STASE GERONTIK
OLEH :
NAMA NIM
Eka Hardiyanti Safitri P1908084
Lidya The Vega P1908098
Narsih Pantia P1908141
Wiby Muhamad Hafidz P1908130
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimensi spiritual individu diterima sebagai aspek penting dalam perawatan
kesehatan. Beberap sarjana berpendapat bahwa penelitian dibidang ini sudah
mapan (Cohen et al). Namun yang lain menyarankan itu masih dalam masa
pertumbuhan, penelitian dibidang spiritual telah ditunjukan oleh eksplorasi
abstrak menggunakan Psyc INFO dan AgeLine.
Semakin banyak literatur yang mendokumentasikan efek positifnya dari agama
dan spiritualitas pada manusia terutama diantara mereka yang menua atau
didignosis dengan penyakit yang membatasi hidup. Efek positifmemberikan
buffer untuk kehidupan seperti yang terkait dengan penyakit mental, beban
perawatan atau pemberi penyalah gunaan zat dan gangguan sosial. Aspek penting
dari perawatan kesehatan untuk individu dari segala usia melibatkan penyelesaian
penilaian spiritual. Makalah ini membahas knsep spiritual dan penilaian spiritual
yang memiliki banyak defenisi dalam literatur dan juga menyediakan berbagai
contoh-contoh alat penilaian dari keperawatan dan obat-obatan. Dalam disiplin
keperawatan ada kesepakatan terbatas tentang konsep spiritual termasuk
defenisinya dan beberapa studi intervensi spiritual yang diterbitkan.
Tuck berpendapat bahwa ada ketergantungan pada pendokumentasian
preferensi agama dan praktik agama dari pada penerapan perawatan spiritual,
pandangan serupa telah dibangkitkan dalam disiplin kedokteran. Puchalki
melaporkan survei yang menunjukan pasien ingin dokter mereka peka terhadap
kebutuhan spiritual mereka dan untuk mengintegrasikan dalam perawatan merea.
Pentingnya perawatan spiritual sekarang tercermin dalam kebijakan pemerintah
khususnya dalam perawatan orang dewasa yang lebih tua.
Hodge et al (2012) berpendapat bahwa diamerika serikat komisi gabungan
sebelumnya dikenal sebagai organisasi kesehatan yang memerlukan penilaian
spiritual untuk dilakukan dirumah sakit serta organisasi perawatan kesehatan
lainnya dimana layanan untuk orang dewasa lebih tua diaustralia. Aged Care
Standards dan Accredation Agency telah mengakui pentingnya perawatan
spiritual untuk orang tua melalui standar budaya dan kehidupan spiritual.
The United Kingdom (UK) telah menjadi pelapor dalam pelaksanaan pelayanan
spirital sebagai perawatan paliatif di Cecily Saunders 1960(Thompson 2010).
Ellis dan Lloyd-Williams berpendapat bahwa perawatan spiritual diinggris
mengambil pendekatan kemanusiaan yang sama seperti memiliki harapan, waktu
untuk berfikir, berurusan dengan masalah yang belum terselesaikan,
mempersiapkan kematian. Pendekatan ini berbeda dari yang ada di Amerika
Serikat dimana studi cenderung menggambarkan kebutuhan spiritual dalam
istilah yang lebih religius. Pelayanan perawatan spiritual di Inggris sangat
diperebutkan (Swinton dan Pattinson 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya
penilaian spiritual dalam merawat orang dewasa yang lebih tua
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui penilaian spiritual
b. Untuk mengetahui tumpang tindih antara istilah kerohanian dan agama
c. Untuk mengetahui konsep kesejahteraan spiritual, tekanan spiritual, dan
penilaian spiritual
C. Manfaat
Untuk mengetahui tentang bagaimana pentingnya penilaian spiritual dalam
merawat orang dewasa yang lebih tua
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian spiritual
Spiritualitas dalam arti luas mengungkapkan kecenderungan terhadap
maslah fisik dimana komponen termasuk rasa trasendensi, inter-integrasi,
keterhubungan dengan orang lain dan tujuan makna dalam hidup (Brennan dan
Heiser)
Telah terbukti bahwa kesejahteraan spiritual individu menjadi lebih penting
ketika penurunan fisik dan psikologis terjadi seperti dalam proses penuaan ketika
penyakit yang membatasi kehidupan yang telah didiagnosis ( Harrington 2010).
Untuk penyedia layanan kesehatan penurunan tersebut dapat terlihat ketika
individu dirawat dirumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang.
B. Penilaian Spiritual
Pembahasan Banyak literatur yang menyoroti efek positif dari agama dan
spiritualitas pada kesehatan manusia. Kebijakan pemerintah
mengakui hubungan ini, seperti halnya perawatan paliatif,
terutama ketika merawat lansia dan pengakuan ini mengarahkan
para profesional kesehatan untuk melakukan pengkajian spiritual.
Namun, literatur profesional dari berbagai disiplin ilmu penuh
dengan definisi verbal seputar bidang kerohanian yang dapat
menyebabkan kebingungan ketika mempertimbangkan pengkajian
spiritual. Berdasarkan literatur yang didapat berikut
penjelasannya :
1. Hogan (2008), berpendapat bahwa meskipun istilah
spiritualitas dan agama sering digunakan secara bergantian,
mayoritas literatur membedakan spiritualitas dari agama
Spiritualitas dalam arti luasnya mengungkapkan
kecenderungan terhadap keprihatinan metafisik, di mana
komponen termasuk rasa transendensi, antar-integrasi,
keterhubungan dengan orang lain, dan tujuan dan makna
hidup (Brennan & Heiser, 2012)
Sedangkan komponen agama termasuk kepatuhan terhadap
seperangkat keyakinan ideologis, ritual dan praktik yang
terkait dengan kepercayaan atau denominasi tertentu
(Brennan & Heiser, 2012)
2. Kesejahteraan spiritual itu diidentifikasi sepenuhnya
sebagai sumber daya batin seseorang (moberg, 1979)
3. Tekanan spiritual didefinisikan sebagai gangguan pada
prinsip kehidupan yang meliputi seluruh keberadaan
seseorang dan yang mengintegrasikan dan melampaui sifat
biopsikososial (Gordon, 1985)
4. Tinjauan literatur mengungkapkan bahwa istilah
'pengkajian spiritual' telah digunakan dalam berbagai cara.
Menurut Puchalski pengkajian spiritual mencakup tiga
aspek yaitu sejarah spiritual, penyaringan atau pengkajian
5. Model konseptual yang dapat di gunakan untuk menilai
spiritualitas kebanyakan adalah menggunakan metode
kualitatif di dasarkan pada wawancara.
5. Hodge (2005)
Instrumen : Pengkajian spritual dalam pernikahan dan
keluarga terapi.
Komponen :
Tabel 1 : Pengkajian singkat awal spiritual
Tabel 2 : Kerangka kerja berdasarkan pengalaman
spiritual secara lisan
6. Puchalski and Romer (2000)
Instrumen :
Iman dan keyakinan
Pentingnya dan pengaruh
Komunitas
Ditujukan dalam perawatan
7. Anandarajah dan Hight (2001)
Instrumen : Spiritualitas dan praktik medis : menggunakan
pertanyaan HOPE sebagai instrumen praktik dalam
pengkajian spiritual
Komponen :
H = Sumber harapan, yang berarti kenyamanan dan
kekuatan, kedamaian, cinta dan koneksi
Disiplin: Kedokteran
O = Agama yang terorganisasi
P = Keyakinan dan praktik spiritual pribadi
independen dari agama yang terorganisir
E = Efek perawatan medis pada spiritual
Praktek