Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Maternitas

Sub pokok bahasan : Imunisasi Dasar Lengkap

Hari, tanggal : Rabu, 5 Oktober 2014

Tempat : Ruang KIA. Puskesmas Kec. Tebet

Waktu : 45 menit

Sasaran : Ibu Hamil dan Keluarga

Penyuluh/pembicara : POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

PRODI KEBIDANAN HARAPAN KITA

1. Anisa Jamiluha
2. Anisa Sultoni
3. Desi Puspita Rahayu
4. Desiana Eka Putri
5. Desti Setya Rini

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan ibu hamil dan keluarga dapat
mengerti tentang imunisasi dasar lengkap.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap, ibu hamil dan keluarga
mampu :
1. Menyebutkan pengertian imunisasi dasar lengkap.
2. Menyebutkan tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap.
3. Menyebutkan manfaat pemberian imunisasi dasar lengkap.
4. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar lengkap.
5. Menyebutkan macam-macam imunisasi dasar lengkap.
6. Mengetahui jadwal pemberian imunisasi dasar lengkap.

B. Materi (Terlampir)
1. Pengertian lima imunisasi dasar lengkap.
2. Tujuan pemberian lima imunisasi dasar lengkap.
3. Manfaat pemberian lima imunisasi dasar lengkap.
4. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar lengkap.
5. Macam-macam imunisasi dasar lengkap.
6. Jadwal pemberian imunisasi dasar lengkap.

C. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Diskusi

D. Media
1. Flipchart
2. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Ibu Waktu


Nifas
1. Pembukaan
a. Salam Mengucap salam Menjawab salam 5 menit

b. Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak

c. Tujuan Menjelaskan tujuan Menyimak


Penyuluhan penyuluhan

d. Kontrak waktu Menjelaskan waktu Menyimak


dan strategi dan strategi
penyuluhan penyuluhan
2. Bagian inti
a. Pengertian lima Menjelaskan tentang Menyimak 20 menit
imunisasi dasar pengertian lima
lengkap. imunisasi dasar
lengkap.

b. Tujuan Menjelaskan tujuan Menyimak


pemberian lima pemberian lima
imunisasi dasar imunisasi dasar
lengkap. lengkap.

c. Manfaat Menjelaskan manfaat Menyimak


pemberian lima pemberian lima
imunisasi dasar imunisasi dasar
lengkap. lengkap.

d. Penyakit yang Menjelaskan penyakit Menyimak


dapat dicegah yang dapat dicegah
dengan dengan imunisasi
imunisasi dasar dasar lengkap.
kengkap.

e. Macam-macam Menjelaskan macam- Menyimak


imunisasi dasar macam imunisasi
lengkap. dasar lengkap.

f. Jadwal
Menjelaskan jadwal Menyimak
pemberian
pemberian imunisasi
imunisasi dasar
dasar lengkap.
lengkap.

3. Penutup
a. Tanya jawab Memberi kesempatan Bertanya 10 menit
pada ibu untuk
bertanya dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan

b. Evaluasi Memberi pertanyaan Menjawab 8 menit


pertanyaan

c. Salam Mengucap salam Menjawab salam 2 menit


F. EVALUASI

Bentuk evaluasi : Pertanyaan


Prosedur : Langsung
Butir soal :
a. Sebutkan tentang pengertian imunisasi dasar lengkap.
b. Sebutkan tentang tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap.
c. Sebutkan tentang manfaat pemberian imunisasi dasar lengkap.
d. Sebutkan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar lengkap.
e. Sebutkan tentang macam-macam imunisasi dasar lengkap.
f. Sebutkan tentang jadwal pemberian imunisasi dasar lengkap.

G. DAFTAR PUSTAKA

Ariefudin. Yanuar.2014.5 Imunisasi Dasar Lengkap.www.yanuarariefudin.wordpress.com.


di unduh pada selasa 28 Oktober 2014 pukul 11.44 wib.

Cipto.arie. .2014.5 Vaksin Imunisasi Dasar. www.academia.edu diunduh pada selasa 28


Oktober 2014 pukul 12.02 wib.

Kepmenkes RI. Imunisasi Dasar.

Wati.Linda. 2009. Kelengkapan Imunisasi pada Anak Usia 12-32 Bulan. Lib.ui.ac.id.
diunduh pada Jum’at 2014 pukul 20.02 wib

Unicef. Immunisation and Pentavalent Vaccine. http://www.unicef.org. Diunduh pada Jum’at


2014 pukul 20.05 wib.
LAMPIRAN

LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP

A. Pengertian Imunisasi

Imunisasi pada dasarnya merupakan upaya memberikan kekebalan aktip kepada


seseorang dengan cara memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang akan memiliki
kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seseorang akan memiliki
kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sebaliknya jika tifdak
diimunisasi, seseorang akan mudah terkena penyakit tersebut (publichealth, 2014).

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit sehingga kelak jika terpapar penyakit tidak akan menderita penyakit
tersebut. ( Depkes RI, 2005 ).

Imunisasi merupakan salah satu yang paling penting tindakan kesehatan preventif
(pencegahan) dalam kehidupan anak-anak, karena memberikan perlindungan terhadap
penyakit anak yang paling berbahaya (Vivian, 2010).

B. Tujuan Imunisasi
Tujuan Imunisasi Mencegah terjadinya suatu penyakit dan menghilangkan penyakit.
Imunisasi juga bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat terhindar dari
penyakit, mencegah anak cacat, mencegah kematian pada anak.

C. Manfaat imunisasi dasar lengkap.


1. Bagi anak.
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau
kematian.
2. Bagi keluarga.
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa
kanak-kanak yang nyaman.
3. Bagi negara.
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara. (Wati,2009)

D. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar lengkap.

1. Tuberculosis

Yaitu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini


menular lewat bersin/batuk. Gejala penyakit ini berupa berat badan tutun, keluar keringat
pada malam hari, batuk terus-menerus, nyeri dada, dan kemungkinan disertai nyeri dada.
Selain paru-paru, bakteri ini juga menyerang selaput otak, tulang, kelenjar getah bening,
dan usus dan gejalanya tergantung pada organ tubuh yang diserang.

2. Diptheri, Pertusis, Tetanus

 Diptheri
Yaitu penyakit yang disebabkan olehCorynebacterium diptheriae. Diptheri menular
lewat kontak fisik dan pernapasan. Bakteri ini menyerang tenggorokan, kotak suara dan
saluran udara menuju paru-paru. Gejala Diptheri berupa radang tenggorokan, hilang nafsu
makan, demam ringan, dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiruan pada tenggorokan
dan tonsil. Diptheri dapat menimbulkan komplikasi yang berujung pada kematian.

 Pertusis

Dikenal dengan batuk rejan/batuk 100 hari. Pertusis disebabkan oleh Bordotella
pertusis yang menyebar melalui batuk/bersin penderita. Komplikasi pertusis berupa
pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian. Pertusis ditandai dengan pilek,
mata merah, bersin, demam, batuk ringan yang lama kelamaan dapat menimbulkan batuk
menggigil yang cepat dan keras.

 Tetanus

Merupakan penyakit yang terjadi akibat kontaminasi sporaClostridium tetani pada


luka tali pusar pada saat pemotongan/perawatan tali pusar. Gejala pada bayi ditandai
tidak mau menetek antara 3-28 hari, disertai kejang hebat dan tubuh menjadi kaku.
Tetanus juga bisa terjadi pada orang dewasa. Tetanus ini ditandai dengan kaku otot pada
rahang, kaku leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.
Komplikasi tetanus berupa patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang
dapat menyebabkan kematian.
4. Hib
Haemophilus influenza tipe b/Hib (bakteri yang menyebabkan meningitis,
pneumonia dan otitis).

Haemophilus Influenzae tipe b (Hib) merupakan suatu bakteri gram negatif dan
hanya ditemukan pada manusia. Penyebarannya melalui percikan ludah (droplet).
Kelompok usia paling rentan terhadap infeksi Hib adalah usia 4-8 bulan. Sebagian besar
orang yang mengalami infeksi tidak menjadi sakit, tetapi menjadi karier. Prevalensi
karier cukup tinggi (>3%), sehingga kemungkinan kejadian meningitis dan pneumonia
akibat Hib, biasanya juga tinggi.

3. Polio

Penyakit polio disebabkan oleh virus Polio strain 1,2,3 yang menyerang system syaraf
pusat. Secara klinis polio diidentifikasi dengan adanya lumpuh layuh akut pada anak
dibawah 15 tahun. Polio menular melalui tinja yang terkontaminasi virus Polio.
Kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit yang diawali dengan demam dan nyeri
otot. Polio bisa menyebabkan kematian jika menginfeksi otot pernapasan yang tidak segera
ditangani.

4. Campak
Campak disebarkan melalui virus measles melalui droplet bersin/batuk penderita.
Gejala khas campak berupa demam, bercak kemerahan, batuk, pilek dan konjungtivitis.
Komplikasi campak berupa diare hebat, peradangan pada telinga dan pneumonia.
5. Hepatitis B

Hepatitis B atau sakit kuning disebabkan virus Hepatitis yang menyerang hati. Virus
ini menular terutama melalui suntikan yang tidak aman. Infeksi pada anak tidak
menimbulkan gejala. Gejala pada dewasa berupa lemah, gangguan perut, urin kuning
seperti the, muka pucat bahkan warna kuning terlihat pada mata dan kulit. Hepatitis ini
dapat bersifat kronis dan menimbulkan serosis hati bahkan kanker hati dan kematian.

E. Macam-macam imunisasi dasar

Imunisasi BCG

Imunisasi yang diberikan untuk mengurangi penularan penyakit tuberculosis ( TBC ).


Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, paling sering
menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang organ-organ lainnya seperti selaput otak.
Penyebarannya bisa melalui pernafasan lewat bersin/batuk dengan gejala lemah badan, berat
badan menurun, demam, keluar keringat malam hari, batuk terus menerus, nyeri dada, mungkin
batuk darah.

Efek perlindungan terhadap penyakit timbul 8-12 minggu setelah penyuntikan. Imunisasi BCG
diberikan pada anak ketika berumur < 2 bulan dan sebaiknya dilakukan tes tuberculin.

Manfaat :
Untuk pemberian perlindungan terhadapTBC, mencegah penularan penyakit Tuberkolosis (TBC)
yang berat

Efek samping :

 Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam.


 1-2 minggu : kemerahan di tempat suntikan lalu menggembung, kemudian pecah menjadi luka
(tidak perlu pengobatan, sembuh dengan sendirinya dan meninggalkan bekas

Imunisasi Polio

Imunisasi polio diberikan pada bayi baru lahir mulai umur 2-3 bulan yang diberikan dosis
terpisah berturut-turut dengan interval waktu 6-8 minggu. Satu dosis sebanyak 2 tetes (0,1 ml)
diberikan lewat mulut pada umur 2-3 bulan, yang pemberiannya dapat diberikan bersamaan
dengan imunisasi DPT dan Hepatitis B. Bila vaksin yang diberikan dimuntahkan dalam waktu 10
menit, maka dosis tersebut perlu diulang.
Poliomyelitis (lumpuh layu) adalah penyakit pada susunan saraf pusat . Penyebarannya dapat
melalui tinja yang terkontaminasi oleh virus poliomyelitis dengan gejala demam, nyeri otot,
kelumpuhan terjadi pada minggu pertama.

Manfaat :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomielitis.

Efek samping :

Pada umumnya tidak terdapat efek samping.

Imunisasi Campak

Pada saat ini di Negara yang sedang berkembang, angka kejadian campak masih tinggi dan
seringkli dijumpai penyulit. Campak adalah penyakit yang disebabkan virus measles.
Penyebarannya dapat melalui batuk/bersin dari penderita, dengan gejala demam, bercak
kemerahan, batuk, pilek, mata merah, lalu ruam muka leher, tubuh, tangan dan kaki.

Oleh karenanya WHO menganjurkan pemberian imunisasi campak pada bayi berumur 9 bulan.
Untuk Negara maju, imunisasi campak (MMR) dianjurkan ketika anak berumur 12-15 bulan.
Manfaat :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Efek samping :

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat
terjadi 8 – 12 hari setelah imunisasi.

Imunisasi Pentavalen

Imunisasi pentavalen merupakan kombinasi dari 3 jenis vaksin, yaitu vaksin DPT, HB, dan
Hib.

Vaksin pentavalen adalah kombinasi dari lima vaksin dalam satu: difteri, tetanus, batuk rejan,
hepatitis B dan Haemophilus influenza tipe b/Hib (bakteri yang menyebabkan meningitis,
pneumonia dan otitis). Lima antigen tersebut diberikan dalam satu suntikan, sehingga
memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta ibunya.
 Vaksin DPT

Imunisasi DPT terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan dan bakteri pertusis yang
telah dimatikan.

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria. Dapat menyebar
melalui kontak fisik dan pernafasan dengan gejala radang tenggorokan, hilang nafsu mkn,
demam ringan, dalam 2-3 hari timbul selaput putih kbiruan pd tenggorokan & tonsil.

Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari) adalah penyakit yang disebabkan oleh Bordetella
pertussis. Penyebarannya dapat melalui batuk/bersin, dengan gejala pilek, mata merah, bersin,
demam, batuk ringan sampai batuk parah.

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Penyebarannya dapat melalui
kotoran yg masuk ke luka yg dalam, dengan gejala kaku otot pd rahang, leher, perut, sulit
menelan, berkeringat dan demam, bayi jd berhenti menetek, kejang, tubuh kaku.

Pemberian imunisasi DPT pada bayi umur 2 – 11 bulan, pemberian imunisasi 3 kali (DPT 1, 2,
3) selang waktu pemberiannya 4 minggu.

Manfaat :

Imunisasi DPT bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit difteri yang dapat menyumbat
saluran pernafasan, mencegah penularan penyakit batuk rejan ( Batuk 100 hari) serta penyakit
tetanus. Untuk pemberian kekebalan terhadap difteri, pertusis dan tetanus.

Efek samping :

Gejala – gejala yang bersifat sementara seperti : lemas, demam, kemerahan pada tempat
suntikan. Kadang – kadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi iritasi dan mengigau yang
biasanya terjadi 24 jam setelah imunisasi.
 Vaksin HB

Imunisasi hepatitis B adalah berasal dari virus yang telah dimatikan dan tidak menginfeksi.

Hepatitis B sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yg merusak hati

Penularan penyakit ini hepatitis B umumnya terjadi melalui:

1. Melalui alat-alat kedokteran , darah, ataupun jaringan


2. Hubungan seksual
3. Dari ibu kepada bayinya, pada umumnya terjadi sekitar proses persalinan, ataupun
melalui ASI
4. Pernularan antar anak walaupun jarang terjadi

Dengan gejala, merasa lemah, gangguan perut, flu, mata/kulit/urine kuning, kotoran pucat.

Jadwal pemberian

1. Imunisasi awal diberikan sebanyak 3 kali. Jarak antara suntikan 1 dan 2 adalah 1-2 bulan,
sedangkan untuk suntikan 3 diberikan dengan jarak 6 bulan dari suntikan 1.
2. Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan anti-HbsAg pasca imunisasi setelah 3 bulan
imunisasi terakhir
3. Pemberian pada usia 0 – 11 bulan dengan 2 kali pemberian (hepatitis B 1, 2, 3) selang
waktu 4 minggu untuk bayi yang lahir di RS atau puskesmas/ RB diberikan dalam 24 jam
pertama kelahiran

Manfaat :

Untuk pemberian perlindungan terhadap infeksi yang disebabakan oleh virus hepatitis B.

Efek samping :

rasa sakit kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi
bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

 Vaksin Hib

Imunisasi Hib adalah berasal dari Haemophilus Influenza type B (Hib). Hib biasa menyerang
anak di bawah 5 tahun.

Anak-anak dapat tertular bakteri Hib dari anak lain yang sakit atau orang dewasa yang membawa
bakteri Hib, namun tidak sakit. Kuman tertular melalui kontak dengan penderita Hib. Jika bakteri
Hib berada di rongga hidung atau tenggorokan, mungkin tidak menyebabkan sakit. Namun
bakteri Hib dapat masuk ke paru-paru dan peredaran darah dan menyebabkan penyakit serius.
Sebelum ditemukannya vaksin Hib, penyakit Hib merupakan penyebab utama radang selaput
otak (meningitis) pada anak di bawah 5 tahun. Meningitis menyebabkan kerusakan otak
dan medullaspinalis. Hib juga menyebabkan pneumonia, infeksi berat di tenggorokan, infeksi
pada persendian, tulang dan selaput jantung, bahkan kematian.

Anak di atas 5 tahun tidak perlu mendapatkan vaksin Hib. Namun dalam kondisi
tertentu, vaksinasi Hib perlu diberikan, seperti penderita sickle cell, HIV, pengangkatan limpa,
transplantasi sumsum tulang atau penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

Efek Samping

Vaksin Hib beresiko menimbulkan efek samping ringan. Berikut efek samping vaksinasi Hib
yang pernah dilaporkan: merah dan bengkak di tempat penyuntikan dan demam tinggi. Keluhan
tersebut biasanya hilang sendiri dalam 2-3 hari.

F. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap

Jadwal Imunisasi Dasar dengan vaksin Pentavalen


MOTTO
“LINDUNGI BUAH HATI DENGAN LIMA IMUNISASI
DASAR LENGKAP”

Anda mungkin juga menyukai