Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMPLEMENTER TENTANG AROMA TERAPI

Dosen Pengampu :Ns.Sriyenti,M.Kep,SP,MB

Disusun Oleh Kelompok 1 :

IRMA ANJELINA (NIM : 20311002)


RISDA APRILIA (NIM : 20311008)
NUR ATIKAH (NIM :20311006)
YOSSI NURUL PRATIWI (NIM : 20311012)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKER PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, atas rahmat-
Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ TENTANG AROMA
TERAPI’’
”.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Biokimia Stikes Payung Negeri Pekanbaru. Penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini khususnya pada ibu Ns.Sriyenti,M.Kep,SP,MB yang senantiasa
membimbing penulis dalam membuat makalah ini.
Makalah ini masih memiliki banyakkekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akankemampuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis ucapkan permohonan maafapabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Penulis berharap kepada pembacadapat memberikan kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

Pekanbaru, 20 OKTOBER 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
Latar belakang.................................................................................................. 1
Rumusan masalah............................................................................................. 2
Tujuan............................................................................................................... 2
Manfaat ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Pengertian Aroma Terapi ............................................................................ 3
B. Apa Saja Manfaat Aroma Terapi................................................................. 3
C. Bagaimana Kelebihan dari Aroma Terapi................................................... 4
D. Bagaimana Mekanisme Kerja Aroma Terapi4...............................................4
E. Bagaimana Metode Pemakaian Aroma Terapi...............................................5
F. Bagaimana Teknik Pemberian Aroma Terapi ............................................. 6
G. Apakah Jenis-Jenis Aroma Terapi ………………………………………….7
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
Kesimpulan....................................................................................................8
Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aroma terapi merupakan metode pengobatan melalui media bau-bauan
yang berasal dari tanaman tertentu. Aroma terapi sering digabungkan dengan
praktek pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan yang sudah ada sejak
ribuan tahun yang lalu. Awalnya hanya terdapat dalam bentuk cairan esensial.
Seiring perkembangan zaman, ada berbagai bentuk aroma terapi, mulai dari
bentuk esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat dan sabun. Sesuai bentuk-
bentuknya, aroma terapi dapat digunakan sebagai pewangi ruangan, aroma
minyak saat pijat, berendam, bahan untuk aroma badan setelah mandi (Anonim,
2009)
Ada beberapa jenis wewangian aromaterapi yang ada, yaitu basil,
lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium dan
masih banyak lagi. Dan stiap wangi-wangian tersebut, memiliki kelebihan positif
yang bermacam-macam, misalnya aroma lavender dipercaya dapat mengurangi
rasa stres dan mengurangi insomnia. Sedangkan aroma sandalwood dapat
mengurangi stres saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk berkonsentrasi.
Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan wanita dan anti
depresi (Anonim, 2009)
Dengan aroma terapi yang dapat berperan merelaksasikan pikiran dan
mengurangi rasa stres, hal tersebut tentunya berhubungan dengan keadaan emosi
yang lebih teratur. Keadaan emosi manusia diatur oleh otak di dalam sistem
limbik. Sistem limbik berbeda dengan lobus limbik. Lobus limbik merupakan
kesatuan struktur yang terdiri dari archicortex (formasi hipokampalis dangirus
denatus), paleocortex (cortex piriformis dan girus hipo kampalis anterior),
mesocortex (girus cinguli). Sedangkan, sistem limbik gabungan lobus limbik dan
nuklei subkortikal, yaitu amigdala, nukleisepatales ,hipotalamus, epitalamus,
nukleustalamus dan gangliabasalis. Dalam sistemlimbik,tidak hanya mengatur
tentang emosi, namun juga mengatur memori dan perilaku. Semuanya dapat
berkaitan satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud Apa yang dimaksud aroma terapi?
b. Apa saja manfaat aroma terapi?
c. Bagaimana Kelebihan Aroma Terapi ?
d. Bagaiman Mekanisme Kerja Aroma Terapi ?
e. Bagaimana Metode Pemakaian Aroma Terapi ?
f. Apa saja jenis aroma terapi ?

C. Tujuan
a. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan apa itu aroma terapi
b. Diharapkan mahasiswa dapat menyebut manfaat aroma terapi
c. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kelebihan dari aroma terapi
d. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja aroma terapi
e. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan metode pemakaian dari aroma
terapi
f. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan teknik pemberian aroma terapi
g. Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis aroma terapi

D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiwa dapat memehami
apa dimaksud dengan aromaterapi.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA

A. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi adalah praktek terapi menggunakan minyak atsiri
yang diekstrak dari tanaman, pohon, bunga dan herbs.Aromaterapi organik
dikembangkan dari praktek kuno menggunakan berbagai jenis esensial
tumbuhan alami untuk mempromosikan seseorang, kesehatan dan juga
kesejahteraan. Aromaterapi dikatakan mampu memicu respons biokimia
tertentu diotak yang pada gilirannya mengaktifkan fungsi tertentu dari tubuh
dan pikiran untuk memberikan rasa kesejahteraan. Aromaterapi merupakan
seni merawat tubuh,pikiran danjiwa dengan minyak essensial (Anonim,
2009).
Aromaterapi berasal dari bahasa Yunani, yaitu aroma yang
berarti harum dan terapi yang berarti pengobatan. Istilah Aromaterapi
diciptakan oleh kimiawan Prancis, Rene Maurice Gattefosse sekitar
tahun1928.Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial
yang ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh.
Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal (herbalism)
(Poerwadi, 2006, hlm. 1). Sedangkan menurut Sharma (2009, hlm. 7)
aromaterapi berarti ‘pengobatan menggunakan wangi-wangian’. Istilah ini
merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam penyembuhan holistik
untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam
mengembalikan keseimbangan badan. Terapi komplementer (pelengkap),
seperti homoeopati, aromaterapi dan akupuntur harus dilakukan seiring
dengan pengobatan konvensional (Jones, 2006, hlm. 190).
B. Manfaat aromaterapi
Perkembangan jaman, ternyata memberikan pembuktiaan lebih mengenai
manfaat dari penggunaan aromaterapi. Manfaatnya tidak hanya sekedar
wewangian yang dapat menyembuhkan penyakit saja,tapi juga sebagai:
· Meningkatkan kekebalan tubuh baik secara jasmani maupun rohani.
· Meringankan pikiran dan mengurangi stress
· Membangkitkan semangat
· Membersihkan racun dalam tubuh
· Peningkatan memori jangka panjang
· Pencegahan rambut rontok
· Pengurangan eksim gatal
· Mencegah insomnia
· Pencegahan dingin dan flu pada balita
· Membersihkan udara dan penangkalan kuman Analgesik
C. Kelebihan Aroma Terapi
Kelebihan pada aromaterapi ini adalah ada pada efeknya yaitu anti
spasmodik dan obat penenang ringan. bahwa penggunaan tumbuhan sebagai
bahan komplementer salah satunya citrus dari minyak essensial yang berasal dari
bahan alami adalah dapat membuat keadaan santai, menenangkan pikiran dan
salah satu aromaterapi yang dapat digunakan secara inhalasi (hirup) atau pijat
pada kulit ( Menurut Arianti, 2016).

D. Mekanisme kerja aromaterapi


Mekanisme kerja aromaterapi didalam tubuh berlangsung melalui dua
sistem fisiologis yaitu sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Bau
merupakan suatu molekul yang mudah menguap ke udara dan akan masuk ke
rongga hidung melalui penghirupan sehingga akan direkam oleh otak sebagai
proses penciuman. Proses penciuman terbagi dalam tiga tingkatan, dimulai
dengan penerimaan molekul bau pada epitallium olfaktori yang merupakan suatu
reseptor berisi 20 juta ujung saraf. Selanjutnya bau tersebut akan ditramisikan
sebagai suatu pesan ke pusat penciuman yang terleltak pada bagian belakang
hidung. Pada tempat ini, sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan
mengantarkannya ke sistem limbik . Sistem limbik merupakan pusat nyeri,
senang, marah, takut, depresi, dan berbagai emosi lainnya. selanjutnya respon
dikirim ke hipotalamus untuk diolah (Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Melalui penghantaran respons yang dilakukan oleh hipotalamus seluruh
sistem minyak essensial tersebut akan diantar oleh sistem sirkulasi dan agen kimia
kepeda organ yang tubuh. Secara fisiologis, kandungan unsur-unsur terapeutik
dari bahan aromatic akan memperbaiki ketidakseimbangan yang terjadi didalam
system tubuh. Bau yang menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah otak
yang disebut nuklues rafe untuk mengeluarkan sekresi serotonin (Setyoadi &
Kushariyadi, 2011).

E. Metode Pemakaian Aroma Terapi


1. Dihirup
Merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam penggunaan
aromaterapi yang paling sederhana dan cepat.Inhalasi juga merupakan metode
yang paling tua. Aromaterapi masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh dengan satu
tahap yang mudah, yaitu lewat paru – paru di alirkan ke pembuluh darah melalui
alveoli. Inhalasi sama dengan metode penciuman bau, di mana dapat dengan
mudah merangsang olfaktori pada setiap kali bernafas dan tidak akan mengganggu
pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak essensial.
Aromaterapi inhalasi dapat 16 Poltekkes Kemenkes Yogyakarata dilakukan
dengan menggunakan elektrik, baterai, atau lilin diffuser, atau meletakkan
aromaterapi dalam jumlah yang sedikit pada selembar kain atau kapas. Hal ini
berguna untuk minyak essensial relaksasi dan penenang (Walls, 2009).

2. Penguapan
Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan cara penguapan
ini mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan lilin kecil atau lampu minyak
dan bagian atas terdapat cekungan seperti cangkir biasanya terbuat dari kuningan
untuk meletakkan sedikit air dan beberapa tetes minyak esensial Cara
penggunaannya adalah mengisi cekungan cangkir pada tungku dengan air dan
tambahkan beberapa tetes minyak esensial, kemudian nyalakan lilin, lampu
minyak atau listrik. Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapan pun terjadi
dan seluruh ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. (Sharma, 2009).

3. Pijatan
Pijat merupakan salah satu bentuk pengobatan yang sangat sering
dikolaborasikan dengan aromaterapi. Beberapa tetes minyak esensial dicampurkan
dalam minyak untuk pijat sehingga dapat memberikan efek simultan antara terapi
sentuhan dan terapi wangiwangian. Pijatan dapat memperbaiki peredaran darah,
mengembalikan kekenyalan otot, membuang racun dan melepaskan energi yang
terperangkap di dalam otot. Wangi-wangian memicu rasa senang dan sehat
(Sharma, 2009).

4. Semprotan
Untuk ruangan Minyak esensial bersifat lebih alami daripada aerosol yang
dapat merusak ozon dalam penggunaannya sebagai pewangi ruangan.
Penggunaannya adalah dengan menambahkan sekitar 10- 12 tetes minyak esensial
ke dalam setengah liter air dan menyemprotkan campuran tersebut ke seluruh
ruangan dengan bantuan botol penyemprot (Hapsari, 2011).

5. Mandi dengan berendam


Mandi dengan berendam merupakan cara yang paling mudah untuk
menikmati aromaterapi. Tambahkan beberapa tetes minyak aroma ke dalam air
berendam, kemudian berendamlah selama 20 menit. Minyak esensial akan berefek
pada tubuh dengan cara memasuki badan lewat kulit. Campurkan minyak esensial
dengan cara yang tepat, karena beberapa minyak aroma tidak mudah larut dalam
air (Sharma, 2009).

F. Teknik pemberian aromaterapi


Menurt Koensomardiyansah (2009) ada tiga teknik pemberian citrus
aurantium adalah sebagai berikut :
1. Teteskan 3 tetes aromaterapi citrus aurnatium ke atas kassa atau tissue yang
bersih.
2. Tisu dapat diletekakkan id dada sehingga essensial oil sehingga masih dapat
menguap.
3. Berikan pada jarak 5 – 10 cm 3) Anjurkan pasien unutk menghirup
aromaterpi selama 10 - 15 menit

G. JENIS-JENIS AROMA TERAPI


 Lavender
 Jasmine
 Orange
 Frangipani
 Sandalwood
 Peppermint
 Basil
 ginger
 Lemon
 Rosemary
 tea tree
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aromaterapi dapat dipergunakan sebagai relaksan alternatif menghadapi
stres, dengan cara masuknya minyak atsiri ke dalam tubuh melalui inhalasi (cara
yang paling efektif), internal, dan penyerapan lewat kulit Setelah itu molekul-
molekul minyak atsiri akan diserap dan ikut terbawa oleh aliran darah dan limfatik
ke selumh tubuh untuk kemudian menimbulkan efek relaksasi dengan kerja sarna
sistem saraf dan sistem hormonal.
Aromaterapi dianggap lebih aman dibandingkan obat kimia sintetik karena
minyak atsiri yang digunakan berasal dari bahan alami yang walallpun bekerja
relatif lebih lambat namun efek sampingnya jauh lebih kecil dan tidak
menimbulkan ketergantungan serta gejala putus obat asalkan digunakan sesuai
indikasi, dosis, dan lama waktu pemakaiannya.

B. Saran
Dalam dunia keperawatan pengenalan lebih lanjut tentang aromaterapi serta
penggunaannya di masyarakat secara luas, tepat, dan benar untuk menekan dan
mengurangi efek negatif yang ditimbulkan obat-obatan kimia sintetik. Penelitian
lebih lanjut mengenai khasiat aromaterapi terhadap penyakit dapat mengurangi
dampak dari penyakit, antara lain asma, sinusitis, hipertensi, dan lain- lain
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria. 2002. Aromaterapi, Cara Sehat Dengan Wewangian Alami.


Jakarta : Penebar Swadaya
Anonim, 2009. Tips Aomaterapi & Relaksasi. www.blanjaspa.com (diakses pada
tanggal 24 Oktober 2016
Menurut Arianti, 2016 Biodegradation and Bioremediation. Ed ke-2. California:
Academic Pr.
Davis C, Marie C, Kerri H, Mark J, Julie F. 2005. The Effect Of Aromatherapy
Massage with Music on the Strss and Anxiety Levels of Emergency
Nurses. Australasian Emegency Nursing Journal. 8: 43-50
Departement of Health.(2007). Paint management, aromatheraphy sectio B
clinical guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western
Australia.
http//www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/section/4/8272.p df
(diakses pada tanggal 24 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai