Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Miftakhul Aurossi
2. Nofita Sari
3. Selverida boru gultom
4. Sandra debi
5. Tasya ema
Dosen Pembimbing: Dahrizal ,S.Kp.MPH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KOTA BENGKULU
PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018-2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Tahapan Perkembangan Keluarga ini dengan baik. Kami
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bengkulu, Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................
DAFTAR ISI .......................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................
B. Tujuan.......................................................................
C. Manfaat ....................................................................
D. Sistematika penulisan ...............................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Tahap Perkembangan Keluarga ...............................
1. Keluarga pemula
2. Keluarga yang sedang mengasuh anak
3. Keluarga dengan anak usia prasekolah
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja
6. Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
7. Keluarga Orang tua usia pertengahan
8. Keluarga usia tua
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................
B. Saran .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang tau lebih yang hidup bersama
dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Selain itu keluarga
juga diartikan ikatan/ persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-
laki atau seorang perempuan yang sudah hidup sendirian dengan atau
tanpa anak, baik anak kandung atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah
rumah.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pasangan
suami istri yang tinggal dalam satu rumah juga disebut sebagai keluarga.
Pertumbuhan dalam keluarga memanjang lebih dari beberapa tahun.
Keberhasilan pemecahan masalah yang dihadapi yang terjadi dalam
perkawinan menimbulkan saling pengertian pada masing-masing
pasangan. Hubungan keluarga termasuk mencangkup tahapan yang
berbeda. Tahap pemula mulai saat pernikahan dan beranjut sejaan dengan
usaha pasangan untuk berfungsi sebagai pasangan. Tahapan orientasi
keluarga ditunjukan pada aktivitas menanti kelahiran anak dan mengasuh
anak. Penerapan orang tua harus dipahami dan dipraktikan.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi:perubahan pola interaksi dan hubungan antar
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini berlangsung melalui beberapa
tahapan tersebut bisa dilalui dengan berhasil. Perawat butuh memahami
setiap tahap perkembangan keluarga serta tugas perkembangannya. Hal ini
penting mengingat bahwa tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah
yang ada yaitu potensial dan aktual. Tahap perkembangan keluarga dibagi
menurut kurun waktu tertentu yang dianggap stabil.

1
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan keluarga.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang tahap perkembangan
keluarga.
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang peran individu dalam
keluarga.

C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Agar pembaca memahami tahap perkembangan keluarga
2. Agar pembaca memahami peran induvidu dalam keluarga

D. Sistematika penulisan
Outline :
- Cover
- Kata pengantar
- Daftar isi
- BAB I Pendahuluan
 Latar belakang
 Tujuan
 Manfaat
 Sistematika penulisan
- BAB II Tinjauan teoritis Tahap Perkembangan Keluarga
- BAB III Penutup
 Kesimpulan
 Saran
- DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Tahap Perkembangan Keluarga.


1. Tahap I: Keluarga pemula
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga
baru, dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang kehubungan
baru yang intim.
Tugas perkembangan keluarga nya adalah membangun perkawinan
yang saling memuaskan, menghubungkan ikatan persaudaraan secara
harmonis, keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orang tua).
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan.
b. Penyuluhan dan konseling keluarga berencana.
c. Penyuluhan dan konseling prenatal.
d. Komunikasi dan informasi, kurangnya informasi dapat mengakibatkan
masalah seksual, emosional, ketakutan, rasa bersalah, kehamilan yang
tidak direncankan, penyakit kelamin (sebelum dan sesudah
pernikahan) (Ali, 2009).
2. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak
Keluarga yang sedang mengasuh anak adalah tahap yang dimulai
dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Tugas
perkembangan keluarganya adalah membentuk keluarga muda sebagai
sebuah unit yang mantap (mengintregasikan bayi baru kedalam keluarga),
mempertahankan pernikahan yang memuaskan, dan memperluas
persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang
tua, kakek dan nenek.
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Pendidikan maternitas yang berpusat pada keluarga.
b. Perawatan bayi yang baik.
c. Pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini.

3
d. Imunisasi
e. Konseling perkembangan anak.
f. Keluarga berencana.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah
Keluarga dengan anak usia pra sekolah adalah dimulai ketika anak
pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun (saat
ini keluarga terdiri dari 3-5 orang anggota keluarga yaitu suami, istri dan
anak).
Tugas perkembangan keluarganya adalah memenuhi kebutuhan
anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan dan
lain lain kemudian mensosialisasikan anak, mempertahankan hubungan
yang sehat didalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orang
tua serta anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
Masalah kesehatan fisik utama pada tahap ini adalah :
a. Penyakit menular yang lazim pada anak-anak.
b. Anak terjatuh.
c. Luka, luka bakar.
d. Keracunan
Sedangkan masalah psikososial keluarga yang utama adalah :
a. Hubungan pernikahan, beberapa studi meneliti adanya penurunan
kepuasan yang dirasakan oleh banyak pasangan suami istri pada tahap
ini.
b. Persaingan antara kakak dan adik.
c. Keluarga berencana.
d. Kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan.
e. Masalah komunikasi keluarga.
f. Peran perawat pada tahap ini adalah:
1) Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam hal
pencegahan masalah kesehatan utama, seperti merokok, penyalah
gunaan obat dan alkohol, seksualitas, keselamatan, diet dan nutrisi,
olahraga, dan penanganan stres/dukungan sosial.

4
2) Membantu anak membentuk gaya hidup yang sehat dan
memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional, dan sosial
secara optimal (Ali, 2009).
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah.
Keluarga dengan anak usia sekolah adalah dimulai ketika anak
pertama telah berusia 6 tahun (dimulai masuk sekolah dasar) dan berakhir
pada usia 13 tahun (awal dari masa remaja).
Tugas perkembangan keluarga nya adalah mensosialisasikan anak-
anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan
pernikahan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik
anggota keluarga.
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Orang tua akan mulai berpisah dengan anak karena anak sudah mulai
memiliki banyak teman sebaya (hati-hati dengan pengaruh lingkungan
anak).
b. Orang tua mengalami banyak tekanan dari luar, misalnya dari sekolah
dan komunitas, untuk menyesuaikan anak dengan komunitas dan
sekolah.
c. Kecacatan/kelemahan anak akan tampak pada periode ini melalui
pengamatan perawat sekolah dan guru. Mereka dapat mendeteksi
gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan wicara,
kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, perawatan gigi yang tidak
adekuat, pengamanan anak, penyalahgunaan obat/zat, dan penyakit
menular.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja.
Keluarga dengan anak remaja adalah dimulai ketika anak pertama
berusia 13 tahun hingga berusia 19 tahun atau 20 tahun. Tugas
perkembangan keluarganya adalah mengembangkan kebebasan
bertanggung jawab ketika anak remaja menjadi dewasa dan semakin
mandiri, memfokuskan kembali hubungan pernikahan, berkomunikasi
secara terbuka antara orangtua dan anak.

5
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Pada orang tua yang berusia 35 tahun resiko penyakit jantung koroner
meningkat di kalangan pria dan perubahan perkembangan dari
biasanya sudah mulai tampak.
b. Penyalahgunaan obat dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak di kehendaki.
c. Hubungan keluarga orangtua dan anak perlu mendapat perhatian
serius karena periode ini adalah periode rawan.
d. Peran perawat dalam tahap ini:
1) Mendeteksi perubahan yang terjadi pada orang tua dan anak-anak.
2) Memberi pendidikan dan konseling yang intensif.
3) Melaksanakan upaya penanggulangan (pencegahan peningkatan
kesehatan dan penyembuhan) dengan mandiri atau tujukan.
6. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda.
Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda adalah fase
yang ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong” ketika anak terakhir meninggalkan
rumah.
Tugas perkembangan keluarganya adalah memperluas siklus
keluarga dengan memasukkan anggota keluarga yang baru yang didapat
melalui pernikahan anak-anak, melanjutkan/memperbarui keharmonisan
pernikahan dan menyesuaikan kembali hubungan pernikahan, membantu
orangtua lanjut usia dan cenderung sakit-sakitan dalam kehidupan dan
kesehatannya.
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orangtua mereka perlu
ditingkatkan.
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri.
c. Masalah perawatan orangtua lanjut usia.
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik (kolesteroltinggi, obesitas, tekanan darah tinggi).

6
e. Masalah gaya hidup perlu mendapat perhatian, kebiasaan minum
alkohol, merokok, makan dan lain-lain.
f. Peran perawat pada tahap ini adalah memberi pendidikan dan
konseling pada keluarga, merawat orang tua lanjut usia dengan
anggota keluarga yang bermasalah, mengkaji kebutuhan/permasalahan
keluarga dan berupaya menanggulanginya (Ali, 2009).
7. TahapVII : Orangtua usia pertengahan.
Orangtua usia pertengahan adalah dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada pension atau kematian salah satu
pasangan orang tua (44-45 tahun sampai dengan 16-18 tahun kemudian).
Tugas perkembangan keluarganya adalah menciptakan lingkungan
yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan harmonis dan
penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak, memperkokoh
hubungan pernikahan.
Masalah kesehatan tahap ini adalah :
a. Masalah yang berhubungan dengan pemahaman mengenai kebutuhan,
misalnya promosi kesehatan, istirahat yang cukup, kegiatan pada
waktu luang, tidur, nutrisi yang baik, program olahraga yang teratur.
b. Masalah yang berhubungan dengan keharmonisan hubungan
pernikahan.
c. Masalah yang berkaitan dengan keharmonisan hubungan dengan
anggota keluarga (anak-anak, cucu, orangtua lansia dan lain-lain).
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan keluarga, antara lain
perawatan orangtua lanjut usia atau yang tidak mampu merawat
dirinya sendiri.
e. Peran perawat:
1) Memberikan pendidikan dan konseling keluarga dalam hal
pemenuhan kebutuhan keluarga, keharmonisan pernikahan,
hubungan keluarga, pencegahan penyakit.
2) Memberi/membina/melatih keluarga dalam hal perawatan orang
tua lanjut usia(Ali, 2009).

7
8. Tahap VIII : Keluarga usia tua.
Tahap ini dimulai ketika salah satu/pasangan suami istri memasuki
masa pensiun, sampai dengan salah satu pasangan meninggal dunia.
Tugas perkembangan keluarganya adalah mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan : menyesuaikan diri terhadap
pendapatan yang menurunkan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan
pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi, meneruskan
upaya memahami eksistensi mereka/penelaahan dan integrasi hidup.
Masalah kesehatan adalah :
a. Masalah kesehatan lanjut usia karena menurunnya kekuatan fisik,
sumber finansial yang tidak memadai, isolasi sosial, kesepian dan
banyak kehilangan yang lain mengakibatkan lansia rentan secara
psikologis.
b. Isolasi sosial, depresi, gangguan kognitif, masalah psikologis
merupakan masalah kesehatan yang serius.
c. Kemampuan saling menolong suami-istri lansia dalam merawat
pasangannya perlu ditingkatkan. Karena penuaan dan banyaknya
masalah, suami istri lansia perlu saling menolong. Umumnya suami
lebih sulit merawat orang lain, sementara istri kebalikannya.
d. Defisiensi nutrisi yang dapat mengganggu kesehatan, misalnya lemah,
bingung, depresi, konstipasi, dan lain-lain.
e. Masalah yang berkaitan dengan perumahan, penghasilan yang kurang
cocok, kurang rekreasi, dan fasilitas perawatan yang kurang memadai
banyak merugikan kesehatan lansia
f. Peran perawat adalah memberi bantuan tidak langsung dengan
merujuk individu atau pasangan lansia ke sumber-sumber komunitas
yang sesuai untuk mengatasi masalah mereka(Ali, 2009).

8
Perbedaan Tahap Perkembangan keluarga menurut para ahli :
Carter dan McGoldrick Duvall
(Family therapy perspective, (sociological perspective, 1985)
1989)
Keluarga antara : masa bebas Tidak di identifikasi karena
(pacaran) deawasa muda periode waktu antara dewasa dan
menikah tak dapat ditentukan
Terbentuknya keluarga baru Keluarga baru menikah
melalui suatu perkawinan
Keluarga yang memiliki anak 1. Keluarga dengan anak baru
usia muda (anak usia bayi sampai lahir (usia anak tertua sampai
usia sekolah). 30 bulan)
2. Keluarga dengan anak pra
sekolah (usia anak tertua 2,5-
5 tahun)
3. Keluarga dengan anak usia
sekolah (usia anak tertua 6-
12 tahun)
Keluarga yang memiliki anak Keluarga dengan anak remaja
dewasa (usia anak tertua 13-20 tahun)
Keluarga yang mulai melepas 1. Keluarga mulai melepas
anaknya untuk keluar rumah anak sebagai dewasa (anak-
anaknya mulai meninggalkan
rumah)
2. Keluarga yang hanya terdiri
dari orang tua saja/keluarga
usia pertengahan (semua
anak meninggalkan rumah)
Keluarga lansia Keluarga lansia
(Suprajitno, 2004).

9
Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan :

No. Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan (Utama)


1. Keluarga baru menikah. a. Membina hubungan intim yang
memuaskan.
b. Membina hubungan dengan
keluarga lain, teman, dan kelompok
social.
c. Mendiskusikan rencana memilki
anak.
2. Keluarga dengan anak baru a. Mempersiapkan menjadi orang tua.
lahir. b. Adaptasi dengan perubahan adanya
anggota keluarga, interaksi
keluarga, hubungan seksual, dan
kegiatan.
c. Mempertahankan hubungan dalam
rangka memuaskan pasangannya.
3. Keluarga dengan anak usia a. Memenuhi kebutuhan anggota
pra sekolah. keluarga, misal kebutuhan tempat
tinggal, privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk
bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru
lahir, sementara kebutuhan anak
yang lain (tua) juga harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang
sehat, baik di dalam atau luar
keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar).
e. Pembagian waktu untuk individu,
pasangan, dan anak (biasanya
keluarga mempunyai tingkat

10
kerepotan yang tinggi).
f. Pembagian tanggung jawab anggota
keluarga.
g. Merencanakan kegiatan dan waktu
untuk menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
4. Keluarga dengan anak usia a. Membantu sosialisasi anak terhadap
sekolah. lingkungan luar rumah, sekolah, dan
lingkungan lebih luas (yang tidak
atau kurang diperoleh dari sekolah
atau masyarakat).
b. Mempertahankan keintiman
pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan yang
meningkat, termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota
keluarga.
5. Keluarga dengan anak a. Memberikan kebebasan yang
remaja. seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda dan mulai memiliki
otonomi.
b. Mempertahankan hubungan intim
dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua.
Hindarkan terjadinya perdebatan,
kecurigaan, dan permusuhan.
d. Mempersiapkan perubahan sistem
peran dan peraturan (anggota)
keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh-kembang

11
anggota keluarga.
6. Keluarga mulai melepas a. Memperluas jaringan keluarga dari
anak sebagai dewasa. keluarga inti menjadi keluarga
besar.
b. Mempertahankan keintiman
pasangan.
c. Membantu anak untuk mandiri
sebagai keluarga baru di
masyarakat.
d. Penataan kembali peran orang tua
dan kegiatan di rumah.
7. Keluarga usia pertengahan. a. Mempertahankan kesehatan
individu dan pasangan usia
pertengahan.
b. Mempertahankan hubungan yang
serasi dan memuaskan dengan anak-
anaknya dan sebaya.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8. Keluarga usia tua a. Mempertahankan suasana
kehidupan rumah tangga yang
saling menyenangkan pasangannya.
b. Adaptasi dengan perubahan yang
akan terjadi: kehilangan pasangan,
kekuatan fisik, dan penghasilan
keluarga.
c. Mempertahankan keakraban
pasangan dan saling merawat.
d. Melakukan life review masa lalu.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tiap tahap
perkembangan berbeda satu sama lain. Namun pada perbedaan carter dan
dulvall yang ada ditabel pada dasaranya sama perbedaannya hanya pada
pembagian di usia. Teori carter hanya menyebutkan anak usia bayi sampai
lansia tidak spesifik menyebutkan usianya. Sedangkan dalam teroi dulvall
lebih spesifik dalam pembagian usianya. Dari mulai bayi usia 30 bulan
sampai 20 tahun hingga individu dapat bebas dari keluarganya.
Pada tugas tiap individu setiap tahap perkembangan yang paling
berperan dalam hal ini adalah orangtua. Dalam uraian diatas yang ada pada
tabel lebih banyak dijelaskan tentang bagaimana orangtua, suami-istri
dalam membimbing, mengawasi anaknya sampai mampu melepas
anaknya. Setelah itu peran orang tua usia pertengahan sampai usia lanjut
lebih ditekankan untuk mempertahankan suasana dalam rumah tangga,
dalam hal ini anak juga turut serta dalam menciptakan suasana yang stabil
didalam keluarga karena anak sudah mengerti arti keluarga dan perannya.
Keluarga juga berperan penting untuk melaksanakan praktek asuhan
keperawatan , yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan kelurga dalam
memberikan asuhan keperawatan mempengaruhi status kesehatan
keluarga. Kesangupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dan tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga
yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan
masalah kesehatan. Perawat perlu memberikan intervensi pada keluarga
untuk membantu keluarga dalam peningkatan pemberdayaan peran
keluarga. Memberikan alasan mengapa keluarga menjadi penting, karena
keluarga sebagai sistem diatasnya.

13
B. Saran
Terima kasih atas partisipasi anggota kelompok yang telah
bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini. Makalah ini memang
belum sempurna ataupun belum sesuai dengan format penulisan makalah.
Untuk itu kami mohon kepada pembaca ataupun dosen pembimbing untuk
memberikan masukan dan kritikan tentang tulisan kami ini. Saran dan
masukan yang anda berikan akan menjadi acuan kami untuk menyusun
makalah selanjutnya. Terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.


Effendy, N. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC

Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi


Selatan: Pustaka As Salam.

Sumijatu, d. (2005). Konsep Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalan Praktik.


Jakarta: EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai