32
33
2. Amittriptyline = 2 x 12,5 mg
Indikasi : obat antidepresan yang
bermanfaat untuk mengatasi depresi
Kontraindikasi : tidak dianjurkan untuk
anak-anak berusia di bawah 12 tahun dan
penderita serangan jantung.
Fungsi obat : memperbaiki suasana hati
36
Terapi Medik :
1. Resperidon (2 x 4 mg)
Ny. M Indikasi : menangani skizofrenia dan
Nomor rekam Medik : gangguan bipolar
021640 Kontraindikasi : wanita hamil dan
menyusui
Fungsi obat : obat penenang fikiran
Bengkulu
Persiapan pasien Pada fase ini peneliti Pada fase ini peneliti
menyiapkan pasien menyiapkan pasien
terlebih dahulu yaitu terlebih dahulu yaitu
Mengarahkan pasien Mengarahkan pasien
38
B. Pembahasan
1. Gambaran karakteristik pasien Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
Penelitian ini dilakukan di RSJK Soeprapto Provinsi Bengkulu, dengan
sampel yang diteliti berjumlah 2 pasien. Data pasien didapatkan dengan
melakukan pengkajian secara langsung kepada pasien atau keluarga melalui
wawancara dan observasi. Selain itu pengumpulan data sekunder juga diambil
dari bagian keperawatan guna mendukung penilitian ini. Berdasarkan jawaban
yang didaptkan melalui wawancara dan observasi diperoleh data yang kemudian
diolah sesuai dengan tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel dan
penjelasan deskriptif.
Terdapat 2 pasien yang dilakukan pengkajian yaitu, seorang pasien
perempuan Ny.T Berumur 26 tahun ditemukan data Pasien dibawah oleh dinas
40
sosial ke RSKJ soeprato kota Bengkulu pada tangal 22 Januari 2020. Pada saat
perawat melakukan pengkajian pasien tampak waspada, kontak mata kurang ,
pasien mengatakan sering mendengar suara yang mengejek dan meminta uang,
pasien sering senyum- senyum sendiri, pasien mengatakan ada yang
membisikan sesuatu ke telinga pasien kemudian pada kasusu seorang pasien
berusia 32 tahun Pasien diantar oleh keluarga nya ke RSKJ soeprato kota
Bengkulu pada tanggal 10 Febuari 2020. Pasien diantar oleh keluarganya
dikarenakan tidak mau minum obat ± 1 tahun, melempar, rumah tetangga,
mendengar suara – suara bisikan yang mengejek nya dan pasien merasa
tetangga ada yang tidak suka dengan dirinya. klien sering tidak mau bertatap
muka dengan perawat dan tampak bingung. Kemudian Pada pasien Ny. T
gangguan halusinasi pendengaran yang ditandai dengan didapatkan bahwa
pasien sering berbicara sendiri, senyum sendiri, ketawa sendiri, manarik diri
dari orang lain, tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata, sulit
berhubungan dengan orang lain, ketakutan dan tidak dapat mengurus diri,
tekanan darah 110/90 Mmhg nadi 80 x/menit pernapasan 20 x/menit pasien
tidak mengalami demam suhu 36,5 °C pemeriksaan antropometri tinggi badan
150 cm dengan berat badan 50 Kg. Kemudian pada pasien Ny.M bicara sendiri,
tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata , menarik diri dari orang
lain, ketakutan, tekanan darah 130/70 Mmhg nadi 78 x/menit pernapasan 20
x/menit pasien tidak mengalami demam suhu 36,5 °C pemeriksaan antropometri
tinggi badan 160 cm dengan berat badan 60 Kg.
Ny. T Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mengalami
gangguan jiwa , pasien pernah mengalami kekerasan fisik yaitu pada saat pasien
bekerja sebagai asisten rumah tangga. Pasien mengatakan ada trauma yang
mendalam sesudah kejadian tersebut. Kemudian pada Ny.M Tidak ada anggota
keluarga yang mengalami ganguan jiwa, pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan bagi pasien yaitu pasien pernah diperkosa oleh mantan
kekasihnya dan tidak bertanggung jawab.
41
suara lagi. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
suami,anak ibu katakan : pak ,ayo ngobrol dengan ibu sedang mendengar suara-
suara.Begitu ibu coba ibu lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya ,begitu. Bagus !
Coba Sekali Lagi! Bagus! Nah, latih terus ya ibu !” lakukan tehnik ini 2 kali
dalam sehari ya bu.
5. Gambaran terminasi pasien Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
Pendengaran
Pada fase terminasi perawat menanyakan perasaan pasien setelah
melakukan tehnik bercakap-cakap. Ny.T mengatakan perasaan lebih senang
setelah diajarkan tehnik bercakap-cakap. Selanjutnya perawat mengkontrak
waktu pada Ny. T untuk mengkaji frekuensi dan durasi halusinasi, dan rencana
tindak lanjut hari selanjutnya. Hasil akhir yang didapat pada Ny. T yaitu pada
hari ke 5 frekuensi halusinasi berkurang 2-3 kali sehari dan pada hari ke 6
Pasien sudah dapat melakukan distraksi bercakap – cakap saat terjadi halusinasi.
Pada fase terminasi perawat menanyakan perasaan pasien setelah
melakukan tehnik bercakap-cakap. Ny.T mengatakan perasaan lebih senang
setelah diajarkan tehnik bercakap-cakap.. Selanjutnya perawat mengkontrak
waktu pada Ny. T untuk mengkaji frekuensi dan durasi halusinasi, dan rencana
tindak lanjut hari selanjutnya. Ny.M Pada hari keempat pasien sudah mampu
menyebutkan pengertian terapi bercakap–cakap, mampu menyebutkan jenis
terapi yang diberikan , melakukan cara bercakap–cakap tetapi harus didampingi
perawat, frekuensi halusinasi berkurang 1-2 kali sehari. sedangkan hari kelima
dan keenam pasien sudah dapat melakukan cara bercakap–cakap jika terjadi
halusinasi.
teoritis banyak sekali masalah yang harus diteliti pada pasien dengan gangguan
persepsi sensori pendengaran, tetapi karena keterbatasan waktu, interaksi
dengan pasien. Maka penelitian ini hanya meneliti beberapa variable yang
terkait dengan Gangguan persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran yaitu ;
penyebab gangguan halusinasi, tanda dan gejala, frekuensi dan durasi yang
dirasakan pasien pada saat halusinasi.