Anda di halaman 1dari 4

2.

5 PENGERTIAN KOMPRES

Penanganan demam dapat berupa tindakan hidroterapi. Hidroterapi adalah


terapi penggunaan air untuk menyembuhkan & meredakan berbagai penyakit
dengan cara tertentu (Kozier, dkk, 2010). Ada 2 macam hidroterapi, yaitu
hidroterapi internal meliputi pemberian minum seperti pemberian air putih, susu,
jus dan lain-lain, sedangkan hidroterapi eksternal meliputi kompres. Macam
macam kompres diantaranya kompres air dingin basah dan kering, kompres air
hangat basah dan kering, kompres dengan kompres plester, kompres air hangat
dan kompres daun kembang sepatu, sponge bath, serta kompres tepid sponge
(Kozier, dkk, 2010).

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang


telah dicelupkan pada air hangat yang ditempel pada bagian tertentu. Pemberian
kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus
melalui sumsum tulang belakang. Sistem efektor mengeluarkan sinyal untuk
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan energi / panas melalui keringat, sehingga suhu tubuh menurun.
Manfaat kompres hangat ini adalah menurunkan suhu tubuh dan memberi rasa
nyaman (Corwin, 2007). Sponge bath adalah suatu metode kompres untuk
menurunkan suhu dengan menggunakan air suhu ruangan (20-25°C) atau hangat
(suhu 29-32 °C) dengan cara membilas seluruh tubuh menggunakan waslap atau
sepon (Hockenberry, 2009). Dengan sponge bath sinyal dikirim ke hipotalamus
posterior sehingga kulit mengalami vasokontriksi, suhu tubuh diserap pori – pori
kulit dan suhu tubuh menurun.

2.7 DEFINISI ALOE VERA

Tanaman lidah buaya dalam sistematik tumbuhan mempunyai klasifikasi


sebagai berikut. Devisi: Spermatophyta, Sub-devisi: Angiospermae, Klasis:
Monocotyledoneae, Ordo: Liliales, Famili: Liliaceae, Genus: Aloe, Spesies: Aloe
sp. Tanaman ini termasuk Monocotyledoneae secara umum mempunyai sifat: akar
serabut, batang berbuku tidak bercabang, pertulangan daun melengkung atau
sejajar, bunga bersifat trimer (Tjitrosoepomo 1994). Pendapat lain ada pula yang
mengklasifikasikan tanaman lidah buaya ke dalam Ordo: Asparagales, Famili:
Asphodelaceae (Darini, 2014).

Kata Aloe vera tampaknya berasal dari kata bahasa Arab "Alloeh", yang
berarti "zat pahit yang bersinar." Kami masih menyebut "aloes pahit" yang
menjelaskan obat pencahar yang masih terdaftar di farmakope AS hari ini. Aloe
vera adalah tanaman yang sangat penting yang telah digunakan dalam cerita
rakyat untuk tujuan yang berbeda, seperti untuk penyembuhan bisul, luka, luka
bakar dan pengobatan penyakit yang berbeda. Pada Mesir, Aloe sebagai bahan
aktif yang digunakan dalam menyembuhkan infeksi, mengobati masalah kulit dan
sebagai pencahar.

Aloe juga umum dalam pengobatan tradisional Cina dan Ayurvedic. Orang
Cina mendeskripsikan kulit Aloe dan lapisan dalam daunnya sebagai obat dingin
dan pahit yang menguras tenaga dan digunakan untuk menyembuhkan sembelit
karena penumpukan panas.

2.8 JENIS JENIS ALOE VERA

Beberapa jenis tanaman lidah buaya yang dikenal serta perannya


masingmasing adalah Aloe vera untuk bahan makanan dan kesehatan, Aloe
berbadensis, untuk obat herbal, Aloe arbarecens, untuk perawatan dan kesehatan,
dan Aloe aristata, Aloe dichotoma, Aloe variegata sebagai tanaman hias (Reynold
2004; Akinyele & Odiye 2007).

Menurut Jadnika & Saptoningsih (2009) menyatakan terdapat lima jenis


tanaman lidah buaya yang secara umum sudah dibudidayakan, yaitu:

1. Aloe vera atau Aloe chinensis,


2. Aloe ferox,
3. Aloe perryi,
4. Aloe arborescen, dan
5. Aloe barbadensis

2.9 MANFAAT ALOE VERA DALAM MENURUNKAN DEMAM

Hasil penelitian Mukhamad Rajin menunjukkan bahwa kandungan


saponin di lidah buaya dapat menyebabkan vasodilatasi mempercepat penurunan
tingkat flebitis setelah 8 jam pemberian kompres lidah buaya . Penelitian ini juga
didukung studi yang menemukan bahwa lidah buaya memiliki senyawa fitokimia
dalam bentuk saponin dan digunakan sebagai kompres untuk suhu tubuh lebih
rendah pada pasien luka bakar (Surjushe,2008). Selain itu, lidah buaya juga
mengandung lignin yang bisa menembus ke kulit, yang mana membantu
mencegah hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit (Rajasekaran dkk. 2005).

Kandungan senyawa saponin dalam lidah buaya yang berfungsi


melebarkan pembuluh darah dapat mempercepat pengeluaran panas. Ini membuat
peredaran darah menjadi lancar sehingga panas dari tubuh dapat lebih mudah
disalurkan ke pembuluh darah perifer. Dengan demikian, lidah buaya akan
digunakan untuk menangani demam dengan mengupas daun lidah buaya dan
digunakan sebagai kompres. Ketika daun lidah buaya digunakan sebagai media
kompres, maka panas yang ada di tubuh akan menguap sehingga demam perlahan
akan berkurang karena mempercepat panas. Moreoer, lidah buaya juga termasuk
tanaman lokal yang dibudidayakan agar mudah mendapatkannya dan harganya
terjangkau (Astuti dkk, 2017).

2.10 PENERAPAN KOMPRES ALOE VERA SEBAGAI ALTERNATIF

Anak-anak dengan demam intermiten (37.30C-38.50C), hari pertama


demam, dan berusia 1-5 tahun diberi kompres dengan aloe vera. Jenis lidah buaya
yang digunakan adalah aloe vera barbarensis miller dengan lebar ± 6cm dan
panjang ± 11cm, dengan memilih lidah buaya yang segar dan bersih, kemudian
mengupas lidah buaya dengan mengangkat kulit daun dan menaruhnya di dahi,
ketiak (aksila), dan lipatan selangkangan selama 15 - 20 menit (Astuti dkk, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Asuti, Siti., Suhartono., Ngadiyono., Supriyana. 2017. ALOE VERA


BARBADENSIS MILLER AS AN ALTERNATIVE TREATMENT FOR
CHILDREN WITH FEVER. Belitung Nursing Journal , Volume 3, Issue 5,
September-October 2017

Darini, Maria. 2014. PHENOTYPE IDEN TIFICATION OF TYPES Aloe sp.


PLANT IN THE SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA. Agros Vol.16
No.2, Juli 2014: 432-441

I.E. Dandhof. 1987. Remarkable Aloe. Omnimedicus Press, Grand Prairie, Texas

Jeffrey Bland. 1985. Effect of Orally Consumed Aloe Juice on Gastrointestinal


Function in Normal Humans. Linus Pauling Institute of Science and
Medicine, Palo Alto, Cal., Preventive Medicine.

Surjushe A, Vasani R, Saple DG. Aloe vera: A short review. Indian journal of
dermatology. 2008;53(4):163.

Rajasekaran S, Sivagnanam K, Subramanian S. 2005. Antioxidant effect of Aloe


vera gel extract in streptozotocin-induced diabetes in rats. Pharmacol Rep.
2005;57(1):90-96

Kozier, Barbara, dkk 2010. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan


Praktik. Jakarta : EGC.

Corwin, E. J. 2010. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Hockenberry, M. J. & Wilson, D .2009. Wong’s Essentials of pediatric nursing


(8th ed.) Missouri: Mosby el sevier.

Anda mungkin juga menyukai