Anda di halaman 1dari 12

KONSEP ASKEP

KELUARGA
DENGAN ISPA
KELOMPOK 5
definisi
Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama
yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan
dingin. Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi
pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama
apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi
dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene.
Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena
meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immnologisnya terlalu besar karena dipakai untuk
penyakit parasite dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihannya pemakaian
antibiotic (Ngastiyah, 2005)
epidemiologi
Jumlah Kasus Pneumonia yang ditemukan
dan ditangani di Provinsi Papua
mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya yaitu sebanyak 4, 30%
pada tahun 2015 dan 8,0% pada tahun
2016 sedangkan pada tahun 2017
sebanyak 0,16%. Di Kabupaten Jayapura,
ISPA menempati posisi pertama dengan
62.553 kasus (42, 05%)
etiologi
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis
bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari
genus Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan
Korinebakterium. Virus penyebab ISPA
antara lain adalah golongan Miksovirus,
Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain
(Khin, M. T, 2005).
Faktor resiko
1. Faktor penyebab (agent)
2. Faktor manusia (host)
3. Faktor Lingkungan (environment)
pathway
klasifikasi
1. Klasifikasi Berdasarkan Umur
• Kelompok umur < 2 bulan
• Kelompok umur 2 tahun - < 5 tahun

2. Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Anatomi


• Infeksi Saluran Penapasan atas Akut (ISPaA)
• Infeksi Saluran Pernapasan bawah Akut (ISPbA)
Gejala klinis
ISPA merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernapasan atas maupun bawah, yang
meliputi:
1. infiltrate peradangan dan edema mukosa,
2. kongestif vaskuler,
3. bertambahnya sekresi mucus serta perubahan struktur
fungsi siliare (Muttaqin, 2008).

Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara lain:


demam, pusing, malaise (lemas), anoreksia (tidak nafsu
makan), vomitus (muntah), photophobia (takut cahaya),
gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara napas),
dyspnea (kesakitan bernafas), retraksi suprasternal
(adanya tarikan dada), hipoksia (kurang oksigen), dan
dapat berlanjut pada gagal nafas apabila tidak mendapat
pertolongan dan mengakibatkan kematian
(Nelson, 2003).
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan kultur atau biakan kuman
(swab): hasil yang didapat adalah biakan
kuman (+) sesuai dengan jenis kuman.
2. Pemeriksaan hitung darah (diferential
count): laju endapan darah meningkat
disertai dengan adanya leukositosit dan
biasanya juga disertai dengan adanya
trombositopeni.
3. Pemeriksaan foto toraks
Cara penularan
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi
melalui udara yang telah tercemar, bibit
penyakit masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, oleh Karena itu, maka
penyakit ISPA ini termasuk golongan Air
Borne Disease. Penularan melalui udara
dimaksudkan adalah cara penularan yang
terjadi tanpa kontak dengan penderita
maupun dengan benda terkontaminasi.
Cara penanganan
 Infeksi tersebut dapat cepat fatal pada bayi muda yang
telah diobati dengan sebaik-baiknya di rumah sakit
dengan antibiotic parenteral. Cara yang paling efektif
untuk mengurangi angka kematian karena pneumonia
adalah dengan memperbaiki manajemen kasus dan
memastikan adanya penyediaan antibiotic yang tepat
secara teratur melalui fasilitas perawatan tingkatpertama
dokter praktik umum. Langkah selanjutnya untuk
mengurangi angka kematian karena pneumonia dapat
dicapai dengan menyediakan perawatan rujukan untuk
anak yang mengalami ISPbA berat memerlukan oksigen,
antibiotic lini II, serta keahlian klinis yang lebih hebat.
Diagnosis keperawatan keluarga

Domain Kelas Kode Rumusan Diagnosis Keperawatan

Domain 1 : Promosi Kelas 2 : Manajemen 00188 Perilaku kesehatan cenderung beresiko


Kesehatan Kesehatan

Domain 11 : Keamanan/ Kelas 1 : Infeksi 00004 Risiko infeksi


Proteksi

Domain 9 : Koping/ Kelas 2 : Respons koping 00210 Ganggauan penyesuaian


toleransi stress

Domain 11 : Keamanan/ Kelas 4 : Hazard 00181 Kontaminasi


Proteksi Lingkungan

Domain 5 : Kelas 4 : Kognisi 00126 Defiensi pengetahuan


Persepsi/kognisi

Anda mungkin juga menyukai