Oleh :
KELOMPOK VIII
Laporan ini telah disetujui oleh dosen koordinator dan dosen pembimbing Keperawatan
Maternitas Institut Teknologi Kesehatan Wiyata Husada Samarinda
Pada tanggal .. Februari 2020
MENYETUJUI
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penyusun, sehingga dengan
limpahan rahmad dan karunia- nya penyusun dapat menyelesaikan laporanini
dengan judul “ANALISIS KASUS & JURNAL DI RUANG MAWAR RSUD
ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA”. Laporan ini dibuat
berdasarkan bermacam sumber buku–buku refrensi, media elektronik, dan dari
hasil pemikiran penyusun sendiri.
Selama penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan masukan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu berbagai penyusunan
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns Desy Desy Ayu Wardhani, S.Kep, M.Kep Sp. Mat Selaku dosen koordinator
dan pembimbing keperawatan anak di ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Kepala Ruangan beserta staf keperawatan Ruang Mawar RSUD.Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda yang telah mengizinkan dan memberi bimbingan
selama pelaksanaan praktik stase Kritis di ruangan tersebut.
3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan kepada
penyusun baik bersifat moril maupun material.
4. Dan semua yang telah membantu dalam kelancaranpenyusunanlaporan ini.
Semoga makalah ini dapta bermanfaat kepada pembacanya dan dapat
dijadikan acuan terhadap penyusunan laporan berikut berikutnya.
Toxonomi Comite of The International Assocation mendefinisikan nyeri post operasi sebagai
sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosi yang berhubungan dengan kerusakan
jaringan potensial nyata atau menggambarkan terminologi suatu kerusakan (Maryunani, 2010). Nyeri
post operasi akan meningkatkan stress post operasi dan memiliki pengaruh negatif pada penyembuhan
nyeri. Nyeri yang dirasakan ibu post partum dengan section caesarea berasal dari luka yang terdapat
pada bagian abdomen. Nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh yang timbul ketika jaringan
sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri.
Nyeri biasanya terjadi pada 12 sampai 36 jam setelah pembedahan, dan menurun pada hari ketiga.
Adapun proses terjadinya nyeri adalah dimulai ketika bagian tubuh terluka oleh tekanan, potongan,
sayatan, dingin, atau kekurangan oksigen pada sel, maka bagian tubuh yang terluka akan
mengeluarkan berbagai macam substansi intraseluler dilepaskan ke ruang ekstraseluler maka akan
mengiritasi nosiseptor. Saraf ini akan merangsang dan bergerak sepanjang serabut saraf atau
neurotransmisi yang akan menghasilkan substansi yang disebut dengan neurotransmiter seperti
prostaglandin dan epinefrin yang membawa pesan nyeri dari medula spinalis di transmisikan ke otak
dan di persepsikan sebagai nyeri. Kontrol nyeri yang baik akan mengurangi intensitas nyeri yang
dirasakan.
Intensitas nyeri yang dirasakan berbeda-beda oleh masing-masing ibu. Intensitas nyeri adalah
gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri dengan
pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologis tubuh terhadap nyeri
itu sendiri. Namun pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang
nyeri itu sendiri. Intensitas nyeri adalah jumlah nyeri yang terasa, intensitas nyeri dapat diukur dengan
menggunakan angka 0 sampai 10 pada skala intensitas nyeri. Penatalaksanaan untuk mengurangi
intensitas nyeri dapat dilakukan secara farmakologi atau non farmakologi dengan teknik tertentu yang
kemudian akan mengurangi intensitas nyeri itu sendiri.
BAB II
LATAR BELAKANG
A. Konseo Teori Nyeri
1. Definisi
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yangtidak menyenangkan akibat dari kerusakan
jaringan yang actual atau potensial. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri
merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif karena
perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.
2. Etiologi
Nyeri berhubungan dengan banyak penyakit. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan
rasa nyeri di persarafan, seperti infeksi HIV, herpes, cedera, kanker, diabetes, penyakit
autoimun,penekanan akar saraf di tulang belakang, diabetes, kekurangan vitamin B6, B12, dsb.
Definisi nyeri saraf adalah nyeri akibat serabut saraf yang rusak, cedera atau mengalami
gangguan fungsi. Rasa nyeri timbul akibat respon saraf yang menerima rasa nyeri baik dari
dalam maupun dari luar tubuh lalu membawa sensasi tersebut ke dalam otak. Nyeri saraf tidak
selalu disertai nyeri yang hebat, namun hampir selalu disertai tingkat kepekaan nyeri yang tidak
normal berupa ketidaknyamanan terus menerus hingga nyeri yang tidak tertahankan.Rasa tidak
nyaman tersebut dapat berupa mati rasa, panas, geli, nyeri seperti tertusuk,seperti sengatan
listrik,rangsangan ringan mencetuskan rasa nyeri, kesemutan. Selain akibat kerusakan saraf tepi,
kerusakan dan cedera pada otak dan sumsum tulang belakang juga menyebabkan nyeri
saraf.Jenis nyeri saraf juga dilihat dari tipe saraf yang terkena.
Sedangkan definisi nyeri akut adalah sensasi jangka pendek yang menyadarkan kita akan
adanya cedera. Seringkali nyeri diabaikan dan hanya dianggap sebagai gejala, bukan sebagai
penyakit yang harus diobati sehingga menjadi nyeri kronis. Nyeri kronis adalah nyeri yang
berlangsung lebih dari 3 bulan.Sistem saraf anda menerima sinyal rasa sakit dan nyeri yang
konstan dari tubuh selama berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Nyeri kronis dapat
menimbulkan rasa terbakar, mati rasa, rasa seperti diiris atau ditusuk. Hal ini terjadi karena
kerusakan pada saraf.Nyeri jangka panjang dapat menyebabkan kegelisahan,
depresi,ketergantungan obat penghilang nyeri, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, sakit
kepala. Hal ini dapat menghambat aktivitas sehari hari.
Adapun Etiologi Nyeri yaitu:
a. Stimulasi Kimia (Histamin, bradikirun, prostaglandin, bermacam-macam asam)
b. Pembengkakan Jaringan
c. Spasmus Otot
d. Kehamilan
e. Inflamasi
f. Keletihan
g. Kanker
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan (letkep/letsu)/SC a/l....................
Tgl/ jam : Jumat,14 Februari 2020/ 04.00
2. Jenis kelamin bayi : L/P, BB/PB : 8.00 gram/ 40 cm
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi
2. Riwayat KB (Jenis, lama pemakaian, efek samping) :
Ny. T mengatakan memakai KB jenis pil sudah sekitar 7 tahun.
Tanda-tanda Vital
o Tekanan Darah : 140/90 mmHg
o Nadi : 92 x/menit
o Suhu : 35,40C
o Pernafasan : 20x/menit
Kepala Leher
o Kepala :
Bagian kepala tampak simetris, sebaran rambut merata, tidak ada ketombe, tidak ada kerontokan rambut,
tidak ada benjolan, warna rambut hitam, bentuk rambut lurus, tidak ada nyeri tekan.
o Mata :
Normal. Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kornea jernih.
o Hidung :
Hidung tampak bersih tidak ada secret, simetris antara kanan & kiri
o Mulut :
Mulut tampak bersih, bibir tidak sianosis
o Telinga :
Pendengaran klien normal tidak ada gangguan.
o Leher :
Bagian leher normal, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada
o Jantung :
Bunyi jantung reguler
o Paru :
Bunyi nafas vesikuler. Tidak terdapat bunyi napas tambahan
o Payudara :
Payudara normal tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
o Puting susu :
Bagian puting normal, puting susu menonjol
o Pengeluaran ASI :-
Abdomen
o Involusi uterus
o Fundus uterus
o Kandung kemih
o Fungsi pencernaan
Ekstermitas
o Ekstermitas Atas : edema: ya/tidak
o Ekstermitas abawah : edama: ya/tidak
o Varises : ya/tidak
o Tanda homan : + / -
Eliminasi
o BAK : Kebiasaan BAK : Sebelum masuk rumah sakit pasien BAK tidak ada masalah
o BAK saat ini : setelah masuk rumah sakit pasien BAK ± 1000 ml/8 jam dengan warna urine
berwarna kuning jernih
o BAB : Kebiasaan BAB : Sebelum masuk rumah sakit BAB pasien tidak ada masalah.
o BAB saat ini : setelah masuk rumah sakit sampai saat pengkajian pasien belum ada BAB
Keadaan Mental
o Adaptasi Psikologis : klien merasa sedih dikarenakan bayinya meninggal
o Penerimaan Terhadap Bayi : klien sangat menantikan bayinya.
Analisa Data
No Data Penunjang Kemungkinan Masalah
Penyebab
1. DS : kondisi Nyeri Akut
pembedahan
- Ku : lemah
- Pengkajian PQRST :
P : Luka post SC
Q : nyeri menyebar
R : nyeri dibagian perut bekas
operasi
S: skala nyeri 6
T : nyeri saat bergerak
DO :
- Ekspresi wajah tampak
meringis
- TD :140/90 mmHg
- Nadi : 90x/m
- RR : 20x/m
- Suhu : 35.4oC
2.
B. Diagnose
1. Nyeri Akut
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
3. Berduka
C. Intervensi
D. Catatan Perkembangan
BAB IV
ANALISIS JURNAL
A. Jurnal Dalam Penerapan