KESEHATAN REMAJA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II
Disusun Oleh :
3A - Keperawatan (Kelompok b)
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon
untuk saran dan kritik nya. Terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Konsep Remaja ....................................................................................................... 3
2.2 Perubahan Fisik, Psikologis dan Sosial ................................................................. 5
2.3 Tugas Perkembangan di Usia Remaja .................................................................. 9
2.4 Pengkajian Kesehatan Pada Remaja .................................................................. 10
2.5 Pengkajian Aspek Psikologi, Sosial, Kultural dan Spiritual ............................. 11
2.6 Asuhan Keperawatan Pada Remaja ................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 29
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 29
3.2 Saran ...................................................................................................................... 29
DAFTAR RUSTAKA ........................................................................................................... 31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sehingga dapatditerima dan diakui sebagai orang dewasa (Friedman, Bowden,
& Jones, 2010). Padamasa ini, terjadi perubahan biologis, kognitif, dan sosial-
emosional (Santrock, 2007).Perubahan-perubahan tersebut cenderung
membuat remaja berusaha mengeksplor diri,mengaktualisasikan peran, dan
gaya hidup berisiko.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Remaja
2. Untuk mengetahui Perubahan Fisik, Psikologis dan Sosial
3. Untuk mengetahui Tugas Perkembangan di Usia Remaja
4. Untuk mengetahui Pengkajian Kesehatan pada Remaja
5. Untuk mengetahui Pengkajian Aspek Psikologis, Sosial, Kultural dan
Spiritual
6. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja antara lain adalah
meningginya emosi, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan,
berubahnya minat dan pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap
setiap perubahan. Adanya perubahan sikap dan prilaku selama masa remaja
sejajar dengan tingkat pertumbuhan fisik. Ketika perubahan fisik
berlangsung cepat, maka perubahan sikap dan prilakupun berlangsung
cepat, demikian juga sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan masa remaja
merupakan periode perubahan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pada masa ini remaja mulai mendambakan identitas diri cenderung
menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan krisis identitas. Pada saat
ini remaja berusaha untuk menunjukan siapa dirinya dan peranannya dalam
kehidupan masyarakat.
e. Masa Usia bermasalah
Masalah remaja sering menjadi persoalan yang sulit dipecahkan, baik oleh
anak laki-laki ataupun anak perempuan. Dalam hal ini ada dua alasan,
mengapa para remaja sangat sulit untuk menyelesaikan masalahnya. Pada
masa remaja, penyelesaian masalah sudah tidak lagi dibantu oleh orangtua
dan gurunya. Masalah yang dihadapi remaja akan diselesaikan secara
mandiri, mereka enggan menerima bantuan dari orangtua dan guru lagi.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan atau kesulitan
Timbulnya pandangan negatif terhadap remaja akan menimbulkan stereotip
yang mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya. Hal
tersebut menjadikan remaja sulit untuk melakukan peralihan menuju masa
dewasa.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic
Pada masa ini remaja cenderung memandang dirinya dan orang lain
sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya, lebih-lebih cita-
citanya. Hal tersebut memicu emosinya meninggi dan apabila keinginannya
tidak tercapai akan mudah marah. Semakin bertambahnya pengalaman
4
pribadi dan sosialnya serta kemampuan berfikir secara rasional remaja
dalam memandang diri dan orang lain, maka akan semakin realistik.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi
gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan
kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Ternyata, berpakaian dan
berprilaku seperti orang dewasa belum cukup mengukuhkan dirinya
menjadi orang dewasa. Pada masa menginjak masa dewasa, maka mereka
mulai berperilaku sebagai status orang dewasa seperti cara berpakaian,
merokok, menggunakan obat-obatan yang dapat memberikan citra seperti
yang diinginkan (Sarwono, 2013).
5
B. Perubahan Psikologis
Selain perubahan fisik yang menonjol pada saat ini, anak-anak juga
akan mulai memiliki perubahan di bidang psikologis, tetapi tidak hanya di
bidang pribadi tetapi juga di bidang interpersonal..
Perubahan psikologis remaja pada kedua jenis kelamin cenderung pada
pembentukan identitas individu, setelah melalui proses sosialisasi yang ekstrem
dan keraguan, ketidakpastian atau keprihatinan eksistensial. Remaja itu belajar
mengatasi emosinya dengan cara dewasa, tetapi pertama-tama ia terlibat dalam
angin puyuh yang berubah-ubah.
Banyak remaja yang merasa tidak aman atau malu-malu, terombang-
ambing antara euforia dan depresi, dan menghadirkan tahap-tahap
pemberontakan yang bermasalah. Remaja seharusnya “menguji” berbagai
mode keanggotaan kelompok dan komunitas, yang seringkali menyiratkan
otoritas orangtua atau hukum keluarga yang bertentangan.
C. Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi karena adanya penemuan-penemuan baru atau
juga modifikasi-modifikasi didalam masyarakat, yang dimana salah satunya
merupakan modifikasi dalam teknologi yang semakin berkembang sehingga
menciptakan adanya media sosial di kehidupan masyarakat khusunya para
remaja. Perubahan yang terjadi pada para pelajar ini mencakup : gaya
berkomunikasi atau interaksi, bahasa, gaya berpakaian, dan lainya, dimana ini
semua masuk kedalam pengaruh besar dalam keseharian para remaja tersebut.
1. Gaya berkomunikasi
Dulu jika kita ingin berbicara sesuatu atau hanya untuk bercerita kita
membutuhkan waktu untuk saling bertemu, namun setelah adanya media
sosial kita dapat berkomunikasi antara satu dan lainnya hanya melalui
Annisa Fitrah Nurrizka 34 fitur chatting melalui media sosial seperti BBM,
line, WA, dan lainnya. Banyak dari para remaja mengakui bahwa mereka
lebih senang berkomunikasi melalui media sosial karna dapat menghemat
6
waktu tanpa harus bertatap muka. Sehingga secara tidk langsung hal ini
telah merubah gaya kita berkomunikasi dan berinteraksi.
2. Perubahan bahasa
Walaupun tetap berbahasa Indonesia dalam kesehariannya, namun tidak
dapat dihindari adanya pemakaian bahasa asing dalam bermain media
sosial. Misalnya mereka mengupload sebuah foto namun menuliskan
sebuah deskripsi foto tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris, tidak
jarang disaat bergaul pun mereka menggunakan bahasa Inggris. Karena
memang bahasa Inggris merupakan bahasa global, dan menurut para remaja
sekarang dirinya akan terlihat keren/gaul jika sedang menggunakan bahasa
Inggris. Selain itu media sosial jugalah yang telah menciptakan bahasa-
bahasa yang aneh yang disebut bahasa “alay”, seperti misalnya semangat
menjadi “cemungud” dan sebagainya. Akibat dari faktor lingkungan dan
globalisasi pula setiap generasi remaja khususnya di kota Surakarta
kebanyakan tidak mengerti dengan bahasa Jawa kromo ataupun kromo
inggil, bagi mereka tingkatan bahasa tersebut sulit untuk dipahami sekarang
ini. Tanpa disadari hal-hal tersebut terjadi diakibatkan oleh pengaruh dari
media sosial dan era globalisasi sekarang ini.
3. Perubahan pola Interaksi
Para remaja mengaku mereka dapat menggunakan internet untuk
membuka wawasan dan memperluas pergaulan dan pertemanan mereka.
Mereka mengakui tanpa bertatap muka dan berkenalan secara langsung
mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja dan dapat
menemui teman-teman baru di akunakun media sosial mereka. Namun
perlu diwaspadai karena dizaman sekarang ini begitu banyak terjadi
kejahatan didunia maya, sudah banyak yang menjadi korban pembunuhan,
penculikan, dan kejahatan lainnya akibat mengenal oranglain melalui media
sosial. Tentunya hal ini menjadi perhatian kita semua agar lebih waspada
untuk jangan mudah percaya kepada orang yang baru kita kenal di media
sosial.
7
4. Perubahan penampilan/fashion
Ada beberapa dari mereka yang bergaya dengan rambut mereka yang
dicat beraneka warna mengikuti kebudayaan Jurnal Analisa Sosiologi 5 (1)
35 barat yang mayoritas orang-orang disana adalah berambut pirang.
Bahkan berpakaian minim didepan umum, mengikuti style dari korea yang
banyak digandrungi oleh para remaja sekarang ini dan mengikuti gaya dari
para KPOP idola mereka. Sehingga tidak banyak remaja yang mau
melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Bahkan banyak remaja yang juga malu
untuk memakai pakaian budaya kita seperti misalnya “Batik”, dalam
keseharian banyak anak muda yang tidak mau memakai batik karena
mungkin dianggap tidak modis, padahal batik merupakan ciri khas bangsa
indonesia.
5. Perubahan pola kebiasaan
Dengan perkembangan media sosial sekarang ini orang-orang tidak
hanya dapat berkomunikasi namun juga bertransaksi jual-beli, hingga hal
ini menimbulkan perubahan didalam bertransaksi. Dulu orang-orang ingin
berbelanja baju ataupun sepatu harus mendatangi toko/butik terlebih dahulu
namun sekarang hanya dengan media sosial orang-orang dapat membeli
barang. Diakui para remaja bahwa mereka lebih senang berbelanja melalui
online karna barang-barang yang mereka beli terkadang tidak ada di jual di
toko maupun pusat perbelanjaan, padahal dengan berbelanja online jika kita
tidak teliti kita bisa jadi korban penipuan atau terkadang barang yang
dipesan tidak sama dengan barang yang dikirim oleh penjual. Hal lainnya
yang timbul akibat adanya internet dan media sosial adalah mencari sebuah
informasi dan menemukan informasi dengan mudah tanpa harus membaca
buku, koran, atau majalah. Bahkan mereka mengakui terkadang jika
mendapatkan tugas, mereka dapat menyelesaikannya dengan bantuan
media sosial. Semua hal ini akhirnya secara tidaklangsung telah merubah
pola kebiasaan para remaja sekarang. (Iii & Waluyo, 2017)
8
2.3 Tugas Perkembangan di Usia Remaja
Tugas perkembangan di usia remaja difokuskan pada upaya sikap dan
meninggalkan segala perilaku kekanak – kanakan serta berusaha untuk kemampuan
bersikap dan perilaku secara dewasa.
Rincian tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
1. Mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia dari kedua jenis
kelamin
2. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
3. Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. Meminta, menerima dan mencapai perilaku bertanggung jawab secara sosial
5. Mencapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
6. Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7. Memperiapkan untuk menikah dan berkeluarga
8. Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku
Tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (Asrori, 2004:10) :
1. Mampu menerima keadaan fisiknya
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlain jenis
4. Mencapai kemandirian emosional
5. Mencapai kemandirian ekonomi
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
7. Memahami dan menginternalisasikan nilai – nilai orang dewasa dan orang tua
8. Mengembakan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk
memasuki usia dewasa
9
2.4 Pengkajian Kesehatan Pada Remaja
1. Masalah Emosional dan Bunuh Diri
Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang cepat dan banyak perubahan.
Pengaruh hormonal dapat menyebabkan remaja menjadi emosional dan terduga
di kali ( SAMHSA , 2003). Pengaruh teman sebaya meningkat , dan tekanan
teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku . Remaja menguji aturan keluarga
dan umumnya mencari identitas dan individualitas mereka sendiri terpisah dari
keluarga . Kebanyakan orang tua dan remaja naik dari periode ini dengan cinta
dan pengertian dan tidak ada efek negatif jangka panjang . Untuk beberapa
anak. Namun, kurangnya nyata atau dirasakan dari dukungan emosional dapat
menyebabkan masalah temporer atau masalah emosional permanen . Penelitian
longitudinal sampai akhir masa kanak-kanak ke remaja mengungkapkan bahwa
praktik pengasuhan yang keras di masa kecil dan penolakan orangtua pada masa
remaja menyebabkan rasa malu dan rasa bersalah yang berkaitan dengan
depresi dan kenakalan ( Stuewig & McCloskey ,2005). Juga , perbedaan gender
dalam jenis dan lintasan masalah emosional dan perilaku telah dicatat , dengan
lebih banyak perempuan mengembangkan remaja - onset depresi dan laki-laki
setan - strating masalah perilaku lebih pada usia lebih dini onset ( Zahn -
Waxler, Shirtcliff , & Marceau 2008 ). Masalah-masalah emosional dapat
mempengaruhi banyak aspek kehidupan seorang remaja : misalnya ,
penyesuaian psikososial yang positif telah dikaitkan dengan pelanggaran lalu
lintas sedikit pada remaja ( Bingham , Shope , & Raghunathan , 2006)
Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pada adolesens
usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan
merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului
usaha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi
beberapa factor.
2. Kekerasan
Penangkapan untuk kejahatan pemuda kekerasan memuncak pada
dekade antara tahun 1983 dan 1993 ( Surgeon General Amerika Serikat , 2002)
10
. Survei menunjukkan bahwa antara 15 % dan 40 % remaja mengakui telah
melakukan
a. Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas
social (pasar, toko, dan swalayan)
b. Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan ratarata tiap bulan,
jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu
rumah tangga dan lanjut usia.
c. Keamanan dan transportasi
d. Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur
organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok
organisasi dalam kesehatan
e. Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat
komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi
f. Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan
yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
g. Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
11
2. Sosial
a. Situasi saat ini dan sejarah perpindahan
b. Pekerjaan dan status keuangan (orang tua/pengasuh utama/wali) untuk
pemenuhan kebutuhan dasar.
c. Hubungan dan peran dalam keluarga
d. Keberfungsian sekolah dan keberfungsian dari institusi lainnya
e. Keberfungsian rekan/teman
3. Spiritual dan Kultural
Data spiritual dan budaya: identitas budaya klien, apa agama yang saat ini
dianutnya, bagaimana agama menjadi pendukung atau penghambat bagi klien,
apa sumber inspirasinya, apa ada sesuatu yang memberi makna kehidupan bagi
klien, bagaimana pandangan spiritual klien terhadap situasi dan permasalahan
yang dihadapinya.
12
II. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1. Kepemilikan : Menumpang
III. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
-
B. DIAGNOSA
B.1 ANALISIS DATA
13
Hasil pengkajian mengenal masalah risiko penurunan
kesehatan 30 remaja kesehatan pada
memiliki kebiasaan remaja akibat
merokok perilaku merokok di
RW 5
C. INTERVENSI
C.1Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Infeksi penyakit menular seksual pada remaja akibat seks bebas di RW
5.
2. Risiko perilaku maladaptif akibat gangguan perkembangan remaja :
penyalahgunaan dextro di RW 5.
3. Risiko Penurunan Kesehatan Pada Remaja Akibat Perilaku Merokok Di
RW 5.
14
Masal Kesadara Motivasi Kemamp Ketersedia Konsekue Percepata Jml priorit
ah n masy. masy. uan an nsi jika n h as
kesh akan dalam perawat keahlian masalah penyelesai
adanya menyelesai untuk yang tak an maslh
mslh kan mslh mempeng relevan terselesai yang dapat
aruhi kan dicapai
dalam
penyelesa
ian
masalah
Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
BOBOT BOBOT BOBOT BOBOT 7 BOBOT BOBOT 8
5 10 5 8
Dx 1 2 x 5 = 10 3 x 10 = 30 2 x 5 = 10 2 x 7 = 14 3 x 8 = 24 3 x 8 = 24 112 1
Dx2 2 x 5 = 10 2 x 10 = 20 2 x 5 = 10 2 x 7 = 14 3 x 8 = 24 2 x 8 = 16 94 2
Dx3 1 x 5 = 5 2 x 10 = 20 2 x 5 = 10 1x7=7 3 x 8 = 24 2 x 8 = 16 82 3
KETERANGAN:
TINGGI :3
SEDANG :2
RENDAH :1
15
C.2 Format Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
1 Infeksi Setelah Setelah Penkes Primer: Respon Mahasiswa PKM Kiara Perawat
penyakit dilakukan dilakukan Kolaborasi Pendidikan verbal remaja dan di RW 05 dan
menular tindakan tindakan kesehatan baik. Masyarakat Mahasiswa
seksual keperawatan keperawatan mengenai
pada remaja komunitas komunitas kesehatan
akibat seks selama 1 reproduksi.
Selama 1
bebas di minggu
minggu,
RW 5 menurunnya Sekunder:
Respon non
Infeksi infeksi Penyuluhan
verbal:
penyakit penyakit pendidikan fungsi
remaja dapat
menular menular seksual. Konseling
melakukan
remaja.
apa yang
16
seksual seksual pada sudah
menurun remaja diberikan.
Tersier : Adanya
dukungan keluarga dukungan
selama pengobatan dari keluarga
peningkatan terhadap
kesadaran diri, remaja.
harga diri
2 Risiko Setelah Setelah Penkes Kerja Primer:Penkes Remaja Mahasiswa PKM Kiara Perawat
perilaku dilakukan dilakukan sama lintas dampak napza mampu dan di RW 05 dan
maladaptif tindakan tindakan sector memahami Masyarakat Mahasiswa
akibat keperawatan keperawatan Demonstrasi untuk
gangguan komunitas mencegah
Selama 1
perkembang Selama 1 dan
minggu,
an remaja : minggu, mengetahui
penyalahgu menurunya dampak
Perilaku
naan dextro perilaku napza.
Maladaptif
di RW 05
17
remaja maladaptif Sekunder: Tidak ada
menurun remaja Konseling pasien, Remaja yang
efektivitas skrining melakukan
kesehatan penyalahgun
komunitas aan napza
dan tingkat
remaja
penyalahgun
aan napza
menurun.
18
3 Risiko Setelah Setelah Penkes Primer : Respon Mahasiswa PKM Kiara Perawat
Penurunan dilakukan dilakukan Kolaborasi Pendidikan remaja baik dan di RW 05 dan
Kesehatan tindakan tindakan kesehatan Masyarakat Mahasiswa
Pada keperawatan keperawatan
Respon non
Remaja Sekunder:
Selama 1 Selama 1 verbal remaja
Akibat Konseling pasien,
minggu, minggu, dapat
Perilaku kesadaran diri
Terbentukny menurunkan
Merokok Di Kebiasaan
a perilaku kebiasaan
RW 05 merokok pada
adaptif pada merokok.
remaja Tersier: dukungan
perkembang
menurun keluarga selama
an remaja.
pengobatan
Keluarga
kesadaran diri.
mendukung
remaja dalam
pengobatan
pencegahan
kebiasaan
merokok.
19
D. IMPLEMENTASI
20
Dukungan keluarga selama
pengobatan peningkatan
1/12/2021
kesadaran diri, harga diri.
Jam 09.20
R/ Untuk membantu
WIB
penyembuhan dalam
pengobatan.
21
Jam 11.00 R/ Untuk membantu
WIB penyembuhan selama
pengobatan.
1/12/2021
Dukungan keluarga selama
Jam 14.20 pengobatan
WIB
R/ Untuk membantu
penyembuhan selama
pengobatan.
22
E. EVALUASI
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
23
S : Remaja di RW 5 mengatakan
sudah mengetahui mengenai
fungsi seksual
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
Jam 09.20
WIB Dukungan keluarga selama
pengobatan peningkatan
kesadaran diri, harga diri.
A : Masalah teratasi.
24
P : Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
1/12/2021
Konseling pasien, efektivitas
Jam 10.30 skrining kesehatan komunitas
WIB
S : Komunitas mengatakan sudah
mengenal masalahnya akibat
penyalahgunaan napza
25
O : Komunitas terlihat sudah tenang
karena sudah mengetahui masalah
kesehatan yang dialaminya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
1/12/2021
Dukungan keluarga selama
Jam 11.00
pengobatan peningkatan kesadaran
WIB
diri, harga diri.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan
26
3 1/12/2021 Risiko Penurunan Pendidikan kesehatan
Kesehatan Pada Remaja
Jam 13.00 S : Remaja RW 5 mengatakan
Akibat Perilaku
WIB sudah mengetahui akibat dari
Merokok Di RW 05.
perilaku merokok
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
27
Dukungan keluarga selama
pengobatan
1/12/2021
S : Keluarga mengatakan siap untuk
Jam 14.20
memberikan dukungan selama
WIB
pengobatan.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja ini merupakan jembatan antara masa kanakkanak yang bebas
menuju masa dewasa yang menuntut tanggung jawab. Masa remaja sebagai periode
penting Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya
perkembangan mental yang cepat menimbulkan penyesuaian mental dan
membentuk sikap, nilai dan minat baru. Masa remaja sebagai periode perubahan
Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja antara lain adalah meningginya
emosi, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan, berubahnya minat dan
pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap setiap perubahan.
Penelitian longitudinal sampai akhir masa kanak-kanak ke remaja
mengungkapkan bahwa praktik pengasuhan yang keras di masa kecil dan
penolakan orangtua pada masa remaja menyebabkan rasa malu dan rasa bersalah
yang berkaitan dengan depresi dan kenakalan.
3.2 Saran
Perawat komunitas perlu melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan
masyarakat agar dapat memfasilitasi kegiatan promosi kesehatan dimasyarakat.
Perlu dibentuk kelompok pendukung bagi remaja serta pelatihan-pelatihan yang
dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan merawat remaja dengan masalah kesehatan.
Keluarga juga hendaknya menyediakan waktu berkumpul bersama dan
berdiskusi dengan seluruh anggota keluarga khusunya remaja minimal 1 jam sehari
untuk meningkatkan efektifitas pola komunikasi diatara anggota keluarga.
Dukungan kepada remaja juga harus selalu diberikan terutama dalam memfasilitasi
29
remaja untuk mengikuti berbagai aktifitas positif di luar jam sekolah seperti
kegiatan olahraga, pramuka, dll
30
DAFTAR RUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori Dan
Praktik. Edisi III. Jakarta: EGC.2
31
LAMPIRAN BUKTI KERJA KELOMPOK
32