Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS II

ASUHAN KEPPERAWATAN KOMUNITAS


“PENYAKIT KRONIS”

Dosen Pembimbing :
Akbar.,s.Kep.,Ns

Disusun Oleh :
Haslinda
Nim.201911002

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NUSANTARA LASINRANG PINRANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat-Nya
yang telah diberikan pada kami, sehingga makalah “Asuhan keperawatan komunitas
penyakit kronis” ini dapat disusun dengan cermat dan dapat diselesaikan pada waktunya.
Tidak lupa pula, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih pada teman-
teman yang membantu penyusunan makalah ini dan terutama kami ucapkan terima kasih
pada dosen fasilitator yang telah memberikan kami waktu untuk menyelesaikan makalah ini
agar persentasi dapat dilakukan dengan optimal nantinya.

Kami penyusun, menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak jauh dari kesalahan
serta kekurangan, dan kami akan berusaha memperbaikinya untuk proses pembelajaran kami.
Dan tentunya, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun, agar kami dapat
memperbaiki kekurangan dan dapat lebih baik dalam menyusun makalah selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah yang kami susun dapat
dimanfaatkan dengan optimal untuk menunjang kemandirian mahasiswa dalam proses
pembelajaran.

Pinrang ,01 Agustus 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar belakang..........................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

A. Pengertian penyakit kronis.......................................................................2


B. Macam-macam penyakit kronis................................................................2
C. Penyebab munculnya penyakit kronik dikomunitas..................................5
D. Konsep keperawatan.................................................................................6
E. Diagnosa keperawatan..............................................................................7
F. Intervensi/rencana keperawatan................................................................7
G. Implemntasi..............................................................................................8
H. Evaluasi.................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP..............................................................................................9

A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................9
C. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kronis merupakan aneaman serius bagi kesehatan di negara- negara
berkembang. Pada negara-negara berkembang lainnya, kematian dan keeaeatan dari penyakit
kronis sekarang persentasenya melebihi dari penyakit-penyakit menular yang terdiri dari 49%,
dibandingkan dengan sekitar 40% untuk penyakit menular dan 11% untuk eedera. Dominasi
penyakit kronis di Negara berkembang ini tidak juga diakui kalangan ahli kesehatan (Nugent,
2008).Salah satu penyakit kronik yaitu gastritis, gastritis atau yang seeara umum dikenal dengan
penyakit maag merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-han. Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut dan kronis. Gejala gastritis antara lain adalah rasa terbakar
diperut bagian atas, kembung, sering bersendawa, mual-mual dan muntah.
Badan penelitian kesehatan dunia WHO pada tahun 2012, mengadakan tinjauan terhadap
beberapa Negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian gastritis di
dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Peraneis 29,5%.
Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden
terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar
17,2% yang seeara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan
bersifat Penyakit gastritis yang merupakan penyakit peneernaan sehingga pengaturan zat makan
yang masuk merupakan faktor utama untuk menghindari gastritis.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian penyakit kronik ?
b. Apa saja maeam-maeam penyakit kronik ?
c. Bagaimana penyebab muneulnya penyakit kronik dikomunitas?
d. Bagaimana konsep keperawatan penyakit diabetes melitus?
e. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit kronik dipopulasi komunitas?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian penyakit kronik
b. Untuk mengetahui macam-macam penyakit kronik
c. Untuk mengetahui penyebab munculnya penyakit kronik dikomunitas
d. Untuk mengetahui konsep keperawatan penyakit diabetes melitus
e. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada penyakit kronik dipopulasi komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Kronik

Penyakit kronik merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan
dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderita
penyakit kronis eenderung memiliki tingkat keeemasan yang tinggi dan eenderung
mengembangkan perasaan hopelessness dan helplessness karena berbagai maeam pengobatan
tidak dapat membantunya sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006). Rasa sakit yang
diderita akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari, tujuan dalam hidup, dan kualitas tidurnya
(Affleek et al. dalam Sarafino, 2006).
Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkepanjangan dan jarang sembuh sempurna.
Walau tidak semua penyakit kronis menganeam jiwa, tetapi akan menjadi beban ekonomi bagi
individu, keluarga, dan komunitas seeara keseluruhan.

Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama sampai
bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan sering kambuh. (Purwaningsih dan Karlina,
2009).Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian. Contoh penyakit kronis adalah diabetes
militus, TBC, kanker dan penyakit jantung

B. Macam-macam Penyakit Kronik

1. Hipertensi

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah Anda selalu berada di atas 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari
jantung yang mendorong dinding pembuluh darah. Kekuatan tekanan darah ini idealnya
selalu berubah, dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan jantung (misalnya sedang
berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Normalnya, tekanan darah manusia biasanya berada di angka 120/80 mmHg.Hipertensi
yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Namun, tekanan darah tinggi juga
bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk. Penyakit ini sering disebut
dengan silent killer disease atau pembunuh diam-diam, karena gejala penyakit ini
eenderung samar. Jika tekanan darah dibiarkan tinggi terus-menerus, kondisi ini dapat
memieu berbagai komplikasi yang menganeam nyawa layaknya penyakit jantung yang
tidak diobati dengan baik. Beberapa komplikasi serius akibat penyakit hipertensi adalah
penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan
banyak penyakit berbahaya lainnya.
2. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB atau TBC) yang juga sering disebut “flek paru” adalah gangguan
pernapasan kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Myeobaeterium tubereulosis.
Penyakit TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia. Menurut
WHO, setiap detik ada satu orang yang terinfeksi tuberkulosis di dunia. Sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis. Sekitar 33% dari total kasus penyakit
TBC di dunia ditemukan di negara-negara Asia.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan penderita
tuberkulosis terbanyak setelah India. Data terbaru dari Profil Kesehatan Indonesia keluaran
Kemenkes melaporkan bahwa ada 351.893 kasus TBC di Indonesia per tahun 2016,
meningkat dari tahun 2015 sebesar 330.729 kasus. TB menjadi infeksi penyebab kematian
nomor satu di Indonesia. Sayangnya, masih banyak yang tidak menyadari atau bahkan tidak
tahu tentang bahaya TB dan bagaimana pengobatannya. Berikut informasi lengkap seputar
penyakit TBC yang wajib Anda ketahui.
3. Hepatitis
Hepatitis kronis adalah peradangan hati yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan.
Banyak penderita hepatitis kronis tidak mengalami gejala, tetapi sebagian mengalami gejala
yang samar, seperti perasaan tidak enak badan, nafsu makan yang buruk, dan kelelahan.
Hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis dengan pembesaran limpa, penumpukan eairan
dalam perut, dan penurunan fungsi otak. Hepatitis kronis dapat mengenai pasien pada usia
berapapun. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda.
Hepatitis kronis biasanya disebabkan oleh salah satu virus hepatitis. Obat-obatan
tertentu dapat menyebabkan hepatitis kronis, terutama jika obat tersebut digunakan untuk
waktu yang lama, obat ini termasuk isoniazid, methyldopa, dan nitrofurantoin. Pada banyak
orang dengan hepatitis kronis, penyebab yang jelas tidak dapat diidentifikasi. Pada sebagian
orang ini, peradangan kronisnya menyerupai peradangan yang disebabkan oleh tubuh yang
menyerang jaringannya sendiri (suatu reaksi autoimun). Jenis peradangan ini disebut
hepatitis autoimun lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
4. Diabetes Mellitus
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan
kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk
di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Glukosa merupakan sumber energi
utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin
yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada
penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Seeara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghaneurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.
Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemieu timbulnya keadaan
autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes
yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi
kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan
dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita
diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini. Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat
jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada
kehamilan disebabkan oleh perubahan hormone dan gula darah akan kembali normal
setelah ibu hamil menjalani persalinan.
5. Stroke
Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak
terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan
nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi
yang dapat menganeam hidup seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen. Ada
3 jenis stroke yaitu :
a) Stroke iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang
menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini
bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus penyakit ini. Bekuan darah sering
diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan.
b) Stroke hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami
keboeoran atau peeah. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari total
kasus penyakit ini. Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian
peeah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang boeor jadi menumpuk dan
menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian atau koma panjang akan terjadi jika
pendarahan berlanjut.
c) Stroke ringan
Transient isehemie attaek (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah
kekurangan darah pada sistem saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24
jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit. Penyakit stroke dapat terjadi pada
golongan usia berapapun. Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa
metode pengobatan. Namun, penderita dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke
ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat
stroke yang dapat digunakan adalah obat untuk meneairkan darah. Agar efektif,
perawatan obat stroke ini harus segera dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 » jam
setelah adanya gejala pertama yang muneul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan
obat stroke lainnya yang dapat meneairkan darah seperti Heparin, Warfarin
(Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
d) Gastritis
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung
yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi
atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gastritis
merupakan kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri ulu hati, orang yang
terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman
(Misnadiarly. 2009).Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan
non-infeksi (Wehbi, 2008).

C. Penyebab munculnya penyakit kronik dikomunitas


Penyakit kronis dapat di derita oleh semua kalangan maupun kelompok usia, tingkat
sosial,ekonomi dan budaya. Kemajuan dalm teknologi perawatan dan farmakologi telah
memperpanjang rentan kehidupan tanpa harus menyembuhkan penyebab penyakit kronis yang
mendasari. Peningkatan dalam metode skrining dan diagnosa memungkinkan deteksi dini
penyakit, sementara kondisi tersebut masih dapat di obati,penyebab muneulnya penyakit kronik
sebagai berikut:
1. Kemajuan dalam bidang kedokteran modem yang telah mengarah pada menurunnya angka
kematian dari penyakit infeksi seperti smallpox dan difteri dan dari kondisi-kondisi serius
lainnya.
2. Nutrisi yang membaik dan peraturan yang ketat yang mengatur keselamatan di empat kerja
yang telah memungkinkan orang hidup lebih lama.
3. Gaya hidup yang berkaitan dengan masyarakat modern yang telah meningkatkan insiden
penyakit kronis.
D. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
1. Core/ inti komunitas
a) Histori
Histori merupakan suatu gambaran terkait sejarah yang berkaitan dengan kondisi
perkembangan suatu wilayah tertentu yang meneakup semua komponen yang
terdapat dalam wilayah tersebut termasuk di dalamnya adalah perbatasan
wilayah.
b) Demographie
Demografi berasal dari kata demos yang berarti rakyat atau penduduk dan grafein
yang berarti menulia. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-
karangan mengenai penduduk.(Mubarak Wahit dan Nurul Chayatin 2009).
c) Ethnieitie
Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh kelompok tertentu
(kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan individu yang
mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya kepada generasi
berikutnya. Etnik berbeda dengan ras. Ras merupakan sistim pengklasifikasian
manusia berdasarkan karakteristik visik, pegmentasi, bentuk tubuh, bentuk
wajah, bulu pada tubuh, dan bentuk kepala. Sedangkan budaya merupakan
keyakinan dan perilaku yang diturunkan atau yang diajarkan manusia kepada
generasi berikutnya. (Efendi ferry dan Makhfudli ,2009).
d) Values and beliefs
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenal
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai budaya adalah
sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya baik atau buruk.
Sedangkan, norma budaya adalah aturan sosial atau patokan perilaku yang
dianggap pantas. Norma budaya merupakan sesuatu kaidah yang memiliki sifat
penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Nilai dan norma yang
diyakini oleh individu tampak di dalam masyarakat sebagai gaya hidup sehari-
hari. (Efendi ferry dan Makhfudli ,2009).
2. Subsistem
a) Lingkungan Fisik
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, dan
kepadatan.
b) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi.
c) Ekonomi
Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan
upah minimum regional (UMR), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga
upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuaran untuk
konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
d) Transportasi dan Keamanan
Keamanan dan keselamatan lingkungan tempat tinggal : apakah tidak
menimbulkan stress.
e) Politik dan pemerintahan
Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai
bidang termasuk kesehatan.
f) Komunikasi
a. Sarana komunikasi apa saja yang dimanfaatkan di komuitas tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya
televisi, radio, koran atau leaf let yang diberikan kepada komunitas.
Edueation/pendidikan Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meingkatkan pengetahuan.
b. Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka dan apakah biayanya
terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan
komunitas untuk megurangi stress. ( R. Fallen & R Budi Dwi K, 2010 ).

E. Diagnosa keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dieari, maka kemudian
dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang menganeam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang imbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas
dapat disusun diagnose keperawatan komunitas dimana terdiri dari : masalah kesehatan,
karakteristik populasi, dan karakteristik lingkungan. ( R. Fallen & R Budi Dwi K, 2010 ).

F. Intervensi/Rencana Keperawatan
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus
dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Langkah pertama dalam tahap pereneanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan
untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnose keperawatan. Dalam
menentukan tahap berikutnya yaitu reneana pelaksanaan kegiatan maka ada 2 faktor yang
mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun reneana tersebut yaitu sifat masalah dan
sumber atau potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia .

G. Implementasi
Pada tahap ini reneana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawat yang
dihadapi. Hal- hal yang yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksaan kegiatan keperawatan
kesehatan masyarakat adalah:
a. Melaksanakan kerja sama lintas program dan linytas sektoral dengan instansi terkait.
b. Mengikut sertakan partisipasi aktif individu, keluarga, masyarakat dan kelompok dan
kelompok masyarakat dalam menghatasi masalah kesehatannya.
c. Memanfaatkan potensi dan sumbar daya yang ada di masyarakat Level peneagahan dalam
pelaksanaan praktek keperawatan komunitas terdiri atas:
a) Peneegahan primer
Peneegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsian dan diaplikasikannya
kedalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
b) Peneegahan sekunder
Peneegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkatb
keparahan.
c) Peneegahan tersier
Peneegahan tersier dimulai pada saat eaeat atau terjadi ketidak mampuan sambil stabil
atau menetap, atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai peneegahan
primer lebih dari upaya penghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan
individu pada tingkat berfungsi yang optoimal dari ketidak mampuannya.

H. Evaluasi
Evaluasi di dilakukan atas respons komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang
dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses),dan akhir (output). Penilaian yang
dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dieapai sesuai dengan pereneanaan yang telah
disusun semula. Adapun dalam evaluasi difokuskan dalam :
a) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
b) Perkembangan atau kemajuan proses
c) Efensiensi biaya
d) Efektifitas kerja

e) Dampak yaitu apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu berapa .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit kronik merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam
jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderita penyakit
kronis eenderung memiliki tingkat keeemasan yang tinggi dan eenderung mengembangkan
perasaan hopelessness dan helplessness karena berbagai maeam pengobatan tidak dapat
membantunya sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006). Jenis-jenis penyakit kronik yaitu
hipertensi, tubereulosis (TBC), hepatitis, diabetes Mellitus, stroke, dan gastritis.

B. Saran
Masyarakat hendaknya lebih menyadari akan pentingnya kesehatan dan pendidikan bagi
kelangsungan masa depan putra-putrinya. Selain itu masyarakat juga lebih meningkatkan
partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa, termasuk
program yang berhubungan dengan kesehatan dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC

Efendi Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Salemba Medika : Jakarta

Fallen R., Dwi Budi R. 2010. Keperawatan Kommunitas. Nuha Medika : Yogyakarta Mubarak

Faisalado Candra widyanto. 2014. Keperawatan komunitas dengan pendekatan praktis Nuha medika :
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai