KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
DOSEN PEMBIMBING
Rimahyanti Muti,S.Kep.,Ns.,M.kep
Disusun oleh :
Kelompok I
Asni
NIM. 201911001
Haslinda
NIM.201911002
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI`........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Definisi .......................................................................................................2
B. Tujuan Keluarga Sejahte.............................................................................2
C. Faktor-faktor Keluarga Sejahtera................................................................2
D. Tahap-tahap Keluarga Sejahtera.................................................................2
E. Indikator-indikator Kwluarga sejahtera......................................................3
F. Peran Perawat Keluarga..............................................................................4
BAB III PENUPUP................................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................6
B. Saram..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien
(penerima) asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan
asuhan keperawatan yang diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawtan di rumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan dengan perawatan di rumah secara baik dan benar oleh klien atau
keluarganya. Secara empiris hubungan antara kesehatan anggota keluarga
terhadap kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga Sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan
seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Keluarga
inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Secara umum
diketahui bahwa pengalaman orang tua berkembang dari tahun ke tahun, di
mana seorang anak bertumbuh dewasa dan orang tua menjadi semakin tua, akan
tetapi teori dan metodologi yang cukup memadai dalam perkembangan
perspektif tugas orang tua masih harus dibuktikan dan dapat diterima.
Program pembagunan keluarga sejahtera semakin mendapat pijakan
yang kuat dengan diundangkannya UU No 10 tahun 1992 tetang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Kemudian sekitarsatu
setengah tahun kemudian yaitu pada 29 juni 1993 presiden mencanangkan
bahwa setiap tanggal 29 juni sebagai “Hari Keluarga Nasional (Harganas)”, dan
digariskan oleh president saat itu bahwa keluarga dikembangkan menjadi
wahana pembangunan bangsa. Dengan penetapan ini, maka dikembangkan
kebijakan strategis yang diperlukan untuk mengembangkan keberhasilan
Gerakan Keluarga Berencana lebih lanjut menjadi “Gerakan Pembangunan
Keluarga Sejahtera” seacara lengkap. Selaras dengan hal tersebut diterbitkan
keputusan presiden (Keppres) No. 109 Tahun 1993 tentang BKKBN, dimana
dengan Keppres tersebut, organisasi BKKBN mengalami perombakan sesuai
dengan tugas barunya.
B. Rumusan masalah
a. Apa itu konsep keluarga sejahtera
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu konsep keluarga sejahtera
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahanka kebudayaan (Friedman, 2010).
Konsep keluarga sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan (A Mungit 1996),
2
d. KeluargaSejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis
danpengembangan, tetapi belum dapatmemberikan sumbangan yang teratur
bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan
materi,dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.
e. KeluargaSejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis
dan pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang
teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki
kepedulian social yang tinggi.
3
16. Keluarga mempunyai tabungan
17. Keluarga makan bersama paling sedikit sekali sehari.
18. Keluarga ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
19. Keluarga melakukan rekreasi bersama/penyegaran paling kurangsekali
dalam 6 bulan.
20. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar, majalah, radio, dan televise.
21. Keluarga mampu menggunakan sarana transportasi.
d. Keluarga sejahtera III
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indicator 1 sampai 21, tetapi belum
mampu melaksanakan indicator sebagai berikut.
22. Keluarga memberikan sumbangan secara teratur(waktu tertentu) dan
sukarela dalam bentuk material kepada masyarakat.
23. Keluargaaktif sebagai pengurus yayasan atau institusi masyarakat.
e. Keluarga sejahtera III plus
Sebuah keluarga dapat disebut keluarga sejahtera plus bila sudah mampu
melaksanakan semua indicator (23).
4
f. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi sehari-hari serta dapat memberikan jalan keluar dalam
mengatasi masalah.
g. Sebagai peneliti,
Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-
masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keluarga sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
Denagn tujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk
membangun diri sendiri dan lingkungan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami harap agar para pembaca mampu
mengetahui konsep keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasikannya dengan baik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Sulawesi Selatan : Pustaka As
Salam
https://www.academia.edu/23992684/konsep_keluarga_sejahtera (12september 2019. 10:15
WIB)