

• Riwayat penyakit terdahulu


Riwayat penyakit terdahulu merupakan riwayat penyakit yang pernah di derita
oleh pasien dan berhubungan dengan penyakit yang sekarang ini.

• Riwayat penyakit keluarga


Tidak memeliki penyakit keluarga

• Riwayat Reproduksi
Tidak teraturnya haid pada wanita memiliki resiko kanker ovarium

• Perilaku yang mempengaruhi kesehatan


Berisi tentang aktivitas atau prilaku sebelum pasien sakit yang dapat
mempengaruhi kesehatan pasien, seperti peminum alcohol atau tidak, merokok
atau tidak, ketergantungan obat-obatan atau tidak , dan bagaimana dengan
aktivitas olahraga.

• Data pisikososial
Diperlukan untuk mengetahui koping yang dimiliki pasien, presepsi pasien
tentang penyakitnya dan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan konsep diri
pada pasien.

• Personal hygine
Diperlukan untuk mengetahui frekuensi mandi,keramas, menyikat gigi, memotong
kuku dan ganti pakaian dalam sehari.

14
• Pengkajian spiritual
Dapat ditanyakan bagaimana kebiasaan beribadah selama sebelum sakit ini.
Biasanya pada pasien yang mengalami penyakit kronis akan lebih mendekatkan
diri pada tuhan guna untuk mencari ketenangan hidupnya.
Metode mengumpulkan data dengan cara melihat kondisi pasien maupun
lingkungan sekitar pasien atau respon pasien dengan penyakit kanker ,biasanya
terdapat nyeri sehingga respon pasien terlihat meringis menahan nyeri.

• Pemeriksaan fisik
Proses pemeriksaan fisik dengan menggunakan metode head to toe yaitu dari
ujung rambut hingga ujung kaki untuk menemukan tanda-tanda klinis atau
kelainan pada suatu sistem. Pemeriksaan fisik dapat di lakukan dengan teknis
inspeksi, palpasi, aukutasi, dan perkusi.

Pemeriksaan Fisik meliputi :


Keadaan umum dimana berupa keadaan kesadaran pasien , apakah pasien dalam
keadaan sadar,apatis,somnolen,spoor atau koma. Pemeriksaan tanda-tanda vital
untuk mendapatkan data objektif dari keadaan pasien, pemeriksaan ini meliputi
tekanan darah, suhu,respirasi ,dan jumlah denyut nadi.

Pemeriksaan pertama dimulai dari kepala sampai leher meliputi pemeriksaan


bentuk kepala, penyebaran rambut, warna rambut, struktur wajah, warna kulit,
kelengkapan dan kesimetrisan mata, kelopak mata, kornea mata, konjungtiva dan
seklera, pupil dan iris, ketajaman penglihatan, lapang pandang penglihatan,
keadaan lubang hidung, kesimetrisan septum nasal, ukuran telinga kanan dan
kiri,ketajaman pendengaran ,keadaan bibir, keadaan gusi dan gigi, keadaan lidah,
keadaan platum dan orofaring, psisi trakea, apakah ada tiroid, kelenjar limfe,
apakah ada penonjolan vena jugularis ,dan cek denyut nadi karotis.

15
terasa nyeri daerah perut atau tulang panggul, perut terasa penuh, bulak balik
BAB, kehilangan selera makan dan penurunan berat badan Kembung dan Untuk
stadium lanjut ditemukan perubahan pola buang air besar atau salah pencernaan
dan penurunan berat badan yang drastis.

3.2 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah sebuah gambaran respon menusia mengenai
keadaan kesehatan pada individu atau kelompok (Martin dan Griffin,2014)
diagnosa keperawatan sejalan dengan diagnose medis karena saat mengumpulkan
data-data untuk menegakkan diagnose keperawatan di tinjau dari keadaan
penyakit dalam diagnosa medis.
Setelah melakukan pengkajian keperawatan dan timbul diagnosa yang tepat.
Menurut Martin dan Griffin(2014) ,diagnosa keperawatan pada pasien payudara
meliputi : defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tes yang dilakukan dan
penanganan yang dilakukan dan penangana yang yang dipilih, gangguan citra
tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh, gangguan harga
diri berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh atau feminitas, kecemasaan
berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa ,nyeri berhubungan dengan
insisi bedah pasca oprasi, ketidak berdayaan berhubungan dengan penyakit yang
berpengaruh pada aktivitas, gangguan proses keluarga berhubungan dengan
dampak penyakit pada keluarga dan perubahan pola seksualitas berhubungan
dengan kekuatan akan penolakan dari pasangan.

Diagnosa keperawatan pada pasien Edometriosis


• Nyeri akut berhubungan dengan kompresi saraf intra abdomen

• Ikontinensia urine berhubungan dengan kandung kemih terdesak

• Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan aspirasi asam


lambung meningkat

16
• Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kondisi, prognosis dan
pengobatan

3.3 Interverensi Keperawatan


Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari klien, atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Membuat
intervensi keperawatan membutuhkan keterampilan meliputi, penepatan
prioritas,penetapan tujuan klien (dalam prilaku yang dapat diukur)dan criteria
serta menentukan tindakan keperawatn (Martin dan Griffin,2014).

Membuat prioritas masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah


dirumuskan sebelumnya karena tidak semua diagnosa keperawatan diselesaikan
secara bersama .rumusan tujuan mencangkup specific ( rumusan tujuan harus
jelas), measurable (dapat diukur ), achievable (dapat dicapai bersama pasien ),
realistic (dapat dicapai dan nyata).

Diagnosa Tujuan & kriteria hasil Intervensi


Keperawatan

Tujuan
• Nyeri akut • skala nyeri berkurang • Kaji TTV
berhubungan dengan • Kaji skala nyeri pada
kompresi saraf intra Kriteria hasil pasien
abdomen • skala nyeri berkurang • Atur posisi tidur pasien
• px menyatakan bahwa
nyeri berkurang

Gangguan pola tidur Tujuan


berhubungan dengan •Agar pola istirahat pasien Jelaskan kepada pasien
sulit tidur terpenuhi bahwa pentingnya tidur
Indifikasi faktor

17
Kriteria hasil penganggu tidur
• Jumlah jam tidur dalam Modifikasi lingkungan
batas normal (kebisingan)

Ansietas berhubungan Tujuan


dengan kesehatan • Kurangnya kecemasan Berikan terapi relaksasi
pasien Libatkan keluarga untuk
mendampigi pasien
Kriteria hasil Dorong pasien untuk
• Pasien tidak tampak mengungkapkan
gelisah perasaan kecemasaannya
• Pasien tampak rileks

Tujuan
• Kurangnya • Setelah dilakukan 1x24 • Melakukan edukasi
pengetahuan jam px menunjukan kepada pasien mengenai
berhubungan dengan peningkatan proses penyakit,
kondisi, prognosis dan pemahaman/pegetahuan perawatan penyakit dan
pengobatan tentang pencengahan pencegahan penyakit
penyakit dan perawatan • Memberikan informasi

riteria Hasil
• • Mampu yang tepat dan akurat
menjelaskan tentang proses
penyakit, perawatan
penyakit dan pencegahan
penyakit

18
BAB IV
KESIMPULAN

BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan

Hepatitis virus adalah suatu proses peradangan difus pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis. Hingga saat ini telah dikenal 5 tipe virus
penyebab hepatitis yaitu VHA, VHB, VHC, VHD, VHE. Selain itu baru baru ini
ditemukan infeksi hati yang disebabkan oleh VHF dan VHG.
Berdasarkan waktunya, hepatitis virus dapat dibagi menjadi hepatitis akut dan
kronis. Pada beberapa kasus, hepatitis akut dapat berkembang menjadi kronis, dan
sebaliknya hepatitis kronis dapat sembuh sendiri. Pada umumnya hepatitis kronis
merupakan kondisi yang serius, namun gejala pada pasien dapat bermacam-
macam tergantung derajat penyakitnya.

4.2 Saran
Jaga pola hidup yang baik dengan menerapkan hidup sehat lima sehat
empat sempurna dan jangan mengkonsumsi jung food,alkohol dan olahraga secara
teratur. Periksa kedokter apabila terjadi nyeri yang amat sangat sakit di bawah
perut saat menstruasi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sanityoso, A. Hepatitis Virus Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi
V. Jakarta. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2009.

Dienstag J.L., Isselbacher K.J.,Acute Viral Hepatitis. In: Eugene Braunwauld et


al. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th
Edition,McGraw Hill, 2008.

Noer, Sjaifoellah H.M., Sundoro, Julitasari. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati Edisi
Pertama. Editor : H. Ali Sulaiman. Jakarta: Jayabadi. 2007.

20

Anda mungkin juga menyukai