Anda di halaman 1dari 14

MAKAKAH ASUHAN HEPATITIS

Dosen pengampu Ibu Dwi Nur Aini, S.Kep,Ns,M.Kep

Disusun Oleh :

1. Nanda Dewi Cantika (2005034)


2. Lidia Novita (2005068)
3. Nabila Intan Anggelina (2005075)
4. Tingkah Enggaring Tyas (2005076)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah dengan materi “Asuhan Hepatitis.”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Ibu Dwi Nur Aini S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Asuhan Hepatitis bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi bagian pengetahuannya dan kritik saran yang telah di berikan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis akan sangat menghargai
kritikan dan saran untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semarang, 14 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

MAKAKAH ASUHAN HEPATITIS.......................................................................i


KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengertian Hepatitis.....................................................................................3
B. Penyebab......................................................................................................5
C. Faktor Resiko...............................................................................................6
D. Tanda dan Gejala.........................................................................................6
E. Penularan.....................................................................................................7
F. Cara mencegah Hepatitis..............................................................................7
G. Pengobatan hepatitis.....................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus, toksin, atau
kimia (termasuk obat). Ada beberapa tipe hepatitis seperti akut, kronis, fulminant, dan
alkoholik. Hepatitis karena virus dapat menyebabkan peradangan pada hepar dengan
gejala klinik berupa penyakit kuning yang akut disertai malaise, mual dan muntah,
serta dapat pula disertai peningkatan suhu badan.

Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di


Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E, sering
muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fekal oral dan biasanya
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral,
dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis
B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang
diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita
Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Terdapat 1,2 % penduduk di
Indonesia mengidap penyakit hepatitis dan kondisi ini meningkat 2 kali lipat
dibandingkan tahun 2007 yaitu sekitar 0,6 %.

Peradangan hepatitis B yang kronis dapat menimbulkan jaringan parut dalam hati,
yang mengakibatkan sirosis dengan disfungsi selular, hipertensi porta, karsinoma
hepatoseluler, dan anemia aplastic. Perawat yang berperan memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan infeksi HBV akut dan kronis harus diperhatikan
adalah penyakit yang ditularkan melalui darah yang dapat ditularkan selama hubungan
seksual atau pada saat melahirkan. Profilaksis sangat disarankan, anggota keluarga
harus diperiksa untuk infeksi HBV. Pengukuran pencegahan terbaik adalah vaksinasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hepatitis ?
2. Apa penyebab Hepatitis ?
3. Apa Faktor Resikonya ?
4. Apa Gejala yang timbul ?
5. Bagaimana penularan hepatitis ?
6. Bagaimana Cara mencegah Hepatitis ?
7. Bagaimana Cara mengobati Hepatitis ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Bisa Mengetahui Tentang Asuhan Hepatitis pada Pasien
2. Tujuan Khusus
a. Bisa mengetahui pengertian hepatitis
b. Bisa mengetahui penyebab hepatitis
c. Bisa mengetahui factor resiko hepatitis
d. Bisa mengetahui apa saja gejala yang timbul
e. Bisa mengetahui bagaimana penularan hepatitis
f. Bisa mengetahui cara mencegah hepatitis
g. Bisa mengetahui cara mengobati hepatitis

D. Manfaat
1. Manfaat bagi Pembaca
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca dapat berhati-hati dengan
penyakit hepatitis dan dapat mencegah jika mulai terdapat tanda dan gejala.
2. Manfaat bagi Penulis
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan menambah
referensi bagi penulis dalam membuat karya
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan oleh
infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti kebiasaan
mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun. Jika
disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular.
Hepatitis ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri
perut kanan, dan penyakit kuning. Hepatitis dapat bersifat akut (cepat dan tiba-tiba)
maupun kronis (perlahan dan bertahap). Jika tidak ditangani dengan baik,
hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati
(hepatocellular carcinoma). Terdapat 5 jenis penyakit hepatitis yang perlu Anda
ketahui, antara lain hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelimanya memiliki penularan dan
pengobatan yang berbeda.
a. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi yang terjadi pada hati dan dapat menular. Biasanya
penularan terjadi melalui makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus
hepatitis A atau melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi hepatitis A.
Selain itu penularan juga dapat terjadi karena mengonsumsi makanan yang
tidak dimasak dan sanitasi lingkungan yang buruk. Hepatitis jenis ini
merupakan hepatitis ringan, bersifat akut, dan dapat sembuh tanpa
menyisakan gejala apapun.
b. Hepatitis B
Pada hepatitis B, terdapat dua jenis yaitu hepatitis B akut dan hepatitis B
kronik. Pada hepatitis B akut penularannya bisa terjadi ketika persalinan dan
intra uteri. Selain itu, penularan hepatitis ini juga dapat terjadi akibat transfusi
darah dengan penderita, jarum suntik yang tercemar, tato, dan transplantasi
organ. Gejala yang biasa muncul adalah lesu, nafsu makan menurun, demam,
merasa nyeri pada perut sebelah kanan, dan air kencing yang berwarna seperti
teh.
Sedangkan pada hepatitis B kronis merupakan tahap lanjut dari hepatitis B
akut. Pada hepatitis B ini biasanya datang tanpa gejala. Untuk pengobatan
hepatitis B kronis, dapat dilakukan dengan pengobatan terhadap gejalanya
(pengobatan simtomatis). Pengobatan hepatitis B kronik tersedia dalam 7
macam obat, yaitu interferon alfa -2a, peginterferon alfa-2a, lamivudin,
adefovir, entecavir, telbivudine, dan tenofovir. Salah satu obat lamivudin
yang dapat membantu mengatasi hepatitis B kronis adalah Heplav 100 mg – 30
Tablet (Rp 207.900). Pengobatan untuk hepatitis B ini perlu dilakukan dengan
tepat dan tidak terlambat untuk mencegah sirosis hati atau hepatoma.
c. Hepatitis C
Penyakit ini merupakan penyebab utama sirosis hati dan kanker hati.
Biasanya ketika seseorang tertular virus hepatitis C, virus akan mengalami
masa inkubasi di dalam tubuh selama 2-24 minggu. Penularan dapat terjadi
melalui darah, cairan tubuh, jarum suntik, dan kecelakaan kerja (terutama
pada petugas kesehatan). Menurut Kementerian Kesehatan RI, hepatitis C
memiliki kemungkinan 80% untuk menjadi hepatitis kronis. Pengobatan
hepatitis C dapat dilakukan dengan kombinasi obat pegylated interferon dan
ribavirin. 
d. Hepatitis D
Hepatitis D merupakan hepatitis yang jarang ditemukan namun sangat
berbahaya. Penyebab dari hepatitis D adalah virus hepatitis D atau disebut
juga virus delta, yang mana virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk
berkembang biak. Oleh karena itu hepatitis D hanya dapat ditemukan pada
orang yang telah menderita hepatitis B. Pada hepatitis jenis ini tidak memiliki
vaksin, namun jika seseorang telah diberi vaksin untuk hepatitis B, maka
otomatis orang tersebut akan kebal terhadap virus hepatitis B.
e. Hepatitis E
Hepatitis E merupakan salah satu jenis hepatitis yang ada. Penyebab dari
hepatitis ini adalah virus hepatitis E. Virus ini membutuhkan masa inkubasi 2-
9 minggu di dalam tubuh seseorang. Penularan hepatitis E dapat terjadi
melalui fekal oral seperti hepatitis A. Gejala yang terjadi pada penyakit ini
dapat menyerupai gejala flu.
Sampai saat ini masih belum ada antivirus untuk hepatitis E, namun Anda
dapat melakukan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, serta
makanan dan minuman yang akan Anda konsumsi.
B. Penyebab
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab
yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang
disebabkan oleh infeksi virus:

a. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A
ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses
penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
b. Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis
B dapat  ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita
hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B
adalah darah, cairan vagina, dan air mani.
c. Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga
ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan
seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita
hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular
penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
d. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D
merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus
hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya
hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
e. Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E
mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah
satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.

Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal
kondisi berikut:

a. Konsumsi Alkohol secara berlebihan


Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati
(hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga
fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang
menjadi gagal hati dan sirosis.
b. Obat obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat
menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.
c. Penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh
secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan
kerusakan sel.
C. Faktor Resiko
Beberapa factor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hepatitis
adalah :

a. Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan


b. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang
tidak dimasak hingga matang
c. Berbagai penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain
d. Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat infeksi
virus
e. Memiliki penyakit inveksi akut dan kronis
f. Memiliki penyakit autoimun
g. Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
h. Sering menerima transfuse darah, terutama bila darah yang didonorkan tidak
melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih

D. Tanda dan Gejala


Tanda tanda dan gejala hepatitis meliputi :

a. Hepatitis Akut
Masing-masing virus penyebab hepatitis memiliki masa inkubasi yang
berbeda-beda. Pada sebagian penderita yang terinfeksi virus hepatitis A,B,
dan C (HAV, HBV, HCV ) bisa tidak menunjukan gejala hepatitis sama
sekali. Hal ini umumnya terjadi ketika infeksi masih berlangsung secara
jangka pendek atau tahap akut ( kurang dari 6 bulan). Gejala hepatitis yang
muncul umumnya mirip denan gejala penyakit flu, yang meliputi :
a) Merasa letih
b) Demam
c) Mual dan muntah
d) Kehilangan nafsu makan
b. Hepatitis Kronis
Infeksi virus yang tidak memunculkan gejala menang tidak mengganggu,
namun dapat berbahaya apabila infeksi akhirnya berkembang ke tahap kronis.
Masalah kesehatan yang muncul bisa lebih berat, yang meliputi :
a) Kelelahan
b) Mual dan muntah
c) Nyeri lambung
d) Nyeri sendi dan otot
e) Warna urin jadi gelap
f) Feses berwarna putih seperti dempul
g) Warna kulit dan bagian putih mata menguning
h) Gatal pada kulit
i) Perubahan mental, seperti keadaan tidak sadar atau koma
j) Pendarahan dalam tubuh
E. Penularan
Ada sekitar 5 virus hepatitis utama, yang disebut sebagai tipe A, B, C, D dan E.
Kelima jenis ini merupakan kekhawatiran terbesar karena beban penyakit dan
kematian yang disebabkannya dan potensi penyebaran wabah dan epidemi.

Secara khusus, tipe B dan C penyebab paling umum dari sirosis hati dan kanker.
Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi. Virus hepatitis A dan hepatitis E (HAV dan HEV) keduanya
ditularkan oleh enterik, yaitu pencernaan atau melalui rute fecal-oral. Untuk terkena
virus ini, bisa karena kamu menelan kotoran yang terinfeksi virus. Meskipun ada
beberapa cara rute fecal-oral ini terbentuk, penularan lebih sering melalui kebersihan
yang buruk, termasuk sanitasi yang tidak memenuhi persyaratan semestinya.
Akibatnya, beberapa wilayah di dunia, seperti India, Bangladesh, serta Amerika
Tengah dan Selatan, sangat rentan terhadap virus hepatitis E.

Hepatitis B, C, dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari kontak parenteral


(suntikan) dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Cara penularan yang umum untuk
virus ini termasuk penerimaan darah atau produk darah yang terkontaminasi dan
prosedur medis invasif menggunakan peralatan yang terkontaminasi. Untuk
penularan hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga ke anak, dan
juga melalui kontak seksual. Virus hepatitis B dapat menyebar melalui cairan tubuh
dari orang yang terinfeksi. Ini termasuk darah, keringat, air mata, air liur, air mani,
cairan Miss V, darah menstruasi, dan ASI dari orang yang terinfeksi. Peluang untuk
mengidap virus ini mencakup berbagi jarum suntik, tato, ataupun tindik badan
dengan alat yang terinfeksi. Kemungkinan yang lain adalah penyebaran melalui
persalinan dan hubungan intim. Faktanya, hampir dua pertiga kasus hepatitis B akut
di Amerika Serikat disebabkan oleh hubungan intim.

F. Cara mencegah Hepatitis


Cara mencegah hepatitis adalah sebagai berikut :
a. Hepatitis A
Anda dapat terserang penyakit hepatitis A, jika Anda mengonsumsi makanan
atau minuman yang mengandung virus hepatitis A, melakukan kontak fisik
dan berhubungan seks dengan penderita hepatitis A. Cara terbaik untuk
mencegah virus adalah dengan melakukan vaksin. Vaksin dapat dilakukan
sejak usia balita hingga dewasa. Selain melakukan vaksin, beberapa cara ini
dapat Anda terapkan untuk mencegah datangnya virus hepatitis A ke dalam
tubuh Anda. Cara tersebut antara lain adalah:

a) Hindari konsumsi makanan pinggir jalan yang tidak terjamin


kebersihannya
b) Gunakan peralatan pribadi untuk makan, minum, dan gosok gigi
c) Jangan minum cocktail dengan es batu yang tidak terjamin kebersihan
airnya
d) Hindari produk susu dan daging serta ikan yang kurang matang.
e) Biasakan untuk mencuci buah dan sayur yang Anda beli sebelum
dikonsumsi
f) Cuci tangan usai dari kamar mandi
g) Usahakan makan dan memasak di rumah, agar terjaga kebersihan
makanan

Berhati-hatilah jika Anda bekerja di pusat penitipan anak atau tempat di mana
banyak orang berada dalam jarak dekat, terutama jika Anda bersentuhan
dengan tinja, darah, air liur, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi penyakit
hepatitis A.

b. Hepatitis B
Penyebaran virus hepatitis B umumnya melalui darah, air mani, atau cairan
tubuh lain dari seseorang yang terinfeksi. Media yang umum diketahui
sebagai penyebab penyebaran adalah melalui jarum suntik dan hubungan
seksual. Sama seperti hepatitis A, vaksin adalah cara terbaik yang dapat Anda
lakukan untuk mencegah datangnya virus hepatitis B. Vaksin dapat mulai
diberikan sejak anak-anak, dan berlanjut hingga usia dewasa. Selain vaksin,
ada beberapa cara lain yang dapat Anda praktekkan guna melindungi diri dari
resiko terkena virus hepatitis B. Berikut diantaranya:
a) Jangan gunakan sikat gigi atau pisau cukur yang sama
b) Jangan menggunakan jarum suntik yang sama
c) Jika Anda ingin memiliki tato, pastikan Anda mengetahui bagaimana
pekerjanya melakukan sterilisasi terhadap alat-alat yang digunakan.
d) Gunakan proteksi saat Anda melakukan hubungan seksual

Jika Anda merasa telah terinfeksi hepatitis B dan Anda tidak pernah
mendapatkan vaksinasi, segera beritahu dokter Anda. Agar dapat
mendapatkan pertolongan pertama sebelum virus menyebar. Hepatitis B
tidak akan tersebar melalui kegiatan ciuman, pelukan, atau penggunaan alat
makan yang sama. Walau begitu, Anda tetap harus waspada dan
memperhatikan kebersihan lingkungan Anda.

c. Mencegah Hepatitis C
Hepatitis C tidak memiliki vaksin khusus. Sebagai bentuk perlindungan diri,
Anda dapat melakukan cara-cara di bawah ini, agar Anda dapat terhindar dari
resiko hepatitis C:
a) Jangan menggunakan jarum suntik yang sama
b) Ketahui riwayat seksual pasangan Anda. Jika menurut Anda mereka
mungkin terinfeksi, lakukan tes.
c) Lakukan proteksi dengan menggunakan kondom saat Anda berhubungan
seks.

Kunci mencegah hepatitis adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan


tubuh. Hindari juga konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Segera
hubungi dokter jika Anda merasa telah terlibat kontak dengan penderita
hepatitis. Pengobatan sejak dini dapat membantu Anda dalam mengatasi
penyakit hepatitis. 
G. Pengobatan hepatitis
Pengobatan diberikan berdasarkan tipe dan kondisi hepatitis.
a. Hepatitis A
Tipe ini biasanya tidak membutuhkan pengobatan, karena umumnya dapat
sembuh dengan sendirinya dan hanya berlangsung sesaat. Istirahat dianjurkan
jika gejala menyebabkan ketidaknyaman. Jika mengalami muntah atau diare,
maka diperlukan hidrasi dan nutrisi yang memadai. Vaksin hepatitis A tersedia
sebagai pencegahan. Biasanya vaksin diberikan pada bayi berusia antara 12-18
bulan. Vaksin ini juga tersedia bagi orang dewasa dan dapat dikombinasikan
dengan vaksin hepatitis B.
b. Hepatitis B
Hepatitis B yang akut tidak memerlukan pengobatan yang spesifik. Namun
pasien hepatitis B kronis akan mendapatkan obat antivirus. Pengobatan ini
dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun, dan membutuhkan
evaluasi medis secara teratur, termasuk untuk respons virus terhadap
pengobatan. Vaksin Hepatitis B dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
c. Hepatitis C
Antivirus akan diberikan baik untuk hepatitis C akut maupun kronis. Pasien
hepatitis C kronis biasanya mendapatkan kombinasi dari terapi antivirus.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan pengobatan yang
terbaik untuk tipe ini. Orang yang menderita sirosis karena hepatitis C
mungkin dapat menjalani transplantasi hati. Untuk sekarang ini, belum
tersedia vaksin untuk Hepatitis C.
d. Hepatitis D
Belum ada antivirus yang tersedia untuk mengobati hepatitis D. Hepatitis D
dapat dicegah dengan pemberian vaksin hepatitis B. Sebab, hepatitis D baru
dapat terjadi jika muncul infeksi hepatitis B.
e. Hepatitis E
Sampai dengan saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk tipe ini. Karena
biasanya infeksi ini terjadi secara akut, maka hepatitis E akan sembuh dengan
sendirinya. Pasien hepatitis tipe ini disarankan untuk beristirahat dan minum
dengan cukup, mengonsumsi cukup nutrisi, serta menghindari alkohol.
Wanita hamil dengan hepatitis E memerlukan pengawasan dan penanganan
yang ketat.
f. Hepatitis Autoimun
Kortikosteroid seperti prednisone atau budesonide sangat penting dalam
penanganan awal autoimun hepatitis. Pengobatan ini efektif untuk sekitar 80
persen penderita. Azothioprine, obat yang menekan sistem imun sering
dimasukkan ke dalam pengobatan dan dapat digunakan dengan atau tanpa
steroid. Alternatif pengobatan lainnya selain azothioprine adalah dengan
mycophenolate, tacrolimus, cyclosporine
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus  menyebakan
peradangan pada hati. Hepatitis selain disebakan oleh virus disebabkan juga alcohol
dan juga obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Hepatitis pada anak-anak sebagian
besar disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam snack. Selain itu
juga anak-anak kurang memperhatikan akan kebersihan sehingga memudahkan virus
untuk masuk ke dalam tubuh.

B. Saran
Orang tua harus memberikan perhatian khusus pada anak dalam pemilihan
makanan  serta memberikan pendidikan akan pentingnya kebersihan agar tidak
terkena virus yag dapat menyebabkan penyakit hepatitis. Pada bayi sebaiknya ibu
memberikan imunisasi secara tepat waktu untuk mencegah terjadinya hepatitis. 
DAFTAR PUSTAKA

dr. Levina Felicia. (2020, December 30). Hepatitis. https://www.sehatq.com/penyakit/hepatitis/amp.

dr. merry dame cristy pane. (2020, juni 2020). Hepatitis. https://www.alodokter.com/hepatitis.

dr. verury verona handayani. (2020, februari 20). inilah cara penularan hepatitis ke tubuh.
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-cara-penularan-hepatitis-ke-tubuh.

Healthline. https://www.healthline.com/health/hepatitis

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/autoimmune-hepatitis/symptoms-
causes/syc-20352153

Anda mungkin juga menyukai