Pendahuluan
terkontrol dan progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetik
genetik kita dapat positif atau negative terhadap tumor dipengaruhi oleh
Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms
adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
b. Bagi Mahasiswa
BAB II
Konsep Teori
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor wilms merupakan
Tumor wilm adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan
2. Etiologi
genetic. Tumor wilms berasal dari poliferasi patologik blastema meta nefron
akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk
tumor wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatic, itu terjadi pada
keturunan yang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus
a. Stdium I
b. Stadium II
Tumor meluas hingga diluar ginjal tetapi masih dapat disekresi total
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium V
diagnosis.
4. Patofisiologi
Terlampir
nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi infasi tumor
reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa
muncul adalah:
d. Anemia
g. Demam
h. Malaise
i. Anoreksia
dalamsaluran kencing
danretardasi mental
6. Pemeriksaan Penunjang
Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa
tumor ginjal.
a. IVP
c. Ultrasonografi
ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada
potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak
d. CT-Scan
intensity).
f. Laboratorium
untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydro genase (LDH) meninggi
dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga
7. Penatalaksanaan Medis
Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika
secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
a. Farmakologi
1) Kemoterapi
tumor sehingga lebih midah direseksi total. Ada lima macam obat
2) Aktinomisin D
3) Vinkristin
4) Adriamisin
Aktinomisin
peroral 100-300mg/m2/hari.
b. Non Farmakologi
1) Pembedahan
Keperawatan Perioperatif
di bersihkan.
Hasil akhir pada pasien pasca operatif
anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati dan paru. Karena itu
IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan radioterapi.
Radioterapi dapat juga digunakan untuk metastase ke paru, otak,
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Riwayat kesehatan
sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual, muntah dan diare. Badan
tumor sebelumnya.
c. Pemeriksaan Fisik
yang cermat dan pengukuran tekanan darah pada klien. Tumor dapat
Pre Operasi
Post Operasi
Data subjektif: Tumor wilms Nyeri
Klien mengeluh
nyeri Sayatan operasi
Data Objektif
Wajah tampah Terputusnya
meringis kontinuitas jaringan
Skala nyeri 0-10
TTV meningkat Merangsang
Gangguan Tidur pengeluaran zat
proteolitik (bradikinin,
histamine, serotin)
Nyeri
a. Pre operasi
penurunan intake
b. Pasca operasi
Pre Operasi
Keperawatan
Nyeri berhubungan Pasien tidak 1. Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan selanjutnya
dengan efek mengalami nyeri atau
2. Lakukan teknik pengurangan 2. Sebagai analgesik tambahan
fisiologis dari nyeri menurun
nyeri nonfarmakologis 3. Mengurangi rasa sakit
neoplasia sampai tingkat yang
dapat diterima anak. 3. Berikanan analgesik sesuai 4. Untuk mencegah kambuhnya nyeri
Dalam waktu :
ketentuan 5. Karena aspirin meningkatkan
.....x24 jam, dengan
4. Berikan obat dengan jadwal kecenderungan pendarahan
kriteria:
Nyeri hilang preventif
Tekanan darah
5. Hindari aspirin atau senyawanya
dalam batas
normal
Tidak Takikardi
dan takipnea
Perubahan Nutrisi Dalam waktu x 24 1. Catat intake dan output makanan 1. Monitoring asupan nutrisi bagi
:Kurang dari
jam, kebutuhannutrisi secara akurat tubuh
Kebutuhan
tubuh dapat 2. Kaji adanya tanda-tanda 2. Gangguan nutrisi dapat terjadi
berhubungan
dengan peningkatan terpenuhi dengan perubahan nutrisi : Anoreksi, secara berlahan
kebutuhan
kriteria: Letargi, hipoproteinemia. 3. Diare sebagai reaksi oedema
metabolime,
Anak mau makan 3. Beri diet yang bergizi intestine dapat memperburuk
kehilangan protein
Tidak Terjadi
dan penurunan 4. Beri makanan dalam porsi status nutrisi
penurunan berat
intake
keciltapi sering 4. Mencegah status nutrisi menjadi
badan
Porsi makan 5. Beri suplemen vitamin dan besi lebih buruk
habis
sesuai instruksi 5. Membantu dalam proses
metabolisme
Kecemasan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan klien 1. Untuk mengetahui seberapa besar
berhubungan perawatan selama 2. Gunakan media untuk kecemasan yang dirasakan klien
tua tentang penyakit berkurang sampai yang diberikan dan prosedur 3. Untuk mengurangi kecemasan
dan prosedur dengan hilang, tindakan pada orang tua
pembedahan dengan kriteria: 4. Dorong orang tua untuk 4. Untuk mengetahui tingkat
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Pertahankan tirah baring bila 1. Mengurangi pengeluaran energy
2. Mengurangi kelelahan pada
berhubungan perawatan selama terjadi edema berat
pasien
dengan kurangnya x 24 jam, 2. Seimbangkan istrahat dan
3. Untuk menghemat energy
nutrisi tubuh pasiendapat istirahat aktivitas bila ambulasi
Anak tampak
segar
bersemangat
dalam beraktivitas
Pasca Operasi
Nyeri berhubungan Pasien tidak 1. Kaji tingkat nyeri 1. Menentukan tindakan selanjutnya
mengalami nyer iatau
dengan 2. Lakukan tehnik pengurangan 2. Sebagai analgesik tambahan
nyeri
inkontinuitas nyeri nonfarmakologis 3. Mengurangi rasa sakit
menurunsampai
jaringan tingkat yang dapat 3. Berikanan algesik sesuai 4. Untuk mencegah kambuhnya
diterima anak.Dalam
ketentuan nyeri
waktu : .....x24 jam,
4. Berikan obatdengan jadwal 5. Karena aspirin meningkatkan
dengan kriteria:
Nyeri hilang preventif kecenderungan pendarahan
Tekanan darah
5. Hindariaspirin atau senyawanya
dalam batas
normal
Tidak Takikardi
dan takipnea
Resiko tinggi infeksi Pasien tidak 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Peningkatan suhu dapat
mengidentifikasi adanya infeksi
berhubungsn mengalami resiko 2. Kaji tanda-tanda infeksi
2. Mengidentifikasi tanda infeksi
dengan adanya infeksi Dalam waktu : 3. Lakukan perawatan luka dengan
lebih dini sehingga bisa segera
insisi pembedahan .....x24 jam, dengan tekhnik aseptic diatasi
3. Perawatan yang benar akan
kriteria: 4. Kolaborasi pemberian antibiotic
mempercepat proses
Tidak Adanya
penyembuhan yang cepat
tanda infeksi
4. Mencegah perkembangan bakteri
(bengkak,
kemerahan, nyeri,
demam)
Suhu dalam batas
normal
C. Konsep Tumbuh Kembang
1. Perkembangan Fisik
Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya.
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
motorik, anak anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang
bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak anak juga
antara lain :
masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir
anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif.
Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada
stadium belajar.
aktivitas mental yang difokuskan pada objek objek peristiwa nyata atau
konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu
yaitu :
ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang
4. Perkembangan Memori
dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak
mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap,
sebelumnya.
datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan
evaluatif.
6. Perkembangan Kreativitas
7. Perkembangan Bahasa
struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat
yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata
rumah dan orang tuanya dalam waktu terbatas, yaitu pada saat anak berada
setia kawan dan belajar peraturan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini
Identifikasi bukan lagi terhadap orang tua, melainkan terhadap guru. Selain
itu, anak tidak lagi bersifat egosentris, ia telah mempunyai jiwa kompetitif
sehingga dapat memilah apa yang baik bagi dirinya, mampu memecahkan
Pada tahap ini, pemahaman diri atau konsep diri anak mengalami
menyita waktu. Umumnya mereka meluangkan waktu lebih dari 40% untuk
grup/kelompok. Anak idak lagi puas bermain sendirian dirumah. Hal ini
kelompok.
1. Pengertian Hospitalisasi
bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami kebiasaan yang asing,
emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa cemas pada orang tua akan
tidak hanya terfokus pada anak terapi juga pada orang tuanya.
a. Perpisahan
b. Kehilangan kendali
yang asing.
b. Meninggalkan keluarga
kelemahan fisik Reaksi nyeri bisa digambarkan dgn verbal dan non verbal.
BAB III
I. Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
Anak
Nama : An. S
Umur : 9 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Anak Ke :2
No. RM : 0001112851
Nama : Ny. I
Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
maleber Bandung
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada saat dikaji tanggal 07 Oktober 2011 klien mengeluh tidak nafsu
Menurut ibu klien, klien tidak memiliki dan mempunyai penyakit yang
pembedahan sebelumnya.
Genogram
4. Riwayat Kehamilan
a. Prenatal
Kehamilan : diharapkan
keduanya
BB Lahir : 2800 gr
Nutrisi
sendok
Eliminasi
Aktifitas Bermain
Kebersihan Perorangan
a. BB : 19 Kg
b. TB : 100 cm
c. Motorik Kasar :-
d. Motorik Halus :-
Indonesia/sunda
7. Riwayat Imunisasi
8. Data Psikososial
a. Pola Interaksi
b. Pola Emosi
Dalam menghadapi penyakit klien saat ini, keluarga klien yakin dan
di rumah
9. Pemeriksaan Fisik
a. Pengukuran Antropometri
TB : 100
BB Sekarang : 19 Kg
b. Pengukuran Fisiologis
Tekanan Darah :-
Respirasi : 24x/menit
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,5oC
e. Head to toe
1) Kepala
3) Mata
Tidak anemis, tidak ikhterik, reflek pupil (+), lapang pandang baik,
penglihatan.
4) Telinga
pendengaran baik.
5) Hidung
6) Leher
segala arah.
8) Dada
Warna coklat, tidak ada lesi, gerakan dada simetris, bunyi nafas
Adanya distensi abdomen, kondisi bersih tidak ada lesi, tidak ada
10) Punggung
Bentuk normal
11) Genitalia
12) Anus
13) Ekstremitas
Ibu klien mengatakan awal masuk tanggal 03 Oktober 2011 klien murung
dan pendiam, akan tetapi setelah beberapa hari klien tampak ceria dan
normal
450rb
intake.
III. Intervensi Keperawatan
V. Catatan Perkembangan
BAB V Kesimpulan
A. Kesimpulan
B. Saran