Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA

DOSEN PEMBIMBING
Rimahyanti Muti,S.Kep.,Ns.,M.kep

Disusun oleh :
Kelompok I
Asni
NIM. 201911001
Haslinda
NIM.201911002

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN( STIKES)
NUSANTARA LASINRANG PINRANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Saya sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Serta bagi saya sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pinrang, 10 April 2022

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI`........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Definisi .......................................................................................................2
B. Tujuan Keluarga Sejahte.............................................................................2
C. Faktor-faktor Keluarga Sejahtera................................................................2
D. Tahap-tahap Keluarga Sejahtera.................................................................2
E. Indikator-indikator Kwluarga sejahtera......................................................3
F. Peran Perawat Keluarga..............................................................................4
BAB III PENUPUP................................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................6
B. Saram..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien
(penerima) asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan
asuhan keperawatan yang diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawtan di rumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan dengan perawatan di rumah secara baik dan benar oleh klien atau
keluarganya. Secara empiris hubungan antara kesehatan anggota keluarga
terhadap kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga Sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan
seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Keluarga
inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Secara umum
diketahui bahwa pengalaman orang tua berkembang dari tahun ke tahun, di
mana seorang anak bertumbuh dewasa dan orang tua menjadi semakin tua, akan
tetapi teori dan metodologi yang cukup memadai dalam perkembangan
perspektif tugas orang tua masih harus dibuktikan dan dapat diterima.
Program pembagunan keluarga sejahtera semakin mendapat pijakan
yang kuat dengan diundangkannya UU No 10 tahun 1992 tetang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Kemudian sekitarsatu
setengah tahun kemudian yaitu pada 29 juni 1993 presiden mencanangkan
bahwa setiap tanggal 29 juni sebagai “Hari Keluarga Nasional (Harganas)”, dan
digariskan oleh president saat itu bahwa keluarga dikembangkan menjadi
wahana pembangunan bangsa. Dengan penetapan ini, maka dikembangkan
kebijakan strategis yang diperlukan untuk mengembangkan keberhasilan
Gerakan Keluarga Berencana lebih lanjut menjadi “Gerakan Pembangunan
Keluarga Sejahtera” seacara lengkap. Selaras dengan hal tersebut diterbitkan
keputusan presiden (Keppres) No. 109 Tahun 1993 tentang BKKBN, dimana
dengan Keppres tersebut, organisasi BKKBN mengalami perombakan sesuai
dengan tugas barunya.

B. Rumusan masalah
a. Apa itu konsep keluarga sejahtera

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu konsep keluarga sejahtera

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahanka kebudayaan (Friedman, 2010).
Konsep keluarga sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan (A Mungit 1996),

B. Tujuan Keluarga Sejahtera


Untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun diri
sendiri dan lingkungan .

C. Faktor-faktor Keluarga Sejahtera


a. Faktor inter keluarga
a) Jumlah anggota keluarga
b) Tempat tinggal
c) Keadaan sosial ekonomi keluarga
d) Keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor ekstern
a) Faktor manusia
b) Faktor alam.

D. Tahap-tahap Keluaga Sejahtera


Menurut A Mungit (1996), tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:
a. Keluarga Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
ataubelum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan,
kesehatandan KB.
b. Keluarga Sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,
tetapibelum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti
kebutuhan akanpendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan
tempat tinggal, dantransportasi.
c. Keluarga Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan
social psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan, sepertikebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.

2
d. KeluargaSejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis
danpengembangan, tetapi belum dapatmemberikan sumbangan yang teratur
bagi masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan
materi,dan berperan aktif dalam kegiatan masyarakat.
e. KeluargaSejahtera III plus
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis
dan pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang
teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki
kepedulian social yang tinggi.

E. Indikator-indikator Keluarga Sejahtera


a. Keluarga prasejahtera
Keluarga ini belum mampu untuk melaksanakan indicator sebagai berikut.
1. Keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut masing-
masing.
2. Keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
3. Keluarga menggunakan pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan.
4. Keluarga mempunyai rumah yangsebagian besar berlantai bukan dari
tanah.
5. Keluarga memeriksakan kesehatan ke petugas atau sarana kesehatan
(bila anak sakit atau PUS ingin ber-KB).
b. Keluarga sejahtera 1
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indicator 1 sampai 5 tetapi belum
mampu melaksanakan indicator sebagai berikut.
6. Keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang
dianut.
7. Keluarga makan daging, ikan, atau telur sebagai lauk-pauk sekurang-
kurangnya sekali dalam seminggu.
8. Keluarga memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir.
9. Setiap anggota keluarga mempunyai ruang kamar yang luasnya 8 m
10. Semua anggota keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir sehingga
dapat melaksanakan fungsi mereka masing-masing.
11. Paling sedikit satu anggota keluarga yang berumur 15 tahun ke atas memiliki
penghasilan yang tetap.
12. Seluruh anggota keluarga yang berusia 10 sampai 60 tahun mampu
membaca dan menulis latin.
13. Anak usia sekolah (7 sampai 15 tahun) dapat bersekolah.
14. Keluarga yang masih pasangan usia subur memakai kontrasepsi dan
mempunyai dua anak atau lebih yang hidup.
c. Keluarga sejahtera II
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indicator 1 sampai 14, tetapi belum
mampu melaksanakan indicator-indikator sebagai berikut.
15. Keluarga berusaha meningkatkan atau menambah pengetahuan agama.

3
16. Keluarga mempunyai tabungan
17. Keluarga makan bersama paling sedikit sekali sehari.
18. Keluarga ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
19. Keluarga melakukan rekreasi bersama/penyegaran paling kurangsekali
dalam 6 bulan.
20. Keluarga memperoleh berita dari surat kabar, majalah, radio, dan televise.
21. Keluarga mampu menggunakan sarana transportasi.
d. Keluarga sejahtera III
Keluarga ini sudah mampu melaksanakan indicator 1 sampai 21, tetapi belum
mampu melaksanakan indicator sebagai berikut.
22. Keluarga memberikan sumbangan secara teratur(waktu tertentu) dan
sukarela dalam bentuk material kepada masyarakat.
23. Keluargaaktif sebagai pengurus yayasan atau institusi masyarakat.
e. Keluarga sejahtera III plus
Sebuah keluarga dapat disebut keluarga sejahtera plus bila sudah mampu
melaksanakan semua indicator (23).

F. Peran Perawat Keluarga


Peran perawat keluarga adalah sebagai berikut.
a. Sebagai pendidik
Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga, terutama untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
b. Sebagai coordinator pelaksana pelayanan keperawatan
Perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang
komprehensif. Pelayana keperawatan yang bersinambungan diberikan untuk
menghindari kesenjangan antara keluarga dan unit pelyananan kesehatan
(Puskesmas dan Rumah Sakit).
c. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan
Pelayanan perawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak
pertama dengan anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.
Dengan demikian anggota keluarga yang sakit dapat dapat menjadi “entry
point”bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga secara
komprehensif.
d. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan
Perawat melakukan supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga
melalui kunjungan rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko
tinggi maupun yang tidak. Kunjungan rumah tersebut dapat direncanakan
terlebih dahulu atau secara mendadak.
e. Sebagai pembela (advokat)
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak
keluarga sebagai klien.perawat diharapakan mampu mengetahui harapan serta
memodifikasi system pada perawatan yang diberikan untuk memenuhi hak
dan kebutuhan keluarga.

4
f. Sebagai fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
mereka hadapi sehari-hari serta dapat memberikan jalan keluar dalam
mengatasi masalah.
g. Sebagai peneliti,
Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-
masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keluarga sejahtera menurut UU No.10 tahun 1992 adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
spiritual dan material yang layak. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
Denagn tujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk
membangun diri sendiri dan lingkungan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami harap agar para pembaca mampu
mengetahui konsep keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasikannya dengan baik.

6
DAFTAR PUSTAKA
Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Sulawesi Selatan : Pustaka As
Salam
https://www.academia.edu/23992684/konsep_keluarga_sejahtera (12september 2019. 10:15
WIB)

Anda mungkin juga menyukai